Anda di halaman 1dari 21

Ileus Obstruktif

Oleh:
Nabila Putri Rahmadandi, S.Ked 712019055

Pembimbing:
Dr. Jimmy Vareta, Sp.B
Ileus obstruktif merupakan suatu keadaan yang
menyebabkan isi usus tidak bisa melewati lumen
usus sebagai akibat adanya sumbatan atau hambatan
mekanik
Ileus obstruktif atau disebut juga ileus
Ileus paralitik atau adynamic ileus
mekanik adalah keadaan dimana isi
adalah keadaan di mana usus
lumen saluran cerna tidak bisa
gagal/ tidak mampu melakukan
disalurkan ke distal atau anus karena
kontraksi peristaltik untuk
adanya sumbatan/hambatan mekanik
menyalurkan isinya akibat
yang disebabkan kelainan dalam lumen
kegagalan neurogenik atau
usus, dinding usus atau luar usus yang
hilangnya peristaltik usus tanpa
menekan atau kelainan vaskularisasi
adanya obstruksi mekanik.
pada suatu segmen usus yang
menyebabkan nekrose segmen usus
tersebut
CONTENTS OF THIS TEMPLATE
Anatomi

• Usus halus dibagi menjadi duodenum,


jejenum, dan ileum.
• Usus halus merupakan tabung yang
kompleks, berlipat-lipat yang membentang
dari pilorus sampai katup ileosekal.

• Usus besar dibagi menjadi sekum, kolon dan


rektum.
• Kolon dibagi lagi menjadi kolon asendens,
transversum, desendens dan sigmoid
• Usus besar merupakan tabung muskular
berongga dengan panjang sekitar 5 kaki
(sekitar 1,5 m) yang terbentang dari sekum
sampai kanalis ani
CONCEPTS AND TYPOLOGY
Insidensi
Hernia strangulata adalah salah satu
keadaan darurat yang sering dijumpai
oleh dokter bedah dan merupakan
penyebab obstruksi usus terbanyak.
Sekitar 44% dari obstruksi mekanik
usus disebabkan oleh hernia eksterna
Adhesi pasca operasi timbul setelah yang mengalami strangulasi
terjadi cedera pada permukaan
jaringan, sebagai akibat insisi,
kauterisasi, jahitan atau mekanisme
trauma lainnya.

Penyebab tersering obstruksi usus di


Indonesia, adalah hernia, baik sebagai
penyebab obstruksi sederhana (51%)
maupun obstruksi usus strangulasi
(63%).
Etiologi
RECOMMENDATIONS

Dinamik Adinamik

Intraluminal
● Pralytic ileus
● Foreign bodies
● Mesenteric vascular acclusion
● Bezoars
● Electrolyte disturbance
● Gallstone
● Antiparkinson drugs
Intramural
● Pseudo-Obstruction
● Stricture
● Malignancy
Extramural
● Band/adhesion
● Hernia
● Volvulus
● intussuception
Patofisiologi

Usus di bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal


berdilatasi. → penumpukan cairan dan gas, distensi yang
menyeluruh → pembuluh darah tertekan sehingga suplai
darah berkurang (iskemik), dapat terjadi perforasi →
perubahan ekologi, kuman tumbuh berlebihan sehingga
potensial untuk terjadi translokasi kuman → Gangguan
vaskularisasi menyebabkan mortalitas yang tinggi, air dan
elektrolit dapat lolosdari tubuh karena muntah → syok
hipovolemik,
Klasifikasi
Berdasarkan causa / penyebab, ileus di bagi 3 :
1. Ileus mekanik  disebabkan obstruksi mekanik
2. Ileus Neurogenik  gangguan persyarafan usus
3. Ileus Vaskuler  gangguan vaskularisas usus.

Berdasar letak di bagi 2 :


- Ileus letak tinggi (Small Bowel Obstruction)
- Ileus letak rendah (Large Bowel Obstruction)

Berdasarkan Sifat sumbatan, dibagi 2 :


• Simple obstruction : sumbatan tanpa disertai gangguan aliran darah
• Strangulated obstruction : sumbatan disertai gangguan aliran darah
Obstruksi Usus Besar

Gambaran radiologis tergantung status kompetensi katup


ileosekal (ileocaecal valve)

Type IA
Katup ileosekal kompeten → distensi usus besar (colon
asendens), tidak ada distensi usus halus.

Type IB
Distensi sekum & usus halus

Type II
Katup ileosekal inkompeten → sekum & colon asendens
tidak distensi, tapi usus halus distensi
Gejala klinis
CONCLUSIONS

• Colic abdomen hebat, bersifat menetap,


makin lama makin hebat
• Perut membuncit ( distensi )
• Abdominal wall tenderness
• Inspeksi : Darm Contour dan Darm
Steifung
• Palpasi : kadang teraba massa tumor,
hernia , dll
• Perkusi : Hipertimpani
• Auskultasi : Metallic sound + Borborhigni
sound (bising usus kasar dan meninggi
seperti suara air terjun)
Gejala klinis
CONCLUSIONS

Letak tinggi (SBO)


- Muntah hebat terus-menerus
- Proyektil,
- Warna kehijauan
- Tidak kembung ( awalnya )
- Flatus dan pasase biasanya msh ada (awal)
- Abd pain terlokalisir di epigastrium dan
periumbilikal

Letak rendah (LBO)


- Muntah muncul belakangan / distensi dulu baru
muntah
- Tidak proyektil
- Kembung
- Muntah bau feses
- Warna cair kecoklatan
- Lower Abd cramp
- Konstipasi
Diagnosis
RECOMMENDATIONS

Pada ileus obstruktif usus halus kolik dirasakan di sekitar umbilicus,


sedangkan pada ileus obstruktif usus besar kolik dirasakan di sekitar
suprapubik. Muntah pada ileus obstruktif usus halus berwarna kehijaun dan
pada ileus obstruktif usus besar onset muntah lama.
Diagnosis
RECOMMENDATIONS

● Gejala umum berupa syok,oliguri dan ● Pada inspeksi diperhatikan


gangguan elektrolit. Selanjutnya pembesaran perut yang tidak pada
ditemukan meteorismus dan kelebihan tempatnya misalnya pembesaran
cairan diusus, hiperperistaltis berkala setempat karena peristaltis yang
berupa kolik yang disertai mual dan hebat sehingga terlihat gelombang
muntah. usus ataupun kontur usus pada
● Penderita tampak gelisah dan menggeliat dinding perut.
sewaktu kolik dan setelah satu dua kali
defekasi tidak ada lagi flatus atau defekasi.
Diagnosis
RECOMMENDATIONS

● Dengan stetoskop, diperiksa suara normal


● Gejala umum berupa syok,oliguri dan
dari usus yang berfungsi (bising usus).
gangguan elektrolit. Selanjutnya
Pada penyakit ini, bising usus mungkin
ditemukan meteorismus dan kelebihan
terdengar sangat keras dan bernada tinggi,
cairan diusus, hiperperistaltis berkala
atau tidak terdengar sama sekali
berupa kolik yang disertai mual dan
● Pemeriksaan dengan meraba dinding perut
muntah.
bertujuan untuk mencari adanya nyeri
● Penderita tampak gelisah dan menggeliat
tumpul dan pembengkakan atau massa
sewaktu kolik dan setelah satu dua kali
yang abnormal.
defekasi tidak ada lagi flatus atau defekasi.
ABOUT THE DISEASE

Pemeriksaan Penunjang
Tes laboratorium mempunyai keterbatasan nilai dalam menegakkan diagnosis
tetapi Sangat membantu memberikan penilaian berat ringannya dan membantu
dalam resusitasi.

Radiologis posisi supine (terlentang) : tampak herring bone appearance.


Posisi setengah duduk : tampak step ladder appearance Atau cascade.
Adanya dilatasi dari usus disertai gambaran “stepladder” dan “airfluid
level” pada foto polos abdomen dapat disimpulkan bahwa adanya suatu
obstruksi. Foto polos abdomen mempunyai Tingkat sensitivitas 66% pada
obstruksi usus halus, sedangkan sensitivitas 84 % pada obstruksi kolon
Pemeriksaan Penunjang

Letak tinggi Letak rendah


• Dilatasi di proksimal sumbatan • Dilatasi usus halus dan kolon proximal
• Distribusi di sentral sumbatan
• Di proximal ileocaecal junction • Distribusi di perifer
• Kolaps usus di distal sumbatan • Sumbatan di kolon
• Penebalan dinding usus halus  • Kolaps usus di distal sumbatan,gambaran
Hearing bone appearance udara di rektum dan kolon sigmoid
• Air fluid level pendek-pendek (step menghilang
ladder appearance), menempel satu • Hearing bone appearance
sama lain • Ada sedikit Air fluid level pendek-pendek
• Gambaran valvula conniventes (step ladder appearance) dan air fluid level
• Gambaran string of beads/pearl panjang-panjang di colon
• Coil Spring Appearance / Stack of • Biasanya terlihat gambaran feses 
coins Appearance gambaran udara kecil,multiple
• Gambaran Haustra
Ileus Letak Tinggi Ileus Letak Rendah
TABLE OF CONTENTS
Large bowel obstruction
Resusitasi
Dalam resusitasi yang perlu diperhatikan adalah mengawasi tanda-tanda vital, dehidrasi dan
syok
- Farmakologis
>> Antibiotik, Antiemetik
- Dekompresi (NGT + Kateter)

Operasi
Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogsatrik untuk mencegah sepsis
sekunder. Operasi diawali dengan laparotomy kemudian disusul dengan teknik bedah yang
disesuaikan dengan hasil eksplorasi selama laparotomy.

Pasca operasi
Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan elektrolit.
Harus dicegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan kalori yang cukup.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai