Populasi Dan Sampel
Populasi Dan Sampel
• Membahas tentang:
Penggunaan populasi dan sampel,
Perhitungan besar sampel,
Syarat penggunaan teknik penarikan
sampel dengan random dan non-
random, serta
Kelebihan dan kekurangannya.
Langkah-langkah penelitian
Teori Fakta
Masalah
Tinjauan Pustaka
- Identifikasi variabel
- Kerangka Teori
- Kerangka Konsep
Generalisasi
Hipotesis
Verifikasi
- Desain
- Sampel
- Instrumen
- Pengumpulan Data
- Analisis
Simpulan
A. Populasi
• Populasi adalah wilayah • Populasi terdiri dari
generalisasi terdiri atas orang, benda, lembaga,
objek atau subjek dengan organisasi, jumlah objek
kualitas dan karakteristik atau subjek yang
tertentu yang ditetapkan dipelajari, seluruh
peneliti untuk dipelajari, karakteristik atau sifat
kemudian dapat ditarik yang dimiliki oleh
kesimpulannya (sintesis). subjek atau objek yang
(Sugiyono, 2005) diteliti.
Contoh
• Anggota dalam populasi dibagi ke
dalam cluster atau kelompok jika Anggota populasi tersebar
ada beberapa kelompok dengan di Provinsi DKI Jakarta,
heterogenitas dalam kelompoknya maka dalam teknik
dan homogenitas antar kelompok. pengambilan sampel dibuat
ke dalam cluster dari
• Teknik cluster sering digunakan seluruh anggota populasi
oleh para peneliti di lapangan per kota, yang nantinya
yang mungkin wilayahnya luas. sampel akan dibagi dari
Jakarta Barat, Jakarta
Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Selatan, dan
Jakarta Timur.
Teknik Non Probability Sampling
(Non Random)
1. Sampling Purposif
• Contoh:
Suatu penelitian tentang
“Evaluasi Standar
• merupakan cara penarikan Operasional Pelayanan
sampel yang dilakukan dengan Asuhan Gizi di RS X”,
memilih subjek berdasarkan
pada karakteristik tertentu
peneliti menetapkan
yang dianggap mempunyai karakteristik subjek
hubungan dengan penelitian adalah tenaga
karakteristik populasi yang kesehatan yang bekerja
sudah diketahui sebelumnya. di Bagian Instalasi Gizi
lebih dari 1 tahun.
2. Sampling Kuota
Contoh:
merupakan teknik Suatu penelitian tentang
“Tinjauan Ketepatan Diagnosa
sampling yang dilakukan Gizi di RS X”, dimana peneliti
atas dasar jumlah atau menetapkan bahwa sampel yang
jatah yang telah harus terpenuhi sebanyak 50
ditentukan. dokumen asuhan gizi PAGT.
Contoh:
•Suatu penelitian tentang
“Evaluasi kepuasan
• dilakukan berdasarkan
mahasiswa terhadap
faktor spontanitas atau
proses pembelajaran”.
kebetulan.
•Maka pada waktu
• Artinya siapa saja yang
penelitian, jika ditemui
secara tidak sengaja
mahasiswa dapat dijadikan
bertemu dengan peneliti
sebagai sampel.
maka orang tersebut
dapat dijadikan sampel.
4. Sampling Jenuh
Contoh:
Suatu penelitian tentang
“Penilaian kinerja ahli gizi
• jika semua anggota di RS X”, dimana populasi
populasi digunakan pada bagian Instalasi Gizi
sebagai sampel. di RS X hanya 23 orang.
• Hal ini dilakukan jika Maka dengan menggunakan
sampel jenuh, sampel pada
jumlah populasi
penelitian ini adalah
kurang dari 30. keseluruhan ahli gizi di RS
X yaitu sebanyak 23 orang.
5. Snowball Sampling
• Penarikan sampel pola ini Contoh:
dilakukan dengan menentukan
sampel pertama. •Suatu penelitian tentang
• Sampel berikutnya ditentukan “Evaluasi Standar
berdasarkan informasi dari Operasional Pelayanan
sampel pertama, Asuhan Gizi di RS X”.
• sample ketiga ditentukan •Peneliti menetapkan
berdasarkan informasi dari
sampel kedua, dan seterusnya
subjek penelitian pada
sehingga jumlah sampel awalnya adalah Kepala
semakin besar. Instalasi Gizi, kemudian
• Dikatakan snowball sampling dari hasil wawancara
karena penarikan sampel diarahkan ke bagian diklat
terjadi seperti efek bola RS.
salju.
BESARAN SAMPEL
Cara menghitung besar
sampel suatu penelitian
ditentukan oleh desain • Penelitian di bidang
penelitian yang digunakan dan kesehatan umumnya
data yang diambil. menggunakan desain
Jenis penelitian observasi atau pendekatan cross
dengan desain cross sectional sectional,
akan berbeda dengan case
control study dan kohort. • meskipun ada beberapa
Demikian pula jika data yang yang menggunakan case
dikumpulkan adalah proporsi control atau pun kohort.
maka akan berbeda dengan
data kontinyu.
Beberapa Metode dalam
Menentukan Ukuran Sampel
Probability Sampling (Random)
• Kelebihan • Kekurangan
1. Pengambilan sampel akan lebih 1. Sullit dilakukan pada penelitian yang
objektif karena dilakukan secara tidak memiliki kerangka sampel,
acak tanpa melihat baik atau karena peneliti harus melakukan
listing (pendaftaran) setiap individu
buruknya kondisi subjek
dalam populasi, meskipun ada
penelitian. beberapa teknik probabily sampling
2. Setiap individu memperoleh yang tidak membutuhkan informasi
kesempatan yang sama untuk jumlah populasi individu tersebut.
terpilih sebagai sampel.
3. Kesimpulan yang dihasilkan tidak 2. Membutuhkan waktu, tenaga dan
sebatas pada analisis deskriptif, biaya yang lebih besar.
tetapi juga dapat dilakukan
analisis inferensia.
Non Probability Sampling
(Non Random)
• Kelebihan • Kekurangan
1. Membutuhkan waktu, tenaga dan 1. Hasil penelitian bisa menjadi
biaya yang lebih kecil. kurang representative karena
2. Tidak memerlukan kerangka subjektivitas peneliti dalam
sampel dalam memilih sampel memilih sampel target penelitian.
penelitian. 2. Analisis yang digunakan hanya
3. Yang terpenting adalah adanya sebatas analisis deskriptif,
populasi target yang telah sehingga kesimpulan penelitian
ditentukan oleh peneliti. hanya menggambarkan kondisi
atau karekteristik individu yang
menjadi sampel, bukan untuk
mewakili populasi.
Kesimpulan
1. Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, sedangkan sampel adalah
perwakilan dari objek yang diteliti.
2. Menurut jenisnya, populasi dibedakan menjadi populasi terbatas dan
tidak terbatas. Menurut sifatnya, populasi dibedakan menjadi populasi
homogen dan heterogen. Menurut kelompoknya, populasi dibedakan
menjadi populasi umum dan populasi target.
3. Persyaratan dalam menetapkan sampel adalah:
a. Representatif
b. Jumlah sampel yang cukup banyak
4. Dalam mengukur besar sampel yang baik, kriteria yang harus dipenuhi
adalah:
a. Derajat keseragaman
b. Presisi
c. Rencana Analisis
5. Pemilihan sampel dapat menggunakan kriteria sampel, yaitu kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.
Besaran sampel sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti.
Cara menghitung besar sampel suatu penelitian sangat
ditentukan oleh desain penelitian yang digunakan dan data
yang diambil.
Jika diketahui populasi dan derajat kesalahan yang
diingingkan, dapat menggunakan rumus Slovin atau Taro
Yamane, dimana n = N/ (1+e2)
Pada penelitian cross sectional atau potong lintang dengan
adanya proporsi masalahnya (jika tidak diketahui, anggap
proporsi 50%), rumus sampel jika tidak diketahui
populasinya adalah n = (Z2p(1-p))/d2
Pada penelitian cross sectional jika populasi diketahui,
rumusnya adalah n= (Z2p(1-p)N)/(d2(N-1)+Z2p(1-p))
Untuk penelitian yang menggunakan strata pada populasinya,
untuk mendapatkan sampel tiap stratanya adalah ni =
(Ni/N).n
Metode yang digunakan dalam teknik probability
sampling adalah:
a. Simple Random Sampling
b. Sistematik Random Sampling
c. Stratified Random Sampling
d. Cluster Sampling