Anda di halaman 1dari 24

RETHINKING

AMBLYOPIA
2020
OLEH :
Pelangi Rizqeeta
G1A219131
 
PEMBIMBING:
dr.Rozy Oneta, Sp.M
PENDAHULUAN
AMBLYOPIA

Definisi Prevalensi
Hilangnya ketajaman penglihatan pada • Sekitar 2-4% pada anak
mata yang tampak sehat, meskipun dengan • Penyebab paling sering kehilangan
koreksi refraksi yang sesuai. penglihatan pada bayi dan anak.

Tatalaksana
• Sejak tahun 1700-an 
Etiologi patching atau penalizing
mata yang kuat 
• riwayat perkembangan visual memaksa mata amblyopia
binokular yang abnormal di yang “malas”, untuk
awal kehidupan bekerja.
• faktor risiko: strabismus • Terbatas pada bayi dan
unilateral konstan (esotropia), anak kecil selama periode
anisometropia, katarak perkembangan yang
sensitif
Penelitian dengan pendekatan baru untuk
pengobatan ambliopia baik pada anak-anak dan
orang dewasa  “terapi monokuler mungkin bukan
yang paling efektif untuk gangguan binokuler
fundamental yaitu ambliopia”

Pendekatan ini termasuk : Pembelajaran


perseptual, permainan video game dan metode
binokuler
PERIODE SENSITIF UNTUK PERKEMBANGAN AMBLIOPIA

● Amblyopia umumnya tidak berkembang setelah usia 6 sampai 8 tahun


● Struktur anatomi dan fungsi perilaku dan fisiologis yang berkembang lebih awal mungkin kurang rentan
terhadap efek masukan visual yang abnormal, dibandingkan yang berkembang lebih lambat (Levi &
Carkeet).
● Studi transfer interokuler memberikan perkiraan tidak langsung dari periode kerentanan koneksi
binokuler pada orang dengan strabismus, dan menunjukkan bahwa mereka sangat rentan selama satu
setengah tahun pertama kehidupan dan tetap berisiko sampai setidaknya usia 7 tahun.
• Ambliopia diklasifikasikan berdasarkan faktor ambliogenik yang menyertainya
(penyebabnya)
• Paling sering: ambliopia strabismik, ambliopia anisometropik, ambliopia campuran,
ambliopia deprivasi atau ambliopia meridianal
● Klasifikasi tersebut berguna secara
klinis untuk tujuan deskriptif  faktor
penyebab yang berbeda
mengakibatkan hilangnya fungsional
yang berbeda.

● klasifikasi berdasarkan fungsi visual


menunjukkan peta defisit visual 
kelompok strabismik, yang ditunjukkan
dengan warna merah, memiliki pola
kehilangan penglihatan yang berbeda
daripada kelompok anisometropik,
ditunjukkan pada hijau.
KONSEKUENSI PERILAKU,
MOTORIK & SARAF
Defisit perilaku

● Dalam kondisi sehari-hari dengan kedua mata terbuka, defisit yang paling umum 
berkurangnya persepsi kedalaman stereoskopis.

● Orang dengan ambliopia sering mengalami defisit dalam gerakan tangan yang dipandu secara
visual (mirip dengan orang normal dengan penglihatan satu mata yang terhalang), akibat dari
gangguan stereopsis
Defisit saraf

Peneliti Hasil penelitian

Levi, McKee & Defisit saraf pada ambliopia sangat kompleks. Bergantung pada waktu dan sifat
Movshon pengalaman visual abnormal awal, yang berbeda dalam anisometrop dan strabismik.

Barnes & Hess et Studi pencitraan manusia menunjukkan perubahan struktural dan fungsional.
al Abnormalitas struktural  nukleus genikulata lateral

Muckli et al, Pemetaan fungsional dari korteks amblyopia menunjukkan bahwa daerah parafovea
Clavagnier et al mengaktifkan daerah kortikal yang biasanya oleh fovea
Defisit okulo-motorik
● Secara khusus, ketika mencoba fiksasi stabil, mata amblyopia (terutama di amblyop strabismik) terus
bergerak, menghasilkan gerakan gambar retinal, dan sering membuat microsaccades.

● McKee dkk menemukan bahwa amblyop strabismik memiliki latensi sekitar 40 - 80 msec lebih lama saat
melihat dengan mata amblyopia dibandingkan dengan mata yang lain.

Genetika

Amblyopia adalah kondisi non-genetik, tetapi faktor ambliogenik mungkin memiliki dasar genetik.
Misalnya, strabismus sering dikelompokkan dalam keluarga, dan studi meta-analisis menunjukkan
bahwa faktor genetik diperlukan untuk menyebabkan strabismus.
Pengobatan

● Selama berabad-abad, pendekatan utama untuk pengobatan ambliopia terdiri dari koreksi optik
dari setiap kesalahan refraksi (untuk memastikan gambar retina yang terfokus dengan jelas di
setiap mata) dan oklusi atau penalti dari mata yang "kuat", sehingga "memaksa" otak untuk
menggunakan masukan dari mata amblyopic yang "lebih lemah".
● Namun, dalam dua puluh tahun terakhir ini sejumlah uji klinis berskala besar telah memberikan
bukti terperinci untuk keefektifan pendekatan ini.
PERIODE SENSITIF UNTUK PENGOBATAN AMBLIOPIA

Peneliti Hasil penelitian

Claude Worth, Ambliopia pada manusia tidak dapat diobati setelah usia

Hubel & Wiesel 7 atau 8 tahun (pengobatan hanya efektif selama periode

kritis awal perkembangan visual, ketika sistem saraf

bersifat plastik (kurva biru)

Hensch & Quinlan Studi yang lebih baru pada manusia dan primata

menunjukkan bahwa daripada penurunan plastisitas

secara tiba-tiba dan lengkap, mungkin ada beberapa

plastisitas sisa yang meluas hingga dewasa (kurva merah)

Morishita & Hensch Selain itu, ada bukti dari penelitian pada tikus bahwa

adalah mungkin untuk menghilangkan "brakes" yang

membatasi plastisitas dan mengembalikan derajat

plastisitas saraf pada orang dewasa (kurva hijau)


Peneliti Hasil penelitian

Pediatric Eye Uji klinis acak skala besar menunjukkan bahwa pengobatan mungkin efektif

Disease Investigator pada anak-anak yang lebih tua (13 hingga 17 tahun) yang belum pernah

Group diobati sebelumnya

Piano & Simmers Sejumlah besar penelitian telah menunjukkan efek pengobatan

eksperimental yang signifikan dan tahan lama pada orang dewasa

Bavelier dkk Selain itu, bukti menunjukkan bahwa sistem visual mempertahankan tingkat

plastisitas saraf hingga dewasa


● Jadi, sementara pemulihan dari ambliopia memungkinkan pada usia yang lebih tua,
perkembangan ambliopia tampaknya tidak terjadi
Optical (refractive) treatment

Mengoreksi kesalahan refraksi saja pada awalnya tidak


01 menghasilkan ketajaman visual yang normal pada mata
amblyopia.

(Stewart et al, Cotter et al, Asper et al)

Namun, sejumlah uji klinis menunjukkan bahwa selama


periode 10-30 minggu, perawatan optik dengan sendirinya
secara signifikan meningkatkan ketajaman visual pada
02 amblyop anisometropik dan strabismik, dengan sekitar
sepertiga kasus dapat diselesaikan hanya dengan koreksi
optik.
Occlusion and penalization of the strong eye

• Telah menjadi ‘gold standard' untuk pengobatan ambliopia


unilateral sejak 1743
• Menambal bagian mata yang kuat  menempatkan lensa atau
filter, tetes atropin
• Menurut uji klinis pendekatan ini sering kali cukup berhasil 
peningkatan ketajaman visual pada mata amblyopic

● Meskipun patching dan penalti bisa efektif  memiliki batasan yang


signifikan
● Membutuhkan ±170 jam untuk dua baris peningkatan ketajaman visual
selama 4 tahun, dan >200 jam untuk peningkatan serupa untuk anak usia 6
tahun. Untuk anak usia >7 tahun mungkin membutuhkan >400 jam
 kepatuhan menjadi tantangan
● Dapat menyebabkan berkurangnya penglihatan binokular dan stereopsis,
dan masalah psiko-sosial
EXPERIMENTAL
TREATMENTS:
TARGETS,
MECHANISMS AND
FUTURE DIRECTIONS
Mengoptimalkan oklusi dan penalti

● Upaya untuk meningkatkan efektivitas patching dan penalization  injeksi strychnine


subkutan, stimulasi listrik retina dan saraf optik, flashing lights, red filters dan rotating gratings,
Levodopa dan Stimulasi Magnetik Transkranial/TMS (Revell, Leguire et al).

