3
• Kesadaran diri (self awareness) atau pengetahuan diri
adalah langkah awal agar kita dapat bekerja dengan
efektif.
“Yang menentukan kualitas hidup bukanlah seberapa
banyaknya pengalaman tetapi seberapa banyaknya
kesadaran akan apa yang kita alami.”
DIRI DIRI
Dikenal Orang TERBUKA TERLENA
Lain
(blind area)
DIRI DIRI
Tak Dikenal TERSEMBUNYI TAK DIKENAL
Orang Lain
(hidden area) SIAPAPUN
(unknown area)
JOHARI WINDOW berasal dari nama JOSEPH LUFT dan HARRINGTON INGHAM
1
BIDANG 1 : DIRI TERBUKA
• Disadari diri sendiri, dan ditampilkan kepada
orang lain atas kemauan sendiri
• Misal perasaan, pendapat dan pikiran yang
dipilih untuk disampaikan kepada orang lain
• Termasuk hal-hal yang tidak dapat ditutupi
terhadap orang lain seperi bentuk wajah,
badan, usia
2
BIDANG 2 : DIRI TERSEMBUNYI (Hidden
area)
• Disadari diri sendiri, tapi secara sadar ditutupi
atau disembunyikan terhadap orang
• Mungkin juga tidak tahu bagaimana
menyampaikannya kepada orang lain, misal
tidak setuju dengan pendapat orang lain akan
tetapi tidak dapat menyampaikan hal tersebut
karena bisa membuat malu sendiri, perasaan
ketidak pastian, atau keinginan-keinginan yang
bersifat rahasia
3
BIDANG 3 : DIRI TERLENA (blind area)
• Bagian diri yang tanpa disadari dirinya, tertutup
terhadap dirinya, diketahui orang lain atau
tersampaikan kepada orang lain
• Misal kebiasaan, sifat dan kemampuan tertentu
yang tanpa disadari ada pada dirinya, sering
berpengaruh (POSITIF-NEGATIF) terhdap
orang lain - sering membuat interupsi,
kurang memperhatikan perasaan orang lain,
sering membantah, membanggakan diri sendiri
BIDANG 4 : DIRI TAK DIKENAL SIAPAPUN
4
(unknown area)
• Bagian diri yang tak dikenal diri sendiri dan oleh
orang lain
• Bisa berupa motif, kebutuhan yang tidak disadari
atau didesak ke bawah sadar sehingga tidak
dikenal lagi
• Mempengaruhi tindakan dalam berhubungan
dengan orang lain
• Bidang 1 sempit kurang DIRI
terbuka
• Banyak hal dari dirinya yang
TERBUKA DIRI
ditutupi tidak efektif TERLENA
• Tidak ada kepercayaan
pada orang lain karena
DIRI
takut kehilangan harga diri DIRI TAK DIKENAL
atau tidak enak menerima
kritik TERSEMBUNYI SIAPAPUN
Untuk diri sendiri perlu dikembangkan kepercayaan dengan membuka diri terhadap
pendapat, perasaan dan pikiran orang lain membuka jalan kepada orang lain
memberikan umpan balik kepadanya, hingga bidang 1 melebar dan akan timbul
perbaikan dalam berhubungan dengan orang lain
DIRI
TERBUKA Umpan DIRI
Balik
TERLENA
Kepercayaan DIRI
TAK DIKENAL
SIAPAPUN
DIRI
TERSEMBUNYI
DIRI DIRI DIRI DIRI
TERSEMBUNYI TERBUKA TERBUKA TERSEMBUNYI
A. Komunikasi Terbuka
B. Tak Sengaja Terkomunikasikan
C. Penyampaian dimana masing-masing terlena terhadap perasaannya
D. Mempercayakan
E. Penyampaian Dengan Perasaan atau duga menduga
Goal Setting
S SPECIFIC
M MEASURABLE
GOAL A ACHIEVEBLE
SETTING R REALISTIC
------------- T TIMED
sebagai E ENTHUSIASTIC
PERENCANA N NATURAL
AN U UNDERSTOOD
P PREPARED
14
• Tujuan harus spesifik
• Diformulasikan secara
GOAL lebih operasional.
• Contoh:
SETTING
– “lulus berprestasi”
-------------
tujuan masih terlalu umum
SPECIFIC – “lulus dengan IPK > 3.75”,
“masa studi kurang dari 4
tahun” tujuan spesifik
15
• Kemajuan dalam
pencapaian tujuan harus
GOAL dapat diukur/dipantau
SETTING secara kuantitatif
------------- • Contoh : Selalu
MEASURABL memperoleh IP lebih dari
3,5 tiap semester
E
16
• Tujuan diupayakan
berdasarkan standar pribadi
(hasil pengenalan diri),
GOAL bukan semata
SETTING membandingkan dengan
orang lain yang mungkin
------------- memiliki kondisi berbeda
ACHIEVABLE
17
• Secara operasional, tujuan
tersebut realistik dengan
mempertimbangkan posisi,
GOAL kondisi, dan kemampuan
SETTING saat ini.
• Sangat berguna untuk
-------------
menentukan prioritas.
