Anda di halaman 1dari 18

CLASS

ACTION
Kapita Selekta
Hukum Acara
Perdata

di sadur dari Tesis Sri Laksmi A

“Pelaksanaan Hak Gugat Perwakilan (Class


Actions) Di Pengadilan Negeri Indonesia,
Khususnya Di Jakarta”, September 2003
Class: Sekumpulan orang, benda,
kualitas atau kegiatan yang
Pengertian mempunyai kesamaan sifat atau
ciri

Class Action (dalam pengertian hukum):


Action Tuntutan yang diajukan ke
pengadilan
Sejarah

Amerika Serikat,
dirumuskan secara komprehensif
US Federal Rule of Civil Procedure
(1938).
Pertama kali dikenal di Inggris pada awal
abad ke–18. Sebelum tahun 1873 Canada
penerapan class actions di Inggris hanya
diperkenalkan pada Court of chancery,
Australia
baru kemudian pada tahun 1873, dengan
diundangkannya Supreme Court
Judicature Act di Inggris. Dll
Class Action India

– Pengaturan Order I Rule 8 of the Code of Civil Procedure (1908)


sebagaimana diubah atau disempurnakan pada tahun 1976, mensyaratkan class
action :
– (1) that the class be numerous;
– (2) that members of the class have ”the same
– interest” in the suit;
– (3) that the court permit a few persons to sue or
– be sued on behalf of the entire class; and
– (4) that the court issue notice of the suit to all persons having the interest”
– Beberapa Kasus
1. Kasus Kodika Goundar v. Velandi Goundar
2. Kasus Bhopal
3. Kasus Gangga
Pengaturan Di tingkat Federal (commonwealth) class action
diatur dalam Federal Court of Australia Act 1976, Part IV A dan s 43
(the Federal Court Model) yang setelah diamendir, mulai diberlakukan
pada tahun 1992. Dalam Federal Court Act ini kriteria class action
diatur sebagai berikut:
1. There are 7 or more persons with a potential claim, rather
than the common law requirement of numerous persons at the
commencement of proceedings;
2. The claims arise out of the same, similar or related
circumstances, instead of the common law requirement of
Class 3.
common interest;
The claims give rise to at least one substantive issue of law or
Action of fact, instead of the common law test of common grievance
(s 33 C (1)) .
Australia Di negara bagian New South Wales, Australia, the NSW Supreme Court Rules 1970, Part 8 Rule 13 (1)
mencantumkan class action sebagai penegasan dari tradisional English rule.
Dalam berbagai peraturan perundangan yang mengatur masalah spesifik/sektoral, class action diatur di
dalamnya, seperti Anti Discrimination Act /ADA (NSW), 1977. Class action diatur dalam ADA karena praktek
diskriminasi bersifat sistemik sehingga seringkali mengakibatkan kerugian terhadap banyak orang sehingga
prosedur class action diperlukan.
Berdasarkan ADA, identifikasi secara lengkap terhadap anggota kelas (class members) pada tahap awal tidak
diperlukan. Identifikasi satu-persatu baru dianggap penting dan dilaksanakan pada saat melakukan penaksiran
ganti kerugian dan upaya pemulihan. Yang dibutuhkan pada saat gugatan diajukan adalah deskripsi
kelas/kelompok secara umum dan pembuktian adanya kesamaan isyu antara wakil dan anggota kelas.

Pada kasus lingkungan, class action diperkenankan di dalam yurisprudensi New South Wales, berdasarkan The
Environmental Planning and Assessment Act 1980 (EPA), The Local Government Act, 1993. The Heritage Act,
dan The Water Board (Corporatitation) Act, 1994.

