Anda di halaman 1dari 28

SIKLUS KONVERSI AKTIVA

5. PIUTANG
1. CASH
DAGANG

4. BARANG 2. BAHAN
JADI BAKU

3. BARANG
½ JADI
EVALUASI KEMAMPUAN PERUSAHAAN
MENYELESAIKAN SIKLUS KONVERSI AKTIVA
DAN MENGELOLA ASETNYA

1. Resiko yang dapat menggagalkan


siklus konversi aktiva.
2. Kualitas dan Efisiensi sebagai
kriteria untuk evaluasi assets.
3. Analisa Persediaan
4. Analisa Piutang dagang
5. Analisa Aktiva Tetap
RESIKO YANG MENGGAGALKAN SIKLUS
KONVERSI AKTIVA.
1. Supply Risks

1. Production Risks

1. Demand Risks

1. Collection Risks

1. Business Risks
SUPPLY RISKS
1. Suppliers
Siapa supplier utama bahan baku?
Beberapa supplier atau supplier tunggal?
Jika supplier utama keluar, adakah supplier
lainnya yang dapat memberikan bahan baku
yang diperlukan?
Sanggupkah supplier mengirim bahan baku?
Kejadian2 apa saja yang dapat menggagalkan
pengiriman bahan baku?
SUPPLY RISKS
1. Harga Bahan Baku
Faktor apa saja yang
mempengaruhi harga bahan
baku.?
Bagaimana situasi harga di masa
yang akan datang?
Adakan bahan baku pengganti
yang dapat diterima?
Adakah pengaruh bahan baku
pengganti terhadap biaya
produksi, kualitas produksi, dan
permintaan produk akhir?
SUPPLY RISKS
1. Kontinuitas Pasokan Bahan Baku
Adakah kejadian2 potensial yang dapat
menggagalkan supplier utk mendapatkan bahan
baku? Pemogokan Buruh, Terputusnya
transportasi, Peraturan dan Kebijakan
lingkungan, kejadian politik dalam negeri atau
luar negeri.
SUPPLY RISKS

1. Sifat bahan baku


Adakah resiko2 mudah rusaknya bahan
baku sebelum dikirim kepada
perusahaan untuk proses produksi.
PRODUCTION RISKS
1. Hubungan dgn Buruh
Bila perusahaan berciri labor intensive, resiko apa
yang terjadi bila buruh yang diperlukan, tidak
tersedia? Adakah kemungkinan terjadi
pemogokan? Adakah buruh dgn status kontrak akan
jatuh tempo dalam waktu dekat? Bagaimana
pengalaman perusahaan berkaitan masalah
perburuhan? Bagaimana pengalaman perusahaan
kompetitor menangani buruh?
PRODUCTION RISKS
1. Kualitas Pabrik dan Mesin
Bagaimana kondisi umum pabrik dan mesin2? Modern atau
usang? Perusahaan selalu memelihara pabrik dgn
teknologi modern atau perusahaan kompetitor telah
mempunyai mesin teknologi modern? Macam dan
banyaknya energi yang diperlukan ? Adakah kemungkinan
mengalami kekurangan energi atau harga energi akan naik.
Adakah kemungkinan perusahaan ditutup berkaitan
kegagalan memenuhi aturan lingkungan?
PRODUCTION RISKS

1. Kemampuan Management
Bagaimana track record management dalam
mengelola pabrik? Bagaimana efisiensi yang
telah dilakukan dalam proses produksi?
Bagaimana management menangani problem dan
perubahan industri. Berapa lama management
bekerja di perusahaan dan berapa umur
management kunci?
DEMAND RISKS

1. THE SELLERS
Adakah perusahaan mempunyai competitive advantage
atau sebaliknya? Perusahaan Mempunyai niche market?
Kejadian2 yang mempengaruhi kemampuan perusahaan
memeliharan competitive advantage? Penjualan melalui
sistem distributor atau independen wholesalers? Melalui
sales force atau agen? Peraturan pemerintah berpengaruh
pada kemampuan perusahaan utk menjual produknya.?
DEMAND RISKS

1. THE PRODUCT
Apa produk perusahaan? Barang mewah atau kebutuhan
primer? Atau pengaruh resiko fashion? Atau produk
mengikuti trend teknologi? Atau resiko teknologi usang?
Berkaitan permintaan konsumen, produk akan menurun
dimasa datang? Adakah perusahaan lainnya akan mengganti
produk perusahaan? Produk ini termasuk franchised atau ijin
khusus.? Bagaimana promosi produk? Situasi ekonomi yang
berpengaruh pada permintaan produk perusahaan.Termasuk
produk cyclical?
DEMAND RISKS

1. THE PRODUCT
Resiko apa yang berpengaruh pada kerusakan
barang jadi? Adakah beban pada persediaan
sehingga mengancam pada kemampuan
perusahaan untuk menjual produk?
DEMAND RISKS
1. THE BUYER
Siapa pembeli produk perusahaan? Apakah
mereka pembeli langsung atau distributor?
Dimana pembeli berada secara geografi? Adakah
kejadian potensial yang dapat berpengaruh pada
kemampuan perusahaan menjual produk.
DEMAND RISKS

1. THE COMPETITORS
Siapa kompetitor utama? Bisakan kompetitor
menggantikan perusahaan dalam pasar?Berapa
pangsa pasar perusahaan terhadap kompetitor di
industri sejenis.?
COLLECTION RISKS

1. Konsumen sebagai debitur


Siapa mereka dan berapa banyak? Adakah
konsentrasi piutang pada beberapa perusahaan
atau satu lokasi geografi? Bagaimana kualitas
konsumen? Apakah mereka mempunyai sejarah
pembayaran yg buruk? Sudah berapa lama
menjadi konsumen perusahaan?
COLLECTION RISKS

1. Pola Pembayaran
Berapa macam perusahaan menawarkan
pembayaran secara kredit? Bagaimana policy yang
dipakai perusahaan dalam pemberian pembayaran
secara kredit ?
COLLECTION RISKS

1. Pencadangan Macet
Bagaimana kebijakan bila pembayaran macet?
Berapa sering cadangan macet digunakan dan
setelah periode mana terjadi tunggakan? Berapa
banyak konsumen yang diberikan hapus buku?
Upaya penagihan? Perusahaan menjual produk
pada tingkat rugi disebabkan buruk kualitas?
Struktur umur piutang? Bagaimana kondisi
ekonomi negara?
BUSINESS RISKS

1. Didefinisikan sebagai resiko yang berkait pada


metoda perusahaan beroperasi dan merupakan
karakteristik bisnis yang dapat merubah asset
menjadi cash.
2. Sebagai fungsi panjannya siklus konversi aktiva dan
nilai tambah selama siklus. Makin panjang siklus dan
nilai tambah, makin panjang resiko bisnis.
3. Resiko bisnis berbeda dari satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
KUALITAS DAN EFISIENSI SEBAGAI
KRITERIA EVALUASI ASSETS

1. Kualitas atau likuiditas asset lancar


Likuiditas (kemudahan konversi aset menjadi kas) aset lancar perusahaan
adalah penting, sebab dengan konversi asset lancar menjadi kas,
perusahaan dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Jika tidak dapat
memenuhi, perusahaan dapat dijadikan pailit.
Umumnya, makin panjang siklus konversi aktiva, makin panjang untuk
dapat uang tunai/kas dan makin banyak yang menumpuk di persediaan.
Likuiditas merupakan fungsi dari kualitas dari asset lancar, seperti
mudahnya barang dijual, atau cepatnya pembayaran piutang.
KUALITAS DAN EFISIENSI SEBAGAI
KRITERIA EVALUASI ASSETS

1. Efisiensi dalam penggunaan aktiva tetap


Efisiensi didefinisikan sebagai mendapatkan hasil maksimum
dengan menggunakan sumber daya (aktiva tetap atau biaya)
yang minimal. Penggunaan mesin pabrik secara efisien untuk
mempercepat konversi bahan baku menjadi barang jadi
sehingga mendapatkan hasil penjualan yang maksimum.
ANALISA PERSEDIAAN
1. Penilaian persedian
Akuntansi untuk persediaan didasarkan pada biaya, yaitu harga
yang dibayar untuk mendapatkan suatu asset.
Penilaian persediaan : FIFO atau LIFO
FIFO (first in first out), barang yang dibeli/diproduksi pertama,
kemudian dijual pertama kali. FIFO akan menghemat uang dalam
kondisi harga barang turun, tetapi dapat memberikan distorsi
laporan laba rugi perusahaan.
LIFO (last in first out), barang yang dibeli/diproduksi terakhir,
kemudian dijual pertama kali. LIFO akan menghemat uang dalam
kondisi harga barang naik.
ANALISA PERSEDIAAN
1. Kualitas persediaan
Harus dinilai apakah persediaan mudah dijual sehingga dapat segera
dikonversi menjadi cash dan dapat menutupi biaya produksi, laba,
serta membayar kewajiban.
1. Rincian Persediaan
Evaluasi terhadap bahan baku, barang ½ jadi, dan barang jadi, utk
mengidentifikasi ketidak seimbangan yang mennyebabkan problem
dalam konversi menjadi cash.
1. INVENTORY TURNOVER (IT)
Berapa kali dalam satu periode waktu, persediaan terjual (atau
berapa hari persediaan ditangan sebelum terjual). Analisa trend (IT)
wajib dibuat untuk menilai setiap problem dalam konversi
persediaan.
ANALISA PERSEDIAAN
1. Sales return and allowances
Ratio sales return and allowances terhadap penjualan kotor,
mengindikasikan kualitas barang jadi yang dijual. Makin tinggi ratio,
makin buruk kualitas barang sehingga konsumen akan mengembalikan
barang atau mendapat diskon harga jual.
1. Komitmen Pembelian
Perusahaan akan membuat daftar komitmen pembelian persediaan
sebagai contingent liability.
Persediaan +komitmen pembelian –komitmen penjualan adalah
ukuran posisi resiko perusahaan. Resiko gagal bayar akan terjadi bila
komitmen penjualan lebih kecil dari pada persediaan dan komitmen
pembelian.
ANALISA PIUTANG DAGANG

Piutang dagang adalah tagihan perusahaan yang terdapat


di konsumen, dimana uang tunai belum dibayar. Piutang
lebih likuid dari pada persediaan. Problem keuangan
Akan terjadi bila tagihan tidak dikelola dgn baik serta
policy yang mengatur tagihan tsb.

Evaluasi piutang dagang


1. Pola kredit, bervariasi dari industri satu ke industri yang lain,
mencerminkan tipe konsumen, dan derajat persaingan dalam
satu industri.
2. Kualitas dan konsentrasi konsumen. Nilai piutang bergantung
dengan kelayakan konsumen. Konsentrasi pada
beberapa`konsumen atau dalam suatu daerah, dapat dijadikan
perhatian tentang kelayakan konsumen.
ANALISA PIUTANG DAGANG

Evaluasi piutang dagang


1. Biaya yang terkait piutang dagang, biaya ini berkait dgn handling
piutang seperti biaya bunga atas pinjaman utk membiayai
piutang, biaya booking kredit, biaya penagihan.
2. Historical Experience. Perusahan yang telah mempunyai
pengalaman dalam menangani penagihan piutang, umur piutang
dalam kaitan pola penjualan, kredit macet dan penyelesaiannya,
dan kecukupan cadangan bad debt, lebih dipertimbangkan
3. Testing kualitas piutang dagang :
1. Umur piutang dagang
2. Account Receivables Turnover
ANALISA AKTIVA TETAP

1. Aktiva tetap terdiri dari tanah, bangunan, mesin, dan peralatan.


Disebut juga Pabrik.
2. Kecukupan dan efisiensi suatu pabrik. Pabrik memproduksi
persediaan dalam jumlah dan mutu yang cukup untuk dijual dan
dikonversi menjadi cash serta membayar kewajiban. Pabrik juga
memproduksi persediaan secara efisien dalam batas biaya yang
minimal dan laba yang tinggi. Laba yang dihasilkan untuk
membayar pinjaman jk panjang dan deviden
3. Plant turnover, adalah ratio penjualan terhadap investasi aktiva
tetap/pabrik. Hasilnya memberikan indikasi efisiensi atas
penjualan yang dihasilkan untuk setiap unit investasi yang
tertanam pada pabrik.

Anda mungkin juga menyukai