KARAKTERISTIK

UNIVERSAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 Konsep PKN

Dikemas dalam wujud

Civic mata pelajaran di sekolah
Education yang diatur dalam
kurikulum pembelajaran

PKN Smart and

Good Citizen

Seluruh pengalaman
Citizenship belajar warga negara
Education dalam berbagai Citizenship
lingkungan kehidupan Sites
 WACANA KONSEPTUAL PENDIDIDKAN
KEWARGANEGARAAN DI DUNIA
ISTILAH :
• CIVICS, CIVIC EDUCATION (USA)
• CITIZENSHIP EDUCATION (UK)
• TA’LIMATUL MUWWATANAH, (TIMTENG)
TARBIYATUL WATONIYAH
• EDUCACION CIVICAS (MEXICO)
• SACHUNTERNICHT (JERMAN)
• CIVICS, SOCIAL STUDIES (AUSTRALIA)
• SOCIAL STUDIES (USA NEW ZEALAND)
• LIFE ORIENTATION (AFSEL)
• PEOPLE AND SOCIETY (HONGARIA)
• CIVICS AND MORAL EDUCATION (SINGAPORE)
• OBSCESVOVEDINIE (RUSIA)

(Udin : 2004)
3
SASARAN PEMBENTUKAN DALAM PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN/LINGKUP KOMPETENSI

CIVIC CIVIC
CIVIC
KNOWLEDGE/ DISPOSITIONS/
CONFIDENCE
INTELEGENCE RESPONSIBILITY

SMART & GOOD

CITIZENSHIP
CIVIC
CIVIC COMITMENT
COMPETENCE

CIVIC
SKILLS/PARTICIPATION

(Udin : 2003)
 PENGORGANISASIAN
“CITIZENSHIP EDUCATION”

Dalam
diBerbagai Negara
KURIKULUM

BERVARIASI MENGIKUTI
ALTERNATIF PENDEKATAN
 Separate;
 Integrated; and
 Cross-curricular.
 Dalam Pendekatan

SEPARATE

 Jepang
 Korea
CITIZENSHIP
 Singapura EDUCATION
Diajarkan sebagai
suatu MATA
PELAJARAN atau
untuk SD
suatu ASPEK
 Australia, Kanada,
dalam Pendekatan Perancis, Jerman,
Hongaria, Italia, Jepang,
INTEGRATED Belanda, Selandia Baru,
Singapura, Spanyol,
Swedia, Swiss, dan USA

untuk SEMUA TINGKAT

“Citizenship Education”
diajarkan sebagai BAGIAN dari SUATU MATA
PELAJARAN TERPADU “Social Sciences” atau
“Social Studies”
atau dikaitkan dengan Mata Pelajaran Lain.
 CROSS -
CURRICULAR
Yang Hanya
CITIZENSHIP dipraktekkan di
EDUCATION INGGRIS

Tidaklah secara khusus sebagai suatu mata pelajaran

atau suatu topik, melainkan secara SISTEMIK
dimasukkan ke dalam KESELURUHAN TATANAN
KURIKULUM dengan memasukkannya ke dalam
mata pelajaran yang ada.
 SIFAT & STATUS
CITIZENSHIP EDUCATION

dalam KURIKULUM

(1) Wajib
Bagian dari
Program Inti
(2) Tidak Wajib

(3) Bukan
Pelajaran Inti
 INDONESIA

SIFAT & STATUS

CITIZENSHIP EDUCATION

Dalam KURIKULUM

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI
INDONESIA TERMASUK KE DALAM
PENDEKATAN “SEPARATE” DENGAN
SIFAT DAN KEDUDUKAN “WAJIB BAGIAN
DARI PROGRAM INTI” UNTUK SEMUA
TINGKAT.
 ( Kerr : 1999:5-7 )

Historical tradition

Geographical position
Jati diri citizenship
education
Socio-political structure
Dipengaruhi oleh
FAKTOR-FAKTOR
Economic system

Global trends
 CITIZENSHIP EDUCATION
CONTINUUM
MINIMAL
“thin, exclusive, elitist, civic
education, formal, content led,
knowledge-based, didactic
transmisson, easier to achieve and
measure in practice”
Didefinisikan secara sempit, hanya
mewadahi aspirasi tertentu, berbentuk
pengajaran kewarganegaraan, bersifat
formal, terikat oleh isi, berorientasi pada
pengetahuan, menitikberatkan pada proses
pengajaran, hasilnya mudah diukur.
MAKSIMAL
Didefinisikan secara luas, mewadahi
berbagai aspirasi dan melibatkan berbagai
unsur masyarakat, kombinasi pendekatan
formal dan informal, dilabel “citizenship
education”, menitikberatkan pada
partisipasi siswa melalui pencarian isi dan
proses interaktif di dalam maupun di luar
kelas, hasilnya lebih sukar dicapai dan
diukur karena kompleksnya hasil belajar.
“thick, inclusive, activist, citizenship
education, participative, process led,
values-based, interactive
interpretation, more difficult to
achieve and measure in practice”
 (2) “Education Throught Citizenship”
yang menitikberatkan pada prinsip: “…
involves student learning by doing,
(1) “Education About
through active, participative experiences in
Citizenship” yang
the school or in local community and
memusatkan
beyond .
perhatian pada:
DOING
“providing students
with sufficient
knowledge and
understanding of BENTUK KONTINUM
national history and CIVIC/CITIZENSHIP
the structures and
processes of EDUCATION
government and
political life”.
KNOWING (3) “Education For Citizenship” yang
mencakup dua pendekatan (1 dan 2) yang
menitikberatkan pada proses “…equiping
students with a set of tools (knowledge and
understanding, skills and attitudes, values and
dispositions) which enable them to participate
actively and sensibly in the roles and
responsibilities they encounter in their adult
llives.
BUILDING
 Modus ini mencakup
SITUS KEWARGANEGARAAN
berbagai kegiatan yang
(Sites of Citizenship)
amat bervariasi dalam
tujuan dan formatnya.

Merupakan KEGIATAN INOVATIF

dalam upaya mengembangkan
KUALITAS KEWARGANEGARAAN
yang DEMOKRATIS sesuai dengan
konteks masing-masing negara dan
komunitas dalam negara itu.

Secara ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGIS, dan

AKSIOLOGIS dapat dimasukkan kedalam
domain “Community Civic Education”
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI INDONESIA
SEJAK 1960-AN SAMPAI SAAT INI
 CIVICS/KEWARGAAN NEGARA SMA/SMP 62, SD 68, SMP 1969, SMA
1969
 PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) SD 68, PPSP 73
 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) SD, SMP,SMU 1975, 1984
 PENDIDIKAN PANCASILA PT 1970-an - 2000-an
 PENDIDIKAN KEWIRAAN PT 1960-an - 2001
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PT 2002 - Sekarang
 PENDIDIKAN PANCASILA DAN SD, SMP, SMA/MA/SMK/MAK
KEWARGANEGARAAN (PPKn)
 PENDIDIKAN KEWARGAAN IAIN/STAN 2002 - sekarang
(rintisan)
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD, SMP, SMU, PT
(PKn) (UU No.20 Thn 2003 ttg
SISDIKNAS)
(Udin : 2003)
 TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT
&
MENJADI PENCERAHAN BUAT
KITA SEMUA