Anda di halaman 1dari 8

NAMA:OLGA LOLONDA

NIM:G1B120064
PRODI:ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS:KEDOKTERAN
DAN ILMU KESEHATAN
PERNIKAHAN:
IKHTIAR MEWUJUDKAN KELUARGA BERKAH
 
A.CINTA DAN FITRAH MANUSIA UNTUK MENIKAH
1.Cinta dan Pernikahan
Menurut ajaran Islam, perasaan cinta akan membawa kebaikan pada
manusia bila disalurkan hanya dalam bingkai pernikahan. Hal ini karena
dalam pernikahan, hampir semua bentuk interaksi antara laki-laki dan
perempuan menjadi halal, bahkan bernilai pahala bila dilakukan karena
Allah. Terkait dengan orang yang sedang “jatuh” cinta, umum diketahui
bahwa mereka seringkali menyalurkan perasaan cintanya dengan cara
selalu berada dekat dengan sang pujaan hati, saling memandang,
berbicara berdua, bahkan mungkin lebih dari itu. Semua aktivitas ini
secara tegas oleh Islam terlarang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan
yang bukan suami-istri, karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi
individu, keluarga, maupun masyarakat. Permasalahannya adalah, orang
yang sedang “jatuh” cinta –disebabkan dominasi gelora perasaan cinta
atas akalnya– cenderung tidak mampu menghindari aktivitas-aktivitas
tersebut meskipun mereka tahu bahwa hal tersebut terlarang.
Fitrah Manusia untuk Menikah

Secara bahasa, kata nikah berarti berhimpun. Secara sinonim,


al- Qur’an juga menggunakan kata zawwaja yang bermakna
menjadikan berpasangan. Hal ini dikarenakan pernikahan
menjadikan seseorang memiliki pasangan. Menurut Shihab
(1998:191), al-Qur’an secara umum hanya menggunakan dua
kata ini untuk merujuk pada hubungan suami istri secara sah.
Hikmah Pernikahan

Tujuan pernikahan dalam Islam, menurut Azzam dan Hawwas


(2011:39-43), tidaklah sekadar pada pemenuhan nafsu seksual,
tetapi memiliki tujuan-tujuan penting yang berkaitan dengan aspek sosial,
psikologi, dan agama. Di antara tujuan pernikahan yang terpenting
adalah sebagai berikut.
B.KRITERIA PENDAMPING HIDUP DAN IKHTIAR MENCARINYA
1 .Kriteria Ideal Pendamping Hidup
Dalam ajaran Islam, variabel yang pertama dan diutamakan adalah
agama yang satu paket dengan akhlak yang baik. Penyebabnya adalah
karena agama dan akhlak yang baik akan membawa ketenangan dan
kebahagiaan di dunia dan terpenting di akhirat bagi pasangan dan anak-
anaknya. Oleh karena itu, seorang laki-laki -karena nalurinya sebagai
manusia- boleh menjadikan kecantikan, kedudukan, dan kekayaan menjadi
syarat untuk mencari perempuan. Namun itu semua tidak layak dijadikan
sebagai syarat utama, sebab ada yang lebih utama, yaitu kadar ketakwaan
atau agamanya. Dalam sebuah kesempatan Nabi SAW mengingatkan kita
akan pentingnya hal ini.
Ciri Keluarga Berkah

Berdasarkan makna berkah di atas, dalam konteks


perkawinan, keluarga berkah adalah keluarga yang baik yang membawa
kebaikan pada diri mereka dan mungkin orang lain. Kebaikan yang
ada pada keluarga tersebut bertambah seiring berjalannya waktu.
Semakin lama semakin baik. Merujuk pada al-Qur’an surat al-Rum ayat
31, keluarga yang ideal memiliki ciri sakinah (tenang, tentram),
mawaddah (penuh cinta), dan rahmah (diliputi kasih). Intinya adalah
bahwa keluarga berkah membuat semua anggotanya merasa nyaman,
tenang, dan bahagia.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai