Anda di halaman 1dari 12

FISIOLOGI KULIT

Leny Luckytasari
FUNGSI KULIT
Fungsi spesifik kulit terbagai menjadi sejumlah kategori umum.
■ Proteksi:
1. memiliki pelindung terhadap thermal dan gesekan berupa pathogen dan material lainnya.
2. Pigmen melanin gelap di epidermis melindungi sel dari radiasi ultraviolet (UV).
3. pelindung tubuh kita dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh dessication (kekeringan), physical stress, infeksi, dll.
■ Sensorik:
Banyak tipe reseptor sensorik memungkinkan kulit membantu mengatur interaksi tubuh dengan objek fisik.
• Free nerve ending : untuk sensasi rasa sakit
• Hair receptor : untuk pergerakan rambut,dan sentuhan halus
• Merkel’s disc : untuk sentuhan ringan
• Korpuskula Paccini : untuk getaran dan deep pressure
• Ruffini endings : Untuk deep pressure dan suhu
• Korpuskula meisner : untuk sentuhan ringan
■ Termoregulatorik:
Tempratur tubuh yang konstan normalnya lebih mudah dipertahankan berkat komponen insulator
kulit (misalnya, lapisan lemak dan rambut di kepala) dan mekanismenya untuk mempercepat
pengeluaran panas (produksi keringat, dll).
■ Metabolik:
1. Sel kulit menyintesis vitamin D3, yang diperlukan pada metabolisme kalsium dan
pembentukan tulang, melalui sinar UV pada prekursor vitamin ini.
2. Kelebihan elektrolit dapat dihilangkan melalui keringat
3. Lapisan subkutan menyimpan sejumlah energi dalam bentuk lemak.
■ Sinyal seksual:
Banyak gambaran kulit, seperti pigmentasi dan rambut, adalah indikator visual kesehatan yang
terlibat dalam ketertarikan antara jenis kelamin pada semua spesies vertebra, termasuk manusia.
Efek feromon seks yang dihasilkan kelenjar keringat apokrin dan kelenjar lain dikulit juga penting
untuk ketertarikan tersebut.
SEBUM
Sebum merupakan suatu campuran lipid yang mencakup ester malam (wax), skualen,
kolestrol dan trigliserida yang dihidrolisis oleh enzim bakteri setelah disekresi.
Sekresi dari kelenjar sebasea sangat meningkat saat pubertas, yang terutama
dirangsang oleh testosterone pada pria dan oleh androgen ovarium dan adrenal pada
wanita.
Fungsi spesifik sebum:
membantu mempertahankan stratum corneum dan rambut, dan juga memperlihatkan
sifat antibakteri dan antijamur yang lemah pada permukaan kulit.
SINTESIS SEBUM

Sel-sel dari lapisan basal mengalami diferensiasi menjadi sebosit besar


penghasil-lipid dengan sitoplasmanya yang terisi dengan droplet lemak
kecil. Intinya berangsur mengkerut dan mengalami autofagi di sepanjang
organel lain dan di dekat duktus, sel-sel berpisah dan melepaskan lipid
melalui sekresi holokrin. Hasil proses tersebut adalah sebum, yang secara
berangsur berpindah ke permukaan kulit di sepanjang duktus atau folikel
rambut.
MEKANISME BERKERINGAT
Berkeringat adalah proses pengeluaran panas evaporatif aktif di bawah
kontrol saraf simpatis.
Keringat adalah larutan garam encer yang dikeluarkan secara aktif ke
permukaan kulit oleh kelenjar keringat ekrin yang tersebar di seluruh
tubuh. Keringat yang asin dan jernih ini adalah cara penting dalam
mendinginkan tubuh. Kelenjar keringat apokrin, yang terletak di ketiak
dan area genital, menghasilkan keringat yang kaya bahan-bahan organik,
seperti protein dan lipid.
• Ketika suhu tubuh tinggi, maka akan merangsang hipotalamus menghasilkan enzim
bradikinin.
• Enzim brandikinin berperan dalam mengaktivasi kelenjar keringat maupun berperan
dalam pelebaran pembuluh darah
• Jika hipotalamus mendapatkan rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada
pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatik ke kelenjar
keringat.
• Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler
darah.
• Dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.
MEKANISME GATAL
Gatal (pruritus) adalah sensasi yang dikarenakan adanya gangguan pada sel
kulit dan juga sel saraf kulit.
• Diketahui bahwa zat-zat kimia, mikroorganisme seperti bakteri, dan rangsangan fisik dapat memicu
terjadinya pruritus.
• Stimulasi terhadap ujung saraf bebas yang terletak di dekat junction dermoepidermal bertanggung jawab
untuk sensasi ini
• Sinaps di teruskan hingga ke pusat persepsi di korteks serebri
• Saraf yang menghantarkan sensasi gatal adalah serabut saraf tipe C-tak termielinasi.
• Dimana kerja saraf ini distimulasi oleh histamine sebagai pruritogen yang merangsang rasa gatal.
• Histamin ini memiliki 2 reseptor utama yaitu reseptor H1 dan H2 yang letaknya di endotel kapiler dan di
ujung saraf C
• Ketika histamine berikatan dengan reseptor pada endotel pembuluh darah akan menyebabkan vasodilatasi.
• Sedangkan jika histamine berikatan pada reseptor H1 di serabut saraf C maka akan menyebabkan
penerimaan impuls. Yang akan menyebabkan aktivasi kanal TRPV1.
• TRPV1 merupakan kanal khusus yang akan mengirim impuls ke korteks atau thalamus sebagai tanda dari
gatal.
• Nantinya akan muncul reaksi tubuh untuk menggaruk

Anda mungkin juga menyukai