Kasus Carnie & Anor Esanda (1992)


Pengaturan :(Pasal 23 The Federal Rules of Civil Procedure )
1.Numerosity;
2. Commonality;
3. Typicallity;
4.Class Protection/Adequacy of Representation

Secara umum Pasal 23 Federal Rule mengatur/ memberikan dasar hukum


USA terhadap 3 (tiga) hal yaitu:

1. Class actions dapat merupakan class action terhadap penggugat (Plaintiff


class actions), maupun class actions sebagai Tergugat (defendant class
actions);
2.  Class actions memberikan otorisasi mengajukan permohonan yang tidak
terkait dengan ganti kerugian uang (injuctive atau declaratory relief); dan 
3. Class actions yang memberikan dasar tuntutan ganti kerugian uang
(“damage” class actions).

Preliminary test
Pada tahap awal gugatan class action, hakim
pengadilan di Amerika Serikat melakukan KASUS
penilaian (diistilahkan realistic appraisal) Kasus Agent Orange (1997),
tentang isu hukum dan faktual yang Notifikasi Kasus Dalkon Shield (1989),
dipersoalkan, kemampuan pengacara, dan
motivasi dari para pihak beserta pengacara.  Kasus The Smokers V Tobacco
Penilaian (Preliminary certification test) ini Companies (1997)
bersifat fleksibel dan sangat tergantung diskresi
hakim.
Pengaturan
Code Civil Procedure Section 382 selain Federal Rules of Civil
Procedure.
California The Class Action Fairness Act (CAFA), 18 Februari 2005
memperluas yurisdiksi federal dalam beberapa gugatan CA dan
aksi masa di Amerika Serikat.
Ontario Law 1873 dan British Columbia Act 1975.
a. Diajukan minimal 2 orang.
b. Mengangkat masalah bersama.
Canada c. Wakil kelas mewakili kepentingan kelas, tidak memiliki
konflik dalam hal masalah bersama dengan anggota kelas
yang lain dan memiliki rencana kerja untuk menjalankan
gugatan

Supreme Court : Rules of Court (Order 15 Rule 12 (1) )


Representative action Ada 2 tahap yang dapat dilakukan:
Singapura (1) Yuridis,
(2) Diskresional.
Order 15 Rules 13A, menyatakan bahwa seseorang bisa
melakukan Opt in dalam jangka waktu 8 hari.
Pengaturan
Perma No. 1 Tahun 2002
1. Jumlah anggota kelompok sedemikian banyak.
2. Kesamaan fakta atau peristiwa
3. Kesamaan dasar hukum yang digunakan.
4. Kesamaan jenis tuntutan diantara wakil kelompok dengan anggota kelompok.
5. Wakil kelompok harus memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi
kepentingan anggota kelompok yang diwakili.
INDONESIA

verifikasi
PROSEDUR

– Pemberian Kuasa, tidak semua anggota kelas (class members)


harus memberikan persetujuan secara tertulis. Pemberian kuasa
cukup diwakilkan oleh wakil kelas (class representative) yang
jumlahnya relatif lebih sedikit.
– Bagian-bagian dalam gugatan harus lebih diperjelas secara
formal tentang identitas pihak-pihak (persamaan fakta, hukum,
dan tuntutan). Pada bagian posita dan Petitum dijelaskan
tentang mekanisme pendistribusian ganti rugi.
PROSEDUR
− Setelah pengajuan gugatan class action di pengadilan akan
dilakukan proses verifikasi dan sertifikasi, yaitu proses untuk
menentukan apakah suatu gugatan dapat dilangsungkan
melalui prosedur class action atau tidak (Pasal 5 ayat (1) (2));
− Setelah diteliti dan memenuhi syarat maka dikeluarkan
penetapan bahwa gugatan perwakilan tsb sah (Pasal 5 ayat (3));
− Dilanjutkan dengan proses notifikasi/ pemberitahuan, yang
dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sifatnya lebih efektif
agar semua anggota kelas (class members) mengetahui akan
adanya gugatan class action tersebut.
PROSEDUR NOTIFIKASI

– Pemberitahuan yang dilakukan oleh panitera atas perintah


Hakim kepada anggota kelompok melalui berbagai cara
yang mudah dijangkau oleh anggota kelompok yang
didefinisikan dalam surat gugatan.(Ps. 1 huruf e)
– Notifikasi (pemberitahuan) perlu diadakan:
1. Segera setelah hakim memutuskan bahwa pengajuan tata
cara gugatan perwakilan kelompok dinyatakan sah
2. Pada tahap penyelesaian dan pendistribusian ganti rugi
ketika gugatan dikabulkan.
3. Untuk memberi kesempatan bagi anggota kelas yang ingin
menyatakan keluar (opt-out) dari kelompok tersebut.
4. Cara pemberitahuan dibuat seefektif atas persetujuan
hakim dengan tujuan agar anggota kelas mengetahui
adanya prosedur class action.
MACAM NOTIFIKASI

a. Opt out, prosedur dimana anggota kelas/kelompok yang


didefinisikan secara umum dalam anggota class actions
diberitahukan di media massa (cetak/elektronik)-public
notice. Pihak-pihak yang termasuk dalam definisi umum,
diberi kesempatan dalam jangka waktu tertentu untuk
menyatakan keluar dari kasus gugatan class actions apabila
tidak ingin dilibatkan dalam gugatan class action, sehingga
putusan pengadilan tidak memihak dirinya.
b. Opt In adalah prosedur yang mensyaratkan penggugat
(wakil kelas) untuk memperlihatkan persetujuan tertulis
dari seluruh anggota kelas. Apabila diberlakukan prosedur
ini, prosedurnya sama dengan gugatan perdata biasa yang
bersifat massal, dimana masing-masing anggota kelas
memberikan surat kuasa kepada kuasa hukum.
PROSEDUR NOTIFIKASI
Mekanisme yang digunakan dalam notifikasi adalah
mekanisme Opt-Out yaitu bagi anggota kelas (class
Members) yang tidak setuju atau tidak ingin diikutkan
dalam perkara tersebut dapat menyatakan keluar dari
gugatan tersebut secara tertulis.
Penggunaan mekanisme Opt-out dirasakan lebih sesuai
dengan tujuan digunakannya class action sebab apabila
yang digunakan adalah mekanisme Opt-In (semua
anggota kelas memberikan kuasa secara tertulis, hal ini
sesuai Pasal 123 HIR) maka gugatan class actions
tersebut tidak akan ada bedanya dengan gugatan biasa
dengan jumlah penggugat yang banyak
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DALAM PENGATURAN CLASS ACTIONS DI BERBAGAI NEGARA
(1)
Issues USA AUSTRALIA CANADA INDONESIA
   Numerousity  7 orang /lebih  Dengan angka pasti 2  Jumlahnya sangat banyak
   Commonality  Gugatan diajukan kepada orang.  Terdapat kesamaam fakta,
   Typicality pihak yang sama  Ada common issue, dasar hukum yang bersifat
   Adequacy of  Gugatan terkait serta class actions preferable substansial, serta kesamaan
  Representation ditimbulkan dari keadaan terhadap common tuntutan antara wakil
  (kelayakan wakil kelas dan yang sama, serupa dan issue kelompok dan anggota
Kriteria kuasa hukum) memiliki keterkaitan.  Dalil bahwa tuntunan kelompok.
 Definisi Kelompok  Terdapat isu atau fakta wakil kelas memiliki  Wakil kelompok jujur, dan
haruslah substansial yang sama tipe yang sama dengan melindungi kepentingan
 CA haruslah superior tuntutan anggota kelas anggota kelompok.
 Hakim dapat menganjurkan
ttg pengacara

