Anda di halaman 1dari 23

VAP Rumput Laut: ALGINAT

Nusaibah, M.Si
Rumput Laut
• Rumput laut Eucheuma sp. Dan Hypnea sp. Menghasilkan
metabolit primer berupa hidrokoloid karaginan, sehingga
disebut karagenofit.
• Rumput laut Glacilaria sp. Dan Gelidium sp. Digolongkan sebagai
agarofit karena menghasilkan metabolit primer hidrokoloid
agar.
• Rumput laut Sargassum sp. Menghasilkan metabolit primer berupa
hidrokoloid alginat, sehingga disebut alginofit.
• Kelompok rumput laut yang telah banyak diusahakan adalah
kelompok agarofit dan karaginofit.
• Sedangkan rumput laut cokelat penghasil alginate belum
diusahakan secara optimal, padahal ketersediaan rumput laut
coklat di Indonesia sangat melimpah, tetapi pemanfaatannya
masih rendah.
ALGINAT

• Alginat dapat diekstraksi dari rumput laut cokelat seperti


Sargassum sp. Dan Turbinaria sp. Yang potensi di Indonesia
cukup besar.
• Kebutuhan alginate di indonesia dipenuhi dengan impor
yang mencapai 3.653.365 kg per tahun dengan nilai US
Dolar 5.473.142 (Biro Pusat Statistik, 1999).
• Sampai saat ini alginate masih diimpor dari Negara lain
seperti Cina, Jepang, India, dan Jerman. Kondisi tersebut
merupakan peluang untuk membangun industri alginate.
• Dalam dunia industri, alginate dikenal dalam bentuk Asam
Alginat dan Na-alginate. Asam alginate merupakan getah
yang terdapat dalam membrane sel, sedangkan Na-alginate
adalah bentuk garam dari asam alginate.
ALGINAT

