Generator Set & Saklar

{ Pengganti Otomatis
Ahmad Zamakhsyary Taufiq
C1022009331
TBU IX
Menjelaskan mengenai :
1. Perbedaan Mesin Petrol dan Mesin diesel
2. Pengoperasian Standby system
3. Pengoperasian Main system
4. Pengoperasian No break system
Perbedaan Mesin Diesel dan
Mesin Bensin

 Sebelum membahas perbedaan mesin diesel dan mesin

bensin. Ada beberapa poin yang dibahas, yaitu: jenis
bahan bakarnya, fase hisap, fase kompresi, rasio
kompresinya, dan fase tenaga.
{ Jenis Bahan Bakar
{ Fase Hisap

 Dari sisi jenis bahan bakar, mesin diesel  Pada fase ini mesin bensin
lebih fleksibel dan bisa diganti dengan melakukan pengkabutan dengan
bahan bakar alternatif. Berbeda dengan
mesin bensin yang memang harus
mencampur udara yang dihisap
memakai bensin saja. Tak hanya itu, ke dalam mesin dengan
perbedaan mesin diesel dan mesin semprotan bahan bakar.
bensin dalam hal jenis bahan bakar ini Sedangkan mesin diesel, hanya
adalah di bagian di derajat panas menghisap udara murni saja.
berapa titik api bahan bakar tersebut.
Untuk bahan bakar mesin bensin, titik
api bahan bakarnya berkisar di angka
43 derajat celcius. Sedangkan untuk
mesin diesel, titik apinya lebih panas,
yaitu 52 hingga 96 derajat celcius.
{ Fase Kompresi
{ Fase Tenaga

Setelah mengalami fase hisap, fase  Dalam fase ini, mesin bensin menggunakan
selanjutnya adalah fase kompresi. Pada busi untuk membakar campuran udara dan
mesin diesel, udara yang dialirkan dari bensin yang sudah dikompresi. Sedangkan
katup dikompres sehingga menghasilkan
pada mesin diesel tidak ada busi. Udara yang
tekanan yang tinggi. Pada mesin bensin,
terkompresi dalam tekanan yang tinggi
terjadi hal yang hampir sama. Campuran
udara dan bahan bakar juga dialirkan
disemprotkan kabut bahan bakar, nantinya
untuk dilakukan kompresi. Letak akan timbul ledakan yang mendorong piston
bedanya adalah tekanan yang dihasilkan. ke bawah dan menghasilkan tenaga untuk
Untuk mesin diesel, tekanannya lebih memutar as.
tinggi dibandingkan dengan mesin
bensin. Tingkat kompresi mesin diesel
sekitar 16:1, sedangkan mesin bensin
hanya 10:1.
 Pengoperasian Standby sistem
Generating-set merupakan sumber catu daya listrik cadangan
sebagai back-up bilamana sumber catu daya utama dari PLN
mengalami gangguan disebut dengan standby sistem rating
ini diaplikasikan untuk beban yang bervariasi. Load Factor
normal mencapai 70%.
Jumlah waktu operasi pertahun selama 200 jam dan
maksimal 500 jam. generating-set merupakan sumber catu
daya listrik cadangan sebagai back-up bilamana sumber catu
daya utama dari PLN mengalami gangguan. Rating ini biasa
digunakan sebagai genset back-up energi listrik apabila
sumber energi utama padam. .
Pengoperasian Main system
(Continous Power Rating
Generator-set sebagai catu daya utama disebut dengan
pengoperasian main sistem yang menyuplai beban secara
terus menerus. Rating ini memikul beban yang konstan atau
sedikit variasi dengan rating load factor normal mencapai
70% - 100% dalam waktu yang tidak terbatas per tahun.
Engine dengan rating ini dapat di beri beban secara terus-
menerus dengan 100% beban (Ekw). Rating ini disarankan
untuk pembangkit listrik utama (utility power suplly) yang
bekerja secara terus menerus untuk menyuplai energi listrik.
Pengoperasian No Break Sistem
Konfigurasi Catuan No Break System Catu daya merupakan sub
sistem dari Network Element yang dituntut harus mampu mencatu
perangkat transmisi atau sentral secara terus menerus tanpa terputus.
Untuk dapat beroperasi dengan baik perangkat-perangkat tersebut
harus didukung oleh sistem catuan perangkat telekomunikasi.
Untuk menjaga kuntinuitas layanan perangkat telekomunikasi, sistem
catuan perangkat telekomunikasi ini harus handal dan tidak boleh
terputus atau biasa disebut dengan istilah No Break System. Sistem
catuan perangkat telekomunikasi ini menggunakan minimal satu
sumber catuan utama dan satu sumber catuan cadangan. Sumber
catuan ini harus bisa segera dialihkan dari sumber utama ke sumber
cadangan pada saat sumber catuan utama tidak dapat berfungsi
dengan baik atau mati.
{ Terimakasih
Atas
Perhatiannya