PERMINTAAN 02
DEMAND THEORY 03
04
Anggota Kelompok:
03
04
01 01
02
04
Bentuk fungsi tersebut dapat ditulis sebagai
berikut :
01
Qdx = f ( Px , I , Py , T )
Keterangan :
Qdx = kuantitas komoditi X yang diminta oleh individu per
02
periode waktu (tahun, bulan, minggu, hari atau satuan
waktu yang lainnya) ;
Px = harga per unit dari komoditas X ;
I = pendapatan konsumen ; 03
Py = harga dari komoditas yang berhubungan dengan
substitusi atau komplementer ;
T = selera konsumen.
04
Teori permintaan konsumen mempostulatkan
bahwa kuantitas komoditas yang diminta 01
persatuan periode akan meningkat jika
harganya berkurang, pendapatan konsumen
meningkat, substitusi dan pengurangan harga
barang komplementernya, dan peningkatan 02
selera terhadap komoditas yang dibicarakan.
Apabila kondisi yang terjadi adalah kebalikan
dari kondisi tersebut, maka kuantitas 03
komoditas yang diminta akan menurun.
04
Hubungan terbalik antara harga dengan
jumlah komoditas yang diminta per 01
satuan waktu disebut skedul
permintaan individual (individual’s
demand schedule) untuk komoditas 02
tersebut, dan plot datanya (dengan harga
disumbu komoditas yang diminta
disumbu horizontal) memperlihatkan
kurva permintaan individual 03
(individual’s demand curve)
sebagaimana contoh berikut ini.
04
01
02
03
04
Hubungan yang terbalik antara harga komoditas dengan kuantitas komoditas yang diminta per satuan
01
waktu mengacu pada hukum permintaan (law of demand) di mempunyai kemiringan yang negatif atau
memiliki hubungan terbalik dengan Px karena pada saat HP jatuh, kuantitas komoditas yang diminta
oleh individu (d) mengalami peningkatan karena individu mengganti konsumsinya dari komoditas
lainnya (yang sekarang relatif lebih mahal) menjadi komoditas X. Hal ini disebut dengan efek subtitusi
(substitution effect). Sebagai tambahan, pada saat harga dari suatu komoditas menurun, seorang 02
konsumen akan dapat membeli komoditas tersebut dalam jumlah yang lebih banyak dengan pendapatan
tertentu (pendapatan riil mereka akan meningkat). Hal ini disebut dengan efek pendapataan (income
effect). Sehingga penurunan pada Px menyebabkan peningkatan Qdx (sehingga dx mempunyai
kemiringan yang negatif) karena pengaruh efek substitusi dan efek pendapatan. 03
04
Jika berbagai faktor yang dianggap konstan dalam penggambaran perubahan suatu kurva
permintaan berubah, maka seluruh kurva itu akan bergeser. Untuk membedakan antara
pergerakan di sepanjang kurva permintaan tertentu sebagai akibat dari perubahan harga
komoditas yang bersangkutan) dengan pergeseran dari permintaan (sebagai akibat dari 01
perubahan pendapatan, harga komoditas yang berhubungan dengan selera), maka kita akan
menyebut yang pertama sebagai perubahan dalam kuantitas yang diminta (change in the
quantity demanded) dan yang kedua sebagai perubahan permintaan (change in demand).
02
03
04
1) Dari Permintaan Individu menjadi Permintaan Pasar
Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas menunjukkan berbagai kuantitas yang diminta dari suatu 01
komoditas di suatu pasar per satuan periode waktu tertentu (Qdx) pada berbagai tingkat alternatif harga
komoditas tersebut, dengan menganggap hal-hal lain konstan. Hal-hal yang dianggap konstan dalam
menggambarkan kurva permintaan pasar adalah jumlah konsumen dalam pasar (N) pendapatan
konsumen (I), harga komoditas yang (substitusi atau komplementer) berhubungan (P.), dan selera (T). 02
Perubahan dari salah satu dari hal-hal tersebut akan menyebabkan kurva permintaan pasar dari suatu
komoditas akan bergeser ke arah yang sama (dan sebagai akibatnya) dengan pergeseran kurva
permintaan individual.
Sehingga, kita dapat menuliskan fungsi permintaan pasar (market demand function) untuk komoditas X
03
sebagai
Akhirnya harus diperhatikan bahwa kurva permintaan pasar hanya merupakan jumlah horizontal dari
kurva permintaan individual hanya jika keputusan konsumsi dari masing-masing individu adalah 02
independen. Hal tersebut tidak selamaya demikian karena adanya efek kereta (bandwagon effect) efek
dimana orang membeli suatu komoditas agar tampak mengikuti mode Hal tersebut menyebabkan kurva
permintaan pasar cenderung menjadi lebih datar dari pada yang diindikasikan oleh penjumlahan
horizontal secara sederhana dari kurva-kurva permintaan individual dan efek kesombongan (snob
effect). Efek ini timbul karena banyak konsumen yang berusaha ingin tampil berbeda dan eksklusif 03
dengan meminta lebih sedikit komoditas-komoditas yang banyak diminta orang. Ini menyebabkan kurva
permintaan menjadi lebih curam dari pada yang diindikasikan oleh penjumlahan horizontal secara
sederhana dari kurva-kurva permintaan individual.
04
2) Permintaan yang Dihadapi oleh Perusahaan
Pada pasar persaingan sempurna (perfect competition) terdapat banyak perusahaan yang 01
menghasilkan produk yang homogen (identik) dan setiap perusahaan terlalu kecil untuk
memengaruhi harga dengan usahanya sendiri. Dalam oligopoly, terdapat sedikit
perusahaan di dalam industry, memproduksi barang yang homogen atau terstandarisasi
02
atau barang yang heterogen atau terdiferensiasi. Jenis persaingan yang umum lainnya
adalah persaingan monopolistic, disini banyak perusahaan yang menjual produk yang
heterogen atau terdiferensiasi. Seperti namanya persaingan monopolistic memiliki sifat
monopoli dan juga persaingan sempurna. 03
04
Di dalam setiap bentuk dari organisasi pasar, kecuali persaingan sempurna, perusahaan
menghadapi kurva permintaan suatu komditas yang kemiringan nya negative, dan kurva ini 01
bergeser seiring perubahan jumlah konsumen dalam pasar, pendapatan konsumen,
Bersama beberapa faktor lain yang lebih spesifik yang dapat memengaruhi permintaan
perusahaan pada perusahaan atau industry tertentu.
02
03
04
Fungsi permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan :
01
Notasi a mewakili koefisien yang akan diestimasi oleh analisis regresi, yang mewakilkan 02
cara paling umum digunakan untuk mengestimasi permintaan. Permintaan yang dihadapi
perusahaan akan menentukan input atau sumberdaya (barang-barang produsen) yang harus
dibeli atau disewa oleh perusahaan guna melakukan proses produksi untuk memenuhi 03
permintaan barang yang dijual. Jika permintaan akan produk yang dijual meningkat, maka
permintaan akan inout untuk memproduksi produk tersebut juga meningkat.
04
01
02 ELASTISITAS
PERMINTAAN
TERHADAP HARGA
02
03
04
01
Kepekaan respon dari kuantitas komoditas yang diminta terhadap perubahan harga
merupakan factor penting bagi perusahaan. Kebijakan penentuan harga akan 02
berpengaruh terhadap perubahan biaya produksi dan profitabilitas.
03
04
1) Elasitisitas permintaan titik terhadap harga
Kepekaan respon perubahan harga dari kuantitas komoditas yang diminta terhadap
perubahan harganya dapat dihitung dengan kebalikan dari suatu kurva permintaan 01
atau dapat dikenal dengan ΔQ/ΔP. Kerugiaannya adalah bahwa kebalikan dari
kemiringan ini dinyatakan dalam unit ukuran sehingga ketika mengganti satuan
ukurannya, katakanlah dari dollar menjadi sen maka akan merubah nilai dari ΔQ/ΔP
dalam kelipatan seratus. `
02
03
04
2) Elastisitas permintaan terhadap harga (Ep)
01
Hal ini ditentukan oleh presentase perubahan kuantitas komoditas yang
diminta dibagi dengan presentasi perubahan harganua, dengan menjaga
semua perubahan variable yang lainnya dalam fungsi permintaan konstan. 02
`
Yaitu:
03
Ep== X
04
01
02
Dari kurva tersebut dapat dsiimpulkan bahwa setiap harga naik maka 03
kuantitas akan turun seperti ketika penurunan kuantitas sebanyak 5%
ketika penurunan 1% harga.
04
Untuk menghindari hal tersebut, kita mempergunakan rata-rata dari kedua harga dan rata-rata
kedua kuantitas dalam perhitungannya. Adapun rumus untuk elastisitas permintaan busur
terhadap harga : 01
∆𝑄 ( 𝑃2 + 𝑃1)/ 2
𝐸𝑝= 𝑥
∆𝑃 𝑄 − 𝑄1 𝑃 + 𝑃1
(𝑄 ¿ ¿ 2+𝑄 1)/ 2= 2 𝑥 2 ¿
𝑃2 − 𝑃 1 𝑄 2 +𝑄 1
02
Angka 1 dan 2 mengacu pada nilai yang asli dan yang baru secara berturut-turut, sebagai
contoh:
03
Ini berarti antara titik C dan F pada Dx, perubahan harga sebesar 1% mempunyai dampak secara
rata-rata 1,4% dengan arah yang berlawanan pada komoditas X yang diminta.
04
4. Elastisitas Harga, Penerimaan Total, dan
Pendapatan Marginal
Terdapat hubungan penting antara elastisitas permintaan terhadap harga dengan penerimaan total 01
dan pendapatan marginal dari suatu perusahaan. Penerimaan total (TR) adalah sama dengan harga
(P) dikalikan dengan kuantitas (Q), sedangkan pendapatan marginal merupakan perubahan TR
untuk setiap unit perubahan penjualan atau output (kuantitas yang diminta). Yaitu
`
02
TR = P x Q
MR =
Dengan penurunan dalam harga, penerimaan total meningkat jika permintaan nya elastic (jika Ep 03
>1); TR tidak berubah jika permintaannya elastis uniter, dan TR menurun jika permintaannya
inelastis.
04
Sebagai contoh, suatu perusahaan monopoli menghadapi kurva permintaan pasar untuk komoditas
X seperti pada gambar 6. Skedul permintaan pasar yang dihadapi oleh perusahaan ditunjukkan
dengan tabel 6 sebagai berikut.
$6 0 -∞ $0 - = x = -5
` 02
5 100 -5 500 $5
4 200 -2 800 3
3 300 -1 900 1
MR=
2 400 - 800 -1 03
=
1 500 - 500 -3
=5
0 600 0 0 -5 04
Kurva TR
01
02
Kurva MR
Elastisitas Permintaan 03
04
Hubungan antara E TR, MR, dan P berlaku untuk
perusahaan dan industri pada jenis organisasi pasar
yang mana pun. Jika perusahaan adalah pesaing
sempurna dalam pasar produk, mereka akan
menghadapi kurva permintaan horizontal atau elastis 01
sempurna. Maka perubahan dalam penerimaaan
total sebagai hasil penjualan setiap tambahan satu (1)
produk (pendapatan marginal) adalah sama dengan
harganya. Ini dikonfirmasi ` dengan menggunakan 02
rumus sebagai berikut:
MR = P (1 + ) = P 03
04
Elastisitas Permintaan terhadap 01
Pendapatan
02
03 03
04
01
Dengan menggunakan elastisitas permintaan terhadap pendapatan - (Income
Elasticity of Demand) kita dapat mengukur kepekaan perubahan dari permintaan
akan suatu komoditas terhadap perubahan pendapatan konsumen. Sama seperti
02
elastisitas terhadap harga, kita memiliki elastisitas titik dan elastisitas busur
terhadap pendapatan
03
04
02
Dimana dan mengacu kepada, secara berturut-turut, perubahan dalam kuantitas,
dan pendapatan. Elastisitas permintaan dari pendapatan mengukur pergeseran
dalam kurva permintaan pada setiap titik harga. 03
04
01
Nilai diberikan oleh besaran , estimasi koefisien I dalam persamaan regresi. Oleh
karena itu, rumus untuk elastisitas titik dari elastisitas permintaan terhadap
pendapatan dapat ditulis sebagai berikut.
02
Dimana merupakan estimasi koefisien untuk I dalam regresi linear antara Q
terhadap I dan variable penjelas lainnya.
03
04
Elastisitas permintaan titik dari pendapatan juga memberikan hasil yang berbeda- 01
beda, bergantung kepada apakah pendapatan meningkat atau menurun. Untuk
menghindari hal tersebut, kira biasanya mengukur elastisitas permintaan terhadap
pendapatan (arc income elasticity of demand) dengan rumus: 02
03
04
04
Selain itu juga, terdapat barang yang dianggap rendah dan sangat murah sehingga 01
konsumen akan membeli semakin sedikit ketika pendapatan meningkat. Ini
disebut barang inferior, yaitu dan juga adalah negatif
02
03
04
01
Elastisitas Permintaan
Silang terhadap Harga 04 02
03
04
Permintaan akan suatu komoditas juga bergantung pada harga komoditas yang
berhubungan (subtitusi atau komplementer). Kita dapat mengukur elastisitas 01
permintaan silang terhadap harga Exy (cross – price elasticity of demand).
Elastisitas permintaan silang titik terhadap harga (point – cross price elasticity of
demand) dirumuskan sebagai:
02
=.
03
Dimana ΔQx dan ΔPy secara berturut-turut merupakan perubahan dalam kuantitas
yang diminta komoditas X dan perubahan dalam harga komoditas Y.
04
Nilai diberikan oleh α4 merupakan koefisien estimasi dari P , pada persamaan regresi 01
y
3-3. Maka, rumus untuk elastisitas permintaan silang titik terhadap harga dapat ditulis
sebagai:
02
Dimana α4 merupakan koefisien estimasi dari P y dalam regresi linear dari Qx terhadap
Py dan variable penjelas lainnya.
03
04
Nilai diberikan oleh α4 merupakan koefisien estimasi dari P , pada persamaan regresi 01
y
3-3. Maka, rumus untuk elastisitas permintaan silang titik terhadap harga dapat ditulis
sebagai:
02
Dimana α4 merupakan koefisien estimasi dari P y dalam regresi linear dari Qx terhadap
Py dan variable penjelas lainnya.
03
04
01
Jika nila Exy positif, maka komoditas X dan Y adalah substitusi karena peningkatan P y
menyebabkan peningkatan Qx karena X disubstitusikan untuk penggantian Y dalam
konsumsi. Jika nila Exy negatif komoditas X dan Y adalah komplementer karena
02
kenaikan dalam Py mendorong pengurangan dalam Qy dan Qx. Nilai absolut (nilainya
tanpa tanda) Exy mengukur tingkat kesubstitusian dan kekomplementeran antara X dan
Y. Akhirnya. Jika nilai Exy mendekati nol, maka X dan Y adalah komoditas yang tidak
03
saling berhubungan.
04
Penggunaan Elastisitas dalam Pengambilan
Keputusan Manajerial ! 01
Perusahaan dapat memperkirakan elastisitas permintaan terhadap semua kekuatan yang
memengaruhi permintaan komoditas yang mereka jual. Perusahaan memerlukan estimasi
terhadap berbagai elastisitas untuk menentukan kebijakan optimal bagi proses 02
operasionalnya dan jalan yang paling positif untuk merespons berbagai kebijakan
perusahaan pesaing.
Thank You! 02
Any Questions?
03
04