• Garam alginate umumnya dapat larut dalam air dingin


atau air panas dan mampu membentuk larutan yang
stabil, kecuali garam kalsium, magnesium dan barium
alginate.
• Secara kimia, asam alginate adalah senyawa
karbohidrat komplek berupa koloidal hidrofilik. Asam
alginate tidak larut dalam air dan mengendap pada pH
< 3,5.
• Na-alginate tidak dapat larut dalam pelarut organic dan
dapat mengendap dengan alcohol.
• Alginat stabil pada pH 5-10, sedangkan pada pH yang
lebih tinggi viskositasnya sangat kecil karena terjadinya
degradasi.
Rumput Laut Cokelat Penghasil Alginat
• Jenis rumput laut penghasil alginate antara lain:
1. Laminaria (Norwegia, perancis, cina, jepang, korea),
2. Lessonia (Chile),
3. Ascophyllum (Skotlandia, Irlandia),
4. Ecklonia (Jepang, Korea),
5. Macrocystis (Australia, Amerika Utara) serta
6. Sargassum dan Turbinaria sp. (Indonesia, Filipina).
KEGUNAAN ALGINAT
• Industri Pangan:
1. Tepung es krim, alginate berfungsi sebagai penstabil,
pengemulsi, dan pengentalnya.
2. Tablet effervescent, alginate berperan sebagai bahan
aktif yang mampu menurunkan gula darah yang dapat
diproduksi dalam bentuk tablet effervescent. Tablet tsb
adl tablet yg jika dimasukkan ke dalam air, akan
menghasilkan minuman bernuansa soda. Penggunaan
alginate 15-20% menghasilkan tablet yang baik dengan
waktu hancur sekitar 3,95 menit.
3. Edible film alginate, alginate dapat digunakan sebagai
bahan edible film komposit dengan komponen
penyusun alginate, gluten dan beeswax.
KEGUNAAN ALGINAT
• Industri Pangan:
4. Film coating, alginate sebagai penyalut lapis tipis (film
coating), digunakan untuk penyalut tablet vitamin A.
• Industri Non-Pangan
• Pada industri non pangan alginate digunakan pada textile
printing sebagai pengental,
• pada industri kertas sebagai pengatur keseragaman dan
kehalusan permukaan kertas,
• industri perekat sebagai pengontrol penetrasi dan
stabilitas perekat atau lem yang terbuat dari pati atau
lateks,
• industri pupuk sebagai pengatur pelepasan lambat bahan
kimia pupuk,
• industri obat-obatan sebagai pengatur pelepasan lambat
obat-obatan.
KEGUNAAN ALGINAT
• Industri Non-Pangan
• Skin lotion alginate, alginate dapat dimanfaatkan sebagai
pengemulsi dan pengental pada pembuatan skin lotion,
konsentrasi alginate yang dibutuhkan 3%.
• Bahan pengental pewarna textile printing, alginate dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pengental pasta pewarna
batik atau dikenal dgn nama mannotex dengan
konsentrasi 5 %.
• Bahan cetakan gigi palsu, bubuk alginate akan larut
dalam air membentuk larutan kental (sol) dan
membentuk gel jika ditambahkan garam logam divalen
(kalsium). Shg dapat digunakan sebagai bahan cetakan
gigi palsu.
Jenis-jenis Alginat
1. Ca-alginate (kalsium alginate)
• Merupakan polimer alginate yang terikat dengan garam
bivalen kalsium (Ca).
• Penggunaannya dalam produk farmasi sebagai bahan
pembuatan membrane hemodialisa dan bahan pencetak
gigi.
2. Kalium alginate (K-alginate)
• Adalah polimer alginate yang terikat dengan garam
monovalent kalium (K).
• Penggunaannya dalam produk farmasi antara lain sebagai
penambah viskositas obat-obatan cair, sebagai koloid
pelindung dalam suspense bahan padat, misalnya obat
penicillin dan obat-obatan sulfide, sebagai pengemulsi
dalam pembuatan tablet binder dan bahan pencetak gigi
Jenis-jenis Alginat
2. Kalium alginate (K-alginate)
• Penggunaannya dalam produk non pangan, missal sebagai
pengental shampo cair dan bahan sediaan minyak rambut
dan bahan pencuci rambut lainnya.
3. Ammonium alginate
• Alginat ini merupakan alginate yang terikat pada kation
monovalent ammonium (NH4+)
• Pemanfaatannya di bidang farmasi sebagai bahan cetak gigi
palsu
4. Asam alginate
• Didefinisikan sebagai polisakarida hidrofilik alami yang
diperoleh dari beragam rumput laut cokelat.
Jenis-jenis Alginat
4. Asam alginate
• Asam alginate merupakan produk antara dalam proses
ekstraksi alginate karena produk akhir ekstraksi alginate
adalah Na-alginate.
5. Na-alginate (Natrium alginate)
• Merupakan produk akhir proses ekstraksi alginate
• Pembentukannya dapat melalui 2 metode, metode asam
alginate dan kalsium alginate
6. Propilen Glikol Alginat
• Merupakan turunan alginate yang pertama kali
diperkenalkan secara komersil di AS pada tahun 1945
• Sifat fungsionalnya sebagai stabilisator, pengental,
pembuat gel, pengemulsi
Metode
pembuatan
tepung Na-
alginat
Pembuatan tepung alginat
• Penanganan bahan baku
• Pemanenan dengan tetap meninggalkan akar, pencucian
dengan air laut, perendaman dengan alkali, pencucian air
tawar, sortasi dari pengotor, pengeringan hingga kering
dan dikemas.
• Pencucian rumput laut
• Tujuannya untuk menghilangkan kotoran yang menempel
pada permukaan, dapat dengan cara diagitasi di dalam air
atau dicuci dengan air mengalir
• Keuntungan dicuci adalah mempercepat proses ekstraksi
karena dinding thallus sudah lunak sehingga
penghancuran sargassum lebih mudah dan penggunaan
bahan kimia lebih efisien.
• Kemudian sargassum dipotong-potong ukuran 2-3 cm
untuk mempercepat proses ekstraksi
Pembuatan tepung alginat
• Ekstraksi
• Dilakukan dengan cara perebusan dalam larutan Na2CO3.
• Konsentrasi larutan Na2CO3 yang digunakan 1,5-2%
• Perbandingan sargassum dan Na2CO3 berkisar antara 1:20-
1:30
• pH dipertahankan antara 9,6 – 11
• Ekstraksi akan berjalan cepat apabila dilakukan pada suhu 60-
70 C selama 2 jam dan dilakukan pengadukan.
• Penyaringan
• Hasil ekstraksi kemudian disaring menggunakan penyaring
vibrator.
• Sebelum disaring diukur terlebih dahulu kekentalannya
• Untuk mempercepat penyaringan ditambahkan air hangat
untuk mengurangi kekentalannya
• Suhu dijaga antara 60-70 C
Pembuatan tepung alginat
• Pemucatan
• Filtrat yang diperoleh bewarna cokelat kehitaman karena
sargassum mengandung pigmen karotenoid oleh karena
itu, perlu dilakukan pemucatan
• Pemucatan dilakukan dengan menggunakan Natrium
hipoklorit (NaOCl)
• Volume NaOCl yang dibutuhkan untuk 1 M kubik filtrate
ekstraksi adalah 5-7 L.
• Pemucatan dilakukan dalam bak atau tanki plastic selama
kurang lebih 15-30 menit.
Pembuatan tepung alginat
• Pembentukan asam alginat
• Pembentukan asam alginate dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu mereaksikan dengan HCL atau asam sulfat.
Atau cara lain menggunakan larutan CaCl2.
• Pencucian alginate
• Tahap ini dilakukan jika akan melanjutkan pembuatan
Na-alginate
• Alginat dicuci menggunakan air mengalir untuk
menghilangkan kelebihan HCL atau CaCl2
Pembuatan tepung alginat
• Pembentukan Na-alginate
• Konversi asam alginate menjadi Na-alginate dilakukan
dengan penambahan natrium bikarbonat.
• Dilakukan pengadukan hingga homogeny hingga pH 8-9
• Cirinya sudah berubah menjadi Na alginate adalah
terbentuknya pasta yang jernih
• Pasta alginate yang terbentuk kemudian dipresipitasi
menggunakan Isopropyl alcohol (IPA).
• Pengeringan
• Pengeringan berperan penting dalam proses akhir
pembentukan alginate
• Penggunaan suhu tinggi akan membuat alginate bewarna
cokelat, sedangkan standar internasional bewarna kuning
gading
Pembuatan tepung alginat
• Pengeringan
• Oleh karena itu, selama proses pengeringan suhu
berkisar antara 40-50 C
• Jika food grade ruang pengeringan harus higienis
• Penepungan
• Pembentukan Na-alginate menjadi bentuk tepung
• Untuk keperluan printing batik, ukuran granul 40 mesh,
sedangkan untuk minuman 80 mesh
• Pengemasan
• Tepung Na-alginate bersifat higroskopis, oleh karena itu
harus disimpan dalam kemasan kedap air.
Peralatan
untuk
produksi
alginat
Click icon to
add picture
Alat-alat untuk produksi alginat
• Tanki penyimpanan HCL pekat, gunanya untuk menyimpan
HCL pekat, terbuat dari stainless steel grade A yang tahan
terhadap asam kuat.
• Tanki penyimpan NaOCl
• Gudang penyimpan sodium karbonat
• Mesin sortasi
• Bak pencucian
• Tanki ekstraksi dan Boiler
• Filter press
• Tanki penampung larutan Na-alginate
Click icon to
add picture
Alat-alat untuk produksi alginat
• Continous Screen Vibrator
• Tanki pencucian asam alginate
• Press statis
• Tanki penarikan asam atau ca-alginate
• Alat pengering
• Alat penepung
• pengemas
Click icon to
add picture
Penanganan dan Pemanfaatan Limbah
Ekstraksi Alginat
• Penanganan limbah alginate
• Limbah padat dikumpulkan untuk diolah kembali
menjadi pupuk atau produk lain.
• Limbah cair diolah terlebih dahulu sebelum dibuang.
Pengolahan limbah cair dapat dilewatkan melalui
bak-bak penyaringan, pengendapan, penjernihan
secara berseri yang dapat diisi dengan bahan
penyaring seperti zeolite atau kerikil dan pasir
sebelum dibuang ke luar.
Click icon to
add picture
Penanganan dan Pemanfaatan Limbah
Ekstraksi Alginat
• Pemanfaatan limbah ekstraksi alginate
• Bioethanol, pada tahap ekstraksi menyisakan limbah
yang mengandung selulosa sebanyak 20-30%.
Selulosa dapat dikonversi menjadi etanol baik secara
kimiawi maupun mikrobiologi
• Pulp dan kertas, selulosa dapat digunakan sebagai
bahan pembuat pulp dan kertas
• Pupuk
• Bahan sumber nutrisi pakan ikan

Anda mungkin juga menyukai