Anda di halaman 1dari 16

PENGANGKUTAN RUMPUT LAUT DAN

CUMI-CUMI

Ketua Kelompok :
Rizal Fikri Soumantri 230110190009
Anggota Kelompok :
Rivaldo T.C Tarigan 230110170017
Amelia Tahtadi Annaja 230110190001
KELOMPOK 4
Septian Zulfikar 230110190014
Alifia Ajmala Palsa 230110190015
Mia Sonia 230110190025
Fitriani Albertini 230110190026
Alvina Putri Cantika 230110190033
DEFINISI.

TOPIK
BAHASAN Ciri-ciri Rumput Laut yang Baik

Ciri -ciri Cumi-cumi yang Baik

Proses Pengangkutan yang Baik bagi Rumput Laut.

Proses Pengangkutan yang Baik bagi Cumi-cumi.


LATAR BELAKANG

Pengangkutan adalah Hasil perikanan adalah


pemuatan ke dalam alat bahan pangan yang sangat
pengangkut , pemindahan , dan mudah rusak atau membusuk
penurunan / pembongkaran

Rumput laut adalah


Cumi-cumi (Loligo sp) merupakan
makroalga atau organisme
serupa tumbuhan yang binatang lunak dengan
habitatnya melekat pada tubuh berbentuk silindris. .
bebatuan di daerah pesisir
pantai
Tujuan
Mengetahui proses Mengetahui hal apa saja yang harus
pengangkutan rumput laut dilakukan saat melakukan pengangkutan
dan cumi-cumi yang benar. rumput laut dan cumi-cumi.

Mengetahui hal apa saja yang harus


diperhatikan saat pengangkutan
rumput laut dan cumi-cumi.
DEFINISI
Pengangkutan adalah

kegiatan pemuatan ke dalam alat Cumi-cumi


pengangkut, pemindahan ke tempat tujuan
dengan alat pengangkut, dan Cumi-cumi (Loligo sp.) merupakan
penurunan/pembongkaran dari alat binatang lunak dengan tubuh
pengangkut baik mengenai penumpang berbentuk silindris. merupakan
ataupun barang. (Abdulkadir Muhammad penghuni demersak atau semi plagik
dalam Ambarwati 2008) pada daerah pantai dan paparan
benua sampai kedalaman 400 m.
Rumput laut Cumi-cumi merupakan produk laut
yang banyak terdapat di perairan
Indonesia. Cumi-cumi memiliki
Rumput laut adalah makroalga atau
daging putih yang merupakan salah
organisme serupa tumbuhan yang habitatnya
satu kelebihan tersendiri dan disukai
melekat pada bebatuan di daerah pesisir
oleh masyarakat.
pantai (Kılınç et al. 2013). Rumput laut juga
memiliki potensi ekonomis yang dapat
dikembangkan, yaitu sebagai bahan baku
dalam industri makanan dan kesehatan
(Suparmi dan Sahri 2009).
Ciri-ciri Rumput Laut
• Umur rumput laut untuk • Bau yang alami (segar).
yang Baik bibit adalah 25- 30 hari
• Tidak ditumbuhi lumut
Ciri – ciri rumput laut yang baik • Bercabang banyak atau
atau tanaman penempel.
sebagai berikut : rimbu.

• Tidak ada bercak, tidak • Bibit rumput laut sebaiknya


mengelupas dan tidak berasal dari kebun bibit.
berlendir. • Terdapat banyak calon thallus /
• Segar dan lentur (tidak anakan rumput laut.
layu).

• Tidak terserang penyakit. • Bibit yang dikembangkan dalam


kebun bibit dapat berasal dari
• Mulus (tidak terluka) dan hasil seleksi varietas atau dari
tidak patah-patah. galur murni yang diperoleh dari
balai/lembaga penelitian milik
pemerintah.
Ciri -ciri Cumi-cumi yang Baik

Warna kulit luar cumi


Cumi segar berwarna putih dengan bercak coklat kemerahan.
Cumi yang sudah berusia tua warna permukaan merah muda
dan daging berwarna kekuningan bagian matanya yang harus
01 berwarna bening, kepala masih utuh serta tidak berwarna
Tidak direndam air tetapi ditaruh dalam
keunguan.
wadah dalam keadaan basah dan segar
Karena jika direndam dalam air es maupun Tekstur daging
es, cumi tersebut akan berair atau berlendir 05 02 Cumi segar memiliki tekstur yang
dan tidak segar lagi, juga akan mempercepat kenyal. Jika ditekan perlahan akan kembali ke
proses pembusukan yang akan bantuk asalnya, kepalanya dengan tentakelnya
mengeluarkan bau yang menyengat. masih menyatu, mata cumi bening.

Aromanya segar seperti laut, aroma segar khas


Kulit luarnya mulus dan tidak terkelupas
ikan. 04 03
Cumi yang segar memiliki aroma yang Kulit terluar yang dimiliki cumi atau biasa
tidak amis dan anyir. Aromanya segar dikenal juga dengan nama kulit ari,
dan tercium aroma laut. merupakan salah satu bagian penting dari
cumi-cumi untuk menandakan keadaannya.
Proses Pengangkutan yang Baik bagi bibit
Rumput Laut

05
Hal-hal yang perlu Jika perjalanan ditempuh melalui darat usahakan
diperhatikan pada bibit disisram jika mulai kering
04
saat pengangkutan
bibit rumput laut Jangan letakkan bibit dekat dengan mesin kendaraan
adalah : pengangkut karena akan menyebabkan rumput laut
03 terkena efek panas dari mesin kendaraan.

Usahakan agar bibit tidak terkontaminasi


oleh kotoran seperti misalnya minyak, oli
02 ataupun kotoran lainnya.

Tutup bagian atasnya dengan menggunakan terpal


untuk menghindari sinar matahari dan air hujan
yang dapat merusak bibit rumput laut.
01
Bibit yang sudah dimasukkan kedalam plastik atau
karung dan kemudian disimpan didalam kotak
stereofoam harus tetap dijaga kelembabannya.
Proses Pengangkutan yang Baik
bagi Rumput Laut

menggunakan jarak jauh ,


bibit dari jarak dekat , pengangkutan
Hindari panas Bibit tidak
budidaya sendiri pengangkutan malam hari dan
(sinar matahari boleh terkena
atau dari lokasi bibit pada pagi penanaman di
langsung) air tawar.
terdekat hari besok pagi

jarak jauh
(maksimal 4 jam), jarak jauh (>12
Jangan melempar Tempatkan biarkan rumput jam) maka
atau bibit pada laut beberapa saat pengepakan
membenturkan tempat teduh di tempat yang dilakukan dengan
bibit teduh ± 30 menit sistem tertutup.
Melalui media transportasi darat
01 a. Pengangkutan dilakukan menggunakan truk sesuai
Pengangkutan rumput laut melalui dengan kapasitas bibit (4-8 ton).
berbagai media transportasi : b. Dasar bak truk di alasi terpal besar sehingga menutupi
seluruh bak truk.
c. Pada alas bak dilapisi lapisan busa (ukuran ketebalan
1-2 cm),
Dalam pengangkutan rumput laut d. Bibit rumput laut dimasukan secara curah, setiap
terdapat beberapa prosedur yang ketinggian lapisan bibit 30-50 cm dilapisi oleh lapisan
busa.
dapat dilakukan agar menghasilkan e. Setelah dimasukan ke dalam truk, bak truk ditutup
rumput laut yang baik untuk rapat dengan lapisan terpal
sampai ke tempat selanjutnya.

Melalui media transportasi udara


02 a. Wadah bibit menggunakan Styrofoam standar
garuda,
b. Taruh bibit rumput laut yang telah diseleksi, setiap
ketinggian lapisan bibit 10 cm dilapisi oleh lapisan
busa/kapas .Kapasitas bibit per-wadah Styrofoam
sekitar 10-17 kg.
c. Tutup Styrofoam diberi lubang kecil
d. Sesampai di lokasi. Bibit segera diadaptasikan dan
diseleksi . Penampungan dapat menggunakan jaring.
Dan selanjutnya segera dilakukan penanaman.
Proses Pengangkutan yang Baik
bagi Cumi-cumi

Harus bersih dan mampu Didesain  sedemikian  rupa 


menghindari kontaminasi sehinggatidak  merusak  produk,  di 
mana permukaannya harus rata,
01 02   mudah dibersihkan, dan disanitasi.

Add Text Add Text


Simple PowerPoint Simple PowerPoint
Presentation Presentation

Apabila menggunakan  es sebagai Dilengkapi  peralatan 


pendingin, harus dilengkapi saluran 03 04 untuk menjaga  suhu  tetap 
pembuangan untuk menjamin terjaga  selama pengangkutan
lelehan es tidak menggenangi
produk.
Media yang dapat digunakan agar cumi-cumi
tetap terjaga kualitasnya
01 Truk ber-refrigerasi
(refrigerated truck)
Truk berefrigerasi merupakan
transportasi produk perikanan
02 Truk berinsulasi (insulated yang baik jarak jauh
truck)
untuk mengangkut cumi dapat ditekan sekecil
mungkin dengan menginsulasi seluruh bagian
yakni atap, dinding, dan lantai.
03 Cool box
digunakan sebagai wadah
penyimpanan produk cumi-
cumi .

04 Sarana
hygiene
sanitasi dan

untuk menjaga kondisi


sarana agar tetap bersih.

Kelompok 4 / Perikanan A
Kesimpulan Kesimpulan Saran
Saran • Pengangkutan merupakan suatu kegiatan perpindahan
tempat, baik mengenai benda-benda maupun orang . Cumi-
cumi (Loligo sp) merupakan binatang lunak dengan tubuh
berbentuk silindris. Rumput laut adalah makroalga atau Penulis berharap para
organisme serupa tumbuhan yang habitatnya melekat pada pembaca tidak hanya membaca
bebatuan di daerah pesisir pantai.
• Ciri-ciri bibit rumput laut yang baik ,umur rumput laut untuk
dari satu sumber saja, tetapi juga
bibit 25- 30 hari, segar dan lentur .Ciri-ciri cumi-cumi yang dapat membaca dari sumber-
baik ,memiliki tampilan permukaan daging yang warna putih sumber literatur lainnya dimana
dengan bercak coklat kemerahan, tekstur kenyal, aroma hal tersebut dapat menambah
tidak amis wawasan kita.
• Prosedur pengangkutan rumput laut dapat dilakukan dengan
berbagai media, media transportasi darat dan udara,
sedangkan untuk prosedur pengangkutan cumi-cumi dapat
dilakukan dengan media seperti, Truk ber-refrigerasi , Truk
berinsulasi media cool box, sarana sanitasi dan hygiene.
Daftar Pustaka
Anggadiredja, J.T., M.A. Widodo, A. Arfah, A. Zatnika, S. Kusnowirjono, I. Indrayani, D. Ma’mun, Samila dan S. Hadi, 2011. Kajian Strategi
Pengembangan Industri Rumput Laut dan Pemanfaatannya Secara Berkelanjutan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Asosiasi Petani dan Pengelola Rumput Laut Indonesia (ASPPERLI) dan Indonesia Seaweed Society (ISS).
Ambarwati, S. 2008. Realisasi Tanggung Jawab Perdata Pengangkut Udara Terhadap Penumpang Penerbangan Domestik Pada PT. Garuda
Indonesia (persero). Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta. hal 15-14

Hanlon, R.T. and J.B. Messenger. 1996. Cephalopod Behavior. Cambridge University Press. Cambridge.

Hulalata A, 2013. Studi Pengolahan Cumi-Cumi (loligo sp) Asin Kering Yang Dihubungkan Dengan Kadar Air Dan Tingkat Kesukaan Konsumen .
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelatutan Universitas Samratu Langi Manado.

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). (2016). 4 kiat Menteri Susi kembangkan rumput laut. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Retrieved from http://kkp.go.id/2016/09/28/4-kiat-menteri-susikembangkan-rumput-laut/.

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KPP). 2017. KPP sasar rumput laut sebagai komoditas unggulan budidaya. Retrieved from file:///F:/KKP
%20Sasar%20Rumput%20Laut%20sebagai%20Komoditas %20Unggulan%20Budidaya%20_%20KKP%20News.htm.

Kılınç, B., Cirik, S., dan Turan, G. 2013. Seaweeds for food and industrial applications. Journal Food Industry, 735–748.
Daftar Pustaka
Masak, B. Priono, dan I. Insan. 2011. Seleksi Klon Bibit Rumput Laut. Gracilaria verrucosa Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros.

Pricilia V. 2011. Karakteristik Cumi – cumi (Loligo sp.). Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.

Roper, C.F.E. dan G.L. Voss. 1983. Guidelines for taxonomic description of cephalods species. Mem. Natl. Mus. Vic. 44: 48-63.

Suparmi, S., & Sahri, A. 2009. Mengenal potensi rumput laut : Kajian pemanfaatan sumber daya rumput laut dari aspek industri dan kesehatan .
Jurnal Sultan Agung, 44(118): 95–116.

Suryanto, 2013. Opportunities and Challenges of Gracilaria Farming and Agar Industry in Indonesia an Industry Perspective. Presentasi
disampaikan dalam Seaweed Aquaculture Processing, Trade, Development and Prospects. Jakarta Convention Center. M P.R.P., 2013.

Uli, S. 2006. Pengangkutan: Suatu Tinjauan Hukum Multimoda Transport Angkutan Laut, Angkutan Darat, dan Angkutan Udara. USU press.
Medan. hal 20.

Zailanie, K., & Kartikaningsih, H. 2016. Dietary fiber and fatty acids in the thallus of brown alga (Sargassum duplicatum J.G. Agardh).
International Food Research Journal, 23(4), 1584–1589.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai