Anda di halaman 1dari 26

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 1


Kepribadian dan istilah-istilah yang berdekatan
maknanya

Kepribadian (Personality): penggambaran tingkahlaku secara deskriptif


tanpa memberi nilai (devaluative)
Karakter (character): penggambaran tingkahlaku dengan menonjolkan
nilai
(benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.
Watak (disposition): karakter yang telah lama dimiliki dan sampai
sekarang
belum berubah
Temperamen (temperament): kepribadian yang berkaitan erat dengan
determinan biologik atau fisiologik, disposisi hereditas.
Sifat (trait): respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli
yang
mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.
Ciri (type-attribute): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli
yang lebih terbatas.
Kebiasaan (Habit): respon yang sama cenderung berulang untuk
stimulus
yang sama pula
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 2
Difinisi kepribadian sebagai stimulus sosial
Nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara

mengesankan
Difinisi omnibus, menjumlah bagian-bagian
Jumlah keseluruhan proses atau kegiatan yang bisa dilakukan
seseorang,
meliputi disposisi keturunan, impuls, nafsu, instink, kecenderungan
dan
kebiasaan.
Difinisi integrative
Integrasi dari keseluruhan sistem atau kebiasaan yang menunjukkan
ciri
khas individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Difinisi Totalitas
Ciri atau pola umum dari keseluruhan tingkahlaku individu.
Difinisi kepribadian sebagai penyesuaian
Organisasi dinamik dalam sistem psikofisiologik seseorang yang
menentukan model penyesuaiannya yang unik dengan
lingkungannya.
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 3
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 4
FREUD : PSIKOANALISIS

STRUKTUR
KEPRIBADIA
N

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 5


ID EGO SUPEREGO
Original sistem: asal Berkembang dari Berkembang dari ego untuk
muasal dari sistem id untuk berperan sebagai tangan-tangan
yang lain. Berisi menangani dunia moral kepribadian. Merupakan
insting dan penyedia ekstenal. wujud interna-lisasi nilai-nilai
enerji psikik untuk Memperoleh enerji orang tua. Dikelompokkan
dapat beropera sinya dari id. Memiliki menjdai dua; conscience (yang
sistem yang lain. pengetahuan baik menghukum tingkahlaku yang
Hanya mengetahui mengenai dunia salah), dan ego ideal (yang
dunia dalam; tidak dalam maupun menghadiahi tingkahlaku yang
memiliki pengetahuan realitas objektif. benar). Seperti id, superego tidak
menganai realitas dapat mem bedakan subjektif
objektif. dgn. objektif; sehingga
menganggap fikiran dan
perbuatan sama-sama dapat
dihukum.
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 6
ID EGO SUPEREGO
Mengikuti prinsip Mengikuti prinsip realita(reality Mengikuti prinsip
kenikmatan (pleasure principle) dan bekerja dalam consciene dan ego
principle) dan bentuk proses sekunder. Tujuanya ideal.
bekerja dalam bentuk untuk membedakan antara fantasi
proses primer. dengan realita sehingga dapat
memuaskan kebutuhan
organisme.Harus dapat
menggabungkan (coordinate)
kebutuhan id, superego dan dunia
eksternal.

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 7


ID EGO SUPEREGO

Tujuannya tunggal Tujuan umumnya adalah Tujuannya


yakni mengenali mempertahankan hidup dan membedakan
kenikmatan dan rasa kehidupan jenisnya (reproduksi). antara benar dan
sakit sehingga dapat Menunda kepuasan insting sampai salah dan menuntut
memperoleh kepuasan itu dapat dicapai tanpa bahwa dirinya
kenikmatan dan mengalami konflik dengan telah mematuhi
menghindari rasa superego dan dunia eksternal. ancaman moral,
sakit. dan memuaskan
Mencari kepuasan kebutuhan
insting segera. kesempurnaan.
Menghambat
kepuasan insting

Rasional Tidak rasional


Tidak rasional
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 8
Insting sebagai enerji psikik.
Insting adalah perwujudan psikologik dari kebutuhan tubuh yang menuntut
pemuasan.
Kebutuhan fisik: Lapar Ujud Psikologik: Insting lapar
Kepuasan seks Insting seks

Sumber insting adalah kondisi jasmaniah atau kebutuhan. Tubuh


menuntut keadaan yang seimbang terus menerus, dan kekurangan nutrisi
misalnya akan mengganggu keseimbangan sehingga memunculkan insting
lapar.

Tujuan insting: Homeostatik: kembali memperoleh keseimbangan


Regressive: kembali ke keadaan tenang seperti sebelum munculnya insting.
konservatif, mempertahankan keseimbangan dengan menghilangkan
perangsangan/gangguan.
kompulsi repetisi Sifat berulang dari insting-
timbulnya rangsangan  peredaan tegangan

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 9


Obyek insting adalah segala sesuatu yang menjembatani antara
kebutuhan yang timbul dengan pemenuhannya. Objek insting lapar bukan
hanya makanan, tetapi meliputi kegiatan mencari uang, membeli makanan
dan menyajikan makanan itu.
Sumber dan tujuan insting obyek insting atau cara orang
bersifat tetap selama hidup memuaskan kebutuhan yang
kecuali jika berubah akibat berubah-ubah sepanjang
pematangan fisik waktu.
Instinct derivative displacement (mengganti objek asli pereduksi
tegangan dengan objek lain) secara permanen

Daya dorong insting kekuatan atau intensitas keinginan, yang berbeda-


beda setiap waktu. Insting lapar dari orang yang seharian tidak makan
tentu lebih besar dari insting lapar orang yang makannya teratur.

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 10


Jenis-jenis Insting
Insting hidup (life instinct) : dorongan yang menjamin survival dan
reproduksi, seperti lapar, haus dan seks.
Enerji yang dipakai oleh insting hidup ini disebut libido.
Insting hidup yang terpenting adalah insting seks: kebutuhan kenikmatan organ
seksual dan kepuasan yang diperoleh dari bagian tubuh lainnya, d aerah erogen
(erogenous zone); suatu daerah/bagian tubuh yang peka, dan perangsangan
pada daerah itu akan menimbulkan kepuasan yang menghilangkan ketegangan.

Insting destruktif (destructive instincts) Menurut Freud, tujuan semua


kehidupan adalah kematian. hanya saja, freud tidak menunjukkan sumber fisik
dari insting mati dan enerji apa yang dipakai oleh insting mati itu.
Dorongan agresif (aggressive drive) adalah derivatif insting mati yang
terpenting.
Bentuk lain seperti pengawasan lingkungan (opeh polisi), olah raga,
menyalahkan diri sendiri, menyiksa diri dengan bekerja lebih keras dan sikap
merendah/meminta maaf.

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 11


KECEMASAN (ANCIETY)
Dunia realitas dapat membuat orang hidup terasa aman atau sebaliknya
terasa penuh ancaman. Manakala orang tidak siap menghadapi ancaman,
orang itu menjadi merasa takut atau cemas.

realistic anxiety, takut kepada bahaya yang nyata ada di dunia luar
neurotic anxiety ketakutan terhadap (khayalan) hukuman yang bakal
diterima
dan moral anxiety. timbul ketika orang melanggar standar value orang
tua

Kecemasan adalah tanda atau isyarat bagi ego bakal munculnya bahaya,
yang kalau tidak disikapi secara tepat dapat mengalahkan kekuatan ego.
Anxiey itu mendorong orang untuk mengerjakan sesuatu - menghindari
daerah bahaya, menghambat impuls instingtif, atau mengikuti suara hati
(conscience). Manakala ego tidak dapat menangani anxiety secara
rasional, ia akan kembali memakai mekanisme pertahanan ego yang tidak
realistik.

