Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Arus Kas dan

Penyusunan Proyeksi Arus Kas


Hal – Hal “penting terkait” Manajemen Arus Kas
Sebelum melakukan penyusunan proyeksi arus kas, ada
beberapa hal penting yang harus diketahui “terkait
manajemen arus kas” antara lain :
A. Prinsip Manajemen Arus Kas
B. Pertimbangan Umum :
b.1 Kondisi umum organisasi nirlaba
b.2 Prosedur-prosedur yang terkait
b.3 Kebijakan-kebijakan yang terkait
C. Monitoring & Evaluasi Manajemen Arus Kas
A. Prinsip Manajemen Arus Kas
Prinsip Manajemen Arus Kas yang baik adalah menunda
pengeluaran selama mungkin dan memasukkan pendapatan
secepat mungkin serta memperhatikan kebutuhan kas
minimum dan jangka waktu dari realisasi penerimaan dan
pengeluaran kas organisasi.
B. Pertimbangan Umum
b.1 Kondisi umum Organisasi Nirlaba :
1. Karakteristik organisasi: Sumber dana berasal dari penyumbang, tidak
bertujuan memupuk laba, tidak ada kepemilikan dan kepemilikannya tidak
dapat dijual.
2. Siklus normal organisasi : Siklus operasi organisasi nirlaba dimulai dari
perencanaan kegiatan dilanjutkan dengan rencana arus kas (rencana
keuangan), pelaksanaan kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi, dan akhirnya
pertanggungjawaban laporan baik keuangan maupun kegiatan. Siklus yang
berbeda ini mempengaruhi juga perlakuan akuntansi dan pelaporan
keuangannya.
3. Dasar Penyusunan laporan Pertanggungjawaban : PSAK 45 dan laporan
keuangan proyek (donor)
Lanjutan.....
4. Audit (pemeriksaan) : Audit eksternal dan internal - Audit merupakan bentuk
pertanggungjawaban organisasi nirlaba secara material dan moral bagi para
pihak yang berkepentingan.
5. Pengganggaran dan manajemen arus kas : Laporan yang disajikan organisasi
nirlaba bisa dikatakan memadai atau tidak, sangat bergantung pada
kemampuan organisasi dalam melakukan perencanaan anggaran (budgeting)
dan pengawasan realisasi anggaran (controlling). Ke-2 hal tersebut tidak
terlepas dari manajemen arus kas yang sebelumnya telah dilakukan.
6. Kemandirian keuangan organisasi nirlaba : Dalam jangka panjang organisasi
nirlaba diharapkan mampu menuju kemandirian dalam hal keuangan
b.2 Prosedur-prosedur yang terkait :
Unsur yang membentuk manajemen arus kas adalah pemasukan dan pengeluaran,
karena itu pada saat mengimplementasikannya akan terkait dengan beberapa
prosedur antaranya : Prosedur Uang Muka, Prosedur Penerimaan donor, iuran
anggota, manajemen fee, penjualan dan kontribusi, Prosedur Pengadaan barang
dan jasa, Prosedur pengelolaan Kas Kecil,dsb.
b.3 Kebijakan-kebijakan yang terkait :
Prosedur yang terkait manajemen arus kas pada saat implementasinya harus mempunyai kebijakan
yang mengatur bagaimana prosedur itu dilaksanakan. Kebijakan tersebut harus mengandung
pengendalian internal, dengan pengertian :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab secara fungsional dan tegas.
2. Kewenangan dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan terhadap asset, utang,
pendapatan,biaya organisasi
3. Praktek yangsehat, bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dalam menjalankan tugas dan
fungsi setiap unit di organisasi
4. Staff organisasi yang berkualitas sesuait dengan job desk dan tanggungjawabnya.

Contoh : Kebijakan di Prosedural Uang Muka :


Pemohon uang muka adalah staf organisasi yang diberi mandat untuk hal-hal khusus
Permohonan uang muka hanya terbatas pada biaya-biaya yang terdapat pada anggaran yang sudah
disepakati dan disetujui oleh organisasi
Permohonan uang muka diajukan paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum pelaksanaan.
C. Monitoring & Evaluasi Manajemen Arus Kas

1. Apabila terjadi perbedaan yang signifikan antara realisasi dengan anggaran, maka
harus segera diambil keputusan dengan melakukan perubahan anggaran.
Selanjutnya diikuti dengan perubahan proyeksi arus kas masuk/keluar. Evaluasi
anggaran dan proyeksi kas dapat dilakukan setiap bulan atau periode yang lebih
panjang, misalnya setiap tiga bulan.
2. Dengan adanya monitoring dan evaluasi anggaran, kita dapat mengetahui
informasi keuangan organisasi secara cepat dan terperinci. Hal ini sangat
bermanfaat bagi organisasi dalam melakukan tindakan preventif terhadap risiko
yang akan dihadapi dengan melakukan perubahan anggaran berdasarkan
informasi yang didapatkan.
Langkah Penyusunan
Proyeksi Arus Kas
Langkah 1
Pastikan Informasi Awal, yang berisikan :
1. Rencana dan anggaran kegiatan yang berdampak pada penerimaan dan pembayaran kas
2. Dokumen-dokumen yang menunjukan syarat pembayaran yang telah disepakati
3. Anggota organisasi/ manajemen, orang –orang yang mempunyai kapasitas dalam menyiapkan rencana dan
anggaran detail untuk proyeksi arus kas
4. dan informasi lainnya....

Langkah 2
Breakdown anggaran kegiatan ( bulanan ) untuk menyiapkan proyeksi arus kas, diperlukan anggaran tahunan lembaga /
anggaran proyek.

Memprediksi tanggal –tanggal pembayaran untuk setiap item pendapatan dan pengeluaran. Perlu dibuatkan
perencanaan dan prediksi kapan uang akan masuk dan kapan uang keluar. Hal ini tergantung kapan kegiatan
dilaksanakan. Beberapa pengeluaran mudah diprediksi, seperti gaji, biaya overhead, dll. Namun ada transaksi-transaksi
yang tidak bisa ditebak, namun perlu dianggarkan, seperti biaya perbaikan, sumbangan, dll

Menghitung arus kas setiap bulan, apakah surplus atau defisit. Setelah anggaran dipecah menjadi setiap bulan
berdasarkan rencana kegiatan, maka bisa dihitung arus kas bersih setiap bulannya, apakah ada kas lebih/ surplus atau
kurang/defisit
Lanjutan :
 Menghitung pergerakan saldo kas di bank. Berdasarkan hitungan arus kas bersih bulanan, bisa
dihitung pergerakan saldo kas di bank sebagai cadangan .

 Membuat penyesuaian jika perkiraan menunjukan masalah pada kas.


Jika proyeksi arus kas menunjukkan ada masalah pada kas, maka segera dilakukan
penyesuaian. Hal ini bisa dilakukan dengan mempercepat kas masuk, seperti menagih piutang,
meminta hibah donor lebih awal. Dan menunda pembayaran, seperti pembayran hutang, dll.
Penyusunan
Proyeksi Arus Kas
Proyeksi
Proyeksi Kas
Kas Program
Program A
A Proyeksi
Proyeksi Kas
Kas Program
Program BB Proyeksi
Proyeksi Kas
Kas Internal
Internal
Kas Masuk Kas Keluar Kas Masuk Kas Keluar Kas Masuk Kas Keluar
berapa dan berapa dan berapa dan berapa dan berapa dan berapa dan
kapan ? kapan ? kapan ? kapan ? kapan ? kapan ?

Proyeksi
Proyeksi Kas
Kas Konsolidasi
Konsolidasi -- Organisasi
Organisasi
ARUS KAS MASUK ARUS KAS KELUAR

Berapa dan Kapan ? Berapa dan Kapan ?

Defisit
Defisit Kas
Kas Berapa
Berapa &
& Surplus Kas Berapa &
Kapan
Kapan ?? Kapan
Kapan ??

ANTISIPASI ANTISIPASI

-Pinjaman atau utang -Investasi


-Perubahan Jadwal -Pengalokasian dana untuk
Kegiatan keg lainnya
-Perubahan Jadwal -dst
Penerimaan
-Penjualan asset
-Sewa alat bukan beli
-Penundaan pembayaran
-dst
Tips dalam Penyusunan
Proyeksi Arus Kas
 Proyeksi arus kas tidak sekedar memecah anggaran menjadi 12 kali, namun perlu
diperhatikan mengenai kapan kegiatan-kegiatan khusus akan berjalan, dan biaya-
biaya yang harus segera dibayar, contoh : kapan kegiatan training, Renstra, sewa
dibayar dimuka, dll
 Biaya-biaya dimasukkan pada perkiraan arus kas pada saat perkiraan pendapatan
sudah masuk
 Beberapa pembayaran dibayar bulanan, contoh: pembayaran pembelian tiket, kurir,
untuk gaji pemototongan pajak dibayar bulanan.
 Mempertimbangkan syarat-syarat pembayaran dan jatuh tempo pendapatan,
contoh : Deposit pembayaran auditor 50 % diawal, dan 50% setelah selesai,
negosiasi untuk termin pembayaran 30%, 30%, 40%. Demikian juga terkait
pendapatan, negosiasi terkait besaran installment dari donor.
Lanjutan.....
 Masukkan biaya-biaya tak terduga dalam proyeksi arus kas setiap bulan,
atau triwulan, contoh : biaya perbaikan, biaya sumbangan, dll
 Yang sering terlewat, transaksi-transaksi non tunai, contoh : sumbangan
dalam bentuk perlengkapan, tempat, konsumsi, jasa, dsb
Apa Saja Laporan
Hasil Manajemen Arus Kas?
 Informasi Keuangan Standar : Disusun oleh Cashier/Bendahara/Finance
Officer . Informasi Manajemen bisa just-in-time disajikan sebagai dasar
pengelolaan arus kas.
 Informasi Akuntansi / Laporan Keuangan : Disusun oleh oleh Bagian
Pembukuan /Accountant.
Informasi Akuntansi dibuat berdasarkan data-data historis, sehingga
penyusunannya membutuhkan waktu, akurasi, dan rekonsiliasi yang
memadai (misalnya terhadap rekening bank)
Informasi Manajemen
Informasi Manajemen meliputi:
• Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Laporan ini menyajikan informasi penerimaan dana dan pengeluaran
dalam periode tertentu. Selisih antara penerimaan dan pengeluaran
merupakan saldo dana program tersebut.
• Laporan Status Dana
Laporan ini penjelasan dari saldo dana di Laporan Penerimaan dan
Pengeluaran Dana berisi informasi berbentuk apa saja saldo dana tersebut.
• Laporan Status Anggaran
Laporan ini membandingkan antara anggaran dan realisasi, memberi
informasi persentase penggunaan dan saldo anggaran.

Anda mungkin juga menyukai