PENYELESAIAN
SENGKETA LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP
WIWIEK AWIATI
Topik Bahasan
Konflik/ Sengketa Lingkungan Hidup
Karakteristik Sengekta LH
Mekanisme penyelesaian sengketa LH
Hak Gugat
SLAPP
Konflik/ Sengketa
Lingkungan Hidup
Christopher Moore mendefinisikan sengketa lingkungan sebagai
'ketegangan/ ‘tensions, ketidaksepakatan/ disagreements,
pertengkaran, ataupun kompetisi, terkait lingkungan dan
sumberdaya alam
KARAKTERISTIK SENGKETA LINGKUNGAN
KORBAN MINAMATA
Pasal 91
UUPPLH 32/ 2009
PERMA No 1/ 2002
1. Access to Justice
2. Judicial Economy
MANFAAT 3. Behaviour modification
Pasal 2 PERMA
kesamaan
fakta atau peristiwa,
dasar hukum,
jenis tuntutan
Skenario 1: Commonality
Paula Conca and Marcelo Alberta Conca Vs Permanent
Trustee Company Limited Cs. (Homefund Loans)
Sekitar 10-20.000 pemberi hipotek (morgagon) yang diwakili oleh wakil kelas yang
berjumlah 2 (dua) orang yaitu Paula Conca dan Marcelo Alberto Conca,. Keduanya
mengajukan gugatan CA melalui kuasa hukum mereka Public In.terest Advocacy
Center (PIAC) di Pengadilan Tingkat Federal di New South Wales (Federal Court of
Australia, New South Wales District Registry, General Division).
Keduanya adalah pemberi hipotek (morgagon yang menjadi korban iklan yang
menyesatkan serta mengandung unsur penipuan (misleading and deceptive
conduct) yang didalilkan melang-gar Trade Practices Act (1974).
skenario 2 Tsang Chi Ming dan Ou Zhi Kang Vs Uvanna Pty Ltd
Uvanna Pty Ltd (Perusahaan Pelayanan Jasa Imigrasi). berjanji untuk mengurus
status imigrasi dari sejumlah warga imigran Cina yang berada di Australia dimana
perusahaan tersebut kemudian didalilkan melakukan janji bohong (penipuan).
Dasar hukum yang digunakan oleh penggugat (wakil kelas) dalam class actions ini
adalah misleading dan deceptive conduct yang diatur dalam Trade Practices Act.
Tindakan tertentu
Pengadilan memerintahkan tergugat untuk melakukan
tindakan hukum tertentu yang bertujuan melestarikan
fungsi lingkungan
Pengadilan menyatakan tergugat telah melakukan PMH
Pengadilan memerintahkan tergugat memperbaiki instalasi
pengolahan limbah
Biaya riil yang telah dikeluarkan oleh LSM
Hak Gugat Pemerintah
Dasar Hukum
UU 23/1997; Pasal 37 UUPLH
(2). Jika diketahui bahwa masyarakat menderita karena akibat pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan hidup sedemikian rupa sehingga
mempengaruhi perikehidupan pokok masyarakat, maka instansi pemerintah
yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup dapat bertindak untuk
kepentingan masyarakat.
UU 32/2009; Pasal 90 UUPPLH
(1) Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung jawab di
bidang lingkungan hidup berwenang mengajukan gugatan ganti rugi dan
tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan
kerugian lingkunganhidup.
Dasar Hukum
UU 23/1997; Pasal 37 UUPLH
(2). Jika diketahui bahwa masyarakat menderita karena akibat
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup sedemikian rupa
sehingga mempengaruhi perikehidupan pokok masyarakat, maka
instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan
hidup dapat bertindak untuk kepentingan masyarakat.
UU 32/2009; Pasal 90 UUPPLH
(1) Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung
jawab di bidang lingkungan hidup berwenang mengajukan gugatan
ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup yang mengakibatkan kerugian lingkunganhidup.
