Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PROYEK AKHIR 

 
 
ANALISIS GANGGUAN PENYULANG YANG DISEBABKAN PETIR PADA JARINGAN
DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) UP3 MEDAN
 
 
 DISUSUN OLEH :
 
ANDREAS GULTOM
NIM : 201771103
 
 
 
 
PROGRAM STUDI DIII
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan yang terbesar dalam sistem tenaga listrik terjadi di daerah penyaluran (Distribusi), Karena hampir sebagian besar sistem
terdiri dari penyaluran. Petir merupakan salah satu penyebabnya, hal ini dikarenakan letak Indonesia pada daerah katulistiwa dengan iklim
tropis dan kelembaban yang tinggi, sehingga menyebabkan kerapatan sambaran petir diindonesia jauh lebih besar dengan Negara lainnya.

Surja petir dapat menyebabkan kerusakan pada SUTM dan peralatan pengaman dan beberapa mekanisme. Mekanisme pertama melalui
sambaran langsung petir atau yg disebut dengan dengan direct stroke. Sambaran petir langsung terjadi apabila petir menyambar langsung
kawat fasa atau kawat pelindungnya. Hal ini jarang terjadi karena biasanya terlindungi oleh pohon atau bangunan di sekitarnya.
Mekanisme kedua adalah sambaran petir tidak langsung mengenai SUTM tapi menyambar pohon ataupun tanah disekitar SUTM.
Sambaran petir tidak langsung ini menyebabkan kopling elektomagnetik antara jaringan dan sambaran petir sehingga mengakibatkan
tegangan indsuksi pada jaringan.
Penyulang yang sering mengalami gangguan dikarenakan petir adalah penyulangTK.06, seiring dengan berjalannya zaman semakin
canggih teknologi untuk menjaga keamana jaringan distribusi dari gangguan sambaran petir pada penyullang TK.06 mengalami
perubahan dikarenakan adanya pengaman proteksi pada jaringan distribusi 20 kv. Alat proteksi yang digunakan pada jaringan distribusi
seperti MCA (Multi Chamber arrester) dan CLD ( Current Limitting Device ) untuk melindungi jaringan distribusi dan sambaran petir.
1.2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini yaitu :
1. Mengapa Penyulang Tk.06 paling banyak mengalami gangguan sambaran petir ?

2. Apakah jaringan distribusi pada penyulang Tk.06 memiliki proteksi yang handal ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui indeks keandalan sistem distribusi.
2. Menganalisa gangguan penyulang yang disebakan petir
3. Untuk mengetahui mengapa salah satu penyulang sering terjadi sambaran petir pada jaringan distribusi
1.4 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :


1. Bagi pihak perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan pihak perusahaan sebagai referensi untuk
pengembangan kedepannya dalam hal kelistrikan
2. Bagi pembaca, diharapkan pembaca dapat menngetahui sambaran petir sangat berbahaya pada jaringan distribusi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan penyulang dari tahun ke tahun.

1.5 Ruang Lingkup Masalah

Adapun ruang lingkup masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Meninjau perkembangan penyulang TK.06 pada sambaran petir.
2. Meninjau data lama dan baru pada penyulang yang terjadi gangguan sambaran petir .
3. Perhitungan nilai indeks keandalan sistem distibusi dengan metode SAIDI dan SAIFI.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan


Penelitian yang pernah dilakukan Aditya Teguh Prabowo (2014), menyimpulkan bahwasannya mengetahui
keandalan suatu penyulang maka ditetapkan suatu indeks keandalan yaitu besaran untuk membandingkan
penampilan suatu sistem distribusi. Indeks keandalan pada dasarnya adalah suatu angka atau parameter
yang menunjukkan tingkat pelayanan atau tingkat keandalan dari suplai tenaga listrik sampai ke konsumen.

Rahmad Wahyudi Syaifulloh, Eddy Hamdani (2017), Menghasilkan keseimpulan bahwa semakin tinggi kawat
penghantar pada saluran, semakin tinggi nilai teganggan induksinya. Semakin dekat lokasi kawasan petir dengan
saluran, semakin tinggi nilai tegangan induksinya, semakin tinggi tegangan induksinya, semakin tinggi kenaikan
yang dirasakan pada saluran.

