Modul Minggu 7 8
Modul Minggu 7 8
Menurut Daft ada tujuh indikator yang menunjukkan efektivitas suatu organisasi, yaitu:
1. adanya budaya perusahaan yang kuat dan iklim kerja yang positif;
2. adanya semangat tim, loyalitas kelompok, dan kerja sama tim;
3. adanya percaya diri, kepercayaan, dan terjalinnya komunikasi yang efektif antara pegawai dan
manajemen;
4. pengambilan keputusan terkait erat dengan sumber informasi;
5. komunikasi horizontal dan vertikal yang tidak terdistorsi, di mana terjadi saling berbagi fakta dan
perasaan;
6. adanya pemberian hadiah atas kinerja, adanya pertumbuhan dan pengembangan bawahan serta
manajer yang kompeten, yang mampu mewujudkan tim efektif;
7. adanya penyelesaian konflik yang mengacu pada kepentingan perusahaan.
Efektivitas organisasi Departemen/unit kerja SDM dapat dinilai dari perspektif:
8. Pimpinan dan staf SDM
9. Kelompok
10. Budaya Departemen/unit kerja SDM
Kegiatan Belajar
Audit Kepuasan Kerja,Audit Ketaatan
dan Audit Kondisi Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja
Kondisi yang dirasakan, kepercayaan, dan pemikiran individu terhadap pekerjaan yang
memotivasi dirinya untuk bekerja sebaik mungkin sehingga kinerja yang ditampilkannya bisa
optimal, memenuhi bahkan melebihi target yang telah ditetapkan.
Sebaliknya pegawai yang kecewa, tidak memperoleh kepuasan kerja menurut Robbins & Judge
(2009) akan menampilkan reaksi sebagai berikut:
1. Exit: keluar dan mencari posisi dan pekerjaan di perusahaan lain.
2. Voice: melakukan reaksi protes terhadap perusahaan/manajemen namun secara aktif dan konstruktif menyuarakan
saran perbaikan.
3. Loyalty: pasif menunggu dan tidak berbuat apa-apa, namun terhadap kritik dari pihak di luar perusahaan
memberikan reaksi positif, masih memiliki kepercayaan terhadap manajemen dan menyuarakan bahwa
manajemen melakukan hal yang benar.
4. Neglect: pasif dan membiarkan kondisi perusahaan memburuk, sering masuk terlambat, tidak hadir dan kurang
berupaya untuk bekerja dengan baik.
AUDIT KETAATAN
Perusahaan perlu menekankan pentingnya melakukan audit dan mengevaluasi penerapan K3.
Audit terhadap program K3 antara lain dapat dilakukan dengan cara mengkaji performance metrics,
yaitu indikator yang menunjukkan kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi yang berlaku, yaitu:
1. Trailing indicators,
• Suatu metrics tradisional yang mengukur upaya K3 yang telah dilakukan dan upaya menilai ada/tidaknya suatu
“loss”. Indikator ini dapat dilihat antara lain dari: statistik kecelakaan dan penyakit, biaya pengganti pegawai yang
cacat dalam melaksanakan tugasnya, statistik kendaraan yang mengalami kecelakaan. Keseluruhan data tersebut
memberi gambaran sejauh mana perusahaan menerapkan K3 dengan efektif.
2. Current indicators,
• Suatu metrics yang mengukur seberapa jauh program K3 dilembagakan di lingkungan perusahaan. Indikator ini
dapat dilihat antara lain dari: analisa dan laporan penyelidikan penyebab kecelakaan, temuan audit K3, statistik
kunjungan pegawai yang berobat.
3. Leading indicators,
• Suatu metrics untuk meramalkan efektivitas program K3 dengan menekankan pada upaya pelibatan pegawai.
Indikator ini membantu perusahaan menemukan kendala program K3 dan bagaimana mengatasi permasalahan K3
yang ada.
KEGIATAN BELAJAR
PELAPORAN HASIL AUDIT MSDM-BK
Bagian akhir ada pelaporan audit adalah rekomendasi berupa saran-saran yang
disampaikan auditor kepada pihak auditee. Sebaiknya rekomendasi ditindaklanjuti
dengan program aksi yang merupakan rincian dari rekomendasi dan disusun bersama
antara auditee dan auditor.
Memperhatikan penjelasan atas program aksi tersebut maka agar efektif sebagai auditor Anda harus
memperhatikan tahapan/proses berikut:
1. Auditor mengidentifikasi dan mencatat hal-hal yang merupakan ketidaksesuaian.
2. Auditee menyetujui ketidaksesuaian yang disampaikan auditor.
3. Auditee mengajukan proposal tindakan koreksi/perbaikan.
4. Auditor menyetujui proposal.
5. Auditee menerapkan tindakan koreksi/perbaikan.
6. Auditee memberikan bukti-bukti pendukung kepada internal auditor.
7. Auditee menghubungi auditor dan memberi tahu bilamana tindakan koreksi/perbaikan sudah tuntas terselesaikan.
8. Auditor melakukan review dokumen yang disampaikan auditee.
9. Auditor mengunjungi dan mengaudit penerapan dan efektivitas tindakan koreksi/perbaikan.
10. Auditor menyatakan tindakan koreksi/perbaikan telah selesai dan bahwa benar perbaikan membawa manfaat bagi
manajemen serta memastikan permasalahan yang sama tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang.
Terima Kasih