HAK GUGAT WARGA NEGARA
(Citizen Lawsuit - CLS)
HAK GUGAT WARGA NEGARA
(Citizen Lawsuit - CLS)
Tipe-tipe CLS
Tergugat: Perusahaan
Penggugat: Organisasi
Penggugat menggugat perusahaan karena dianggap melanggar
Environmental Planning and Community Right-to-Know Act (EPCRA)
karena menyembunyikan informasi mengenai limbah B3
Penggugat meminta injunction and civil penalties
Gugatan ditolak
Steel Company v. Citizens for a Better Environment,
533 US 83 (1998)
Tergugat: Perusahaan
Penggugat: Organisasi
Penggugat menggugat perusahaan karena dianggap melanggar
Environmental Planning and Community Right-to-Know Act (EPCRA)
karena menyembunyikan informasi mengenai limbah B3
Penggugat meminta injunction and civil penalties
Gugatan ditolak
Pelajaran
Tergugat:
pemerintah karena kegagalan melakukan kewajiban hukum (a failure of
the Administrator to perform any act or duty)
setiap pihak yang dianggap melakukan pelanggaran
S1 Hukum Lingkungan
19 April 2022
Sejarah Eco-SLAPP
Parties whose interests are threatened . . . have jeopardized the . . . Future effectiveness of citizen enforcement of environmental
protection laws by devising a new litigation strategy the assertion of a multi-million dollar counteraction . . . against the
environmental[ists].
(Michigan Law Review (1975))
● Pada tahun 1960an, tumbuh benih-benih environmentalisme di Amerika Serikat, dan pada tahun 1970an membuahkan hasil.
Benih Environmentalism ini ditandai oleh kejayaan pasca perang (postwar affluence), perkembangan teknologi yang pesat,
pertumbuhan populasi, urbanisasi, serta berkembangnya ketergantungan pada bahan kimia (Lihat: Rachel Carson’s Silent Spring,
1962)
● Pada tahun 1969, UU PPLH Amerika Serikat (National Environmental Policy Act) dikembangkan. Lalu kelembagaan lingkungan
dikembangkan (US Environmental Protection Agency).
● Di akhir tahun 1970an, terbangun komitmen pemerintah yang bertumbuh menjadi kekuatan politik. Lalu pada tahun 1970an
dimulai dengan bencana kebocoran minyak di Santa Barbara, kemudian kejadian itu diperingati sebagai Earth Day. Pada saat itu
gerakan lingkungan dibukakan pintu seluas-luasnya oleh Pemerintah. Sehingga banyak public hearings dan komisi-komisi yang
diikuti oleh gerakan masyarakat sipil.
● Pada tahun 1970an masyarakat mulai banyak mengajukan gugatan terhadap pemerintah dan pencemar, melakukan lobby, dan
bahkan diberikan income tax deductibility untuk public interest lawfirm dan NGO. Pengadilan pun membuka pintu bagi
environmentalisme ini dengan memberikan putusan yang berpihak pada lingkungan hidup.
● Pada awal tahun 1970an, muncul backlash yang disebut SLAPPs (Strategic Litigation Against Public Participation), untuk
melakukan serangan balik dan membungkam gerakan environmentalisme (The New Environmental Movement)
“The former President, the New York legislature, and Rhode Island’s Attorney General made opinion:
Volunteers and public interest groups must be "safeguarded with diligence" from the threat of SLAPPs if we
hope to continue a tradition of public involvement and service in America.” (Canon and Pring, 1996)
3. Anti-SLAPP Law yang berkembang di berbagai negara bagian, pada dasarnya mendasarkan pada
prinsip “A person who in good faith communicates a complaint or information to any agency of federal,
state, or local government regarding any matter reasonably of concern to that agency shall be immune from
civil liability on claims based upon the communication to the agency..”
5) SLAPP dilakukan tanpa memiliki dasar yang kuat dan mengandung motif politik atau motif ekonomi
tersembunyi (Merriam and Benson, 2017)
➢ Pengaturan perlindungan hukum melalui hak masyarakat untuk berperan serta (Enacting
Protections for Public Participation)
• The simplest response to SLAPPs is to immunize participation on matters of public interest, melalui
pencantuman hak-hak asasi manusia seperti hak untuk berbicara, berpendapat, dan menyampaikan
petisi (first amandement US Constitution/ freedom of speech and the right to participation).
• Washington State anti-SLAPP law (2002) juga mengembangkan immunity for civil liability for claims
yang didasarkan pada communication to the agency or organization regarding any matter
reasonably of concern to that agency or organization.
• Anti-SLAPP law di Kanada (British Columbia, 2019) dan Australia mengakui secara spesifik a right to
public participation
➢ Pengembangan kebijakan prosedur penghentian secara cepat perkara SLAPPs (Creating Expedited
Dismissal Procedures for SLAPPs)
• Pengembangan hukum acara yang menjamin/memastikan early dismissal process terhadap gugatan abusive SLAPP.
Prinsip early dismissal process ini penting di dalam kerangka anti-SLAPP untuk mencegah high-litigation cost dari
sasaran gugatan, sehingga perlu di hentikan sejak awal apabila gugatan tersebut terbukti bertujuan untuk membungkam
masyarakat untuk berpartisipasi. Skema early dismissal ini tergantung pada sistem hukum di negara masing-masing.
• Di negara-negara industry maju terdapat 5 (lima) mekanisme pilihan, yaitu:
(1) Pengadilan memiliki diskresi untuk menentukan bahwa SLAPP filer menggunakan improper use of procedure
untuk menolak gugatan tersebut, dengan memberikan beban pembuktian kepada initiator of the action (SLAPP
filer) bahwa gugatan yang diajukan tidak excessive, tidak unreasonable, dan justified berdasarkan hukum (Quebec
Anti-SLAPP law 2009, Utah Anti-SLAPP law, British Columbia Protection of Public Participation 2001);
(2) Pendekatan pengembangan protected class approach (seperti defendant class action, yaitu seorang
tergugat/SLAPP Target dapat mewakili potential target karena memiliki karakteristik yang sama);
(3) Pengembangan evidence gathering process (discovery) sebelum pengadilan menerima/menolak permintaan
dismissal;
(4) Policy maker harus menetapkan dismissal procedure yang cepat (harus ada strict timeline) (contoh: Ontario Anti
SLAPP law (Protection of Public Participation Act, 2015) jangka waktu motion to dismiss tidak lebih dari 60 hari
setelah gugatan SLAPP diajukan);
(5) Anti-SLAPP laws memberikan kewenangan diskresi memproses expeditious dismissal, seperti di California, New
York, Ontario, dan British Columbia (mandatory dismissal).
➢ Kewenangan untuk penggantian biaya yang telah dikeluarkan oleh tergugat SLAPPs (Permitting Recovery of Costs by SLAPP Targets)
• Memberlakukan beban keuangan yang ditimbulkan oleh litigasi SLAPP defendant/targeted untuk dimintakan oleh tergugat (SLAPP target)
terhadap filer melalui penetapan pembebanan biaya oleh pengadilan kepada SLAPP filer.
• British Columbia Anti SLAPP Law 2001 dan Ontario Anti-SLAPP Law 2015 mengatur apabila tergugat dimenangkan dan dipenuhi permintaan
motion for dismissal, pengadilan dapat memerintahkan tergugat untuk membayar seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan secara oleh tergugat.
➢ Memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk melakukan intervensi terhadap gugatan SLAPPs (Authorizing Government Intervention in
SLAPPs)
Cara lain untuk mengurangi beban keuangan yang dipikul oleh SLAPP target adalah melibatkan pemerintah untuk memikul beban tergugat di
dalam membayar biaya yang dibutuhkan dalam menjalani proses hukum SLAPP. Contohnya adalah Utah Anti-SLAPP Law, “[a]ny government
body to which the [defendant’s] acts were directed or the attorney general may intervene to defend or otherwise support the [defendant]”.
➢ Mengembangkan mekanisme pendanaan negara untuk mendukung perlawanan terhadap SLAPPs (Establishing Public Funds to Support SLAPP
Defense)
Public funds to support SLAPP defense ini pernah diusulkan oleh Quebecois Commission yang melaporkan SLAPP yang merekomendasikan
membentuk public funds (seperti dana bantuan hukum) untuk membantu pembelaan menghadapi gugatan SLAPP. Sampai saat ini menurut
laporan ICNL belum menidentifikasi negara yang telah mengimplementasikan public funds ini. © Mas Achmad Santosa, 2021
Policy Responses to SLAPPs di Negara Maju (4)
➢ Pengaturan tentang pembebanan compensatory and punitive damages kepada penggugat SLAPP (Imposing Compensatory
and Punitive Damages on SLAPP filers)
Usulan ini berpijak pada alasan perlu ditingkatkan compensatory dan punitive damages terhadap SLAPP filers, sebagaimana
diterapkan oleh Quebec dan British Columbia yang mengizinkan targeted SLAPP defendant untuk mendapatkan compensatory
and punitive damages dari filers.
➢ Pengenaan hukuman denda terhadap penggugat SLAPP (Levying Penalties on SLAPP Filers)
Biaya dapat dibebankan kepada SLAPP filers tidak hanya saja melalui damages awards, tetapi melalui levying penalties. Anti-
SLAPP legislation di ACT Australia mengatur apabila pengadilan berpendapat bahwa proceeding yang dilakukan oleh SLAPP Filer
terhadap SLAPP Target dengan tujuan yang tidak lazim/tidak terpuji (improper purpose) dalam kaitannya dengan
pengaktualisasian (exercising) public participation, pengadilan dapat memerintahkan SLAPP Filer untuk membayar sejumlah
denda kepada Pemerintah. Ketentuan ini banyak mendapatkan kritikan dari masyarakat karena penalties yang dijatuhkan tidak
diberikan kepada defendant melainkan ke negara.
➢ Melakukan pembaharuan perangkat hukum yang menjadi penyebab gugatan SLAPP (Reforming SLAPP Causes of Action)
Salah satu metode untuk countering SLAPP yang dikembangkan di Australia dan New York adalah memperbaiki situasi yang
memudahkan munculnya SLAPP (the causes of action) melalui pemberdayaan masyarakat rentan terhadap gugatan yang
abusive, dengan memperketat seseorang untuk mengajukan gugatan pencemaran nama baik, seperti dalam New York Anti-
SLAPP Law merevisi pasal pencemaran nama baik.
© Mas Achmad Santosa, 2021
Kebijakan Anti SLAPP Negara Bagian California (US Model) (1)
● Negara Bagian California memiliki Anti-SLAPP Law yang kuat. Seseorang yang menolak (counter) gugatan SLAPP di
California harus membuktikan bahwa ia digugat berdasarkan pelanggaran hak yang berkaitan dengan person’s right
of petition atau free speech yang dijamin dalam Konstitusi Amerika Serikat/Konstitusi Negara Bagian California.
● Isu-isu yang menyangkut kepentingan umum yang menjadi dasar anti-SLAPP diatur dalam California Civil
Procedures Code Pasal 425.16 Tahun 2019. Ada 4 (empat) kategori kebebasan berpendapat atau menyampaikan
petition dalam kaitannya dengan kepentingan umum, yaitu:
1. Pernyataan yang dibuat/disampaikan di hadapan legislatif, eksekutif, atau proses peradilan
2. Pernyataan yang dibuat dalam kaitannya dengan isu yang sedang dalam pertimbangan/proses pengambilan
keputusan oleh instansi pemerintah
3. Pernyataan yang dibuat di tempat terbuka di hadapan publik atau di depan forum publik berkaitan dengan
isu kepentingan publik (public interest)
4. Perbuatan-perbuatan lain dalam mendorong/memperjuangkan kebebasan berpendapat/petition rights
dalam kaitannya dengan isu-isu publik atau kepentingan publik.
● Putusan Pengadilan California pada 2003 pada kasus Rivero v. American Federation of
State: berdasarkan 3 (tiga) standar ini, pernyataan dalam bentuk laporan, komentar
yang terkait dengan isu politik, ekonomi, sosial yang kontroversial di tingkat lokal
maupun internasional masuk dalam kualifikasi kepentingan publik (public interest).
SLAPPBack:
Anti-SLAPP law di California juga memberikan kesempatan kepada tergugat yang berhasil membuktikan bahwa
gugatan penggugat mengancam atau membungkam tergugat, untuk mengajukan SLAPPBack (countersue), yaitu
tergugat yang memenangkan motion to strike dapat menggugat balik penggugat untuk membayar biaya
pengacara dan biaya-biaya lainnya. Sebaliknya, jika Pengadilan menemukan bahwa tergugat mengajukan motion
to strike secara asal-asalan hanya untuk menunda proses peradilan, maka penggugat juga dapat menuntut
tergugat untuk membayar biaya pengacara dan biaya lainnya.
SLAPPBack
• Berdasarkan Pring dan Canan (1996), mekanisme hukum yang mampu mencegah fenomena SLAPPs dengan penggunaan
SLAPPBack. SLAPPBack adalah mekanisme menggugat balik pihak yang mengajukan gugatan SLAPP yang bertujuan
mendapatkan ganti kerugian finansial yang disebabkan oleh gugatan tersebut.
• SLAPPback (countersue) pertama kali dipraktikkan pada tahun 1972 dalam Sierra Clubbers v McKeon (Construction
Company). Alasan Slappback dari Sierra Club adalah malicious prosecution yang menggunakan gugatan hukum untuk tujuan
yang tidak benar dengan niat tersembunyi (using lawsuit for improper, ulterior purposes and abusive of process).
• Dalam praktik di Amerika Serikat, SLAPPBack kecenderungannya tidak sedikit dimenangkan. Dalam banyak gugatan
SLAPPback, hakim menjatuhkan hukuman total 86 juta USD kepada yang mengajukan SLAPP antara tahun 80an-90an.
• Berdasarkan Pring dan Canan (1996), sekalipun SLAPPback ini bukan merupakan obat mujarab (panacea), namun terbukti
sebagai mekanisme yang cukup efektif dalam mencegah gugatan SLAPP yang tujuannya adalah pembungkaman dan
melanggar hak berperan serta dalam public decision making process.
1. Komunikasi: harus mencakup seluruh advokasi publik dan komunikasi dengan pemerintah, baik langsung
maupun tidak langsung dan dalam bentuk kesaksian (testimony), surat (letters), laporan adanya kejahatan
(reports of crime), unjuk rasa secara damai (peaceful demonstrations), atau petisi.
2. Forum: Forum yang ditempuh harus mencakup semua badan pemerintah, baik itu badan federal negara
bagian maupun lokal, legislatif, eksekutif, dan pengadilan, atau pejabat-pejabat yang dipilih oleh rakyat
(electoral)
3. Prevention and Legal Cure: (a) perlu adanya early review yang efektif oleh pengadilan terhadap gugatan-
gugatan SLAPP yang diajukan; (b) memberlakukan beban pembuktian (burden of proof) kepada yang
mengajukan gugatan (c) legal cure termasuk di dalamnya mekanisme SLAPP back, pembebanan biaya-biaya
perkara yang dikeluarkan oleh tergugat, dan penalty tambahan. Ketiga hal ini (early review, beban pembuktian,
dan legal cure) berfungsi untuk memberikan warning bagi penggugat potensial SLAPP di masa mendatang
untuk tidak sewenang-wenang melakukan abusive lawsuit.
2. Prakarsa Mahkamah Agung RI untuk lebih merinci pedoman penanganan kasus-kasus eco-SLAPP perlu
didukung penuh untuk memberikan pedoman lebih jelas bagi hakim untuk bersikap dan mengadili seadil-
adilnya (Revisi Keputusan KMA No. 36/2013). Pedoman penanganan kasus-kasus eco-SLAPP ini dapat juga
bermanfaat bagi kasus-kasus lainnya, dan bermanfaat bagi Polri dan Kejaksaan untuk mengembangkan
pedoman serupa bagi para penyidik maupun jaksa penuntut umum.
© Mas Achmad Santosa, 2021
Potensi Pengembangan Kebijakan
Anti-(Eco) SLAPP di Indonesia
Jaminan Hak Partisipasi Masyarakat dan Hak Atas Lingkungan
Hidup yang Baik dan Sehat dalam Konstitusi
Secara hukum, konstitusi Indonesia menjamin partisipasi publik sebagai salah satu hak asasi. Dalam UUD 1945 terdapat
beberapa pasal yang terkait dengan partisipasi public dan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, yaitu:
1. Pasal 28C ayat (2) → setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
2. Pasal 28F→ Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
3. Pasal 28G ayat (1) → Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
4. Pasal 28H ayat (1) → Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
1) Orang dan organsisasi yang menjalankan fungsi peran serta masyarakat, yaitu setiap orang yang
melaksanakan peran mereka dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui cara-cara
sebagaimana diatur dalam Pasal 70 ayat (2), yaitu: a) pengawasan sosial b) pemberian saran, pendapat, usul,
keberatan, pengaduan, dan/atau c) penyampaian informasi dan/atau laporan; atau d) laporan dan gugatan
hukum.
2) Anggota masyarakat yang mengalami secara langsung dampak dari pencemaran maupun kerusakan
lingkungan terhadap dirinya, anggota keluarga, masyarakat sekitar (masyarakat korban), maupun dampak
terhadap ekosistem di lingkungan masyarakat tersebut.
3) Orang dan organisasi dimaksud meliputi mereka yang kegiatannya memperjuangkan hak atas lingkungan
hidup yang sehat dan baik, memperjuangkan hak-hak sipil, dan keadilan lingkungan
(environmental/ecological justice).
4) Kuasa hukum dari masyarakat korban (terdapat UU Advokat yang mengatur tentang perlindungan tesebut)
5. “Cara hukum” yang dimaksudkan Penjelasan Pasal 66 UU PPLH ini adalah cara yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
sebagaimana dimaksud poin No. 1-4 di atas. Dengan perkataan lain, cara hukum yang dimaksudkan Pasal 66 UU PPLH tidak
terbatas pada pelaporan hukum ke apgakum maupun gugatan hukum ke pengadilan.
Dr. Rignolda dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum pada Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding, namun dibebaskan
pada Putusan Kasasi. Putudan bebas dari Mahkamah Agung dalam perkara kasasi tahun 2006 tidak berdasarkan atas pertimbangan Anti Eco-SLAPP
tetapi penyebarluasan berita tentang PT NMR adalah pers bukan dilakukan oleh Dr. Rignolda, sehingga gugatan yang didasarkan pasal 1365 salah
alamat. Pertimbangan tentang anti eco-SLAPP belum dilakukan pada saat itu, antara lain disebabkan Pasal 66 UU 32/2009 baru diundangkan 3 tahun
setelah kasus ini diputus oleh Mahkamah Agung. Sekalipun kasus ini merupakan contoh nyata dari abusive SLAPP lawsuit yang tujuannya untuk
membungkam dan menghambat partisipasi masyakarat untuk memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang sehat dan baik yang dilakukan oleh Dr.
Rignolda.
Majelis Hakim pada PN Malang dan PT Surabaya menyatakan Willy Suhartanto melakukan perbuatan melawan hukum dan memerintahkan
pembangunan PT Rayja Batu Resort dihentikan. Namun di tingkat Kasasi, Hakim Agung membatalkan putusan PN Malang dan PT Surabaya. Dalam
pokok perkara, Hakim Agung memutus bahwa gugatan penggugat (Willy) tidak dapat diterima, namun Willy tetap dapat melanjutkan pembangunan resort.
Pada intinya, H. Rudy berhasil lepas dari SLAPP, namun gagal dalam perjuangan lingkungan hidup karena Willy tetap dapat melanjutkan pembangunan
resort.
© Mas Achmad Santosa, 2021
Contoh Kasus SLAPP di Indonesia
Kasus Robandi Dkk
Dakwaan penuntut umum tgl 17 Desember 2020 yang diajukan oleh Kejari Sungai Liat terdaftar dalam Register Perkara di PN Sungai
Liat dengan menghadapkan 4 orang terdakwa Robandi Cs yang didakwa " Secara bersama sama melakukan, menyuruh melakukan
dan turut serta melakukan dengan sengaja memakai tanda kepangkatan atau melakukan perbuatan yang termasuk jabatan yang tidak
dijabatnya atau yang ia sementara dihentikan daripadanya...". Pasal yang digunakan adalah pasal 228 KUHAP jo Pasal 55 ayat 1 ke-1
KUHP dan pasal 263 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Robandi dkk ini adalah aktifis masyarakat yang saat itu sedang memperjuangkan dengan anggota masyarakat lainnya hak atas
lingkungan hidup yang sehat dan baik melawan pencemaran yang diduga disebabkan oleh PT BAA. Robandi Dkk ini yang menjadi
pengurus RT yang kemudian keempatnya mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai pengurus RT. Pengadilan Negeri Sungai
Liat tidak menerima alasan, argumen dan pembelaan terdakwa, penasehat hukum maupun ahli yang diajukan penasehat hukum
terdakwa terkait dengan hak para terdakwa untuk memiliki imunitas sebagai mana dijamin dalam pasal 66 UU Nmor 32 tahun 2009.
Robandi berdasarkan uraian, argumen dan pendapat ahli adalah pejuang hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai HAM
sebagaimana dimaksud pasal 66 UU 32 tahun 2009 yang disebut dengan korban eco SLAPP. Atas putusan Pengadilan Negeri Sungai
Liat, para terdakwa mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Bangka Belitung. Pengadilan Tinggi Bangka Belitung menerima
permintaan banding dari penasehat hukum para terdakwa dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Sungai Liat tertanggal 6 April
2021.
Majelis hakim memberikan putusan sela yang menerima eksepsi kuasa hukum Basuki Wasis dan menyatakan gugatan Nur Alam tidak dapat
diterima. Majelis hakim juga menegaskan dalam putusan bahwa setiap ahli yang memberikan keterangan dalam persidangan tidak dapat
digugat perdata ataupun pidana.
5. Pengaturan mekanisme anti-SLAPP memerlukan keberadaan mekanisme early review, bersifat cepat dan ringkas
sehingga memberikan perlindungan hukum melalui prosedur anti-SLAPP ini.
6. Dimungkinkan penggantian biaya untuk korban yang mengajukan motion to strike anti-SLAPP apabila gugatan SLAPP
ditolak
7. Penyediaan dana bantuan hukum bagi pengacara bantuan hukum profesional untuk membantu korban gugatan SLAPP
8. Hukuman dalam bentuk punitive or exemplary damages diberlakukan terhadap bentuk-bentuk intimidasi hukum melalui
SLAPP untuk meredam abusive lawsuit di kemudian hari (perlu dipertimbangkan pengaturan tentang SLAPPback/
countersue)