chf /
( DEKOMPENSASI JANTUNG )
KELOMPOK 4 :
1. Eko wahyudi : 19 / fam / 118
2. Lifia dwi oktaviani : 19 / fam / 123
3. Tata mellinia pasha pangesti : 19 / fam / 125
4. Intan lia megalestari : 19 / fam / 127
5. Fika fadhila : 19 / fam / 130
6. Abwi slamet nur utami : 19 / fam / 136
7. Wahyu hidayat : 19 / fam / 139
8. Rifky alfiana : 19 / fam / 189
Fisiologi jantung
A. Pengertian
Jantung adalah organ yang berotot berongga dengan ukuran satu genggaman orang
dewasa. Jantung dapat diibaratkan suatu pompa ganda yang terdiri dari bagian kanan
dan kiri, bagian kanan memompa darah dari tubuh ke paru – paru, sedangkan bagian
kiri memompa darah dari paru – paru ke tubuh. Setiap bagian terdiri dari 2
kompartimen: atrium & verticulus. Antara serambi dan bilik terrdapat katup. Begitu
juga antara bilik dan aorta. Fungsi katup tersebut untuk menjamin darah mengalir ke
satu jurusan.
Gangguan pada jantung
3) Farmakodinamika
Farmakodinamik furosemide terjadi pada sigmen tebal pars
lanjutan
2) Farmakokinetik
- Absorsi
Onset awal digoksin dicapai dalam 0,5 – 2 jam untuk sediaan oral & 5 –
30 meniit untuk sediaan intravena. Efek maksimal tercapai dalam 2 – 6
jam untuk sediaan oral dan 1,5 jam untuk sediaan IV
lanjutan
- Distribusi
Bioavabilitas digoksin tablet sebesar 60 – 80 %, 20 – 25 % digoksin akan
terikat oleh protein, waktu paruh digksin selama 3,5 – 5 hari
- Metabolisme
Metabolisme digoksin terjadi di hepar yang menghasilkakan metabolit akhir
3b – digoxigenin dan 3 – kero – digoxenin
- Eliminasi
Sekitar 50 – 70% dosis di goxin akan di eksresikan melalui urine
lanjutan
3) Farmakodinamika
Digokxin adalah glikosida jantung yang digunakan untuk tata laksana gagal jantung,
aritmia supraventrikuler dan mengontrol laju ventrikel pada fibrilasi atrial
kronis.
Peningkatan kontraktilitas miosit jantung melalui peningkatan kadar kalsium
intraselular
Menghambat enzim Na - K – AT pase sehingga meningkatkan jumlah
natrium didalam sel. Natrium calcium exchanger mencoba mengeluarkan
natrium dan membawa masuk kalsium.
lanjutan
4. Efek samping
Aritmia, berupa gangguan konduksi, bigeminy, trigemini, PR prolongation, atau
sinus brakei kardia.
3. Penghambat ACE
a. ACEI
1) Enalapril
Adalah jenis obat yang disebu ACE inhibitors yang dgunakan dalam
pengobatan darah tinggi & gagal jantung
lanjutan
1. Mekanisme
Menghambat kerja enzim pengubah angiotensin ( ACE ) sehingga
menurunkan senyawa – senyawa tertentu yang dapat mengencangkan
pembuluh darah, sehingga aliran darah lebih lancer dan jantung dapat
memompa darah lebih efisien
2. Farmakokinetika
- Onset aksi sekitar 1 jam
- Efek puncak 4 – 6 jam
lanjutan
- Durasi 12 – 24 jam
- Penyerapan 60 %
- Metabolisme prodruk mengalami biotransformasi menjadi enalaprilat
3 Farmakodinamika
Elanapri adalah obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi dapat juga
digunkan untuk gagal jantung yang biasanya dikombinasikan dengan diuretic
dan digitalis
lanjutan
4 Efek samping
- Peningkatan serum kreatinin
- Pusing
- sinkop
LANJUTAN
2) Lisinopril
1. Mekanisme
Farmakokinetik lisinopril secara oral diabsorpsi secara lambat dan inkomplit. Onset
kerja obat dilaporkan terjadi dalam 1-2 jam dan durasi 24 jam setelah pemberian.
- Absorpsi
pasien berusia 6 – 16 tahun dengan GFR > 30 mL/min/1,73 m2, menunjukan bahwa
kadar puncak konsentrasi lisinopril didapatkan dalam waktu 6 jam dan tingkat
Eliminasi lisinopril adalah melalui urin, dengan waktu paruh 12 jam. Lisinopril
tidak dimetabolisme, sehingga diekskresikan masih dalam bentuk yang tidak
berubah.
Gangguan fungsi ginjal menurunkan eliminasi lisinopril karena lisinopril
diekskresikan melalui ginjal. Penurunan eliminasi lisinopril ini menjadi penting
jika laju filtrasi glomerulus (GFR) menurun di bawah 30mL/menit/1,73 m2.
Kerusakan ginjal yang lebih besar menyebabkan puncak atas dan bawah kadar
lisinopril meningkat disertai dengan pemanjangan waktu menuju konsentrasi
puncak.
LANJUTAN
3. Farmakodinamika
converting enzyme (ACE) pada manusia dan hewan. ACE adalah sebuah peptide dipeptidase
sebuah substansi vasokonstriktor yang menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.
- Pusing
- Batuk kering
- Hidung tersumbat
a) Losartan
Losartan adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada kondisi hipertensi. Obat ini
ini juga digunakan untuk mengobati gagal jantung dan mencegah terjadinya kerusakan
1. Mekanisme
Obat ini bekerja dengan cara menghambat reseptor angiotensin II, sehingga pembuluh
darah yang sebelumnya menyempit dapat melebar. Dengan begitu, darah bisa mengalir
asam karboksilat aktif yang bertanggung jawab untuk sebagian besar obat
- Waktu paruh: waktu paruh losartan dan metabolit aktif masing - masing
4. Efek samping
Kram atau nyeri otot, diare, rasa terbakar di dada (heatburn), pusing,
1. Mekanisme
pembuluh darah dapat melebar dan darah bisa mengalir dengan lebih lancar
LANJUTAN
2. Farmakokinetika
Farmakokinetik valsartan memiliki onset kerja 2 jam setelah pemberian dan
durasi 24 jam.
a. Absorpsi
Makanan dapat menurunkan laju absorpsi valsartan dan memperpanjang
lama absorpsi. Absorpsi valsartan pada traktus gastrointestinal kurang baik,
yaitu hanya sekitar 10-35%. Konsentrasi puncak pada plasma pasca
konsumsi valsartan tablet umumnya tercapai dalam 2-4 jam.
LANJUTAN
b. Distribusi
Valsartan didistribusikan utamanya berikatan dengan plasma albumin. Volume distribusi
valsartan adalah 17 L.
c. Metabolisme
Valsartan dimetabolisme di hati. Metabolit valsartan yakni valeryl 4-hydroxy valsartan hanya
sekitar 9% diubah oleh CYP2C9.
d. Ekskresi
Ekskresi valsartan terutama pada feses, dan hanya sekitar 13% diekskresikan di urin. Klirens
pada penderita gagal jantung berkurang hingga 50%. [1] Waktu paruh valsartan adalah 6 jam.
LANJUTAN
3. Farmakodinamika
Valsartan bekerja menghambat reseptor angiotensin II. Valsartan memiliki afinitas yang jauh lebih
besar pada reseptor angiotensin II tipe 1 (AT1) dibanding reseptor angiotensin II tipe 2 (AT2).
ARB juga menimbulkan efek vasodilatasi arteriol aferen dan eferen glomerular, sehingga
menurunkan tekanan intraglomerular. Laju filtrasi glomerulus dan ekskresi albumin urin menurun,
sehingga bermanfaat pada penderita hipertensi disertai dengan albuminuria. [4] Studi komparasi
Irbesartan merupakan obat yang digunakan unntuk penyakit darah tinggi dan nefropati
diabetik.
1. Mekanisme kerja
Menghambat semua kerja dari angiotensin II yang diperantarai oleh reseptor AT1, tanpa
memperhatikan sumber atau rute sintesis dari angiotensin II. Antagonisme selektif dari
reseptor-reseptor angiotensin II (AT1) menghasilkan peningkatan pada tingkat renin
plasma dan tingkat angiotensin II, serta penurunan dalam konsentrasi aldosteron plasma.
Tingkat kalium serum tidak secara signifikan dipengaruhi oleh irbesartan secara tunggal
pada dosis yang direkomendasikan. Irbesartan tidak menghambat ACE (kininase-II).
LANJUTAN
2. Farmakokinetika
4)Efek Samping
Hipotensi postural, mengantuk, lemah, pusing, sakit kepala, tidak bertenaga, mual, palpitasi,
sering kencing, inkontinesia dan priapismus.
5) Farmakodinamik