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 12


DEFENSE MECHANISM

Menolak impuls instingtif yang tidak dikehendaki atau tekanan superego


masuk ke kesadaran dengan memberi kepuasan kepada insting itu secara
tidak langsung.
 Mengingkari adanya impuls sehingga tidak muncul menjadi
tingkahlaku sadar
Membelokkan impuls sehingga intensitasnya dilemahkan atau diubah.
Identifikasi
Displasemen/reaksi kompromi: sublimasi – substitusi – kmpensasi
Repsesi
Fiksasi
Regresi
Reaksi formasi
Pembalikan
Projeksi
Reaksi agresi: primitif –kambing hitam-free floating- bunuh diri –
menyiksa diri
Intelektualisasi: rasionalisasi- isolasi-undoing-denial
Penolakan
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 13
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
5 tahun pertama kehidupan sangat menentukan dalam membentuk
kepribadian

Fase Oral (usia 0;0 - 1;0)


Daerah pokok aktivitas dinamik: mulut  makan sebagai sumber kenikmatan.
Bentuk rangsangan: rangsangan terhadap bibir, rongga mulut, kerongkongan,
menggigit dan mengunyah (sesudah gigi tumbuh), serta menelan dan
memuntahkan makanan (kalau makanan tidak memuaskan).

oral incorporation: Kenikmatan diperoleh dari aktivitas menyuap/menelan


Kepribadian oral incorporation membuiat orang menjadi senang/fiksasi
mengumpulkan pengetahuan atau mengumpulkan harta benda, atau gampang
ditipu (mudah menelan perkataan orang lain).
oral agression: Kenikmatan diperoleh dari aktivitas dan menggigit
Kepribadian oral agression ditandai oleh kesenangan berdebat dan sikap sarkastik.

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 14


Fase Anal (usia 1;0 - 2/3;0)
Daerah pokok aktivitas dinamik: dubur  pembuangan kotoran sebagai
sumber
kenikmatan
Bentuk rangsang: bebas dari tegangan anal.
Semua bentuk kontrol diri (self control) dan penguasaan diri (self masery)
berasal dari fase anal. Dampak toilet training terhadap kepribadian di masa
depan, tergantung kepada sikap dan metoda orang tua dalam melatih.

ibu terlalu keras, anal retentiveness: menahan kotoran lama  Kepribadian


anal retentiveness : keras kepala dan kikir

Ibu terlalu lemah : anal expulsiveness: mengeluarkan kotoran tanpa


memandang tempat  Kepribadian anal expulsiveness :
ketidakteraturan,jorok, destruktif, kekerasan, kekejaman

Apabila ibu bersifar memimbing dengan kasing sayang (dan pujian kalau
anak defakasi secara teratur), anak mendapat pengertian bahwa mengeluarkan
feces adalah aktivitas yang penting, prototip dari sifat kreatif dan produktif.
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 15
Fase Phalik (usia 2/3;0 - 5/6;0)
Daerah pokok aktivitas dinamik: alat kelamin. Sumber kenikmatan: Masturbasi
dan
peningkatan gairah seksual anak kepada orang tuanya
Oedipus complex, Oedipus complex adalah object cathexes seksual kepada orang
tua yang berlawanan jenis serta cathexes permusuhan terhadap orang tua sejenis

Anak laki-laki Anak perempuan

Identifikasi /mencintai ibu Identifikasi /mencintai ibu

Benci ayah yang menjadi saingan Penis envy - benci ibu

Cemas dikebiri (Castration anxiety) Cinta kepada ayah

Identifikasi kepada ayah Identifiikasi kepada ibu

Odipus berhenti seketika Odipus berhenti berangsur

Superego berkembang kuat Superego berkembang lemah

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 16


Fase latency (usia 5/6;0 - 12/13;0)
Perasaan takut kepada pembalasan orangtua menimbulkan represi terhadap
dorongan seksual pada anak, sehingga impuls seksual dan agresi pada fase awal
(pregenital impuls) mereda. Pada fase laten ini anak mengembangkan
kemampuan sublimasi dan mulai merasa peduli dengan orang lain. Anak menjadi
lebih mudah dididik dibandingkan dengan masa sebeum dan sesudahnya (masa
pubertas).

Fase Genital (usia 12/13;0 - dewasa)


Fase ini dimulai dengan perubahan fisiologik dari sistem reproduksi, yakni fase
pubertas. Impuls pregenital bangun kembali dan membawa aktivitas dinamis
yang harus diadaptasi, untuk mencapai perkembangan kepribadian yang stabil.
Pada fase phalik, cathexis genital mempunyai sifat narcistik;
Pada fase genital narcisme itu mulai disalurkan ke objek di luar seperti
berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, menyiapkan karir, cinta lain jenis,
perkawinan dan keluarga.

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 17


POKOK-POKOK FIKIRAN TEORI KEPRIBADIAN
FREUD

1. Id = Dasar kepribadian, dibawa dari lahir, berada di ketidak sadaran


menjadi pusat pengatur tingkahlaku
2. Id berisi Insting  Insting yang paling dominan: Insting seks
3. Kepribadian berkembang optimal pada usia 0-5 th mengikuti tahapan
perkembangan insting seksual
4. Ego berkembang melalui internalisasi atau individuasi
5. Ego sadar mengatur tingkahlaku dengan : rasional
Ego tak sadar mengatur tingkahlaku dengan: defense mechanism
6. Superego = katahati = insankamil  ada untuk membantu ego mengatur
tklaku
7. Ego dominan = Kepribadian yang sehat = dapat mengendalikan tuntutan Id
dan Superego, serta menangani dunia luar.
Ego terlalu dominan = robot rasional, tanpa cinta, perasaan dan fikiran ideal.
Ego lemah = maladjusment.
8. Id dominan = impulsif, berfikiran pendek, self indulgent (semaunya sendiri),
primitif.
9. Superego dominan = moralis, aturan untuk aturan, depresi karena harapan 18
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika
10. Kepribadian = akumulasi pengalaman masa lalu
11. Mengembangkan kepribadian dengan menyeleksi pengalaman.
12. Mengembangkan kepribadian dengan manajemen kecemasan.
13. Mengembangkan kepribadiadn dengan memperkuat struktur ego.
14. Pengalaman yang sudah disimbolkan akan menjadi bagian dari ketidak sadaran yang
mengatur tingkahlaku.
15. Potensi insting ada yang dapat maujud hanya dengan sekali pengalaman, diatesis
stress model (Eysenck)

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 19


JUNG : PSIKOLOGI ANALITIK

x le
mp
co
STRUKTUR
KEPRIBADIA
N

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 20


Kesadaran (Consciusness) dan Ego

Bersifat herediter
Berkembang melalui proses diferensiasi, menghasilkan Ego
Ego menyaring pengalaman -menentukan persepsi, fikiran, perasaan dan
ingatan yang bisa masuk kekesadaran.
Mempertahankan Unity-Continuity-Identity

Taksadar Pribadi (Personal Unconscious) dan Kompleks (Complexes)

Berisi pengalaman yang ditekan, dilupakan, dan gagal menimbulkan kesan sadar.
Ingatan siap yang sewaktu-waktu dapat dimunculkan ke kesadaran.
Complex: Organisasi isi personal unconscious mengorganisir diri menjadi satu
Nama Kompleks = inti Kompleks
Menjadi penentu pilihan tingkahlaku
Sumber utama: Taksadar kolektif

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 21


Taksadar Kolektif (Collective Unconscious)
Sistem psikis yang paling kuat dan paling berpengaruh, dan pada kasus-kasus
patologik mengungguli ego dan ketidak sadaran pribadi
Gudang ingatan laten yang diwariskan oleh leluhur
manusia/pramanusia/binatang lintas generasi dalam bentuk predisposisi atau
potensi.
Fondasi ras yang diwariskan dalam keseluruhan struktur kepribadian. Di
atasnya dibangun ego, taksadar pribadi, dan pengalaman individu
Isi utama dari taksadar kolektif adalah Archetype: primordial, mewakili
pengalaman manusia yang berusia ribuan tahun, melambangkan peluang
munculnya jenis persepsi dan aksi tertentu, banyaknya takterbatas, yang
terpenting: Persona, Anima dan Animus, Shadow, Self
Simbolisasi : Ekspresi archetype dalam bentuk tingkahlaku, dalam mimpi,
fantasi, penampakan (vision), mythe, seni, dll.
Simbol retrospektif, ekspresi tersamar dari insting yang tidak terpuaskan:
dansa  mungkin simbolik dari insting seks.
Simbol prospektif, ekspresi cita-cita dan harapan.

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 22


PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Mekanistik (kausalistik): event disebabkan oleh sesuatu yang terjadi pada masa
lalu.

Purposif atau teleologik: event sekarang ditentukan oleh masa depan atau
tujuan.

Sinkronisitas: Dua peristiwa psikis yang terjadi secara bersamaan/berturutan


dan tampak saling berhubungan, yang satu tidak menjadi penyebab dari yang
lain, karena keduanya tidak dapat ditunjuk mana yang masalalu dan mana yang
masa depan.

Individuasi : Proses analitik, memilah-milah, memerinci, dan mengelaborasi


aspek-aspek kepribadian. Semua aspek beserta percabangan atau rinciannya
harus ikut berkembang bersama-sama dalam satu kebulatan.

Transendensi: Proses sintetik, mengintegrasikan materi taksadar dengan materi


kesadaran, ke dalam suatu sistem, agar dapat berfungsi dalam satu kesatuan
secara efektif.
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 23
POKOK-POKOK FIKIRAN PSIKOLOGI ANALITIK
JUNG
1. Tingkahlaku diatur oleh pengalaman masa lalu, cita-cita/harapan masa yang akan
datang , archetype dan kompleks.

2. Predisposisi tingkahlaku: Sikap (ekstraversi dan introversi) dan Fungsi (fikiran,


perasaan, penginderaan dan intuisi).

3. Insting-insting memiliki kedudukan yang sama dalam mendorong terjadinya


tingkahlaku.

4. Pusat kesadaran = ego -- Pusat kepribadian = self.

5. Simbolisasi terpenting: verbal

6. Perkembangan kepribadian berlangsung simultan

Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 24


ADLER : PSIKOLOGI INDIVIDUAL
1. Manusia lahir dengan membawa perasaan Inferior, dan satu-satunya
kekuatan dinamik yang melatarbelakangi aktivitas manusia adalah perjuangan
untuk sukses atau menjadi superior (striving for superiority).
2. Persepsi subyektif (subjective perception) individu membentuk
tingkahlaku dan kepribadian.
3. Semua fenomena psikologis disatukan (unity of personality) didalam diri
individu dalam bentuk self.
4. Minat sosial dibawa dari lahir dalam keadaan lemah, ibu berkuajiban untuk
memperkuat minat sosial itu.
5. Manfaat dari aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang interes
sosial (social interest).
6. Semua potensi manusia dikembangkan sesuai dengan gaya hidup (life of
style) dari self.
7. Gaya hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif (creative power)
individu.
8. Kepribadian manja (menuntut perhatian – menolak memperhatikan)
berkembang dari pendidikan yang “memanjakan” atau sebaliknya
“mengabaikan.”
9. Kompleks vs perasaan berhubungan kompensatorik pada perkembangan
bermasalah.
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 25
KASUS –KASUS KEPRIBADIAN:

Sumina, dikenal sebagai guru yang penakut, ragu-ragu, tidak berani


mengambil inisiatif. Bahkan guru itu sendiri secara sadar menempatkan diri
sebagai pribadi seperti anggapan orang lain terhadapnya.
Memakai paradigma psikoanalisis, gambarkan dinamika kepribadian
Sumina!

Seorang kepala sekolah yang disekolah memimpin dengan berwibawa-tegas-


disiplin-produktif, ternyata dirumah tampil loyo dan menuruti semua
kemauan isterinya. Mungkin kondisi itu yang membuat hubungan sosial-
interpersonalnya diluar jam kerja cenderung buruk. Guru (yang sebagian
besar) tahu bagaimana kepala sekolah itu “takut” isteri, menjadi kurang
menghargai kepemimpinan positif kepala seklah itu di sekolah.
Bagaimana sebenarnya sifat dasar kepribadian kepala sekolah itu?

Seorang siswa yang tahun lalu (kelas 1) berhasil menjadi pemuncak rangking
1 di sekolahnya, ternyata prestasinya di kelas 2 tahun ini buruk. Sekarang dia
berbicara gagap, padahal di kelas 1 bisa berdebat dengan lancar.
Apakah prestasinya itu kebetulan? Bagaimana dapat menolong siswa ini?
Alwisol: Handouts Kepribadian dan Etika 26

Anda mungkin juga menyukai