   Pasal 23 Federal tidak Diatur di tingkat Federal (Part IV A Paling tidak diatur dlm 3  Sesuai hukum acara perdata
  mengatur Federal Court Act) walaupun negara bagian : Quebec, yang berlaku dengan
   CA negar abagian tidak rinci (deskripsi/identifikasi Ontario, dan British mamperhatikan persyaratan
  mengatur terutama anggota kelas tidak hartus Columbia. Berdasarkan Sec. formal surat gugatan Sesuai
  negara bagian Florida menyebutkan secara spesifik 5(1) (b) The Ontariao Class Perma RI No. 1 Tahun 2002.
Persyaratan Surat yang mengaturnya secara nama-nama; karakteristik posita actin Proceeding Act, sangat  Identitas para pihak, posita,
Gugatan detil dan tuntutannya; penjelasan terperinci untuk Persona petitum, pengelompokan
spesifik posita dan tuntutannya; standi, posita, petitum, dan anggota kelas berdasarkan
penjelasan spesifik ttg masalah usulan mekanisme distribusi tuntutan, tata cara
hukum atau fakta yang sama yang ganti rugi. pendistibusian gabti rugi
bersifat substansial)
Issues USA AUSTRALIA CANADA INDONESIA
  Pada awal proses Pada awal proses persidangan Dikasifikasikan sebagai Pada awal proses persidangan
  persidangan setelah diajukan berdasarkan statement of “interlocutary”, jadi setelah gugatan diajukan,
Timing permohonan khusus CA- claim (surat gugatan) banding dengan putusan sebelum jawaban.
Pemeriksaan motion- (setelah surat final.
gugatan didaftarkan)

   The best notice  Untuk CA yang terkait  Pemberitahuan  Pemberitahuan yang


  practicable dengan tuntutan ganti dialakukan pada practicable, ada hak opt
   Pemberitahuan wajib rugi, kewajiban saat: out
  diberikan untuk opt pemberitahuan  Pada awal proses CA  Wajib diberikan:
  out. ditujukan dalam hal: setelah sertifikasi  Segera setelah hakim
   Pemberitahuan  Pada awal proses diberikan. memutuskan bahwa
Pemberitahuan kepada anggota kelas dengan hak opt out  Setelah para pihak pengajuan tata cara
(notification) yang tidak  Permohonan yang mengajukan gugatan perwakilan
menyatakan keluar menghentikan CA untuk “tentative kelompok dinyatakan
bahwa keputusan melakukan tuntutan settlement” sah
akan mengikat mereka pidana  Pada tahap
 Semua anggota kelas  Permohonan mundur penyelesaian dan
yang tidak untuk wakil kelas pendistribusian ganti
menyatakan opt out  Pendistribusian ganti rugi ketika gugatan
berhak hadir ke kerugian uang dikabulkan.
persidangan.  

  Penggugat kecuali ditentukan Pihak penggugat kecuali hakim Pihak penggugat kecuali Pihak penggugat kecuali hakim
Beban biaya lain atas putusan hakim memerintahkan lain, nanti ditentukan lain atas memerintahkan lain, nanti
pemberitahuan akan diperhitungkan dalam putusan hakim akan diperhitungkan dalam
“looser’s pays principles” “looser’s pays principles”

Bentuk Court Order Court Order Court Order Penetapan sela


Keputusan
(Diterima/Tidak)
Issues USA AUSTRALIA CANADA INDONESIA
  Cypres, diatur secara eksplisit dlm Pihak penggugat kecuali ditentukan Dikembalikan kepada pihak Tidak diatur
Sisa Ganti Kerugian hkm perdata Negara Bagian lain atas putusan hakim tergugat tanpa perlu ada
California putusan dari pengadilan

  Menunjuk Master (akuntan) Pengadilan dapat menetapkan Melalui ADR para pihak Ditetapkan oleh hakim dalam putusn
  Panel terdiri dari perwakilan para mekanisme atau cara praktis untuk mengajukan tentative pengadilan.
  pihak dan pihak independen mengadminstrasikan dan settlement.
  Seluruh Proses atas pengawasan mendistribusikan uang ganti kerugian
Administrasi hakim yang memeriksa termasuk bunga-bunga yang didapat
Pelaksanaan Ganti dari uang ganti kerugian tersebut.
Kerugian (biasanya diterapkan mekanisme
melalui panel atas pengawasan
hakim)

Permohonan khusus Melalui Motion (permohonan Tidak perlu motion (karena tidak Perlu Motion (permohonan Cantumkan saja dalam gugatan.
khusus sertifikasi) melalui proses sertifikasi) khusus sertifikasi)

