Murazatul Aini
Mursidi Silva
Nabila Rivana
Putri Alfi Yasri
DEFINISI
Perdarahan External
Perdarahan external yaitu perdarahan dimana darah keluar dari
dalam tubuh. Perdarahan external dibagi menjadi tiga macam yaitu (Petra &
Aryeh, 2012) :
Perdarahan dari pembuluh kapiler
Perdarahan Internal
Perdarahan internal yaitu perdarahan yang terjadi di dalam rongga dada,
rongga tengkorak dan rongga perut. Dalam hal ini darah tidak tampak
mengalir keluar, tetapi kadang-kadang dapat keluar melalui lubang hidung,
telinga, mulut dan anus. Perdarahan internal dapat diidentifikasi dari tanda-
tanda pada korban sebagai berikut (Hamid, 201):
Setelah cidera korban mengalami syok tetapi tidak ada tanda-tanda
perdarahan dari luar
Tempat cidera mungkin terlihat memar yang terpola
Lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah
Hemoptysis dan hematemisis kemungkinan menunjukkan adanya
perdarahan di paru-paru atau perdarahan saluran pencernaan.
MACAM-MACAM PERDARAHAN
Perdarahan External
Secara umum teknik untuk menghentikan perdarahan
external antara lain (Hamid, 2011):
Dengan penekanan langsung pada lokasi cidera
Tempat yang terbaik untuk memasang tourniquet lima jari di bawah ketiak
(untuk perdarahan lengan) dan lima jari dibawah lipat paha (untuk
perdarahan di kaki). Teknik ini merupakan pilihan terakhir, dan hanya
diterapkan jika kemungkinan ada amputasi. Bagian lengan atau paha atas
diikat dengan sangat kuat sehingga darah tidak bisa mengalir. Tourniquet
dapat menyebabkan kerusakan yang menetap pada saraf, otot dan pembuluh
darah dan mungkin berakibat hilangnya fungsi dari anggota gerak tersebut.
Sebaiknya teknik ini hanya dilakukan oleh mereka yang pernah
mendapatkan pelatihan. Jika keliru, teknik ini justru akan membahayakan.
Saat penanganan di luar ruma sakit, maka dahi korban yang mendapatkan
tourniquet diberi tanda silang sebagai penanda dan korban harus segera
dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
TEKNIK MENGHENTIKAN
PERDARAHAN
verban yang lebarnya 4 inci dan buatlah 6-8 lapis. Kalau tidak ada
verban bisa pakai bahan yang telah disebutkan diatas tadi. Kemudian
buat simpul pada kain tersebut
Selipkan sebatang kayu dibawah ikatan itu.
Agar kayu tetap erat dudukannya, ikat ujung yang satunya menurun.
TEKNIK MENGHENTIKAN
PERDARAHAN
Menurut M. Sholekhudin (2011) dalam Seri P3K peraraha berat, maka teknik
menghentikan perdarahan saat melakukan pertolongan pertama adalah sebagai
berikut:
Pastikan penderita selalu dalam keadaan berbaring. Perdarahan berat tidak
boleh ditangani sementara korban dalam keadaan duduk atau berdiri.
Jika mungkin, posisikan kepalanya sedikit lebih rendah daripada badan, atau
angkat bagian tungkai kaki. Posisi ini bisa mengurangi risiko pingsan
dengan cara meningkatkan aliran darah ke otak.
Angkat bagian yang berdarah setinggi mungkin dari jantung. Misalnya jika
yang berdarah bagian betis, letakkan betis tersebut di atas tumpuan, sehingga
posisinya lebih tinggi dari badan.
TEKNIK MENGHENTIKAN
PERDARAHAN
Buang kotoran dari luka, tapi jangan mencoba mencabut benda yang
menancap dalam.
Berikan tekanan langsung dia atas luka. Gunakan pembalut yang bersih. Jika
tidak ada, gunakan sapu tangan atau potongan kain.jangan sekali-kali
“memeriksa” perdarahan dengan cara menyingkap pembalut.
Jika darah masih terus merembes, kuatkan tekanan. Tambahkan sapu tangan
lagi di atasnya, tanpa perlu membuang sapu tangan pertama. Hal ini
dilakukan karena di dalam darah yang keluar terdapat faktor-faktor
pembekuan.
Pertahankan tekanan hingga perdarahan berhenti. Jika telah mampet, balut
luka dengan verban, langsung di atas kain penyerap. Jika tidak ada verban,
gunakan potongan kain biasa. Kemudian segera bawa korban ke rumah sakit.
TEKNIK MENGHENTIKAN
PERDARAHAN
TEKNIK MENGHENTIKAN
PERDARAHAN
TEKNIK MENGHENTIKAN
PERDARAHAN
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
PERAWAT
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN PERAWAT
blood volume.
Kelas II, dengan kehilangan volume darah antara 15-30% dari total
volume
Kelas III, dengan kehilangan darah antara 30-40% dari volume pada
sirkulasi darah.
Kelas IV, dengan kehilangan yang lebih besar daripada 40% volume
sirkulasi darah.
KLASIFIKASI PERDARAHAN
pendarahan
Tempat cidera mungkin terlihat memar yang terpola
Elevasi
Teknik dilakukan dengan mengangkat bagian yang luka (tentunya setelah
dibalut) sehingga lebih tinggi dari jantung. Apabila darah masih merembes,
diatas balutan yang pertama bisa diberi balutan lagi tanpa membuka balutan
yang pertama.
Tekan pada titik nadi
Penekanan nadi ini bertujuan untuk mengurangi aliran darah menuju bagian
yang luka. Pada tubuh manusia terdapat 9 titik nadi, yaitu temporal artery (di
kening), facial artery (di belakang rahang), common carotid artery (di pangkal
leher, dekat tulang selangka), brachial artery (di lipatan siku), radial artery (di
pergelangan tangan), femoral artery (di lipatan paha), popliteal artery (di lipatan
lutut), posterior artery (di belakang mata kaki), dan dorsalis pedis artery (di
punggung kaki).
KLASIFIKASI PERDARAHAN
Immobilisasi
Immobilisasi bertujuan untuk meminimalkan gerakan anggota tubuh yang luka.
Dengan sedikitnya gerakan diharapkan aliran darah ke bagian yang luka
tersebut menurun.
Tourniquet
Pembahasan:
Torniket adalah balutan yang menjepit sehingga aliran darah dibawahnya
terhenti sama sekali. Sehelai pita kain yang lebar, pembalut segitiga yang
dilipat-lipat atau sepotong karet ban sepeda dapat dipergunakan untuk
keperluan ini. Panjang torniket haruslah cukup untuk dua kali melilit bagian
yang hendak dibalut. Tempat yang terbaik untuk memasang torniket ialah
lima jari dibawah ketiak (untuk perdarahan di lengan) dan lima jari dibawah
lipatan paha (untuk perdarahan di kaki).
KLASIFIKASI PERDARAHAN
Caranya:
Lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki. Lebih baik lagi apabila
sebelumnya dialasi dengan kain atau kain kasa, untuk mencegah lecet
di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain masih perlu
dikencangkan dengan sepotong kayu. Caranya eratkan torniket
dengan sebuah simpul hidup, kemudian selipkan sebatang kayu diatas
simpul tersebut. Selanjutnya diikat lagi dengan simpul mati.
Kemudian
putar kayu itu seperti memutar keran air untuk mengencangkan
torniket. Tetapi jangan diputar terlalu keras karena dapat melukai
jaringan-jaringan di bawahnya. Tanda torniket sudah kencang ialah
menghilangnya denyut nadi di tempat yang rendah dari torniket dan
warna kulit di daerah itu menjadi pucat kekuningan.
KLASIFIKASI PERDARAHAN
Darurat tourniquets
Tourniquets darurat digunakan dalam keadaan darurat pendarahan,
kontrol untuk mencegah kehilangan darah yang parah dari trauma
ekstremitas. Tourniquets darurat biasanya digunakan sebagai upaya
terakhir, terutama dalam apliaksi sipil, karena bisa membunuh jaringan,
dan menyebabkan kerusakan ekstremitas bawah.
KLASIFIKASI PERDARAHAN
Bagian yang luka dibalut dengan kuat untuk membantu mempercepat proses
penutupan lubang/ bagian yang rusak pada pembuluh darah.
KLASIFIKASI PERDARAHAN
Elevation
Kaki dan tangan korban ditinggikan sehingga lebih tinggi dari jantung.
Pendarahan berat maupun ringan jika tidak segera dirawat bisa
berakibat fatal. Bila pendarahan terjadi, penting bagi penolong untuk
menghentikannya secepat mungkin. Ada dua jenis pendarahan;
pendarahan luar (pendarahan dari luka) dan pendarahan
dalam(pendarahan di dalam tubuh). Pendarahan dalam lebih
berbahaya dan lebih sulit untuk diketahui daripada pendarahan luar.
Oleh karena itu tanda-tanda berikut harus diperhatikan.
KLASIFIKASI PERDARAHAN
yang ketat.
Angkat dan tekuk kakinya, kecuali ada bagian yang retak.
Pengertian
Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus
bedah maupun non bedah.
Tujuan
Mencegah terjadinya syok.
(SOP)
TINDAKAN MENGHENTIKAN PERDARAHAN
(POSITIONING DAN TORNIQUET)
Persiapan
Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)
Balut tekan
Kain kasa steril
Sarung tangan
Tourniquet
Plester
Set untuk menjahit luka
Obat desinfektan
Spuit 20-50cc
Waskom berisi air/NaCl 0,9% dingin
Jelly
(SOP)
TINDAKAN MENGHENTIKAN PERDARAHAN
(POSITIONING DAN TORNIQUET)
Prosedur Kerja
Fase Orientasi
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Memvalidasi identitas klien
Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
Menjelaskan prosedur
Mempersiapkan pasien
Mengatur lingkungan
(SOP)
TINDAKAN MENGHENTIKAN PERDARAHAN
(POSITIONING DAN TORNIQUET)
Fase Kerja
Mendekatkan alat dan bahan
Mencuci tangan
Perawat I
Perawat II
Mengatur posisi pasien
Menekan balutan
Meletakkan kain kasa steril di atas luka
Fase Terminasi
Menanyakan respon pasien
Menyampaikan kontrak selanjutnya
Mendokumentasikan tindakan