MOCHTAR KUSUMAATMADJA

2.
TEORI
HUKUM PEMBANGUNAN

1
PADA AWAL KELAHIRAN ( ± 1969 ) OLEH PARA MAHASISWA WAKTU ITU
TEORI HUKUM TERSEBUT DIBERI NAMA :

MAZHAB UNPAD
DAN BUKAN

MAZHAB
MOCHTAR KUSUMAATMADJA

2
 INTI PEMIKIRAN NYA

1. HUKUM DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT ATAU SARANA

PEMBAHARUAN DALAM MASYARAKAT

2. HUKUM YANG BAIK ADALAH HUKUM YANG SESUAI DENGAN HUKUM

YANG HIDUP DALAM MASYARAKAT.
SESUAI BERARTI MENCERMINKAN NILAI-NILAI YANG HIDUP DALAM
MASYARAKAT

3
ALASAN TUMBUH TEORI/ PANDANGAN / KONSEP HUKUM SEBAGAI
ALAT ATAU SARANA PEMBAHARUAN MASYARAKAT INI
DISEBABKAN OLEH :

PERTAMA :
ADANYA ANGGAPAN BAWA HUKUM TIDAK DAPAT BERPERAN BAHKAN
MENGHAMBAT PERUBAHAN DALAM MASYARAKAT
(GEEN REVOLUTIE MAKEN MET JURISTEN)

KEDUA :
TELAH TERJADI PERUBAHAN PEMIKIRAN TENTANG HUKUM DALAM
BEBERAPA DASAWARSA (DECADE) TERAKHIR INI.

4
TEORI / PANDANGAN / KONSEP DIPENGARUHI / DIILHAMI OLEH :

1. MAZHAB PRAGMATIC LEGAL REALSM

2. SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE

3. FILSAFAT BUDAYA DARI NORTHROP

4. PENDEKATAN POLICY ---- ORIENTED LASWELL AND

MC DOUGAL

5. FAKTOR-FAKTOR YANG BERAKAR DALAM SEJARAH

MASYARAKAT INDONESIA

5
 PENGEMBANGAN TEORI / PANDANGAN KONSEP HUKUM TERSEBUT
LEBIH LUAS JANGKAUAN DAN RUANG LINGKUP NYA
DI INDONESIA

1. LEBIH MENONJOLKAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PROSES

PEMBAHARUAN HUKUM DI INDONESIA, WALAUPUN JURISPRUDENSI
MEMEGANG PERANAN

2. MENOLAK APLIKASI MEKANISTIS DARI KONSEPSI “LAW AS A TOOL OF

SOCIAL ENGINEERING”

3. DISADARI INDONESIA SUDAH MENJALANKAN AZAS “HUKUM SEBAGAI

ALAT PEMBAHARUAN”

6
 HUKUM SEBAGAI SARANA PEMBAHARUAN
DIDASARKAN ATAS PEMIKIRAN :

1. BAHWA ADANYA KETERATURAN ATAU KETERTIBAN DALAM USAHA

PEMBAHARUAN ATAU PEMBANGUNAN ITU MERUPAKAN SUATU YANG
DIINGINKAN ATAU BAHKAN DIPANDANG MUTLAK PERLU

2. BAHWA HUKUM DALAM ARTI KAIDAH ATAU PERATURAN HUKUM

MEMANG DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI ALAT (PENGATUR) ATAU
SARANA PEMBANGUNAN DALAM ARTI PENYALUR KEARAH YANG
DIKHENDAKI OLEH PEMBANGUNAN ATAU PEMBAHARUAN

7
 FUNGSI / TUJUAN HUKUM MENURUT TEORI INI :

DISAMPING UNTUK MENCAPAI KETERTIBAN DAN KEADILAN (TRADISIONAL),

JUGA DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI SARANA PEMBAHARUAN DALAM
MASYARAKAT

TEORI INI :

MENJADI LANDASAN POKOK KEBIJAKAN HUKUM NASIONAL YANG

TERCANTUM DALAM GBHN 1973 DAN REPELITA II BAB 27.

8
BEBERAPA MASALAH DALAM PENERAPAN TEORI INI (DALAM PEMBAHARUAN
HUKUM MELALUI PERUNDANGAN):

1. KESULITAN UNTUK SECARA RASIONAL DAN PASTI MENETAPKAN

PRIORITAS YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT
2. UNTUK MEMBUAT HUKUM YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
DAN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT

PADA MASA PEMBANGUNAN : PRIORITAS ADALAH PERUNDANG-

UNDANGAN YANG MENUNJANG USAHA PEMBANGUNAN (NETRAL).
YANG ERAT KAITANNYA DENGAN FAKTOR BUDAYA DAN SPIRITUAL
MASYARAKAT DILAKUKAN KEMUDIAN
(TIDAK NETRAL)

9
 AGAR PERUNDANG-UNDANGAN YANG
DIBENTUK SEBAGAI SARANA PEMBAHARUAN
ITU EFEKTIF :

1. PROSES PEMBENTUKAN NYA HARUS DAPAT MENAMPUNG

SEMUA HAL YANG ERAT HUBUNGAN NYA (RELEVAN) DENGAN
BIDANG ATAU MASALAH YANG HENDAK DIATUR DENGAN
UNDANG-UNDANG ITU

2. DALAM PENERAPANNYA DIPERLUKAN PERHATIAN AKAN

LEMBAGA DAN PROSEDUR-PROSEDUR YANG DIPERLUKAN
DLAM PELAKSANAAN NYA

10
PENGETIAN HUKUM MENURUT TEORI INI :

TIDAK HANYA MEMANDANG HUKUM ITU SEBAGAI SUATU

PERANGKAT KAIDAH DAN ASAS-ASAS YANG MENGATUR
KEHIDUPAN MANUSIA DALAM MASYARAKAT, TAPI HARUS
PULA MENCAKUP LEMBAGA (INSTITUSIONS) DAN PROSES
(PROCESSES) YANG DIPERLUKAN UNTUK MEWUJUDKAN
HUKUM ITU DALAM KENYATAAN.

11
 TEORI
HUKUM PEMBANGUNAN

1. KONSEP HUKUM
2. FUNGSI HUKUM
3. SUBSTANSI HUKUM /SIFAT HUKUM

12
 TIGA INTI PEMIKIRAN BARU
DARI
TEORI HUKUM PEMBANGUNAN
1. MEMPERKENALKAN KONSEP HUKUM BARU BAHWA ITU
BUKAN HANYA KAIDAH / NORMA, AKAN TETAPI JUGA
MERUPAKAN GEJALA SOSIAL BUDAYA

2. BAHWA HUKUM DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA

PEMBARUAN MASYARAKAT

3. BAHWA HUKUM ITU ADA YANG BERSIFAT NETRAL DAN

TIDAK NETRAL

13
TERIMA KASIH

H. LILI RASJIDI

14