Anda di halaman 1dari 51

PROGRAM – PROGRAM

PEMERINTAH YANG BERKAITAN


DENGAN KEBIDANAN
KOMUNITAS
KELOMPOK 2
DESA SIAGA
Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri
Tujuan umum : terwujudnya masyarakat desa yang sehat,
peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehetan di
wilayahnya
Tujuan khusus : peningkatan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan
DESA SIAGA
 Unsur-unsur desa siaga :

• Bidan di kelurahan

• Fasilitator masyarakat

• Puskesmas

• Perangkat desa
 Sasaran :
• Tokoh masyarakat
• Semua individu dan keluarga
• Tokoh agama
• Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan
perilaku seperti tokoh masyarakat termasuk tokoh agama, tokoh
perempuan dan pemuda, kader, serta petugas kesehatan.

• Pihak-pihak yang di harapkan memberi dukungan kebijakan,


Seperti, kepala desa, camat, pejabat terkait, LSM, swasta, donator.
KRITERIA PENGEMBANGAN DESA
SIAGA
• Tahap bina masyarakat desa belum aktif, tetapi telah ada forum
atau lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi

• Tahap tambah masyarakat desa telah aktif dan anggota forum


mengembangkan sesuai kebutuhan masyarakat

telah berperan secara aktif dan mampu


• Tahap kembang mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan dengan biaya
berbasis masyarakat.

• Tahap paripurna masyarakat sudah hidup di lingkungan sehat serta


berperilaku bersih dan sehat.
PERAN JAJARAN KESEHATAN
Peran Puskesmas
Peran rumah sakit
Peran dinas kesehatan kabupaten/kota
Peran dinas kesehatan provinsi
INDIKATOR KEBERHASILAN
• Indikator masukan : • Indikator keluaran :
mengukur seberapa besar mengukur seberapa besar
masukkan telah diberikan hasil kegiatan yang dicapai
dalam rangka
pengembangan • Indikator dampak :
mengukur seberapa besar
• Indikator proses : mengukur dampak dari kegiatan Desa
seberapa aktif upaya yang dalam rangka
dilaksanakan di suatu desa pengembangan
POS PELAYANAN TERPADU
POSYANDU
POSYANDU
unit pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
PENGERTIAN masyarakat, untuk masyarakat dengan dukungan teknis
petugas puskesmas.
o mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak
TUJUAN o meningkatkan pełayanan kesehatan ibu untuk menurunkan
angka kematian ibu

o Bayi berusia kurang dari 1 tahun


SASARAN o Anak balita usja 1-5 tahun
o Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas
o Wanita usia subur
POSYANDU
Kesehatan ibu dan anak,keluarga berencana, imunisasi,
KEGIATAN
peningkatan gizi,penaggulangan diare

Pos penimbangan desa,pos immunisasi,pos keluarga berencana


PEMBENTUKAN
desa,pos kesehatan,pos lainnya yang dibentuk baru

a. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita


PERSYARATAN
b. Terdiri dari 120 kepala keluarga
c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)
d. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat
atau kelompok tidak terlalu jauh
POSYAND
U
PENYELENGGARA a. Pelaksana kegiatan : anggota masyarakat yang telah dilatih
menjadi kader kesehatan
b. Pengelola posyandu : kader PKK, tokoh masyarakat formal
dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah
tersebut

LOKASI a. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat


b. Ditentukan oleh masyarakat sendiri
c. Dapat merupakan lokal tersendiri
d. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah
penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya
POSYAND
U
a. Pemeliharaan kesehatan bayi đan balita
PELAYANAN • Penimbangan bulanan
KESEHATAN YANG
• Pemberian makanan tambahan bagi yang berat badannya
DIJALANKAN kurang
• Imunisasi bayi 3-14 bulan

b. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
• Pemeriksaan kesehatan umum
• Pemeriksaan kehamilan dan nifas
• Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambat
darah Imunisasi TT untuk ibu hamil
POSYAND SISTEM LIMA MEJA

U
MEJA I MEJA II MEJA III

o Pendaftaran Pengisian KMS Penimbangan balita dan


o Pencatatan bayi, balita, ibu hamil
ibu hamil, ibu
menyusui dan PUS
MEJA IV MEJA V

o berat badan anak yang naik/tidak, ibu hamil o Imunisasi


dengan risiko tinggi, PUS yang belum masuk KB o Pemeriksaan kehamilan
o Penyuluhan kesehatan o Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
o vitamin A, tablet besi, pil ulangan, kondom o Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan
KELAS IBU HAMIL
KELAS IBU HAMIL

Kelas ibu hamil adalah


kelompok belajar ibu-ibu
hamil dengan umur
PENGERTIAN
kehamilan antara 4
minggu s/d 36 minggu
(menjelang persalinan)
dengan jumlah peserta
maksimal 10 orang.
KELAS IBU HAMIL
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan
TUJUAN UMUM perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
KB pascapersalinan, perawatan bayi baru lahir.

 Terjadinya interaksi dan berbagai pengalaman


TUJUAN KHUSUS antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan
antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan
 Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku
ibu hamil
KELAS IBU HAMIL
• Ibu hamil pada umur kehamilan 4
s/d 36 minggu, karena pada umur
kehamilan ini kondisi ibu sudah
kuat, tidak takut terjadi keguguran,
SASARAN efektif untuk melakukan senam
hamil. Jumlah peserta kelas ibu
hamil maksimal sebanyak 10 orang
setiap kelas.
KELAS IBU HAMIL
a. Ruang belajar untuk kapasitas 10 g. Alat peraga (KB kit, food model,
orang dengan ventilasi dan boneka, metode kangguru, dll) jika
pencahayaan yang cukup ada
b. Alat tulis menulis h. Tikar/karpet (matras)

SARANA DAN c. Buku KIA i. Bantal, kursi (jika ada)


PRASARANA d. Lembar balik kelas ibu hamil j. Buku senam hamil/CD senam hamil
(jika ada)
e. Buku pedoman pelaksanaan kelas
ibu hamil
f. Buku pegangan fasilitator
KELAS IBU HAMIL
PERTEMUAN I PERTEMUAN II
 Kehamilan, perubahan  Persalinan
tubuh dan keluhan  Perawatan nifas
 Perawatan kehamilan

PERTEMUAN III

 Perawatan bayi baru lahir


 Mitos
 Penyakit menular
 Akte kelahiran
POSTPARTUM GROUP
POSTPARTUM GROUP

Ibu-ibu postpartum dikelompokkan dengan


mempertimbangkan jarak antara satu orang ibu
postpartum dengan ibu postpartum lainnya.
Kegiatan dapat dilaksanakan disalah satu rumah
ibu postpartum atau diposyandu dan polindes.
POSTPARTUM GROUP
KEGIATAN
 Kebersihan diri
 Istirahat
 Gizi
 Menyusui
KONSELING  Perawatan payudara
 Lochea
PENYULUHAN
 Involusi uterus
 KB
KELAS IBU BALITA
KELAS IBU BALITA

PENGERTIAN kelas dimana para ibu yang mempunyai anak


berusia antara 0 sampai 5 tahun secara
bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat,
tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan
kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan
dan perkembangannya dibimbing oleh
fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA.
KELAS IBU BALITA
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan
TUJUAN UMUM menggunakan Buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang
Balita yang optimal.

 Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya Imunisasi


pada bayi
TUJUAN KHUSUS  Meningkatkan keterampilan ibu dalam pemberian MP-ASI
dan gizi seimbang kepada Balita
 Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan Balita
KELAS IBU BALITA
PERSIAPAN

Identifikasi sasaran
Mempersiapkan tempat dan sarana belajar
Mempersiapkan materi
Mengundang ibu yang mempunyai anak berusia antara 0– 5 tahun
Mempersiapkan tim fasilitator
Mempersiapkan anggaran
KELAS IBU BALITA
PELAKSANAAN

Membuat kesan yang menyenangkan


Memilih topik berdasarkan kebutuhan
Menerapkan metode yang sudah ditentukan
Disiplin waktu
PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN
DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)
P4K
Upaya penurunan kematian ibu dan bayi yang dilakukan
dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak dengan cara mendekatkan
jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,dan
suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam
rangka peningkatan peran aktif suami,keluarga,serta
masyarakat
TUJUAN UMUM

• Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu


hamil,bersalin,nifas dan bayi.
• Meningkatkan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam
perencanaan persalinan aman persiapan menghadapi
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal.
• Ibu dan bayi lahir dengan selamat.
TUJUAN KHUSUS

• Ibu hamil terdata


• Terpasang stiker P4K di rumah ibu hamil
• Adanya rencana persalinan termasuk KB pascasalin.
• Terlaksananya pengambilan keputusan yang tepat dan cepat.
• Meningkatkan keterlibatan tokoh masyarakat,dukun
bayi,dan pemerhati KIA dalam P4K.
SASARAN P4K

Sasaran langsung
• Ibu hamil,ibu bersalin,ibu nifas,bayi baru lahir,suami dan keluarga.
Sasaran tidak langsung
• Kader
• Forum peduli KIA
• Petugas kesehatan
• Pengeola program KIA
KEGIATAN P4K

Pendataan ibu hamil dengan stiker.


Forum peduli KIA
Kunjungan rumah
Persalinan oleh tenaga kesehatan dan kesiagaan
Tabungan ibu bersalin (tubulin) dan dana sosial ibu bersalin
(dasolin).
Kunjungan nifas
Pemberdayaan masyarakat
PERAN TENAGA KESEHATAN TENTANG KEGIATAN P4K

• Mendata dan memetakan ibu hamil. • Diskusi dan mengisi stiker P4K dan amanah
persalinan.
• Mengisi kantong persalinan.
• Mengajarkan kepada ibu/suami/keluarga
• Memberi buku KIA dan menjelaskan. mengenali tanda bahaya kegawatdaruratan
obstetric dan neonatal dan tindakan yang
• Melakukan ANC standar. diambil.
• Mengajak ibu mengikuti kelas ibu hamil. • Siap setiap saat.
• Kunjungan pada kasus-kasus khusus • Merujuk ke fasilitas dengan cepat dan tepat
(BAKSOKU).
JAMKESMAS
JAMKESMAS
program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi
PENGERTIAN masyarakat miskin dan tidak mampu.

untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan


TUJUAN
kesehatan yang dapat diakses dan bermutu sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif
dan efisien bagi seluruh peserta Jamkesmas.

1. Jamkesmas dikelola secara nasional.


PRINSIP
2. Nirlaba
3. Portabilitas
4. Transparan, efisien dan efektif
JAMKESMAS
SASARAN

1. Masyarakat miskin dan tidak mampu, yang telah ditetapkan oleh Surat
Keputusan (SK) Bupati/Walikota tahun 2008 dan berdasarkan kuota
kabupaten/kota (BPS) yang dijadikan basis data (database) nasional.
2. Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar serta masyarakat
miskin yang tidak memiliki identitas (non kartu).
3. Semua peserta Program Keluarga Harapan (PKH) baik yang sudah
maupun bekum memiliki kartu Jamkesmas.
4. Semua penderita penyakit thalasemia mayor.
5. Semua pasien yang menerima Jaminan Persalinan (Jampersal).
1. Pelayanan tingkat dasar
JAMKESMAS  Rawat jalan tingkat pertama (RJTP)
 Rawat inap tingkat pertama (RITP)
JENIS PELAYANAN  Persalinan normal
 Pelayanan gawat darurat

2. Pelayanan di tingkat lanjut (rumah sakit atau balai


kesehatan masyarakat)
 Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) di RS
 Rawat Inap Tingkat lanjutan (RITL),
dilakasanakan pada ruang perawatan kelas III
(tiga) RS
 Pelayanan gawat darurat
ALUR PELAYANAN JAMKESMAS
JAMPERSAL/JAMKESDA
jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan
PENGERTIAN kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan

KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.

menjamin akses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh


TUJUAN dokter atau bidan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB.
ditujukan kepada masyarakat kelompok khusus yaitu ibu hamil, ibu bersalin,
SASARAN ibu nifas dan bayi baru lahir.

1. Biaya pelayanan dijamin pemerintah.


MANFAAT 2. Mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan antenatal care (ANC) empat
kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan.
3. Mendapatkan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan.
4. Mendapatkan pelayanan nifas postnatal care (PNC) empat kali sesuai standar
oleh tenaga kesehatan. Termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca
persalinan.
5. Ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir dengan komplikasi akan
ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang lebih mampu
(puskesmas, puskesmas mampu PONED, RS).
KEUNTUNGAN

1. Pelayanan diberikan oleh petugas yang berkompeten.


2. Deteksi faktor resiko lebih cepat diketahui.
3. Akses pelayanan lebih mudah dijangkau.
4. Biaya persalinan lebih terjangkau.
5. Proses rujukan lebih mudah dilakukan.
6. Pelayanan tidak mengenal batas wilayah (portabilitas).
7. Dapat diakses oleh seluruh penduduk tanpa terpengaruh
alamat pada identitas.
BPJS

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial. Dengan Undang-Undang ini
dibentuk 2 (dua) BPJS yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan.BPJS Kesehatan mulai beroperasi
menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan pada tanggal 1
Januari 2014 dan merupakan transformasi kelembagaan PT
Askes (Persero).
SASARAN BPJS
• Tercapainya kepesertaan semesta sesuai peta jalan
menuju Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2019.
• Tercapainya jaminan pemeliharaan kesehatan yang
optimal dan berkesinambungan.
• Terciptanya kelembagaan BPJS Kesehatan yang handal,
unggul dan terpercaya.
Hak dan kewajiban Peserta BPJS Kesehatan
Hak peserta :
• mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk
memperoleh pelayanan kesehatan
Kewajiban peserta :
• mendaftarkan dirinya sebagai peserta membayar
iuran yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
Fungsi, Tugas Dan Wewenang BPJS
menyelenggarakan program jaminan kesehatan. jaminan kesehatan menurut UU

dengan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip
FUNGSI
ekuitas dengan tujuan menjamin agar Peserta memperoleh manfaat pemeliharaan

kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

• Penerima bantuan iuran dari pemerintah;


• mengelola dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta;
TUGAS
• Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial;
• Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan program jaminan sosial
WEWENANG

 menempatkan dana jaminan sosial untuk investasi jangka pendek


dan jangka panjang.
 melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta
dan pemberi kerja dalam memenuhi kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial
nasional;
 membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar
pembayaran fasilitas kesehatan
 membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas
kesehatan
MANFAAT

• Penyuluhan kesehatan perorangan


• Imunisasi dasar
• Keluarga berencana (KB)
• Skrinning kesehatan
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
(MTBS)

 Strategi mtbs mulai diperkenalkan di Indonesia oleh Who


pada tahun 1996 titik pada tahun 1997 Depkes RI bekerjasama
dengan Who dan Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI)
Prosedur Pelaksanaan MTBS Pada Balita
 Menilai dan membuat klasifikasi penyakit
 Menanyakan keluhan utama
 Menilai masalah telinga dan klasifikasinya
 Memeriksa status gizi dan anemia serta klasifikasinya
 Memeriksa status imunisasi
 Memeriksa pemberian vitamin A
 Memeriksa masalah kesehatan lainnya
 Menentukan tindakan/pengobatan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
 manajemen terpadu bayi muda umur kurang dari 2 bulan baik dalam
keadaan sehat maupun sakit.
 Penilaian dan klasifikasi bayi muda umur kurang 2 bulan :
• Kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri
• Gangguan nafas
• Hipotermi
• Infeksi bakteri local
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai