Anda di halaman 1dari 11

Analisa makanan

minuman
PENETAPAN KADAR KIO3 DALAM GARAM
 Iodium merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif sangat kecil,

tetapi mempunyai peranan untuk pembentukan hormon tiroksin.

 Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme di dalam tubuh. Kekurangan iodium

dapat berakibat yang dapat ditimbulkannya antara lain berkurangnya tingkat kecerdasan,

pertumbuhan terhambat, penyakit gondok, kretin endemik (cebol), berkurangnnya kemampuan

mental dan psikologI. Iodium dapat diperoleh dari Kalium iodat yang terdapat dalam garam

(Saksono, 2002).

 Berdasarkan kestabilannya kalium iodat (KIO3) pada saat ini merupakan senyawa iodium yang

banyak digunakan dalam proses iodisasi garam.


PERBEDAAN KADAR KIO3
PADA SAMPEL GARAM

Garam
 memegang peranan yang penting didalam tubuh manusia
antara lain:
a. Ikut menjaga tekanan osmosa di dalam cairan tubuh.
b. Menjaga keseimbangan air dalam tubuh.
c. Ikut menjaga keseimbangan pH dalam tubuh.
d. Berperan terhadap kepekaan syaraf yang berfungsi sebagai perangsang
baik dalam tubuh sendiri maupun dari luar tubuh.
e. Sebagai mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia (lindawati, 2006)
Adapun perbedaan kadar kalium iodat (KIO3) pada garam dapur
tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya.
1. Pengaruh pencucian pada proses produksi garam.
2. Pengaruh iklim.
3. Banyak produsen garam yang memproduksi garam tidak sesuai
dengan
4. kadar iodium yang telah ditetapkan oleh SNI (30-80 ppm iodium
sebagai KIO3).
5. Kandungan iodium hilang/berkurang selama masa penyimpanan atau
transportasi.
PENGERTIAN IODIUM

 Kelebihan asupan iodium dalam dosis yang tinggi dapat

menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti halnya

kekurangan iodium. Dalam keadaan berat hal ini dapat

menutup jaringan pernapasan sehingga menimbulkan

sesak napas (Sunita, 2004).


DEFINISI KADAR KIO3
 
 Kadar iodat adalah jumlah mg KIO3 dalam tiap kg sampel yang telah
dikeringkan
 PENETAPAN KADAR KIO3
  Dasar Penetapan:
 Metode titrasi Iodometri adalah metode yang dapat digunakan untuk
penetapan kadar kalium iodat dalam garam beriodium

 Kadar kalium iodat ditetapkan dengan cara iodometri yaitu dengan


penambahan asam fosfat dan kalium iodida kemudian dititrasi dengan
larutan baku natrium triosulfat dengan indikator kanji atau amilum.
PENETAPAN KADAR KIO3 DALAM GARAM

 Metode : Iodometri
 Prosedur:
1. Menimbang 25 g sampel, dimasukkan dalam Stop Erlenmeyer
2. Dilarutkan dalam 100-150 mL aquadest
3. Ditambah 2 mL H3PO4 p dan serbuk KI
4. Dititrasi dengan Na2S2O3 0,005 N sampai warna kuning muda (tetesan cepat, kocok pelan), tambah
dengan indikator amilum dan lanjutkan titrasi (tetesan pelan, kocok cepat) hingga warna biru
tepat hilang

 Kadar KIO3 dalam sampel =


PENETAPAN KADAR NaCl
DALAM MARGARIN
 ADA BEBERAPA FAKTOR YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
PARAMETER UNTUK MENENTUKAN KUALITAS MARGARIN
MINYAK KELAPA SAWIT, ANTARA LAIN ADALAH ASAM LEMAK
BEBAS (FFA), BILANGAN PEROKSIDA (PV), BILANGAN IODIN
(IV), KADAR NACL, KADAR H2O, UKURAN WARNA, DAN UJI
MIKROBIOLOGI.
 
. MARGARIN DAN KOMPOSISINYA

 MENURUT STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI 01-3541-1994))

 MARGARIN ADALAH PRODUK MAKANAN BERBENTUK EMULSI PADAT ATAU SEMI PADAT YANG DIBUAT
DARI LEMAK NABATI DAN AIR, DENGAN ATAU TANPA PENAMBAHAN BAHAN LAIN YANG DIIZINKAN.

 MARGARIN DIBEDAKAN ATAS MARGARIN DAPUR DAN MARGARIN MEJA.

 PADA MARGARIN DAPUR TIDAK DIPERSYARATKAN ADANYA PENAMBAHAN VITAMIN A DAN D.


MARGARIN MERUPAKAN PRODUK MAKANAN BERBENTUK EMULSI CAMPURAN AIR DI DALAM MINYAK,
YAITU SEKITAR 16 PERSEN AIR DI DALAM MINIMAL 80 PERSEN MINYAK ATAU LEMAK NABATI. FASE
LEMAK UMUMNYA TERDIRI DARI MINYAK NABATI, YANG SEBAGIAN TELAH DIPADATKAN AGAR
DIPEROLEH SIFAT PLASTIS YANG DIINGINKAN PADA PRODUK AKHIR.
 Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau,
konsistensi, rasa, dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentegaMargarin
dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa,
dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega
 KOMPONEN LAIN YANG SERING DITAMBAHKAN ADALAH AIR, GARAM (NACL),
ZAT PENGEMULSI (BERBENTUK LESITIN, GLISERIN, ATAU KUNING TELUR), ZAT
PEWARNA (MINYAK SAWIT MERAH ATAU BETAKAROTEN SINTETIK), BAHAN
PENGAWET (NATRIUM BENZOAT, ASAM BENZOAT ATAU KALIUM SORBAT),
SERTA VITAMIN A DAN D (HARAHAP, 2012).
 DI PASARAN TERDAPAT MENTEGA ASIN DAN MANIS.
 KOMPOSISI GIZI ANTARA MENTEGA ASIN DAN MENTEGA MANIS SAMA SAJA.
SATU-SATUNYA PEMBEDA ADALAH KADAR NATRIUM YANG PADA MENTEGA ASIN
JAUH LEBIH BANYAK (843 MG PER 100 G) DIBANDINGKAN DENGAN MENTEGA
MANIS (8 MG/100 G). HAL TERSEBUT SANGAT TERKAIT DENGAN ADANYA
PENAMBAHAN GARAM DAPUR (NACL) PADA PEMBUATAN MENTEGA ASIN.
PENETAPAN KADAR NaCl DALAM MARGARIN
Metode : Argentometri Mohr
Prosedur :
1. Menimbang 2-2,5 g sampel, dimasukkan dalam Erlenmeyer
2. Dilarutkan dalam 100-150 mL aquadest panas
3. Ditambah 1 mL indokator K2CrO4 dan serbuk MgO
4. Dititrasi dengan AgNO3 0,1 N sampai terbentuk endapan merah bata

 Kadar NaCl dalam sampel = = . . . %

Anda mungkin juga menyukai