● Jurnal ini fokus pada tiga pendekatan terkini yang lebih menjanjikan: Pembelajaran
Perseptual, permainan Videogame dan pelatihan binocular / dichoptic.
Perceptual learning (PL)

● Kinerja pada aktivitas sensorik dapat ditingkatkan


melalui pengulangan dan latihan ekstensif 
Pembelajaran perseptual.
● Pasien amblyopia mempraktikkan tugas visual yang
menantang dan mendekati ambang menghasilkan
peningkatan jangka panjang dalam melakukan tugas
tersebut
● Lebih cepat dan efisien daripada oklusi peningkatan
1–2 baris ketajaman dalam waktu jauh lebih singkat.
● Menggabungkan oklusi dengan PL dapat mengurangi
durasi penambalan
● Kekurangan  sangat berulang, dapat menimbulkan
kebosanan, sehingga kurang ideal untuk implementasi
klinis.
Bermain video game
(Bavelier et al. 2012 )
• Otak mengembangkan pola persepsi yang optimal untuk
tugas/misi yang ada.

• Video game aksi memiliki tuntutan dan pengalaman visual


Game aksi yang bervariasi, melatih otak untuk belajar memanfaatkan
informasi stimulus secara optimal, dan mempromosikan
transfer pembelajaran yang luas

Li et al., 2011; 2015

• Meminta orang dewasa amblyopia memainkan video game aksi menembak (Medal of Honor: Pacific

Assault) dengan penutup mata mereka. Semua menunjukkan peningkatan ketajaman visual, dari sekitar

13% menjadi 44%. Dua subjek dengan ambliopia ringan meningkat menjadi 20/20.

• Selain game aksi, memainkan game non-aksi (Tetris, SimCity), juga dapat meningkatkan ketajaman visual

orang dengan amblyopia.


Dichoptic treatment

● Berlatih dalam kondisi binokuler / dichoptic.


● Aspek kunci dari perawatan binocular: memberikan rangsangan yang berbeda pada kedua mata.
● Mata amblyopic menerima rangsangan yang lebih intens daripada mata lainnya, dengan mengurangi
kontras, pencahayaan atau kedua gambar yang ditampilkan ke mata yang kuat.
● Binocular game  “Dig Rush” dirancang untuk meningkatkan penglihatan binokular
● Menggunakan kacamata 3D dan tablet  memberikan gambar yang berbeda untuk setiap mata 
memaksa kedua mata untuk bekerja sama
Training stereopsis directly
● Pelatihan stereopsis secara langsung pada individu dengan ambliopia dan strabismik nonamblyopia, 
permainan video game pembelajaran persepsi dan menonton film 3D.
● Pembelajaran perseptual tertanam dalam format video-game  meningkatkan stereopsis pada pasien
dengan amblyopia.

Homeostatic plasticity
● Menambal mata amblyopia - oklusi terbalik
● Periode singkat dari pola monokuler meningkatkan sensitivitas mata yang kekurangan dan mengurangi
mata yang tidak kekurangan dengan memodulasi sementara keseimbangan dominasi okular
● Penambalan jangka pendek dari mata amblyopia dapat mengakibatkan perubahan jangka panjang dalam
keseimbangan interokuler yang mendukung mata amblyopia. (Zhou et al, Lunghi et al)
Future directions

• Kita membutuhkan ukuran hasil yang lebih baik, termasuk pengukuran stereopsis kuantitatif yang
lebih baik, koordinasi tangan-mata, dan kualitas hidup untuk menilai efek pengobatan secara lebih
menyeluruh.

• Tampaknya tidak mungkin salah satu metode ini akan sepenuhnya menggantikan tambalan atau
penalisasi; sebaliknya mereka mungkin memberikan tambahan penting untuk pengobatan
konvensional yang dapat mempercepat pemulihan penglihatan.

• Asetilkolin memainkan peran penting dalam plastisitas kortikal visual dan pembelajaran perseptual

• Peran temuan baru kedepannya untuk menggabungkan agen farmakologis baru, teknik perilaku dan
metode lain seperti stimulasi magnetik transkranial, dan stimulasi arus searah transkranial untuk
meningkatkan pengobatan ambliopia baik anak-anak maupun orang dewasa.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai