Anda di halaman 1dari 39

GANGGUAN KEPRIBADIAN

CLUSTER B
KELOMPOK B ->berlebihan, dramatis, emosional
atau eratik (tidak menentu)
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL

 Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak


bertanggung jawab serta kurangnya penyesalan
untuk kesalahan mereka
 Secara berulang melakukan pelanggaran terhadap
hak orang lain dan sering melanggar hukum
 Mengabaikan norma dan konvensi sosial,
impulsif dan gagal membina komitmen
interpersonal dan pekerjaan
Lanjutan…
 Sering pula menunjukkan kharisma dalam
penampilan mereka
 IQ minimal rata-rata
 Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan saat
berhadapan dengan situasi yang mengancam,
kurang rasa bersalah dan penyesalan atas
kesalahan mereka
 Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis
pada fungsi psikis
 Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi sosial
Lanjutan…
 Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:
 DIMENSI KEPRIBADIAN
Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois,
self centeredness, kurang empati, keji,
tidak menyesal atas kesalahan, tidak
menghargai perasaan dan kesejahteraan
orang lain, tidak bertanggung jawab, tidak
peka dengan kebutuhan orang lain,
Lanjutan…

 DIMENSI PERILAKU
Gaya hidup tidak stabil dan antisosial,
sering berhadapan dengan hukum, riwayat
kerja yang minim dan hubungan tidak
stabil, impulsif, memiliki masalah
perkawinan, tidak memiliki rencana
jangka panjang, melakukan kekerasan,
penyalahgunaan obat dan alkohol
KRITERIA DIAGNOSTIK GANGG.KEPR.ANTISOSIAL DALAM DSM IV

A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak


orang lain yang terjadi sejak usia 15 tahun,seperti yang
ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut:
(1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna menghormati
perilaku sesuai hukum seperti yang ditunjukkan dengan
berulang kali melakukan tindakan yang menjadi dasar
penahanan
(2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang
kali berbohong, menggunakan nama samaran, atau
menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau
kesenangan pribadi
Lanjutan
(3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan
(4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh
perkelahian fisik atau penyerangan yang berulang
(5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri
atau orang lain
(6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti
ditunjukkan oleh kegagalan berulang kali untuk
mempertahankan perilaku kerja atau menghormati
kewajiban finansial
(7).tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh
acuh tak acuh terhadap atau mencari-cari alasan telah
disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang lain
B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun
Lanjutan
C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi
dengan onset sebelum usia 15 tahun
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-
mata selama perjalanan skizofrenia atau suatu
episode manik
DIAGNOSIS BANDING
 Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial
melibatkan banyak bidang dalam kehidupan
seseorang.
 Penyalahgunaan zat dan gangg.kepr.antisosial-
> jk dimulai pada masa anak-anak dan terus
memasuki kehidupan dewasa, kedua diagnosis
harus didiagnosis.
 Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak
diperlukan jika terdapat diagnosis MR,
skizofrenia atau mania
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
 Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi
pada masa remaja akhir
 Biasanya gejala akan menurun seiring dengan
bertambahnya usia
 Banyak pasien yang mengalami gejala
somatisasi dan keluhan fisik
 Seringkali disertai dengan gangguan depresif,
penyalahgunaan zat dan alkohol
Antisosial?
Kasus Ryan Mendunia Diberi Julukan The Smiling Killer, Ryan Tak Peduli 

Cirebon - Very Idham Henyansyah alias Ryan, berjuluk


Jagal dari Jombang atas kasus 11 pembunuhan berantai
yang dilakukannya. Kini media asing memberi julukan
baru, The Smiling Killer. Apa tanggapan Ryan?

"Apaan tuh? Sebodo mau disebut apaan juga," tukas


Ryan dalam perbincangan dengan detikcom di Lapas
Kelas 1 Kesambi, Cirebon, Jumat (15/10/2010).
 Menurut Ryan, dia sama sekali tidak menduga
akan mendapatkan publikasi luas atas
perbuatannya. Apalagi kalau sampai kemudian
dibuatkan film dokumenter yang tayang di
mancanegara.
Lanjutan

"Nggak tahu," kata Ryan pendek soal rencana


penayangan film dokumenternya.

Ryan mengatakan, dia dulu pernah becanda dengan


teman-teman saat masih SMA. Bagaimana caranya
supaya jadi orang terkenal.

"Terus gue bilang, bunuh saja orang terkenal


sebanyak-banyaknya. Eh, jadi terkenal benaran deh.
Terkenal jeleknya," sesal Ryan.
Lanjutan
Kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan menggegerkan
Tanah Air pada medio 2008. Berawal dari kasus mutilasi
di Depok, terkuak Ryan juga telah membunuh 10 orang
lain termasuk di Jombang, Jawa Timur. Ryan kini
mendekam di Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon.

