Anda di halaman 1dari 3

TANDA DAN GEJALA GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG

(BORDERLINEPERSONALITYDISORDER)
Borderlinepersonalitydisorderditandaiolehketidakstabilansuasanahatidanmiskin
citradiri.Orangdengangangguaninirentanterhadapperubahansuasanahatidan
kemarahanyangkonstan.Seringkali,merekaakanmelampiaskankemarahanpada
diri mereka sendiri, mencederai tubuh mereka sendiri, ancaman bunuh diri dan
tindakan yang tidak biasa. Batasan berpikir secara hitam dan putih sangat kuat,
hubungan yang sarat dengan konflik. Mereka cepat marah ketika harapan mereka
tidakterpenuhi.GejalaBorderlinePersonalityDisorder:

Menyakitidirisendiriataumencobabunuhdiri.
Perasaan yang kuat untuk marah, cemas, atau depresi yang berlangsung selama
beberapajam.
Perilakuimpulsif.
Penyalahgunaanobatataualkohol.
Perasaanrendahhargadiri.
Tidakstabilhubungandenganteman,keluarga,danpacar.

Ciri kepribadian adalah pola perilaku yang berlangsung lama,


berhubungan dengan lingkungan dan diri sendiri, dan keluar dalam
bentuk konteks sosial dan pribadi. Ketika pola perilaku ini secara
bermakna menjadi maladaptif dan menyebabkan hendaya yang
serius dalam fungsi pribadi dan sosial, hal ini dinamakan gangguan
kepribadian. Manifestasi gangguan kepribadian mudah ditemukan
pada remaja dan terus berlanjut sampai usia dewasa. Diagnosis
gangguan kepribadian ambang di dalam klinis sehari-hari maka
diperlukan suatu pedoman diagnositik yang terdapat antara lain
dalam Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder IV- Text
Revised (DSM IV-TR) dan PPDGJ III/ICD 10.3 Berdasarkan DSM IV-TR,
gangguan kepribadian ambang adalah suatu pola yang menetap
dari ketidakstabilan hubungan interpersonal, gambaran diri dan afek
dan impulsivitas yang nyata dimulai pada masa dewasa awal dan
bermanifestasi dalam berbagai konteks, seperti diindikasikan oleh
lima atau lebih dari hal-hal yang tercantum dalam

Tabel 1. Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan Kepribadian Ambang


Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra-diri, dan afek, serta
impulsivitas yang nyata, yang dimulai saat masa dewasa awal dan ada dalam berbagai
konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) hal berikut:
1) Upaya gila untuk menghindari pengabaian khayalan ataupun sebenarnya.
Catatan : tidak mencakup perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang dimaksud
didalam kriteria 5.
2) Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan intens ditandai dengan
perubahan antara idealisasi dan devaluasi yang ekstrem.

3) Gangguan identitas , citra-diri atau rasa diri yang secara menetap dan nyata
tidak stabil.
4) Impulsivitas pada sedikitnya dua area yang berpotensi merusak diri (contoh:
berbelanja, seks, penyalahgunaan zat, menyetir dengan ceroboh, makan
berlebih-lebihan). Catatan : tidak mencakup perilaku bunuh diri atau mutilasidiri yang dimaksud di dalam kriteria 5.
5) Perilaku sikap atau ancaman bunuh diri berulang, atau perilaku mutilasi-diri.
6) Ketidakstabilan afektif akibat reaktivitas mood yang nyata (contoh : disforia
episodik yang intens, iritabilitas, atau ansietas biasanya berlangsung beberapa
jam dan jarang lebih dari beberapa hari).
7) Perasaan kosong yang kronis
8) Kemarahan intens yang tidak sesuai atau kesulitan untuk mengendalikan
kemarahan (contoh: sering menunjukkan kemarahan, terus-menerus marah,
perkelahian fisik berulang)
9) Gagasan paranoid terkait stres yang terjadi sementara atau gejala disosiatif
berat.
Banyak peneliti lebih berfokus pada perilaku agresif dan impulsif
pada pasien gangguan kepribadian ambang karena manifestasi
gejala ini dapat membahayakan tidak hanya diri pasien sendiri
namun juga orang-orang di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai