Anda di halaman 1dari 24

Pembimbing:

drg. Chrisni OJ., SP. Ort

SEMINAS KASUS
ORTODONTI
(TYPODONT)
Adhaninda Isnardwita
1112014002
Identitas Pasien
Nama : Nn. Atikah Zahra Saharani
Umur : 17 tahun
Alamat : Jl. Cempaka Elok No. 143 - Cakung
Suku : Jawa
Jenis kelamin : Perempuan
No. Hp : 0812-8801-xxx
Pekerjaan: Pelajar

Nama ayah : Basuki Nama ibu: Yusmini


Suku : Jawa Suku : Jawa
Umur : 42 tahun Umur : 43 tahun
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : IRT
Pemerksaan
klinis
A. Pemeriksaan Riwayat pertumbuhan
Subyektif dan perkembangan gigi
TAK
Keluhan utama
Gigi depan rahang atas dan Kebiasaan jelek
bawah berantakan, tidak rata,
Durasi : SD
dan ingin diperbaiki
Frekuensi : tdk ingat
Intensitas : melamun
Keterangan : menggigit
Riwayat kesehatan pensil/pulpen
TAK
Odon
to gram

X X

X X
Bentuk lengkung gigi
RA : U form ; simetris
RB : U form ; simetris

Malposisi gigi individual


Rahang Atas Rahang Bawah
Gigi Kanan Kiri Kanan Kiri
1 DLaTV DLaTV LiV LiV
2 LiV MLaV LaV
3
4
5
6
7

2
itle. P5
Book T
Relasi gigi pada oklusi
sentrik
 Anterior Relasi M1 kanan : Klas I
Overjet : 5 mm Relasi M1 kiri : Klas I
Overbite : 7 mm Relasi C kanan : Klas I
Palatal bite : Tidak Ada Relasi C kiri : Klas I
Deep bite : Tidak Ada Garis tengah RB terhadap RA: tak segaris
Open bite: Tidak Ada
Edge to edge : Tidak Ada
Cross bite : Ada 22 ; 32 Garis inter insisif sentral terhadap garis
 Posterior tengah rahang
Cross bite : Tidak Ada RA : segaris
Open bite: Tidak Ada RB : tak segaris ; bergeser ke kiri 2 mm
Scissor bite : Tidak Ada
Cusp to cusp : Tidak Ada
Analisis Model
Lebar mesio – distal gigi-gigi (mm)
Rahang Atas Rahang Bawah

Gigi Kanan Kiri Kanan Kiri

1 8,5 8,5 6 6

2 7 7 6,5 6,5

3 7,5 7,5 7 7

4 7 7 6,5 6,5

5 7 7 7 7

6 9,5 9,5 10,5 10,5

7 9 9 11 11
Mo d e
l Stud
i
PERHITUNGA
N
ANALISIS
RUANG
TYPODONT
ANALISIS PONT

1. Jumlah lebar M-D gigi 12-22 = 31 mm


2. Jarak P1–P1 RA pengukuran = 36 mm
3. Jarak P1–P1 RA perhitungan = 31/80 x 100% = 38,7 mm
4. Diskrepansi = 36 – 38,7 = -2,7 mm (konstriksi)

5. Jarak M1 – M1 RA pengukuran = 49,5 mm


6. Jarak M1 – M1 RA perhitungan = 31/64 x 100% = 48,4 mm
7. Diskrepansi = 49,5 – 48,4 = 1,1 mm (distraksi)
Analisis Howes

 Jumlah lebar M-D 12 gigi RA (M1-M1) = 93 mm


 Jarak P1 – P1 (tonjol) = 41 mm
● Indeks P : Jarak P1-P1 X 100% = 41 X 100% = 44%
93
 Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi : Borderline

 Jarak inter fossa canina = 38 mm


● Indeks FC : Jarak FC X 100% = 38 X 100% = 40,8%
93
 Lengkung basal untuk menampung gigi geligi: Borderline
ALD (Arch Length Discrepancy) metode
Lundstrum
1. Jumlah lebar mesio-distal 12 gigi (16-26) = 93 mm
2. Pengukuran panjang segmen lengkung rahang atas
Segmen RA Ruang tersedia Ruang dibutuhkan Diskrepansi
S1 (16-15) 16,5 mm 16,5 mm 0 mm
S2 (14-13) 14,5 mm 14,5 mm 0 mm Rahang
S3 (12-11) 15,5 mm 14,5 mm -1 mm
Atas
S4 (21-22) 15,5 mm 15 mm -0,5 mm
S5 (23-24) 14,5 mm 15 mm -1 mm
S6 (25-26) 16,5 mm 16 mm -0,5 mm

