Acute Catarrhal Enteritis Penyakit akut pada benih dan anak ikan salmon Penyebab : IPNV (Fam. Birnaviridae) Morfologi Partikel berbentuk icosahedral Tidak beramplop Rata2 Ø : 60 nm (55 – 75 nm) Genome RNA beruntai ganda Selubung kapsid tunggal (Reovirus double) Replikasi virus dalam sitoplasma sel Sifat virus Stabil dalam asam, eter, gliserol dan panas Stabil pada suhu 4°C selama 4 bulan dalam medium kultur sel yg mengandung serum Untuk penyimpanan jangka panjang pada suhu -20°C Labil pada pH 12,2 Resisten terhadap pengeringan survive lebih dari 8 minggu Resisten terhadap sinar ultra violet Dapat dikering-bekukan dengan penambahan : lactoalbumin hydrolysate, lactose, powdered milk, larutan garam + 10% FCS (fetal calf serum) Inaktivasi dng iodine dan chlorine (dosis minimal 25 ppm) Gejala klinis Tergantung pada : Inang Serotipe virus • VR-299 asal : brook trout • Sp (Spjarup) rainbow trout • Ab (Abild) rainbow trout Temperatur air (optimal 10 - 15°C) Kandungan O2 Kepadatan Perubahan behaviour Gerakan renang berputar-putar (long axis) tidak bergerak Perubahan eksternal Warna tubuh gelap Exophthalmia Hemoragis pada permukaan ventral dan sirip Insang pucat Abdomen membesar Perubahan internal Limpa, hati, jantung dan ginjal pucat Hemoragis atau erythemia dengan petechiae sepanjang viscera terutama pyloric cecae dan jaringan adipose Rongga tubuh berisi cairan berwarna kuning jernih Saluran digestive tidak berisi makanan Bagian posterior stomach berisi gelatin (bening atau seperti susu) pathognomonic Gejala klinis pada : Japanese Eel : Otot kejang Abdomen retraksi Sirip anal, abdomen dan insang congesti Ginjal sedikit hypertrophy Ascites Striped Bass Tidak tampak gejala klinis Warna kulit gelap Atlantic Menhaden Perubahan behaviour gerakan renang berputar-putar Analisis IPNV Isolasi virus pada sel RTG-2, CHSE-214, BF-2 Inkubasi : ± 20°C 18-36 jam Bahan isolat : ginjal, hati, limpa, pyloric cecae Untuk deteksi carrier : cairan ovarium, cairan seminal, feses CPE nuklear piknosis, pemanjangan dan lisis Identifikasi : FAT, Imunoperoksidase, PAT (Plaque Netralisasi Test) Elisa Penularan Vertikal Horisontal feses, air, telur, burung (vektor mekanik) Figure 1. Cytopathic effects in CHSE cells. Development of cytopathic effect in CHSE-214 cells infected with recombinant strain rNVI-15Rb of infectious pancreatic necrosis virus. Kontrol Pencegahan Telur dan ikan dari sumber infeksi / suspek Memelihara pada lokasi yg bebas dari penyakit tersebut Eliminasi stok induk yg terinfeksi Vaksinasi • Vaksin inaktif Strain patogenik diinaktifkan dng formalin, β propiolakton Pemberian melalui injeksi protektif Pemberian melalui hiperosmotik tdk protektif • Vaksin aktif Strain avirulen yg diatenuasi Pemberian dng metode hiperosmotik protektif • Vaksin sub unit Kemoterapi Pemberian polyvinyl-pyrolidone-iodine (PVP-I) melalui pakan, dosis 1,9 gr per kg berat Desinfeksi telur dengan iodine 25 ppm dapat mengeliminir virus, tetapi mortalitas telur meningkat karena toksik.