Anda di halaman 1dari 21

PROSES PEMBUATAN Gian Restu Prinanda

21030118420021

ASAM ASETAT Misbahudin Alhanif


21030119410011
Tujuan Makalah
• Mengetahui sejarah perkembangan pembuatan asam asetat
• Mengetahui sifat dan karakteristik bahan baku serta produk
• Mengetahui proses produksi asam asetat
• Mengetahui proses pembuatan asam asetat menggunakan proses
fermentasi aerob
• Mengetahui manfaat serta aplikasi asam asetat
Perkembangan Asam Asetat
• Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu kala.
Dahulu kala cuka dihasilkan oleh berbagai bakteri
penghasil asam asetat, dan asam asetat merupakan
hasil samping dari pembuatan bir atau anggur.
• Pada abad ke-8, ilmuwan Persia Jabir Ibnu Hayyan
menghasilkan asam asetat pekat dari cuka melalui
distilasi.
• Sejak 1910 kebanyakan asam asetat dihasilkan dari
cairan piroligneous yang diperoleh dari distilasi
kayu. Cairan ini direaksikan dengan kalsium
hidroksida menghasilkan kalsium asetat yang
kemudian diasamkan dengan asam sulfat
menghasilkan asam asetat.
Perkembangan Asam Asetat
• Sekarang ini, asam asetat diproduksi baik secara sintetis maupun
secara fermentasi bakteri. Produksi asam asetat melalui fermentasi
hanya mencapai sekitar 10% dari produksi dunia utamanya
produksi cuka makanan. Aturan menetapkan bahwa cuka yang
digunakan dalam makanan harus berasal dari proses biologis
karena lebih aman bagi kesehatan.
• Pembuatan asam asetat sintesis dalam skala industri lebih sering
menggunakan metode karbonilasi methanol. Ada dua macam
proses pembuatan asam asetat dalam pabrik yakni proses
monsanto dan proses cativa. Proses monsanto menggunakan
katalis kompleks Rhodium (cis−[Rh(CO)2I2]−), sedangkan proses
cativa menggunakan katalis iridium ([Ir(CO)2I2]−) yang didukung
oleh ruthenium.
• Akan tetapi, pemanfaatan proses fermentasi dalam pembuatan
asam asetat masih di pertahankan dalam rangka menghasilkan
asam asetat alami untuk memenuhi kebutuhan asam asetat dalam
bidang pangan, atau lebih dikenal sebagai asam cuka.
ASAM ASETAT
• Asam asetat merupakan senyawa organik yang
mengandung gugus asam karboksilat
• Nama : Asam etanoat, Asam asetat, Asam
metanakarboksilat, Asetil hidroksida (AcOH), Hidrogen
asetat (HAc), Asam cuka
• Dengan kadar 5-20% disebut vinegar (cuka)
• Merupakan senyawa kimia organik yang memberikan
rasa asam dan bau tajam pada vinegar
• Merupakan asam lemah yang bersifat korosif
• Dapat menyebabkan iritasi pada mata dan hidung
• Asam asetat dapat dibuat dari substrat yang
mengandung alkohol, yang diperoleh dari berbagai
macam bahan seperti kulit nanas, pulp kopi, air kelapa,
buah anggur, apel, nira kelapa, malt, gula seperti sukrosa
dan glukosa. Dimana pembuatannya melibatkan proses
fermentasi alkohol baik secara aerob maupun anaerob
Proses Produksi
Proses produksi asam asetat yang
banyak digunakan diantaranya :
• karbonilasi methanol,
• sintesis gas metan,
• oksidasi asetaldehida,
• oksidasi etilena,
• oksidasi alkana,
• fermentasi aerob,
• fermentasi anaerob.
FERMENTASI AEROB
a. Metoda lambat (Slow Methods)
b. Metoda cepat (Quick Methods) atau German process
c. Metoda Perendaman (Submerged Method)
Fermentasi Aerob (Metode
lambat)
• Bahan baku berupa buah-buahan
• Etanol tidak banyak bergerak atau mengalir karena
proses dilakukan pada suatu tangki batch
• Memasukan jus buah, yeast, dan bakteri vinegar ke
dalam tangki
• Sebagian jus buah terfermentasi menjadi etanol (11-
13 % alkohol) setelah beberapa hari
• Etanol yang ada di permukaan tangki terfermentasi
menjadi asam asetat
• Bakteri vinegar di permukaan larutan yang
membentuk lapisan agar-agar tipis mengubah etanol
menjadi asam asetat atau vinegar (asetifikasi)
• Temperatur 21- 29 oC.
Fermentasi Aerob (Metoda cepat)
Bahan baku berupa etanol cair
Bahan baku untuk basis 1 ton asam asetat(100%) :
• Alkohol (95 %) sebanyak 1.950 lb
• Sedikit nutrisi
• Udara sebanyak 11.000 lb
Proses fermentasi terjadi di dalam tangki
pembentukan (Frings generator) yang terbuat dari
kayu atau besi
Udara dialirkan secara countercurrent melalui
bagian bawah tangki
Panas yang timbul akibat reaksi oksidasi diambil
dengan pendingin. Temperatur operasi
dipertahankan pada rentang suhu 30-35 oC
Bahan baku 2.500 gal dengan produk 10,5 % asam
asetat memerlukan waktu proses 8-10 hari
Fermentasi Aerob (Perendaman)
• Bahan baku berupa buah-buahan
• Umpan yang mengandung 8-12 % etanol
diinokulasi dengan Acetobacter acetigenum
• Temperatur proses 24-29 oC
• Bakteri tumbuh di dalam suspense (gelembung
udara dan cairan yang difermentasi)
• Umpan di masukan melewati bagian atas tangki
• Udara didistribusikan dalam cairan yang
difermentasi sehingga membentuk gelembung-
gelembung gas. Udara keluar tangki melewati
bagian atas tangki
• Temperatur proses dipertahankan dengan
menggunakan koil pendingin stainless steel
• Defoamer yang terpasang di bagian atas tangki
membersihkan busa yang terbentuk dengan sistem
mekanik
Fermentasi Aerob
Metode Lambat Metode Cepat Metode Perendaman
Kelebihan • Proses sangat • Biaya proses rendah • Hampir disemua bagian
sederhana • Konsentrasi produk asam tangki terjadi
asetat besar fermentasi
• Tangki proses membutuhkan • Kontak antar reaktan
sedikit tempat peletakannya dan bakteri semakin
• Penguapan sedikit besar

Kekurangan • Proses relatif lama • Waktu tinggal terlalu lama bila • Biaya operasi relatif
berminggu-minggu dibandingkan Metoda mahal
atau berbulan-bulan Perendaman (Submerged
• Jatuhnya lapisan tipis Method)
agar-agar dari bakteri • Pembersihan tangki cukup sulit
vinegar akan
memperlambat
asetifikasi
Mekanisme Hidrolisis Amilosa (Polisakarida)
Mekanisme Hidrolisis Sukrosa (Disakarida)
Fermentasi Glukosa Menjadi Etanol
Mekanisme Reaksi Glukosa Menjadi Etanol
Mekanisme Reaksi Etanol Menjadi Asam Asetat
Pemurnian Asam
Asetat
Dari distilasi bertingkat akan
dihasilkan beberapa jenis asam
asetat :
• Asam asetat glacial (99,5 %)
• Asam asetat teknis (80 %)
• Secara komersial kadar asam
asetat sebesar 6 %, 28 %, 30 %,
36 %, 60 %, 70 %, dan 80 %
Manfaat Asam Asetat
Asam Asetat banyak digunakan dalam industri pengolahan
pangan, industri farmasi dan industri kimia
• Pada industri makanan:
1. Sebagai bahan penyedap rasa (edible vinegar), cuka
apel
2. Pengatur keasaman pada industri makanan, pelunak air
,pengawet.
• Cuka banyak digunakan dalam industry:
1. Memproduksi asam alifatis terpenting.
2. Bahan warna (indigo) dan parfum.
3. Bahan dasar pembuatan anhidrat yang sangat
diperlukan untuk asetilasi (Vinil asetat).
4. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti
polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil
asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.
• Dalam industri farmasi cuka / asam asetat digunakan
untuk untuk pembuatan obat-obatan (aspirin).
Terima Kasih
Referensi

• Bergey’s, D. H., J. G. Holt, N. R. Krieg, & P. H.A. Sneath (1994). Bergey’s Manual of Determinative Bacteorology (edisi ke-9th ed.). lippicott Williams
& Wilkins. ISBN 0-683-00603-7.
• Buckle, K.A., R.A. Edward, G. H. Fleet, & M. wootton. 2010. Ilmu pangan.
• Jakarta : UI-Press
• Day dan Underwood. 2010. Analisis kimia kuantitatif edisi keenem. Jakarta : Erlangga Terjemahan.
• Desrosier, N.W. 2008. Teknologi pengawetan pangan.Jakarta : UI-press
• Dewati, R. 2008. Limbah Kulit Pisang Kepok Sebagai Bahan Baku Pembuatan Etanol. Surabaya : UPN Veterabn Jatim.
• Effendi, M.S. 2002. Kinetika fermentasi asam asetat (Vinegar) oleh bakteri Acetobacter aceti B127 dari etanol hasil fermentasi limbah cair pulp
kakao. Fakultas teknik jurusan teknologi pangan Universitas pasundan. Teknol dan industri pangan XIII(2) 2002 : 125-135
• Fahmi, W.W. 2012. Pengaruh Suhu Fermentasi Terhadap Konsentrasi Asam Asetat Hasil Fermentasi Kulit Pisang Ambon (Musa paradisiaca) dengan
Menggunakan Fermentor. Skripsi. Teknik kimia. Universitas Diponegoro. Semarang
• Fardiaz, S. Mikrobiologi Pangan Jilid I. Jakarta : Gramedia Pustaka
• Frazier. Food Microbiology. 1978. McGraw-Hill. Amerika
• Gusmarwani, S.R., M.S.P. Budi, W.B. Sediawan & M. Hidayat.2010. Pengaruh Perbandingan Berat Padatan dan Waktu Reaksi Terhadap Gula
Pereduksi Terbentuk pada Hidrolisis Bonggol Pisang. Grup Riset Energi Biofuel, STTNAS, Yogyakarta. Jurnal Teknik Kimia Indonesia 9 : 77-82

Anda mungkin juga menyukai