REALISTIC
18
• Ada kerangka waktu dengan
menentukan penanda-
GOAL penanda (milestones)
SETTING
-------------
TIMED
19
• Penting juga
mempertimbangkan
GOAL prosesnya, dan akan
SETTING menikmati perjalanan
------------- mencapai tujuan itu.
ENTHUSIASTI
C
20
• Pertajam insting natural yang
Anda miliki.
GOAL • Dengarkan hati nurani,
carilah jalan yang “pas”.
SETTING • Kenali diri lebih lanjut.
-------------
NATURAL
21
• Tujuan yang disusun lebih
GOAL baik jika diketahui dan
dipahami oleh orang-
SETTING orang terdekat selaku
-------------
support system (sistem
UNDERSTOO pendukung).
D – Mereka akan membantu
memotivasi kala Kita
menemukan rintangan.
22
• Persiapkan mental untuk
menghadapi segala
GOAL kemungkinan
SETTING – contoh: kemungkinan untuk
------------- gagal, kemungkinan tidak
dipahami oleh orang-orang
PREPARED di sekitarmu, kemungkinan
berhasil dan menjadi
populer, dan lain
sebagainya.
23
Problem solving &
regulasi diri
Hal tersulit dalam
mengelola diri
adalah mengelola
EMOSI
25
REFLEKSI
26
Coping
27
Jika Anda
terlalu
stress ...
28
Jenis-jenis Coping
29
Persitarini (1988)
• Problem focussed coping: strategi coping untuk
menghadapi dan mengatasi masalah secara
langsung,
• Emotion focussed coping: strategi coping untuk
mengurangi dan menghilangkan tekanan-
tekanan emosi yang dirasakan oleh individu,
sehingga keseimbangan afeksinya terjaga.
30
Emotion Focussed Coping (1)
• Escapism (melarikan diri dari masalah)
Individu menghindari masalahnya dengan cara berkhayal atau
membayangkan tentang hasil yang terjadi, melamun atau membayangkan
seandainya berada dalam situasi atau waktu lain yang lebih baik daripada
situasi dan waktu yang dialaminya saat ini, menghindari masalah dengan
tidur lebih banyak dari biasanya, dan menolak kehadiran orang lain.
• Minimization (minimalisasi)
Individu menghindari masalah dengan cara menolak memikirkan masalah
dan menganggap seakan-akan masalah tersebut tidak ada. Strategi ini lebih
merefleksikan sikap tenang dan pandai mengendalikan nafsunya terhadap
kehidupan.
31
Emotion Focussed Coping (2)
• Self-blame (menyalahkan diri sendiri)
1. Individu menyalahkan dan menghukum dirinya sendiri,
menyesali apa yang telah terjadi, dan berjanji bahwa hal
tersebut akan berbeda atau menjadi lebih baik di lain
waktu.
2. Strategi ini bersifat pasif dan intropunitif yang ditujukan
ke dalam diri sendiri.
• Seeking meaning (mencari makna)
Individu mencari makna dari pengalaman menekan yang
dialaminya dan melihat hal-hal lain yang penting dalam
kehidupan.
32
Emotion Focussed Coping (3)
• Religious Coping
Beribadah, banyak berdoa kepada Tuhan
33
Problem Focussed Coping (1)
• Exercised Caution (penggunaan tindakan berhati-hati)
Individu berfikir, meninjau, dan mempertimbangkan beberapa alternatif
pemecahan masalah yang tersedia, berhati-hati dalam memutuskan
masalah, menahan tindakan apabila tindakan tersebut mungkin lebih
menimbulkan kerugian daripada kebaikan, dan mengevaluasi strategi yang
sudah pernah dilakukan sebelumnya.
• Instrumental Action (tindakan instrumental)
Individu melakukan usaha dan tindakan yang mengarah pada penyelesaian
masalah secara langsung, serta menyusun rencana bertindak dan
melaksanakannya. Individu mengetahui apa yang harus dilakukannya,
sehingga ia meningkatkan usahanya untuk membuat segala sesuatunya
bekerja.
34
Problem Focussed Coping (2)
• Negotiation (negosiasi)
Individu melakukan beberapa usaha yang ditujukan
kepada orang lain yang berkaitan dengan masalah yang
sedang dihadapinya, dengan harapan masalah dapat
terselesaikan. Usaha yang dapat dilakukan antara lain
yaitu berusaha untuk mengubah pikiran atau pendapat
seseorang, melakukan penawaran, perundingan, atau
kompromi untuk mendapatkan sesuatu yang positif
dari situasi.
35
Confrontative Coping
36
Support Mobilization
37
Sumber kegagalan utama
dalam mencapai tujuan
berasal dari dalam diri,
yaitu ketidakmampuan
dalam regulasi diri
38
REGULASI DIRI
39
BENTUK REGULASI DIRI
Amotivation regulation
External regulation
40
Amotivation Regulation
41
External regulation
42
Introjection regulation
43
Identified regulation
44
Intrinsically motivated behavior
45
Self Determinasi
• Determinasi diri adalah kemampuan diri dalam
mengidentifikasi dan mencapai tujuan berdasarkan
pengetahuan dan penilaian individu terhadap dirinya sendiri
(Field & Hoffman, 1994, dalam Field, Hoffman & Posch. 1997) .