Hasil penelitian oleh Eya Efillionita (2014), Menyimpulkan Gangguan penyulang kelingi berdampak pada
penurunan keandalan jaringan pada periode tahun ini serta peningkatan nilai energi yang tidak tersalurkan sebesar
746% dari periode tahun sebelumnya.
Hasil penelitian oleh Wiwied Putra Perdana, dkk (2012), Menyimpulkan dari penelitian ini yaitu : Suatu
besaran untuk membandigkan penampilan sistem distribusi, tiga indeks keandalan titik beban yang paling sering
digunakan dalam sistem distribusi radial adalah laju pemutusan beban rata-rata f s (pemutus beban/tahun), waktu
keluar rata-rata rs (jam/pemutus beban) dan lama pemutus beban rata-rata U s (jam/tahun).

Penelitian yang pernah dilakukan juga oleh Chandra Fadillah, dkk (2014), Kesimpulan dari penelitian ini
yaitu : Kenaikan tegangan puncak gelombang implus petir akan meningkatkan tegangan lebih surja petir secara
linear. Hal ini disebabkan karena jaringan dalam kondisi tidak bertegangan sehingga ketika tegangan puncak
sambaran petir naik, tegangan lebih juga meningkat.
2.2 Landasan Teori

Sistem penyaluran jaringan distribusi listrik

Berdasarkan sistem penyalurannya, jaringan distribusi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu dengan :

a. Saluran udara (overhead line)

Gambar 2.2
Saluran Udara.
b. Saluran bawah tanah (underground cable).

Gambar 2.2 Saluran


Bawah Tanah.
PENYULANG

Penyulang terdiri dari dua jenis yaitu :

1. penyulang kerja (working feeder)


Adalah penyulang yang dioperasikan untuk mengalirkan daya listrik dari sumber pembangkit
sampai kepada konsumen, sehingga penyulang ini dioperasikan dalam keadaan bertegangan dan
sudah dibebani

2. penyulang cadangan (express feeder)


Adalah penyulang yang menghubungkan gardu induk langsung ke gardu hubung dan tidak
dibebani gardu-gardu distribusi. Pada operasi normal penyulang ini tidak terbeban dan hanya
berfungsi sebagai penyulang cadangan untuk mensuplai penyulang tertentu yang mengalami
gangguan melalui gardu hubung.
SURJA PETIR
Petir adalah pelepasan muatan yang terjadi antara awan, dalam awan atau antara awan dengan
tanah. Dimana dalam awan terdapat muatan positif dan muatan negative, jika muatan ini bertemu
maka akan terjadi tarik menarik yang dapat menimbulkan kilat diawan, begitu juga kalau muatan
negative dan muatan negative dekat akan terjadi tolak menolak, juga akan terjadi ledakan / kilat

Sambaran petir terdiri dari :


1. Sambaran langsung Sambaran langsung adalah sambaran petir kearah fasa konduktor dan
penunjang fasa konduktor dan penunjang fasa konduktor (tiang)

2. Sambaran tidak langsung


Sambaran tidak langsung adalah peristiwa sambaran petir yang terjadi di dekat sistem tenaga. Smbaran
tersebut terdapat berupa sambaran petir dari awan ke tanah atau pun sambaran petir dari awan ke
awan.
 
Indeks Keandalan
Indeks keandalan merupakan suatu metode pengevaluasian parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik
terhadap keandalan mutu pelayanan kepada pelanggan. pada penelitian ini akan membahas indeks keadalan penyediaan
tenaga listrik PT. PLN (Persero) Area Medan dengan Saidi dan Saifi pada Penyulang TK 06.
1. SAIDI (System Average Interruption Duration Index)
SAIDI adalah indeks keandalan yang merupakan jumlah dari perkalian lama padam dan pelanggan padam dibagi dengan jumlah
pelanggan yang dilayanin dengan indeks ini, gambaran mengenai lama pemadaman rata-rata yang diakibatkan oleh gangguan
pada bagian-bagian dari sistem dapat dievaluasi. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
SAIDI =
SAIDI =
Dengan : Ui = Durasi gangguan.
𝑵i = Jumlah konsumen yang terganggu pada beban.
𝑵t = Jumlah konsumen yang dilayani.
  2. SAIFI (System Average Interruption Frequency Index)

SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) adalah indeks frekuensi pemadaman rata-rata tiap tahun yang
merupakan jumlah dari perkalian frekuensi padam dan pelanggan padam dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani.
Menginformasikan tentang frekuensi pemadaman rata-rata tiap konsumen dalam suatu area yang dievaluasi. Satuannya adalah
pemadaman per pelanggan per tahun. Didefinisikan
sebagai berikut:
SAIFI =
SAIFI =
Dengan:
𝛌 = Angka kegagalan rata-rata / frekuensi padam.
𝑵i = Jumlah konsumen yang terganggu pada beban.
𝑵t = Jumlah konsumen yang dilayani.
Dalam upaya peningkatan keandalan jaringan dan meminimalisir potensi gangguan dalam kondisi cuaca ekstrim dan
musim penghujan, PT PLN (Persero) UP3 Medan memasang pemasangan Multi Chamber Arrester (MCA) Tipe Butterfly.
Multi Chamber Arrester (MCA) merupakan alat proteksi yang berfungsi untuk memperkecil Arus lebih akibat Sambaran
Petir pada jaringan SUTM sehingga dapat melindungi peralatan listrik dan jaringan PLN. Pemasangan sistem proteksi
jaringan ini sejalan dengan komitmen PLN untuk menjaga kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan meningkatkan
keandalan sistem 20 kV kepada pelanggan
BAB III
METODE PENELITIAN
  
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tahun 2021

Kegiatan Februari Maret April Mei Juni

No. Minggu ke- 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Studi Literatur                                

Observasi
2 Lapangan                              

Pengumpulan
3 Data                                

4 Analisis Sistem                                

Pembuatan
5 Laporan                                

Tabel 3. 1 Tempat dan Waktu


Gambar 3.2 Ilustrasi Flow Chart Desain
Penelitian

Mulai

Studi
Lapangan

Pengumpulan
data

Pengolahan
Data

Saran dan
Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.2 Ilustrasi Flow Chart Desain


3.4 Metode Analisis Data

Mulai

Mempersiapkan
Data

Studi Literatur

Perhitungan

analisis

Kesimpulan

Selesai
Gambar 3.4 Diagram
Alir Penelitian
DAFTAR PUSTAKA

1. Suswanto Daman, (2016). Sistem Distribusi Tenaga Listrik. PDF file.


2. Ana Tri Wijayanti, (2014). Analisa Gangguan Pada Penyulang Banteng Di Gardu Induk Bukit SiGuntang
Rayon Rivai Palembang. Laporan Akhir. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
3. Isti Nurul Shofyah, (2014). Analisis Gangguan Penyulang Akibat Layang-layang di PT. PLN (persero)
Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area garut Rayon Garut Kota. Skripsi. Universitas Indonesia.
4. Suryawan Adi Wibowo, (2007). Analisis Ketersediaan Daya Dan Keandalan Sistem Jaringan Distribusi
Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
 5. Aditya Teguh Prabowo (2014), Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 Kv Pada penyulang
Pekalongan 8 dan 11
6. Rahmad Wahyudi Syaifulloh, Eddy Hamdani (2017), Analisa Pengaruh Sambaran Petir pada Jaringan
Distribusi 13,8 Kv di BOB PT. BSP – Pertamina Hulu Bandar
7. Eya Efillionita (2014), Analisa Gangguan Penyulang Kelinci Pada Gardu Induk Sungai Juaro Di PT.
PLN Rayon Rivai Palembang
8. Wiwied Putra Perdana, dkk (2012), yang berjudul Evaluasi Keandalan Sistem Tenaga Listrik pada
Jaringan Distribusi Ptrimer Tipe Radial Gardu Induk Blimbing.
9. Chandra Fadillah, dkk (2014), yang berjudul Simulasi Distribusi Tegangan Petir Di Jaringan
Distribusi Tegangan Menengah 20 Kv Penyulang Kentungan 2 Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai