Anda di halaman 1dari 14

ANALISA KASUS INDIVIDUAL - C

Pelaksanaan Studi Kasus


Pelaksanaan studi kasus oleh konselor harus berdasar
pada prosedur atau langkah-langkah yang ada.
Secara garis besar langkah-langkah studi kasus
sebagai berikut:
• 1. Pengumpulan data kasus/masalah
• 2. Identifikasi kasus (pradiagnosis)
• 3. Analisis/Diagnosis
• 4. Prognosis
• 5. Pemberian bantuan/Treatment
• 6. Tindak lanjut/follow up
• Cara pelaksanaan studi kasus
• a. Perencanaan. Dalam perencanaan terdapat
langkah-langkah sebagai berikut, yaitu:
• 1) Mengenali gejala. Pertama-tama mengamati
adanya suatu gejala, gejala itu mungkin ditemukan
atau diperoleh dengan beberapa cara:
• a) Guru pembimbing menemui sendiri gejala pada
siswa yang memiliki masalah
• b) Guru mata pelajaran memberikan informasi
• c) Adanya siswa yang bermasalah kepada guru
pembimbing
• d) Wali kelas meminta bantuan guru pembimbing
untuk menangani seorang siswa yang bermasalah
berdasarkan informasi yang diterimanya dari pihak
lain, seperti siswa, para guru, ataupun pihak tata
usaha.
• 2) Membuat deskripsi kasus. Setelah gejala itu
dipahami oleh guru pembimbing, kemudian
dibuatkan suatu deskripsi kasusnya secara
objektif, sederhana, tetapi cukup jelas.
• 3) Setelah deskripsinya dibuat, dipelajari lebih lanjut
aspek ataupun bidang-bidang masalah yang
mungkin dapat ditemukan dalam deskripsi itu.
Kemudian ditentukan jenis masalahnya, apakah
menyangkut masalah pribadi, sosial, belajar atau
karir.
• 4) Jenis masalah yang telah dikelompokkan itu
dijabarkan dengan cara mengembangkan ide-ide
atau konsep-konsep menjadi lebih rinci, agar lebih
mudah memahami permasalahannya/ dianalisa.
(Diagnosis)
• 5) Adanya jabaran masalah yang lebih terinci
dapat membantu guru pembimbing untuk
membuat perkiraan kemungkinan yang terjadi
berdasarkan diagnosis.(Prognosis)
• 6) Perkiraan kemungkinan terjadi sumber
membantu mengetahui jenis informasi yang
dikumpulkan, sumber informasi yang perlu
dikumpulkan, dan teknik atau alat yang
digunakan dalam mengumpulkan informasi
• b. Pengumpulan data. Terdapat beberapa teknik
dalam pengumpulan data, tetapi yang lebih
sering digunakan dalam studi kasus adalah
observasi, wawancara, dan analisis
dokumentasi. Setelah data terkumpul konselor
dapat mulai mengorgansasi dan mengklasifikasi
data menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola.
• c. Penggunaan dan pengolahan data.
Penggunaan dan pengolahan data merupakan
usaha pengolahan data untuk merangkum,
menggolongkan, dan menghubungkan data
yang diperoleh dalam tahap pengumpulan data.
Dengan demikian dapat menunjukkan
keseluruhan gambaran tentang diri anak,
rumusan ini bersifat ringkas dan padat.
• d. Sintesa dan interpretasi data
Setelah data diolah studi kasus diinterpretasikan dengan case
conference (konfrensi kasus) antara petugas yang melakukan studi
kasus dan beberapa petugas khusus yang terlibat, mempelajari setiap
kasus dari individu yang bermasalah. Rumusan ini dilakukan melalui
pengambilan atau pengambilan kesimpulan yang logis.
• e. Membuat perencanaan pelaksanaan
pertolongan (treatment)
Merupakan langkah yang ditempuh untuk menetapkan
teknik atau bantuan yang diberikan kepada siswa yang
bermasalah serta memprediksi kemungkinan yang akan
timbul oleh siswa sehubungan dengan masalah yang
sedang dialami. (berapa kali pertemuan dan mengunakan
tehnik atau pendekatan/model konseling apa saja, untuk
perubahan apanya)
Berdasarkan hasil case conference disusun suatu rekomendasi yang
berwujud saran-saran, treatment (perlakuan) yang perlu dilakukan dan
selanjutnya secara terus menerus diikuti dan dicatat setiap perubahan
atau perkembangan yang terjadi pada siswa yang bersangkutan.
LANGKAH TAHAPAN KASUS-PENGUMPULAN DATA

A. LATAR BELAKANG MASALAH


B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. ANALISIS KEBUTUHAN KLIEN/KONSELI
D. TEORI MASALAH - PENJELASAN TEORI
DARI VARIABEL MASALAH YANG
DITEMUKAN DARI (A, B, C)
E. DATA PRIBADI KLIEN/KONSELI
F. DATA PENUNJANG (JIKA ADA)
G. DIAGNOSIS
H. PROGNOSIS
I. TREATMEN
A. 1. PENDEKATAN KONSELING.........
UNTUK APANYA KLIEN.....
TERAPINYA........
2. LAYANAN YANG DIGUNAKAN.....
a. LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL.....
b. LAY. INFORMASI.......
c. LAY. PENGUASAAN KONTEN
B. 1. PENDEKATAN KONSELING.........
UNTUK APANYA KLIEN......
TERANYA........
2. LAYANAN YG DIGUNAKAN
a. LAY. KONSELING INDIVIDUAL.......
b. LAY. INFORMASI.......
c. LAY. PKO............
d. LAY. KKP.....
C. PENDEKATAN KONSELING......... DST....SPT A. & B.
J. PERENCANAAN PELAKSANAAN
KONSELING
 PEMBUATAN PERENCANAAN
KONSELING BERDASARKAN
TREATMENT YANG DIBUAT
DENGAN EKLEKTIK ARTINYA
MENGUNAKAN MINIMAL 3
PENDEKATAN KONSELING
DAN LAYANAN BK YANG
DIBUTUHKAN UNTUK
MENYELESAIKAN MASALAH
YANG DIALAMI OLEH
KLIEN/KONSELI
K. PELAKSANAAN KONSELING
a) PELAKSANAAN DISESUAIKAN DENGAN
PERENCANAAN KONSELING YANG TELAH
DIBUAT
b) JIKA ADA PERUBAHAN CARA KONSELING
ATAU PERUBAHAN POSITIF KONSELOR
DAPAT MEMBERIKAN CATATAN
TAMBAHAN
c) PERUBAHAN POSITIF DAN PERUBAHAN
NEGATIF SELAMA KONSELING BERJALAN
HARUS DICATAT DENGAN RAPI
L. EVALUASI
1. EVALUASI PERUBAHAN YANG ADA PADA
KLIEN/KONSELI
2. EVALUASI PENDEKATAN KONSELING -
TERAPINYA - LAYANANAN BK YANG
DIGUNAKAN OLEH KONSELOR
3. HASIL EVALUASI INI AKAN TERBANTU
DIKETAHUI BERDASARKAN CATATAN-
CATATAN YANG TELAH DIBUAT OLEH
KOSELOR BERDASARKAN SETIAP
PERTEMUAN YANG TERLAKSANA
MINIMAL 5X PERTEMUAN
LANJUTAN H. EVALUASI
• Pertemuan atau tindakan apa saja yang
sudah dilakukan oleh Konselor.
• Perubahan apa saja yang sudah ada
pada diri siswa/klien.
• Evaluasi apa saja yang belum berubah
dan kendalanya.
• Evaluasi apakah perlu menambah
waktu pertemuan / Konseling atau
menambah tehnik pendekatan.
• Evaluasi perlu atau tidakkah alih
tangan kasus.
M. REKOMENDASI DAN Tindak Lanjut
a) REKOMENDASI
1. PERUBAHAN POSITIF KLIEN (+)
1) ..........
2) ..........
3) ..........
2. YANG BELUM BERUBAH DARI KLIEN (-)
4) .......
5) .......

b). TINDAK LANJUT


 JIKA MASIH ADA YANG NEGATIF DAPAT DILANJUTKAN
KEMBALI KONSELINGNYA ATAU DIALIH TANGANKAN
KASUS
 JIKA SEMUA SUDAH POSITIF, KONSELOR HANYA
MEMANTAU SAJA SAMPAI KLIEN BENAR2 MANDIRI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai