Anda di halaman 1dari 14

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
MEMBANGUN PARADIGMA
QUR’AINI

Kelompok 1
1.Dhimas Krisna Wardana (2036201006)
2.Fairuz Shabrina (2036201012)
3.Mohammad Ali Mukoddas (2036201001)
4. Mohammad Adzani Dwiputra Ma'rifi (2036201005)
5. Adhintia Febriana Winarti (2036201008)
AL-QUR’AN MERUPAKAN
SUMBER UTAMA KEHIDUPAN
 AI-Quran merupakan sumber utama ajaran
Islam. la adalah satu satunya kitab suci yang
masih asli. Isi ajarannya lengkap dan
sempurna. Inti ajaran Al-Quran adalah
pedoman hidup bagi manusia dalam upaya
meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-
Quran mengarahkan para pembacanya untuk
berjalan di atas shirāthal mustaqim (Jalan
Lurus Allah Swt.) dan mengakhiri tugas
kehidupan secara husnul khātimah. Oleh
karena itu, manusia dituntut untuk
menjadikan Al-Quran tempat berkonsultasi,
lalu menjadikannya sebagai suluh kehidupan
PENGERTIAN PARADIGMA
QURAINI
 Secara etimologis kata paradigma
dari bahasa Yunani yang asal katanya
adalah para dan digma. Para
mengandung arti “di samping‟, “di
sebelah‟, dan “keadaan lingkungan‟.
Digma berarti “sudut pandang‟,
“teladan”, “arketif” dan “ideal‟.
Dapat dikatakan bahwa paradigma
adalah cara pandang, cara berpikir,
cara berpikir tentang suatu realitas
APA YANG DIMAKSUD
PARADIGMA QUR’AINI ?

Secara terminologis paradigma artinya


cara berpikir berdasar pandangan
konseptual terhadap suatu
permasalahn dengan menggunakan
metode keilmuan yang bisa di percaya
Dengan demikian Paradigma Quraini
adalah cara pandang dan cara berpikir
tentang suatu realitas atau suatu
permasalahan berdasarkan Al-Quran
KONSEP BERFIKIR DALAM AL-QUR’AN
 At-tadzakkur(mengingat)
Tadzakkur merupakan isim dari kata tadzakkara yang merupakan fiil tsulasi
mazid dari kata kata dzakara yang berarti mengingat. Tadzakkur merupakan
proses mengingat kembali tentang apa yang telah terlupa dan mengingat
untuk memahami hal yang baru atau ilmu yang baru bagi orang yang berfikir
 At-tafakkur(berfikir)
Tafakkur merupakan isim dari kata tafakkara yangmerupakan fiil tsulasi
mazid dari kata fakara yang berarti berfikir .tafakkur merupakan proses
memahami kebenaran suatu perintah antara yang baik (al-khairu) dan yang
buruk (as-sharru) untuk mengambil manfaat dari yang baik-baik serta bahaya
dari suatu keburukan.
 At-tadzabbur(melihat)
Tadzabbur merupakan isim dari kata tadzabbara yang merupakan fiil tsulasi
mazid dari kata dzabara yang berarti melihat.tadzabbur merupakan proses
melihat apa yang terjadi terhadap suatu masalah
 At-ta’aqqul(berfikir)
Ta’aqqul merupakan isim dari kata ta’aqqala yang merupakan fiil tsulasi
mazid dari kata ‘aqala yang berarti berfikir ‘aqala juga dapat di artikan
habasa (mengikat dan menawan).ta’aqqul merupakan proses berfikir
terhadap suatu hal dan menahan hawa nafsu
URGENSI PARADIGMA QUR’ANI
 Yusuf al-Qardhawi menjelaskan bahwa tujuan diturunkan Al-Quran
paling tidak ada tujuh macam, yaitu:

• meluruskan akidah manusia.


• meneguhkan kemuliaan manusia dan hak-hak asasi manusia.
• mengarahkan manusia untuk beribadah secara baik dan benar kepada
Allah.
• mengajak manusia untuk menyucikan rohani.
• membangun rumah tangga yang sakinah dan menempatkan posisi
terhormat bagi perempuan.
• membangun umat menjadi saksi atas kemanusiaan atau mengajak
manusia untuk saling menolong.
PARADIGMA QUR’ANI DALAM MEHADAPI
KEHIDUPAN MODERN

Meluruskan Aqidah Manusia


 Menegakkan Pokok-pokok Tauhid (4:48, 31:13)

 Menshahihkan Aqidah tentang Kenabian dan


Kerasulan (2:213, 4:165)
 Meneguhkan Keimanan kepada Akhirat dan
Keyakinan adanya Balasan di Akhirat (23:115)

Meneguhkan Kemuliaan Manusia dan Hak-Hak Manusia


 Meneguhkan kemuliaan manusia (17:30)
 Menetapkan Hak-hak Manusia (6:151, 62:9-10)
 Meneguhkan Hak-hak Dhuafa (93:9, 107:1-3)
IMPLEMENTASI PARADIGMA QUR’ANI
DALAM KEHIDUPAN MODERN
 Kriminalitas
Dalam hukum perundang-undangan yang ada di
dalam Al-Qur’an meletakkan asas hukum pada
prinsip keadilan, dan tidak mentolerir segala bentuk
tindak kriminalitas (Q.S. 16:90, 3:159, 42:38, 49:13).
 Pola hidup konsumtif

Al-Qur’an memperbolehkan manusia untuk


bersenang-senang, namun harus sesuai dengan
kebutuhannya, baik makan-minum, berpakaian,
tempat tinggal dan lain sebagainya, dengan catatan
tidak berlebih-lebihan dan tidak kikir (Q.S. 7: 31-32
dan ayat 157, 23:51, 2:
 Waternisasi
Al-Qur’an mengharapkan kepada setiap mukmin memiliki
kepribadian yang menomor satukan kepentingan ketaatan
kepada Tuhan dan mengutamakan kepentingan umum (Q.S.
50:13-14).
 Kesenjangan social individualis

Kebaikan yang menyeluruh dalam konsep Al-Qur’an akan


bisa diterapkan dengan menghilangkan sifat “keakuan”
(egoistis) hingga selalu mencapai kebahagiaan bagi segenap
umat manusia (Q.S. 49:13)

 Gersang dari spiritualis


Al-Qur’an berpesan kepada manusia untuk hidup
proporsional, perhatikanlah kebutuhan rohani dan materi
Sebagaimana dalam Q.S. 57:27, 22:46, 91:7-10, 89:27, 2:138,
30:17-18, 32:35, 3:190-191, 50:6-11
CONTOH KASUS
 . Contoh kasus yang membangun paradigma qur’aini adalah banyak
sekali anak muda yang berbuat zina pada pasangannya, Zina sendiri
adalah salah satu perbuatan yang dilarang keras oleh Allah SWT. Zina
tidak hanya sebatas melakukan hubungan persetubuhan antara laki-laki
dan perempuan, tapi juga perbuatan-perbuatan yang membangkitkan
syahwat lawan jenis yang bukan muhrim juga termasuk zina. Dalam Al-
Qur’an. Allah SWT berfirman,
“Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu
adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang
ditempuh oleh seseorang).” (Q.S Al-Israa: 32) oleh karena itu, sebagai
seorang muslim harus pintar pintar menahan hawa nafsu dengan berpuasa
atau dengan beristigfar
CONTOH KASUS
Contoh khasus Banyak masyarakat yg tak
mampu
adalah untuk menghafal
denganquraini.calquran alquran.
mengenalkan prinsip Solusinya
quraini
serta
bukan kaedah2
untuk dihafalkan di
melainkqn turunkan
dipahami,
satu cara adapun
untuk menghafal
memahami danadalah salah
mentadaburinya,
diamalkan hingga menghayatinya
akal menjemput lalu
kita.
(Dhimas Krisna Wardana 2036201006)
Contoh kasus banyak orang yang melalaikan
al quranmemalingkan
gadget Salah satu kelalaian
kita kita adalah
dari Al-Quran.
Sungguh
perkataan sangat
Khalid tersentuh
bin Walid membaca
yang begitu
sedih
Quran karena
karena tidak
sibuk bisa fokus
dengan belajar
jihad, Al-
sedangkan
Quran karenakitagadget.
sekarang meninggalkan
Hendaknya seorangAl-
muslim
hari. berusaha membaca
Berusahalah membacanya Al-Quran
walaupunsetiap
hanya
kita beberapa
terlalu banyak ayatmelakukan
dalam sehari,
maksiatkarena
setiap
Al-Quranhari.lah
Maksiat
obatnya. membuat
Membaca hatiAl-Quran
keras dan
membuat
menerimah hati menjadi
hidayah lembuh
serta mudah dan mudah
melakukan
ibadah
manusia. dan kebaikanadalah
Al-Quran yang bermanfaat
obat bagi bagi
penyakit hati kita.
 
CONTOH KASUS
 Contoh kasus yang dapat dipecahkan dengan paradigma alqur an ialah
beberapa tahun lalu ada sebuah pemilihan yang melibatkan 1 orang
kandidat muslim dan satunya lagi kandidat non muslim dan dengan
adanya pandangan pada alqur an bahwa seorang pemimpin di suatu
daerah itu haruslah seorang muslim dan lagi indonesia adalah Negara
dengan mayoritas muslim dengan adanya paradigma al-qur’an masalah
ini bisa diselesaikan dengan al-qur’an yang tertulis dalam al-qur’an
 
 Zaman ini sudah tidak sedikit para remaja ataupun orang dewasa yang
tidak menghargai orang tua, kasus ini banyak dijumpai dimana- mana.
Contoh di sekolah, saat ada guru yang lewat, siswa tidak bertegur sapa.
Padahal dalam Al Quran banyak di jelaskan tentang menghormati satu
sama lain dan bagaimana kita menjaga sopan santun. (Fairuz Shabrina
2036201012)
SEKIAN DAN TERIMAKASIH,
MOHON MAAF BILA ADA SALAH
KATA WASALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai