Anda di halaman 1dari 51

POPULASI DAN SAMPEL

Ratmawati, S.Gz., M.Gz


Poltekkes kemenkes Pangkalpinang
Kemampuan Akhir yang Diharapkan

• Mampu mengidentifikasi populasi dan


sampel.
Bahan Kajian

• Membahas tentang:
 Penggunaan populasi dan sampel,
 Perhitungan besar sampel,
 Syarat penggunaan teknik penarikan
sampel dengan random dan non-
random, serta
 Kelebihan dan kekurangannya.
Langkah-langkah penelitian
Teori Fakta

Masalah

Tinjauan Pustaka
- Identifikasi variabel
- Kerangka Teori
- Kerangka Konsep
Generalisasi
Hipotesis

Verifikasi
- Desain
- Sampel
- Instrumen
- Pengumpulan Data
- Analisis

Simpulan
A. Populasi
• Populasi adalah wilayah • Populasi terdiri dari
generalisasi terdiri atas orang, benda, lembaga,
objek atau subjek dengan organisasi, jumlah objek
kualitas dan karakteristik atau subjek yang
tertentu yang ditetapkan dipelajari, seluruh
peneliti untuk dipelajari, karakteristik atau sifat
kemudian dapat ditarik yang dimiliki oleh
kesimpulannya (sintesis). subjek atau objek yang
(Sugiyono, 2005) diteliti.

• Populasi adalah keseluruhan


subjek penelitian
(Arikunto, 2002)
1. Populasi Berdasarkan Jenisnya, terdiri
Sasaran dalam dari:
penelitian adalah a. Populasi terbatas
anggota populasi
•adalah mempunyai sumber data yang jelas
batasnya secara kuantitas sehingga dapat
Anggota populasi dihitung jumlahnya.
terbagi atas: •Contoh: Jumlah pasien rawat jalan RS A
tahun 2017 adalah 457.924 orang.
1.orang-orang, yang b. Populasi tak Terbatas (tak terhingga)
disebut subjek •yaitu sumber datanya tidak dapat
penelitian, ditentukan batas-batasnya sehingga relatif
tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah.
2.benda-benda atau •Contoh: Jumlah penduduk Indonesia yang
bukan orang, yang mengalami pemutusan hubungan kerja tahun
disebut objek 2017. Jumlah penduduk Indonesia yang
penelitian. mengalami pemutusan hubungan kerja
merupakan populasi tak terbatas karena
tidak semua perusahaan melaporkan
kejadian tersebut.
3. Populasi Berdasarkan
2. Populasi Berdasarkan Sifatnya: Kelompoknya:

a. Populasi homogen a. Populasi Umum


Sumber data yang unsurnya adalah sumber datanya seluruh
memiliki sifat yang sama dan tidak subjek atau objek pada lokasi
perlu mempersoalkan jumlahnya penelitian.
secara kuantitatif.
b. Populasi Target
Contoh: populasi pasien rawat jalan adalah populasi yang menjadi
dengan jenis asuransi yaitu BPJS sasaran dalam men-generalisasi
Kesehatan kelas 3 di RS A pada tahun sebagai kesimpulan sebuah
2017. penelitian.

b. Populasi heterogen Contoh:


Sumber data yang unsurnya •Populasi umum adalah seluruh
memiliki sifat atau keadaan yang pasien rawat jalan Rumah Sakit X.
berbeda (bervariasi) sehingga perlu •Populasi targetnya adalah seluruh
ditetapkan batasannya secara pasien rawat jalan dengan
kualitatif dan kuantitatif. kepesertaan BPJS di Rumah Sakit X.
Maka hasil penelitian kita tidak
Contoh: populasi pasien rawat inap berlaku bagi pasien rawat jalan diluar
di RS A tahun 2017. kepesertaan BPJS di Rumah Sakit X.
B. Sampel
• Sampel adalah sebagian
dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki
populasi yang diteliti dan
ditarik kesimpulan.
• Penelitian dengan
menggunakan sampel lebih
menguntungkan karena
lebih menghemat biaya,
waktu, dan tenaga.
• Langkah awal dalam
menentukan sampel adalah
membatasi jenis populasi
atau menentukan populasi
target.
Syarat Data Sampel yang Baik

1. Obyektif (sesuai dengan kenyataan


yang sebenarnya)
2. Representatif (mewakili keadaan
yang sebenarnya)
3. Memiliki variasi yang kecil
4. Tepat waktu dan relevan
C. Perhitungan Besar Sampel
• Untuk menghitung besaran 2. Presisi yang dikehendaki
sampel berdasarkan dalam penelitian
perhitungan, ada beberapa Presisi adalah tingkat
kriteria yang perlu ketepatan.
diperhatikan, diantaranya:
Secara kuantitatif presisi diukur dari
standar error (kesalahan baku).
1. Derajat keseragaman (degree of
Makin kecil kesalahan baku maka
homogenity)
makin besar tingkat presisinya.
3. Rencana Analisis
• Makin seragam populasi, makin
•Recana analisis data dengan teknik
kecil sampel yang dapat diambil.
tertentu ditentukan dari besarnya
• Apabila populasi seragam sampel yang diambil.
sempurna, maka satu elemen •Asumsi normalitas umumnya dapat
saja dari seluruh populasi sudah dicapai pada sampel ukuran besar
cukup representatif untuk yaitu minimal 30.
diteliti.
Kriteria Pemilihan Sampel

1. Kriteria Inklusi 2. Kriteria Eksklusi


 adalah kriteria yang akan • adalah kriteria yang dapat
menyaring anggota populasi digunakan untuk
menjadi sampel yang mengeluarkan anggota
memenuhi kriteria secara sampel dari kriteria inklusi.
teori dan terkait dengan
topik penelitian. • atau ciri-ciri dari anggota
 kriteria inklusi merupakan populasi yang tidak dapat
ciri-ciri yang perlu dipenuhi diambil sebagai sampel
setiap anggota populasi dalam penelitian.
yang dapat diambil sebagai
sampel.
D. Teknik Penarikan Sampel
• Teknik sampling merupakan • Teknik pengambilan sampel
teknik pengambilan sampel dibagi 2 berdasarkan sama
(Sugiyono, 2005). atau tidaknya kesempatan
seluruh anggota populasi
untuk dipilih menjadi
• Teknik sampling dilakukan anggota sampel yaitu:
agar sampel yang diambil
dari populasinya menjadi
1. probability sampling
representatif (mewakili), (random),
sehingga dapat diperoleh
2. non probability sampling
informasi yang cukup untuk (non random).
meng-estimasi populasi.
Teknik Sampling
1. Random 2. Non Random
 Teknik probability sampling  Teknik non probability
adalah cara pengambilan sampling adalah cara
sampel dengan semua subjek pengambilan sampel dengan
atau elemen dalam populasi semua subjek atau elemen
memiliki kesempatan yang dalam populasi tidak memiliki
sama untuk dipilih sebagai kesempatan yang sama untuk
sampel. dipilih sebagai sampel.

 Hasil penelitian untuk  Hasil penelitian tidak


mengestimasi populasi dijadikan untuk melakukan
(melakukan generalisasi). generalisasi.
Teknik Probability Sampling
(Random)
1. Pengambilan sampel secara acak
sederhana (simple random sampling)
Teknik sampling secara acak
sederhana Prosedur
• Setiap individu dalam populasi
memiliki peluang yang sama untuk
dijadikan sampel.  Susun kerangka sampel
• Merupakan teknik yang populer  Tetapkan jumlah sampel
dibandingkan teknik lainnya yang akan diambil
dalam penelitian.
 Tentukan alat pemilihan
• Biasanya menggunakan metode sampel
undian.
 Pilih sampel sampai dengan
• Persyaratan yang harus dipenuhi jumlah terpenuhi
adalah anggota populasi dianggap
homogen.
• Teknik sampling ini memiliki bias
terkecil dan generalisasi tinggi.
 Teknik pengambilan sampel acak sederhana
yang sering digunakan adalah dengan
metode undian.

 Ada dua rancangan cara undian:


1. Pengambilan sampel tanpa pengembalian,
yang artinya sampel yang sudah terpilih
tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan
nilai probabilitas yang tidak konstan.
2. Pengambilan sampel dengan pengembalian,
yang berarti sampel yang sudah terpilih ada
kemungkinan terpilih lagi. Menghasilkan
nilai probabilitas yang konstan.
• Metode lainnya yang dapat digunakan
dalam teknik pengambilan acak
sederhana adalah dengan tabel
random menggunakan Ms. Excel.
Tahapan dalam Pembuatan
Tabel Random
2. Sistematik Random Sampling
Contoh
• adalah metode yang digunakan
 Suatu populasi dalam
dengan cara membagi jumlah
penelitian adalah seluruh
seluruh anggota populasi dengan
tenaga kesehatan berjumlah
jumlah sampel yang dibutuhkan.
500 orang,
• Hasil tersebut merupakan  Sampel yang diinginkan
interval sampel. adalah 50.
• Rumusnya adalah:  Sampling interval pada
penelitian tersebut adalah K
= 500/50 = 10.