Kisah Ryan pun menarik perhatian media asing. Hasilnya,


film dokumenter Ryan akan mendunia lewat TV kabel di
saluran Crime and Investigation Network (CIN). Bahkan
Ryan diberi julukan baru, The Smiling Serial Killer.
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN BORDERLINE

 Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra diri dan


mood serta kurangnya kontrol atas impuls
 Perilakunya berada pada batas(ambang) antara NEUROSIS dan
PSIKOSIS
 Hampir selalu berada dalam keadaan krisis
 Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat
argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu serta
selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu
lainnya
 Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai pada
depresi dan kecemasan yang masing-masing berlangsung dari
beberapa jam hingga beberapa hari
Lanjutan
 Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka berada
dalam perasaan kosong dan kebosanan terus menerus
 Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan
 Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan dan
rentan terhadap perkelahian
 Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin lari dengan
orang yang baru dikenal, aktivitas seksual sembarangan,
penyalahgunaan obat, konsumtif dalam belanja, berjudi, dsb
 Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self destructive
seperti self mutilation, isyarat-isyarat bunuh diri serta
percobaan bunuh diri yang aktual misalnya berusaha
mengiris pergelangan tangan atau menyundut tubuhnya
dengan rokok
Lanjutan
 Mereka sangat takut akan sendirian dan akan melakukan
usaha-usaha nekat untuk menghindari perasaan ditinggalkan
 Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka menjadi
pribadi yang menuntut secara sosial
 Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan
mengakibatkan kerenggangan hubungan sosial
 Perasaan mereka terhadap orang lain sangat mendalam dan
berubah-ubah
 Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan yang
ekstrem (saat kebutuhan mereka terpenuhi) dan memendam
kebencian (saat mereka merasa terabaikan)
 Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat dan
menggebu-gebu
Lanjutan
 Orang yang dipuja akan diperlakukan dengan penuh
kebencian saat hubungan berakhir atau saat mereka
merasa orang tersebut gagal dalam memenuhi
kebutuhan mereka
 Mereka memiliki hubungan yang sangat bermasalah
dengan keluarga dan memiliki riwayat traumatis saat
anak-anak seperti kehilangan atau perpisahan dengan
orang tua, penganiayaan, kekerasan atau pengabaian
 Sulit bekerjasama saat psikoterapi. Menuntut
dukungan yang besar pada terapis, menelepon terus
menerus atau pura-pura bunuh diri untuk mendapat
dukungan atau meninggalkan terapis secara dini.
KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.BORDERLINE DALAM DSM IV
Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri
dan afek dan impulsivitas yang jelas pada masa dewasa awal dan
ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan
oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata
atau khayalan.Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau
mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5
(2).pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang
ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim idealisasi dan
devaluasi
(3).gangguan identitas:citra diri atau perasaan diri sendiri yang
tidak stabil secara jelas dan persisten
Lanjutan
(4).impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang
membahayakan diri sendiri (misalnya
berbelanja,seks,penyalahgunaan zat,ngebut gila-
gilaan,pesta makan).Catatan:tidak termasuk perilaku
bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam
kriteria 5
(5).perilaku,isyarat atau ancaman bunuh diri yang
berulangkali, atau perilaku mutilasi diri
(6).ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang
jelas (misalnya disforia episodik kuat,iritabilitas,atau
kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan
jarang lebih dari beberapa hari)
Lanjutan

(7).perasaan kosong yang kronis


(8).kemarahan yang kuat dan tidak pada
tempatnya atau kesulitan dalam
mengendalikan kemarahan(misalnya sering
menunjukkan temper,marah terus
menerus,perkelahian fisik berulangkali)
(9).ide paranoid yang transien dan berhubungan
dengan stres, atau gejala disosiatif yang parah
DIAGNOSIS BANDING
 Skizofrenia -> BPD tidak ada episode
psikotik, gangguan pikiran dan tanda
skizofrenik lain yang berkepanjangan
 Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan
gagasan yang aneh, dan pikiran yang sangat
aneh
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Gangguan ini cukup stabil dan pasien


menunjukkan perubahan seiring dengan
perubahan waktu
 Penelitian longitudinal menunjukkan gangguan
ini tidak mengarah ke skizofrenia
 Namun, rentan untuk mengalami episode
gangguan depresi berat
 Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40
tahun
Contoh kasus
Klien : “Saya menahan kemarahan dalam diri saya, yang terjadi
adalah..saya tidak dapat merasakannya, saya mendapat
serangan panik. Saya menjadi sangat gugup, merokok
terlalu banyak. Jadi apa yang terjadi pada saya, saya adalah
cenderung ‘meledak’. Berurai air mata atau menyakiti diri
atau apapun..karena saya tidak tahu bagaimana caranya
untuk mengatasi semua perasaan yang campur aduk ini.
Konselor : “Apa contoh terbaru dari ‘ledakan’ itu?”
Klien : “Beberapa bulan yang lalu saya sendirian di rumah, saya
ketakutan! Saya mencoba mengontak pacar saya dan saya
tidak bisa melakukannya..Saya tidak tahu dimana dia
berada. Semua teman saya tampak sibuk malam itu dan
saya tidak punya siapa-siapa untuk diajak bicara..saya
makin dan semakin gugup dan makin dan semakin kacau.
Lanjutan
Klien : “…Akhirnya..dor!...saya ambil rokok dan
menyalakannya dan menancapkannya di
lengan saya. Saya tidak tahu mengapa
saya melakukan hal itu karena saya tidak
peduli pada hal itu. Saya kira pada waktu
itu saya merasa bahwa saya harus
melakukan sesuatu yang dramatis….”.
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK
 Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan perhatian,
pujian, dukungan berulang dan persetujuan
 Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang besar
untuk menjadi pusat perhatian
 Cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka
tampak dangkal, dibesar-besarkan dan mudah berubah
 Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan saat
bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat marah saat
seseorang tidak menyadari gaya rambut mereka yang baru
 Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi
kebutuhan mereka dan berperan sebagai korban saat orang lain
mengecewakan mereka
Lanjutan
 Bila mereka merasa demam, mereka akan mendesak

agar orang lain meninggalkan aktivitasnya dan segera


membawanya ke dokter
 Mereka cenderung self centered dan tidak toleran

terhadap penundaan kesenangan, mereka ingin apa


yang mereka inginkan saat mereka menginginkannya
 Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan

penampilan fisik sebagai daya tarik bagi orang lain


 Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian
 Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak

aksesoris
 Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih,

kecewa dan marah.


KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.HISTRIONIK DALAM DSM IV

Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang


berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam
berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan pada lima (atau lebih)
berikut:
(1).tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak
merupakan pusat perhatian
(2).interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh godaan
seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif
(3).menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi
emosi yang dangkal
(4).secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk
menarik perhatian kepada dirinya
Lanjutan
(5).memiliki gaya bicara yang sangat
impresionistik dan tidak memiliki perincian
(6).menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan
ekspresi emosi yang berlebihan
(7).mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi
oleh orang lain dan situasi
(8).menganggap hubungan menjadi lebih intim
ketimbang keadaan sebenarnya
DIAGNOSIS BANDING
 BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik,
cuma pada BPD lebih sering ditemukan usaha
bunuh diri, difusi identitas dan episode
psikotik singkat
 Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama
dengan histrionik
 Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif ->
mungkin perlu mendapatkan diagnosis
penyerta gangg.kepr.histrionik
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Dengan bertambahnya usia, pasien cenderung


menunjukkan gejala yang lebih sedikit
 Mereka adalah pencari sensasi dan mungkin
terlibat masalah hukum, penyalahgunaan obat
dan zat terlarang
4. GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISISTIK
Lanjutan
 Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan
terhadap diri mereka sendiri dan kebutuhan yang ekstrem
akan pemujaan
 Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan
berharap orang lain menghujaninya dengan pujian
 Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas khusus
mereka, meskipun prestasinya biasa saja
 Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan perilaku
mereka serta cenderung bisa berhasil dalam karir
 Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung marah
jika dikritik
Lanjutan
 Mereka asyik dengan dirinya dan kurang
empati dengan orang lain dan berpura-pura
simpati hanya untuk mencapai kepentingan
dirinya
 Mereka juga seringkali memanfaatkan orang
lain
 Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan
terhadap depresi
KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.NARSISISTIK DALAM DSM IV
Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku),
membutuhkan kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai pada
dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya
pencapaian dan bakat yang dilebih-lebihkan, berharap terkenal
sebagai superior tanpa usaha yang sepadan)
(2).preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan,
kecerdasan, kecantiakn atau cinta ideal yang tidak terbatas
(3).yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat
dimengerti hanya oleh atua harus berhubungan dengan orang
lain (atau insitusi) yang khusus atau memiliki status tinggi
Lanjutan
(4).membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
(5).memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan
yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau
kepatuhan otomatis sesuai harapannya
(6).eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil
keuntungan dari orang lain untuk mencapai
tujuannya sendiri
(7).tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau
mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain
(8).sering merasa iri dengan orang lain atau yakin
bahwa orang lain iri kepada dirinya
(9).menunjukkan perilaku yang congkak atau sombong
DIAGNOSIS BANDING
Gangg.Kepr.Borderline, Histrionik dan Antisosial seringkali
ditemukan bersama-sama Narisisistik.
BPD -> pasien memiliki kecemasan yang lebih tinggi dan
kehidupannya lebih kacau disertai usaha bunuh diri,
sedangkan narsisistik cenderung lebih terarah pikiran
dan perilakunya
Antisosial -> memiliki riwayat perilaku impulsif, seringkali
ditandai dengan penyalahgunaan obat dan
berurusan dengan hukum
Histrionik -> menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan
manipulatif yang mirip, namun narsisistik
cenderung lebih membanggakan diri mereka dan
kurang mendramatisir keadaan
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Narsisistik termasuk bersifat kronis dan sukar


disembuhkan
 Ketuaan merupakan hal yang menakutkan,
karena atribut kecantikan, kekuatan dan
kemudaan adalah hal yang sangat penting bagi
mereka
 Menjadi lebih rentan terhadap krisis kehidupan
di usia pertengahan dibandingkan kelompok
lain

Anda mungkin juga menyukai