Opt in/opt out Opt out Opt out Opt out Opt out
  Hakim akan memerintahkan para Federal court tidak mengatur namun Tidak diatur Tidak diatur, terserah pertimbangan
  pihak untuk melakukan konsolidasi dalam praktek hakim menerapkan hakim
  atau penggabungan gugatan diskresi (Penggabungan, konsolidasi,
Duplikasi Penelitian kemampuan pengacara seleksi kapabilitas dan kredibilitas
kuasa hukum)
Beberapa contoh kasus lain:
1. Sekelompok wanita di Australia Vs The Cosmetic Institute/TCI, akibat kelalaian selama
prosedur pembesaran payudara yang membuat para wanita mengalami komplikasi yang
membahayakan nyawa. Kasus yang diajukan ke Mahkamah Agung negara bagian New South
Wales.
2. Lebih dari 700 perempuan di Australia menderita karena implan Vagina yang dibuat oleh
Johnson and Johnson mengajukan gugatan class action ke pengadilan Federal.
3. Di Australia : Kasus Nixon Vs Philip Morris (produsen rokok) tahun 2000, yaitu gugatan Nixon
yang mewakili sejumlah konsumen rokok produksi Philip Morris yang menderita sejumlah
gangguan kesehatan setelah menghisap rokok produksi mereka.
4. Di Philipina : Kasus Minor Oposa (1993), yaitu gugatan yang diajukan oleh 41 anak-anak
dibawah umur yang diwakili oleh orang tua mereka terhadap Menteri Lingkungan Hidup
Philipina tentang Pembatalan Rencana Penebangan Hutan (logging), dengan alasan
penebangan hutan telah menimbulkan penderitaan dan kerugian Para Penggugat serta
generasi yang akan datang.
5. Gugatan Class action di kasus perbankan pertama yang dikabulkan adalah gugatan 600 nasabah Bank
Perkreditan Rakyat (BPR0 Bungbulang yang dilikuidasi pemerintah tahun 2007. Nasabah menggugat
Pemkab Garut dan Pengurus BPR Bungbulang di PN Garut.yang meminta uang tabungan Rp 478 juta
dikembalikan dan dalam bentuk deposito Rp 3,5 miliar. Majelis PN Garut mengabulkan permohonan itu.
Majelis yang terdiri dari Daniel Ronald sebagai ketua majelis dengan Hastuti dan Darmoko Yuti Witanto
menghukum Para Tergugat mengembalikan tabungan Rp 399 juta dan deposito Rp 3 miliar dan
membayar bunga tabungan sebesar Rp 1,2 juta dan bunga deposito Rp 1,2 miliar," putus majelis hakim
pada 15 Januari 2015 lalu.
Class Action di Amerika Serikat berdasarkan
Rule 23 Federal Rules of Civil Procedure

1. Consumer Right, tuntutan atas kerugian ekonomi yang diderita konsumen atas suatu
produk barang. Sebagian besar dari tuntutan ini memiliki kesamaan peristiwa dalam hal
harga produk yang terlalu tinggi atau kecurangan-kecurangan dalam praktek usaha.
2. Securities and Antitrust, mengatur mengenai sekuritas dan antimonopoli yang
biasanya dijalankan oleh perusahaan besar.
3. Environmental, class action dengan tuntutan pemilihan sediakala akibat kerusakan
lingkungan hidup.
4. Masa Torts, mirip dengan consumer class action yang melibatkan tuntutan
individual-individual kepada korporasi atas produk-produknya yang membahayakan
konsumen dari segi kesehatan.
5. Civil right, class action untuk menuntut ketidakadilan, seperti hak-hak terpidana, hak-
hak wanita. (Tribe, Laurence . "The Supreme Court, 1972 Term—Foreword: Toward a Model of Roles in the Due Process of
Life and Law". Harvard Law Review 1973)

Anda mungkin juga menyukai