 Misal titik awal pada anggota populasi


yang akan diambil sebagai sampel adalah
nomor 8, maka sampel penelitian adalah
8, 18, 28, dan seterusnya sampai
mencapai jumlah 50 anggota sampel.
 lebih baik menentukan titik awal dari
nomor 1 – 10.
3. Stratified Random Sampling

• merupakan proses pengambilan  Contoh: Suatu penelitian


sampel melalui proses pembagian tentang kepuasan pasien rawat
populasi ke dalam strata, memilih inap RS X Januari 2017,
sampel acak sederhana dari  populasi pasien rawat inap
setiap strata, dan bulan Januari 2017 adalah 300
menggabungkannya ke dalam dengan populasi tiap strata
sebuah sampel. berjumlah sama.
 Dari perhitungan besar sampel,
• Dari populasi tersebut kemudian didapatkan jumlah sampel yang
dibagi ke dalam strata yang harus dipenuhi adalah 90
karakteristiknya sama. pasien.
 Ruang rawat inap di RS X
terdiri dari ruang rawat kelas
1, kelas 2, dan kelas 3.
 Maka teknik stratifikasi,
pengambilan sampel adalah:
4. Cluster Random Sampling

Contoh
• Anggota dalam populasi dibagi ke
dalam cluster atau kelompok jika  Anggota populasi tersebar
ada beberapa kelompok dengan di Provinsi DKI Jakarta,
heterogenitas dalam kelompoknya maka dalam teknik
dan homogenitas antar kelompok. pengambilan sampel dibuat
ke dalam cluster dari
• Teknik cluster sering digunakan seluruh anggota populasi
oleh para peneliti di lapangan per kota, yang nantinya
yang mungkin wilayahnya luas. sampel akan dibagi dari
Jakarta Barat, Jakarta
Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Selatan, dan
Jakarta Timur.
Teknik Non Probability Sampling
(Non Random)
1. Sampling Purposif

• Contoh:
Suatu penelitian tentang
“Evaluasi Standar
• merupakan cara penarikan Operasional Pelayanan
sampel yang dilakukan dengan Asuhan Gizi di RS X”,
memilih subjek berdasarkan
pada karakteristik tertentu
peneliti menetapkan
yang dianggap mempunyai karakteristik subjek
hubungan dengan penelitian adalah tenaga
karakteristik populasi yang kesehatan yang bekerja
sudah diketahui sebelumnya. di Bagian Instalasi Gizi
lebih dari 1 tahun.
2. Sampling Kuota
Contoh:
 merupakan teknik Suatu penelitian tentang
“Tinjauan Ketepatan Diagnosa
sampling yang dilakukan Gizi di RS X”, dimana peneliti
atas dasar jumlah atau menetapkan bahwa sampel yang
jatah yang telah harus terpenuhi sebanyak 50
ditentukan. dokumen asuhan gizi PAGT.

Pengambilan sampel dapat


 Sebelum kuota sampel dilakukan dengan memilih sampel
terpenuhi maka secara bebas dengan
peneltian belum karakteristik yang telah
dianggap selesai. ditentukan peneliti.
3. Sampling Aksidental

Contoh:
•Suatu penelitian tentang
“Evaluasi kepuasan
• dilakukan berdasarkan
mahasiswa terhadap
faktor spontanitas atau
proses pembelajaran”.
kebetulan.
•Maka pada waktu
• Artinya siapa saja yang
penelitian, jika ditemui
secara tidak sengaja
mahasiswa dapat dijadikan
bertemu dengan peneliti
sebagai sampel.
maka orang tersebut
dapat dijadikan sampel.
4. Sampling Jenuh

Contoh:
Suatu penelitian tentang
“Penilaian kinerja ahli gizi
• jika semua anggota di RS X”, dimana populasi
populasi digunakan pada bagian Instalasi Gizi
sebagai sampel. di RS X hanya 23 orang.
• Hal ini dilakukan jika Maka dengan menggunakan
sampel jenuh, sampel pada
jumlah populasi
penelitian ini adalah
kurang dari 30. keseluruhan ahli gizi di RS
X yaitu sebanyak 23 orang.
5. Snowball Sampling
• Penarikan sampel pola ini Contoh:
dilakukan dengan menentukan
sampel pertama. •Suatu penelitian tentang
• Sampel berikutnya ditentukan “Evaluasi Standar
berdasarkan informasi dari Operasional Pelayanan
sampel pertama, Asuhan Gizi di RS X”.
• sample ketiga ditentukan •Peneliti menetapkan
berdasarkan informasi dari
sampel kedua, dan seterusnya
subjek penelitian pada
sehingga jumlah sampel awalnya adalah Kepala
semakin besar. Instalasi Gizi, kemudian
• Dikatakan snowball sampling dari hasil wawancara
karena penarikan sampel diarahkan ke bagian diklat
terjadi seperti efek bola RS.
salju.
BESARAN SAMPEL
 Cara menghitung besar
sampel suatu penelitian
ditentukan oleh desain • Penelitian di bidang
penelitian yang digunakan dan kesehatan umumnya
data yang diambil. menggunakan desain
 Jenis penelitian observasi atau pendekatan cross
dengan desain cross sectional sectional,
akan berbeda dengan case
control study dan kohort. • meskipun ada beberapa
 Demikian pula jika data yang yang menggunakan case
dikumpulkan adalah proporsi control atau pun kohort.
maka akan berbeda dengan
data kontinyu.
Beberapa Metode dalam
Menentukan Ukuran Sampel
Probability Sampling (Random)
• Kelebihan • Kekurangan
1. Pengambilan sampel akan lebih 1. Sullit dilakukan pada penelitian yang
objektif karena dilakukan secara tidak memiliki kerangka sampel,
acak tanpa melihat baik atau karena peneliti harus melakukan
listing (pendaftaran) setiap individu
buruknya kondisi subjek
dalam populasi, meskipun ada
penelitian. beberapa teknik probabily sampling
2. Setiap individu memperoleh yang tidak membutuhkan informasi
kesempatan yang sama untuk jumlah populasi individu tersebut.
terpilih sebagai sampel.
3. Kesimpulan yang dihasilkan tidak 2. Membutuhkan waktu, tenaga dan
sebatas pada analisis deskriptif, biaya yang lebih besar.
tetapi juga dapat dilakukan
analisis inferensia.
Non Probability Sampling
(Non Random)
• Kelebihan • Kekurangan
1. Membutuhkan waktu, tenaga dan 1. Hasil penelitian bisa menjadi
biaya yang lebih kecil. kurang representative karena
2. Tidak memerlukan kerangka subjektivitas peneliti dalam
sampel dalam memilih sampel memilih sampel target penelitian.
penelitian. 2. Analisis yang digunakan hanya
3. Yang terpenting adalah adanya sebatas analisis deskriptif,
populasi target yang telah sehingga kesimpulan penelitian
ditentukan oleh peneliti. hanya menggambarkan kondisi
atau karekteristik individu yang
menjadi sampel, bukan untuk
mewakili populasi.
Kesimpulan
1. Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, sedangkan sampel adalah
perwakilan dari objek yang diteliti.
2. Menurut jenisnya, populasi dibedakan menjadi populasi terbatas dan
tidak terbatas. Menurut sifatnya, populasi dibedakan menjadi populasi
homogen dan heterogen. Menurut kelompoknya, populasi dibedakan
menjadi populasi umum dan populasi target.
3. Persyaratan dalam menetapkan sampel adalah:
a. Representatif
b. Jumlah sampel yang cukup banyak
4. Dalam mengukur besar sampel yang baik, kriteria yang harus dipenuhi
adalah:
a. Derajat keseragaman
b. Presisi
c. Rencana Analisis
5. Pemilihan sampel dapat menggunakan kriteria sampel, yaitu kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.
 Besaran sampel sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti.
 Cara menghitung besar sampel suatu penelitian sangat
ditentukan oleh desain penelitian yang digunakan dan data
yang diambil.
 Jika diketahui populasi dan derajat kesalahan yang
diingingkan, dapat menggunakan rumus Slovin atau Taro
Yamane, dimana n = N/ (1+e2)
 Pada penelitian cross sectional atau potong lintang dengan
adanya proporsi masalahnya (jika tidak diketahui, anggap
proporsi 50%), rumus sampel jika tidak diketahui
populasinya adalah n = (Z2p(1-p))/d2
 Pada penelitian cross sectional jika populasi diketahui,
rumusnya adalah n= (Z2p(1-p)N)/(d2(N-1)+Z2p(1-p))
 Untuk penelitian yang menggunakan strata pada populasinya,
untuk mendapatkan sampel tiap stratanya adalah ni =
(Ni/N).n
 Metode yang digunakan dalam teknik probability
sampling adalah:
a. Simple Random Sampling
b. Sistematik Random Sampling
c. Stratified Random Sampling
d. Cluster Sampling

 Metode yang digunakan dalam teknik non


probability sampling adalah:
a. Sampling Purposif
b. Sampling Kuota
c. Sampling Aksidental
d. Sampling Jenuh
e. Snowball Sampling
Daftar Pustaka
• Kementerian Kesehatan RI. 2018. Metodologi
penelitian kesehatan. Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan.
• Kementerian Kesehatan RI. 2017. Metodologi
penelitian dan statistik. Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan.
• Lemeshow S, Hosmer Jr DW, Klar J, Lwanga
SK. Adequacy of sample size in health studies.
World Health Organization. 1990. p. 41-86.

Anda mungkin juga menyukai