3. Jumlah segmen lengkung RA = 91,5 mm


4. Diskrepansi = - 3 mm Kekeurangan
ruang (crowding)
ALD (Arch Length Discrepancy) metode
Lundstrum
1. Jumlah lebar mesio-distal 12 gigi (36-46) = 87 mm
2. Pengukuran panjang segmen lengkung rahang atas
Segmen RB Ruang tersedia Ruang dibutuhkan Diskrepansi
S1 (36-35) 17,5 mm 17,5 mm 0 mm
S2 (34-33) 13,5 mm 14 mm -0,5 mm Rahang
S3 (32-31) 12,5 mm 11,5 mm -0,5 mm
Bawah
S4 (41-42) 12,5 mm 11,5 mm -0,5 mm
S5 (43-44) 13,5 mm 13,5 mm 0 mm
S6 (45-46) 17,5 mm 17,5 mm 0 mm

3. Jumlah segmen lengkung RA = 85,5 mm


4. Diskrepansi = - 1,5 mm Kekeurangan
ruang (crowding)
Analisis Bolton
 
1. Lebar M-D 6 gigi anterior RB = 39 mm

  2. Lebar M-D 6 gigi anterior RA = 46 mm


1. Lebar M-D 12 gigi RB = 87 mm
3. Rasio gigi keseluruhan
2. Lebar M-D 12 gigi RA = 93 mm
=
3. Rasio gigi keseluruhan
91,3% ± 1,91 = 89,39 – 93,21
=
4. Kesimpulan: Kesalahan pada gigi rahang
91,3% ± 1,91 = 89,39 – 93,21
bawah yaitu jumlah lebar gigi bawah
4. Kesimpulan: Kesalahan pada gigi
lebih besar
rahang bawah yaitu jumlah lebar gigi
bawah lebih besar
Analisis
Bolton

Overall
Nilai m-d RA 93 mm
Nilai normal RB yaitu 84,9 mm
Selisih kelebihan RB 87 – 84,9 = 2,1 mm

Anterior
Nilai m-d anterior RA 46 mm
Nilai normal RB yaitu 35,5 mm
Selisih kelebihan RB 39 – 35,5= 3,5 mm
Diagn
osis
seme
ntara

Perhitungan wits
• AO – BO : 2 mm
• Kesimpulan : maloklusi skletal kelas I

 Garis estetik terhadap bibir atas : 1 mm


 Garis estetik terhadap bibir bawah : 1 mm
Analisis Steiner
No Pasien Normal Keterangan
1 SNA 82° 82° ± 2° Normal
2 SNB 78° 80° ± 2° Normal
3 ANB 4° 2° Indikasi skeletal kls II
4 Mandibular plane 33° 32° Pola pertumbuhan vertikal
angle
5 Occl - SN 17° 14° Pola pertumbuhan vertikal
6 I RA-NA (sudut) 34° 22° Proklinasi
7 I RA-NA (mm) 7 mm 2-4 mm Protrusif
8 I RB-NB (sudut) 30° 25° Proklinasi
9 I RB-NB (mm) 6 mm 2-4 mm Protrusif
10 I RA-I RB 125° 130°-131° Protrusif
Kesimpulan
Maloklusi skeletal kelas I dengan maloklusi Angle kelas I
tipe 3 dengan malposisi gigi:

Rahang Atas
11 : DLaTV Rahang Bawah
21 : DLaTV 32 : LaV
22 : LiV 42 : MLaTV
Rencana
Perawatan

TYPODONT
Rahang Atas
• Labial bow aktif C-C: untuk mendorong
gigi ke palatal

• Z spring : untuk mendorong gigi ke


bukal

• Posterior bite plane : untuk meninggikan


gigitan untuk mengoreksi crossbite
anterior

• Klamer Adam pada gigi 16 dan 26


11 : Disto Labio Torso Versi sebagai retensi (penjangkaran)
21 : Disto Labio Torso Versi
22 : Linguo Versi
Rahang Atas
• Labial bow aktif C-C: untuk mendorong
gigi ke palatal

• Z spring : untuk mendorong gigi ke


bukal

• Posterior bite plane : untuk meninggikan


gigitan untuk mengoreksi crossbite
anterior

• Klamer Adam pada gigi 16 dan 26


11 : Disto Labio Torso Versi sebagai retensi (penjangkaran)
21 : Disto Labio Torso Versi
22 : Linguo Versi
Rahang Bawah
• Labial bow aktif C-C

• Z spring : untuk mendorong gigi ke


bukal

• Bumper tertutup : untuk mendorong gigi


ke bukal secara bersamaan

• Klamer Adam pada gigi 16 dan 26


32 : labio versi sebagai retensi (penjangkaran)
31 : linguo versi
41 : linguo versi
42 : mesio labio torso versi
Rahang Bawah
• Labial bow aktif C-C

• Z spring : untuk mendorong gigi ke


bukal

• Bumper tertutup : untuk mendorong gigi


ke bukal secara bersamaan

• Klamer Adam pada gigi 16 dan 26


32 : labio versi sebagai retensi (penjangkaran)
31 : linguo versi
41 : linguo versi
42 : mesio labio torso versi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai