Anda di halaman 1dari 48

Intrapersonal Skill

Adhita Dwi Pandyki, M. Psi., Psikolog


• Ketrampilan intrapersonal dibangun melalui
sebuah proses, dimulai dari berkomunikasi
dengan diri sendiri, mengenali pola pikir kita,
dan menyadari kekuatan perubahan.
• Ketrampilan intrapersonal mutlak dimiliki bila
kita ingin sukses melakukan hubungan
interpersonal.
SELF AWARENESS (KESADARAN DIRI)

• Pemahaman akan kondisi emosi,


mengenal emosi diri sendiri dan
efeknya
• Penilaian secara teliti, mengetahui
kelebihan dan batas-batas diri sendiri
• Keyakinan tentang harga diri dan
kemampuan sendiri

3
• Kesadaran diri (self awareness) atau pengetahuan diri
adalah langkah awal agar kita dapat bekerja dengan
efektif.
“Yang menentukan kualitas hidup bukanlah seberapa
banyaknya pengalaman tetapi seberapa banyaknya
kesadaran akan apa yang kita alami.”

• Manfaat kesadaran diri di antaranya adalah:


• Memahami diri kita dalam berhubungan dengan orang
lain.
• Mengembangkan dan mengimplementasikan
kemampuan diri.
• Menetapkan pilihan hidup dan karir yang akan dicapai.
Dikenal Diri Tak Dikenal Diri
Sendiri Sendiri

DIRI DIRI
Dikenal Orang TERBUKA TERLENA
Lain
(blind area)

DIRI DIRI
Tak Dikenal TERSEMBUNYI TAK DIKENAL
Orang Lain
(hidden area) SIAPAPUN
(unknown area)
JOHARI WINDOW berasal dari nama JOSEPH LUFT dan HARRINGTON INGHAM
1
BIDANG 1 : DIRI TERBUKA
• Disadari diri sendiri, dan ditampilkan kepada
orang lain atas kemauan sendiri
• Misal perasaan, pendapat dan pikiran yang
dipilih untuk disampaikan kepada orang lain
• Termasuk hal-hal yang tidak dapat ditutupi
terhadap orang lain seperi bentuk wajah,
badan, usia
2
BIDANG 2 : DIRI TERSEMBUNYI (Hidden
area)
• Disadari diri sendiri, tapi secara sadar ditutupi
atau disembunyikan terhadap orang
• Mungkin juga tidak tahu bagaimana
menyampaikannya kepada orang lain, misal
tidak setuju dengan pendapat orang lain akan
tetapi tidak dapat menyampaikan hal tersebut
karena bisa membuat malu sendiri, perasaan
ketidak pastian, atau keinginan-keinginan yang
bersifat rahasia
3
BIDANG 3 : DIRI TERLENA (blind area)
• Bagian diri yang tanpa disadari dirinya, tertutup
terhadap dirinya, diketahui orang lain atau
tersampaikan kepada orang lain
• Misal kebiasaan, sifat dan kemampuan tertentu
yang tanpa disadari ada pada dirinya, sering
berpengaruh (POSITIF-NEGATIF) terhdap
orang lain - sering membuat interupsi,
kurang memperhatikan perasaan orang lain,
sering membantah, membanggakan diri sendiri
BIDANG 4 : DIRI TAK DIKENAL SIAPAPUN
4
(unknown area)
• Bagian diri yang tak dikenal diri sendiri dan oleh
orang lain
• Bisa berupa motif, kebutuhan yang tidak disadari
atau didesak ke bawah sadar sehingga tidak
dikenal lagi
• Mempengaruhi tindakan dalam berhubungan
dengan orang lain
• Bidang 1 sempit  kurang DIRI
terbuka
• Banyak hal dari dirinya yang
TERBUKA DIRI
ditutupi  tidak efektif TERLENA
• Tidak ada kepercayaan
pada orang lain karena
DIRI
takut kehilangan harga diri DIRI TAK DIKENAL
atau tidak enak menerima
kritik TERSEMBUNYI SIAPAPUN

Untuk diri sendiri perlu dikembangkan kepercayaan dengan membuka diri terhadap
pendapat, perasaan dan pikiran orang lain  membuka jalan kepada orang lain
memberikan umpan balik kepadanya, hingga bidang 1 melebar dan akan timbul
perbaikan dalam berhubungan dengan orang lain
DIRI
TERBUKA Umpan DIRI
Balik
TERLENA

Kepercayaan DIRI
TAK DIKENAL
SIAPAPUN
DIRI
TERSEMBUNYI
DIRI DIRI DIRI DIRI
TERSEMBUNYI TERBUKA TERBUKA TERSEMBUNYI

DIRI DIRI DIRI DIRI


TAK DIKENAL TERLENA TERLENA TAK DIKENAL
SIAPAPUN SIAPAPUN

A. Komunikasi Terbuka
B. Tak Sengaja Terkomunikasikan
C. Penyampaian dimana masing-masing terlena terhadap perasaannya
D. Mempercayakan
E. Penyampaian Dengan Perasaan atau duga menduga
Goal Setting
S SPECIFIC
M MEASURABLE
GOAL A ACHIEVEBLE
SETTING R REALISTIC
------------- T TIMED
sebagai E ENTHUSIASTIC
PERENCANA N NATURAL
AN U UNDERSTOOD
P PREPARED

14
• Tujuan harus spesifik
• Diformulasikan secara
GOAL lebih operasional.
• Contoh:
SETTING
– “lulus berprestasi” 
-------------
tujuan masih terlalu umum
SPECIFIC – “lulus dengan IPK > 3.75”,
“masa studi kurang dari 4
tahun”  tujuan spesifik

15
• Kemajuan dalam
pencapaian tujuan harus
GOAL dapat diukur/dipantau
SETTING secara kuantitatif
------------- • Contoh : Selalu
MEASURABL memperoleh IP lebih dari
3,5 tiap semester
E

16
• Tujuan diupayakan
berdasarkan standar pribadi
(hasil pengenalan diri),
GOAL bukan semata
SETTING membandingkan dengan
orang lain yang mungkin
------------- memiliki kondisi berbeda
ACHIEVABLE

17
• Secara operasional, tujuan
tersebut realistik dengan
mempertimbangkan posisi,
GOAL kondisi, dan kemampuan
SETTING saat ini.
• Sangat berguna untuk
-------------
menentukan prioritas.
REALISTIC

18
• Ada kerangka waktu dengan
menentukan penanda-
GOAL penanda (milestones)

SETTING
-------------
TIMED

19
• Penting juga
mempertimbangkan
GOAL prosesnya, dan akan
SETTING menikmati perjalanan
------------- mencapai tujuan itu.
ENTHUSIASTI
C

20
• Pertajam insting natural yang
Anda miliki.
GOAL • Dengarkan hati nurani,
carilah jalan yang “pas”.
SETTING • Kenali diri lebih lanjut.
-------------
NATURAL

21
• Tujuan yang disusun lebih
GOAL baik jika diketahui dan
dipahami oleh orang-
SETTING orang terdekat selaku
-------------
support system (sistem
UNDERSTOO pendukung).
D – Mereka akan membantu
memotivasi kala Kita
menemukan rintangan.

22
• Persiapkan mental untuk
menghadapi segala
GOAL kemungkinan
SETTING – contoh: kemungkinan untuk
------------- gagal, kemungkinan tidak
dipahami oleh orang-orang
PREPARED di sekitarmu, kemungkinan
berhasil dan menjadi
populer, dan lain
sebagainya.

23
Problem solving &
regulasi diri
Hal tersulit dalam
mengelola diri
adalah mengelola
EMOSI

25
REFLEKSI

• Apa yang Anda rasakan saat menemui


masalah?
• Bagaimana cara Anda menghadapi masalah?

26
Coping

• Usaha-usaha yang dilakukan individu untuk


menguasai, meredakan, atau menghilangkan
berbagai tekanan yang dialaminya (Parry,
1992)
• Sekumpulan pikiran dan perilaku yang dimiliki
individu dalam menghadapi situasi yang
menekan (Folkman dan Lazarus, 1980)

27
Jika Anda
terlalu
stress ...

28
Jenis-jenis Coping

• Emotion Focussed Coping (EFC)


• Problem Focussed Coping (PFC)
• Confrontative Coping (CC)
• Support Mobilization (SM)

29
Persitarini (1988)
• Problem focussed coping: strategi coping untuk
menghadapi dan mengatasi masalah secara
langsung,
• Emotion focussed coping: strategi coping untuk
mengurangi dan menghilangkan tekanan-
tekanan emosi yang dirasakan oleh individu,
sehingga keseimbangan afeksinya terjaga.

30
Emotion Focussed Coping (1)
• Escapism (melarikan diri dari masalah)
Individu menghindari masalahnya dengan cara berkhayal atau
membayangkan tentang hasil yang terjadi, melamun atau membayangkan
seandainya berada dalam situasi atau waktu lain yang lebih baik daripada
situasi dan waktu yang dialaminya saat ini, menghindari masalah dengan
tidur lebih banyak dari biasanya, dan menolak kehadiran orang lain.
• Minimization (minimalisasi)
Individu menghindari masalah dengan cara menolak memikirkan masalah
dan menganggap seakan-akan masalah tersebut tidak ada. Strategi ini lebih
merefleksikan sikap tenang dan pandai mengendalikan nafsunya terhadap
kehidupan.

31
Emotion Focussed Coping (2)
• Self-blame (menyalahkan diri sendiri)
1. Individu menyalahkan dan menghukum dirinya sendiri,
menyesali apa yang telah terjadi, dan berjanji bahwa hal
tersebut akan berbeda atau menjadi lebih baik di lain
waktu.
2. Strategi ini bersifat pasif dan intropunitif yang ditujukan
ke dalam diri sendiri.
• Seeking meaning (mencari makna)
Individu mencari makna dari pengalaman menekan yang
dialaminya dan melihat hal-hal lain yang penting dalam
kehidupan.
32
Emotion Focussed Coping (3)

• Religious Coping
Beribadah, banyak berdoa kepada Tuhan

33
Problem Focussed Coping (1)
• Exercised Caution (penggunaan tindakan berhati-hati)
Individu berfikir, meninjau, dan mempertimbangkan beberapa alternatif
pemecahan masalah yang tersedia, berhati-hati dalam memutuskan
masalah, menahan tindakan apabila tindakan tersebut mungkin lebih
menimbulkan kerugian daripada kebaikan, dan mengevaluasi strategi yang
sudah pernah dilakukan sebelumnya.
• Instrumental Action (tindakan instrumental)
Individu melakukan usaha dan tindakan yang mengarah pada penyelesaian
masalah secara langsung, serta menyusun rencana bertindak dan
melaksanakannya. Individu mengetahui apa yang harus dilakukannya,
sehingga ia meningkatkan usahanya untuk membuat segala sesuatunya
bekerja.

34
Problem Focussed Coping (2)
• Negotiation (negosiasi)
Individu melakukan beberapa usaha yang ditujukan
kepada orang lain yang berkaitan dengan masalah yang
sedang dihadapinya, dengan harapan masalah dapat
terselesaikan. Usaha yang dapat dilakukan antara lain
yaitu berusaha untuk mengubah pikiran atau pendapat
seseorang, melakukan penawaran, perundingan, atau
kompromi untuk mendapatkan sesuatu yang positif
dari situasi.

35
Confrontative Coping

• Meliputi tindakan agresif atau tindakan


pengambilan resiko

36
Support Mobilization

• Usaha untuk mendapatkan informasi, nasihat,


dan dukungan emosi dari orang lain.

37
Sumber kegagalan utama
dalam mencapai tujuan
berasal dari dalam diri,
yaitu ketidakmampuan
dalam regulasi diri

38
REGULASI DIRI

 Proses dimana seseorang dapat


mengatur pencapaian dan aksi mereka
sendiri.
 Menentukan target untuk mereka,
mengevaluasi kesuksesan mereka saat
mencapai target tersebut dan
memberikan penghargaan pada diri
mereka sendiri karena telah mencapai
tujuan tersebut. (Zimmerman)

39
BENTUK REGULASI DIRI

Amotivation regulation

External regulation

BENTUK Introjection regulation


REGULASI
DIRI
Identified regulation

Intrinsically motivated behavior

40
Amotivation Regulation

- Keadaan pada saat individu


merasakan tidak ada
hubungan antara tindakan
dan hasil dari tindakan
tersebut
- Individu akan bertindak
tanpa intensi dan memiliki
keinginan untuk bertindak

41
External regulation

Perilaku diregulasi oleh faktor


eksternal seperti adanya hadiah
dan hukuman (reward and
punishment)

42
Introjection regulation

Individu menjadikan motivasi


diluar dirinya sebagai motivasi
untuk melalui proses tekanan
internal seperti rasa cemas
dan perasaan bersalah

43
Identified regulation

- Perilaku muncul sebagai


pilihan pribadi bukan untuk
kepuasan dan kesenangan
akan tetapi untuk mencapai
suatu tujuan.
- Individu merasa dirinya
diarahkan dan bertujuan.

44
Intrinsically motivated behavior

Perilaku muncul secara sukarela


tanpa ada keterkaitan dengan
faktor eksternal

45
Self Determinasi
•  Determinasi diri adalah kemampuan diri dalam
mengidentifikasi dan mencapai tujuan berdasarkan 
pengetahuan dan penilaian individu terhadap dirinya sendiri
(Field & Hoffman, 1994, dalam Field, Hoffman & Posch. 1997) .

• Determinasi diri dapat diartikan sebagai keteguhan hati untuk


menentukan nasibnya sendiri yang berarti juga tidak pasrah
dengan kondisi yang tidak memungkinkan, berani mengambil
keputusan dan tindakan untuk melangkah (Otong, 2009).

• Seseorang yang memiliki motivasi terhadap tugasnya,


maka ia akan mampu melakukan tugasnya tersebut
dengan baik dan mandiri, selain itu mereka memiliki
tingkat kreativitas yang tinggi dalam mengerjakan
tugasnya, sehingga diharapkan ia akan menghasilkan
prestasi yang memuaskan.
Apa definisi kesuksesan menurutmu ?

Anda mungkin juga menyukai