Anda di halaman 1dari 24

Aliran Kompresibel

Pada materi ajar sebelumnya aliran yang


dibicarakan adalah aliran inkompresibel (aliran
tak dapat dimampatkan). Pada aliran
inkompresibel massa jenis konstan, ρ1 = ρ2.
Banyak persoalan aliran termasuk aliran
kompresibel seperti udara. Aliran kompresibel
massa jenis bervariasi yang dipengaruhi oleh
tekanan.
Aliran Kompresibel

• Kecepatan Suara
– Parameter untuk mengkarakteristikkan aliran kompresible
adalah ANGKA MACH “M”.
– ANGKA MACH : perbandingan kecepatan aliran lokal (V)
dengan kecepatan suara lokal (c) atau M = V/c.
– dengan :

c  k .R.T
Aliran Kompresibel
– ANGKA MACH :
 M < 0.3 : KOMPRESIBEL
 M<1 : SUBSONIK
 M>1 : SUPERSONIK
 0.9 < M < 1.1 : TRANSONIK
 M≥5 : HYPERSONIK
Aliran Kompresibel
– Contoh :

P1 = 350 kPa (abs) P02 = 385 kPa (abs)


T1 = 60oC FLOW T02 = 350oK
V1 = 183 m/sec M2 = 1.3

1 2

Hitung : M1, P01, T01, P2 dan T2


Aliran Kompresibel
V1
M1 
c1

c1  k .R.T  1.4  287 kg.K
N.m
  273  60  K  N.sec
kg.m
2 
 366 sec
m

183
M1   0.5
366
k
P01  k  1 2 
 
k 1

M 1   1  0.2   0.5
2 3.5
 1   1.186
P1  2 
Po1  1.186   350 kPa   415 kPa
T01  k  1 2 
 1  M 1   1.05
T1  2 
To1  1.05   333 K   350 o K
Aliran Kompresibel
k
P02  k  1 2 
 
k 1

M 2   1  0.2  1.3
2 3.5
 1   2.77
P2  2 
385 kPa
P2   139 kPa (absolut)
2.77
T02  k  1 2 
 1  M 2   1.338
T2  2 
350 o K
T2   262 o K
1.338
Aliran Kompresibel
• Garis Fanno : ENTROPI selalu bertambah
searah dengan arah aliran yang disebabkan
oleh gesekan sehingga sifat aliran berubah
sepanjang aliran.
– Garis Fanno digunakan untuk mengetahui
karakteristik aliran dan untuk menggambar kan
Ts diagram proses.
Aliran Kompresibel
– Garis Fanno :

M<1

M=1

M>1
Aliran Kompresibel
Efek gesekan terhadap karakteristik aliran : Garis Fanno

Sifat Subsonik Supersonik Keterangan


Temperatur staknasi, To Konstan Konstan Persamaan energi
Entropi, s Bertambah Bertambah Hk. Termodinamika II
Tekanan staknasi, Po Berkurang Berkurang
Temperatur, T Berkurang Bertambah
Kecepatan, V Bertambah Berkurang Persamaan energi
Angka Mach, M Bertambah Berkurang
Densitas,  Berkurang Bertambah Persamaan kontinuitas
Tekanan, P Berkurang Bertambah Persamaan keadaan
Aliran Kompresibel
– Contoh : diketahui udara melalui tabung yang
diisolasi. Udara tersebut berasal dari sumbu
ruang besar yang dihisap melalui converging
nozzle yang permukaan sangat halus. Hitung :
M, Po2 dan gaya pada dinding saluran.
Aliran Kompresibel

To = 296 K FLOW D = 7.16 mm


Po = 101 kPa (abs)

1 2

P1 = 98.5 kPa (abs) T2 = 287 K


Aliran
P  k 1
Kompresibel

k
k 1
01
 1  M 12 
P1  2 
1 1
  
k 1

   
2
 5 0.286
   2

2 P 2 1.01 10
k

M 1    01   1       1   0.190


 k  1  P1     0.4  9.85  10  
4
   


T01 296 K
T1    294 K
k  1 2 1  0.2   0.190  2
1 M1
2
Untuk gas ideal :
P1 N kg.K 1 kg
1   9.85 10 4 2    1.17 3
R.T1 m 287 N.m 294 K m
1

 N.m kg.m  2
m
V1  M 1c1  M 1 k .R.T1  0.19  1.4  187  294 K    65.3
 kg.K N.sec  sec
 .D 2   7.16  10 3  m 2
2

A1  A    4.03  10 5 m 2
4 4
Aliran Kompresibel
Dari Persamaan Kontinuitas :
kg m 3 kg
m  1.V1. A1  1.17  65 . 3  4 .03  10 5
m 2
 3.08  10
m3 sec sec
Aliran adiabatis dan terjad i gesekan, To adalah konstan, jadi :
T02  T01  296 K
selanjutny a :
T02 k 1 2
 1 M2
T2 2
1 1
 2  T02    2  296  
2 2

M 2     1      1   0.396
 k  1  T2    0.4  287  
1

 N.m kg.m  2
m
V2  M 2 c2  M 2 k .R.T2   0.396  1.4  287  287 K    134
 kg.K N.sec 2  sec
Aliran Kompresibel
Dari Persamaan Kontinuitas :
1.V1   2 .V2
V kg 65.3 kg
 2  1 1  1.17 3   0.570 3
V2 m 134 m
dan
k

 k  1 2  k 1
P02  P2 1 
2

M 2   4.70  10 4 Pa 1  0.2   0.396 
2
 3.5
 52.4 kPa (abs)
 
Dengan Persamaan Momentum :

t cv
Fsx  FBx  Vx  .dV   Vx
cs

Asumsi :
1. FBx  0
2. Aliran Steady
3. Aliran Uniform pada setiap penampang
Aliran Kompresibel
Selanjutnya :
 Fs  P1 A  P2 A  V1  1V1 A   V2   2V2 A   mV2  V1 
dan
 F f   P2  P1  A  mV2  V1 
N 3 kg m N.sec 2
 F f   4.70  9.85  10 2  4.03 10 m  3.08  10
4 5 2
134  65.3 
m sec sec kg.m
atau
F f  1.86 N (kearah kanan)
Aliran Kompresibel
• Garis REYLEIGHT : sama
dengan Garis Fanno,
untuk mengetahui
karakteristik aliran dan
untuk menggambar kan
Ts diagram proses
Aliran Kompresibel
GARIS RAYLEIGH
Aliran Kompresibel

• Dari gambar :
– Temperatur maksimum (M = 1/√3)
– Entropi maksimum (M = 1)
– Untuk aliran M > 1 atau M < 1 pemanasan
menyebabkan T naik, pada proses pendinginan T
turun.
– Pada 1/√3 < M < 1, penambahan menyebabkan
temperatur aliran turun, sebaliknya pengeluaran
panas menyebabkan temperatur aliran naik
Aliran Kompresibel
Efek perpindahan panas terhadap karakteristik aliran :
Garis Rayleigh
Aliran Kompresibel
Berkurangnya Tekanan Staknasi disebabkan oleh
Pemanasan
Aliran Kompresibel

• Contoh : udara mengalir tanpa gesekan dalam


suatu saluran yang berpenampang konstant
seperti pada gambar. Hitung : Property di titik 2,
Q/dm, s dan sketsa diagram Ts.

CV T1 = 600 R
y P1 = 20 psia
Flow P2 = 10 psia
x V1 = 360 ft/s A1
1 Q/dm 2 = A2 = 0.25 ft2
Aliran Kompresibel
P1 lbf in 2 lbm.R 1 lbm
1   20 2  144 2    0.0901 3
R.T1 in ft 53.3 ft.lbf 600 R ft
lbf in 2 ft 3 sec lbm slug.ft ft ft
V2   20  10  2  144 2    32. 2   360  1790
in ft 0.0901 lbm
ft 3
360 ft slug lbf.sec 2 sec sec
V1 lbm  360  lbm
 2  1  0.0901 3    0.0181 3
V2 ft  1790  ft
P2 lbf in 2 ft 3 lbm.R
T2   10 2  144 2    1490 R
 2 .R in ft 0.0181 lbm
ft 3
53.3 ft.lbf
ft V 1790
c2  k .R.T2  1890 ; M2  2   0.947
sec c2 1890
 k 1 2 
T02  T2 1 
2

M 2   1490 R 1  0.2 0.947   1760 R
2

 
k
3.5
 T02  k 1  1760 
P02  P2    10 psia    17.9 psia
T
 2   1490 
Aliran Kompresibel
Q 1
 Q  cp  T02  T01 
dm m
 k 1 2 
T01  T1 1  M1 
 2 
ft V1 360
c1  k .R.T1  1200 ; M1    0.3
sec c1 1200
 
T01   600 R  1  0.2 0.3  611 R
2

Q Btu Btu
 0.240 1760  611  276
dm lbm.R lbm
Aliran Kompresibel
k
3. 5
T k 1
 611 
P01  P1  01   20 psia    21.3 psia
T
 1   600 
Btu  1490  Btu  10  Btu
s  0.240  ln     0.240  0.171  ln    0.266
lbm.R  600  lbm.R  20  lbm.R

T P02
T02

Secara umum tekanan


staknasi berkurang
P01 2 karena dipanaskan,
T01 dan bertambah karena
pendinginan.

1
s

Anda mungkin juga menyukai