Anda di halaman 1dari 7

Reformasi publik yang

dilakukan oleh pemerintah


ALKAISAR - 2016041054
MANAJEMEN PULIK
VINA KARMILASARI, M.Si
PENGERTIAN REFORMASI BIROKRASI

Pada dasarnya Reformasi Birokrasi adalah


suatu perubahan signifikan elemen-elemen
birokrasi seperti kelembagaan, sumber daya
manusia aparatur, ketatalaksanaan,
akuntabilitas, aparatur, pengawasan dan
pelayanan publik, yang dilakukan secara sadar
untuk memposisikan diri (birokrasi) kembali,
dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dinamika lingkungan yang dinamis.
CONTOH REFORMASI PUBLIK YANG
DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
 Penggunaan layanan E-TOLL
Penggunaan layanan E-TOLL
PT Jasa Marga merupakan salah satu badan pemerintah yang
sudah menerapkan e-government dalam memberikan dan
menyediakan pelayanan publik (Akbar & Meirinawati, 2017).
Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol
yang efektif, efisien, aman dan nyaman, perlu melakukan
pengembangan teknologi pada sistem pembayaran tol nontunai yang
dapat mempermudah aksesibilitas di jalan tol.
E-toll adalah kartu elektronik berisi saldo yang dapat
menggantikan uang tunai sebagai alat pembayaran biaya masuk tol
dengan menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification)
melalui jarak jauh (Winarto & Sahetapy, 2019). Pengguna e-toll hanya
perlu menempelkan kartu untuk membayar uang tol dalam waktu 4
detik, lebih cepat dibandingkan membayar secara tunai yang
membutuhkan waktu 7 detik.
TUJUAN PENGGUNAAN
LAYANAN E-TOLL
memangkas waktu layanan tranksaksi di gerbang tol serta
mengatasi kemacetan akibat tingginya volume lalu lintas
kendaraan. Prinsip e-government yang diterapkan oleh PT
Jasa Marga adalah untuk mengatasi kemacetan akibat
tingginya volume lalu lintas kendaraan pada pelayanan
pembayaran masuk tol, sehingga menggunakan
pembayaran sistem elektronik. Pembayaran tol elektronik
ini disebut dengan e-toll.
Dampak Penggunaan e-Toll
Dampak positif :
1.  mengurangi kemacetan yang sudah jelas telah dirasakan oleh
masyarakat pengguna tol apalagi di jam sibuk seperti pagi hari dan sore
pada hari kerja.
2. berkurangnya kesalahan-kesalahan salah satunya seperti pemberian
uang kembalian yang kurang atau lebih bahkan adanya uang palsu.
3. Dengan adanya penerapan transaksi non tunai efektif untuk
menghindari adanya pembayaran dengan uang palsu baik itu secara
sengaja maupun tidak sengaja.
dampak negatif :
4. reader danchip e-toll tidak berfungsi.

5. terjadinya pengurangan pegawai (PHK) akibat sudah tergantikan oleh


mesin. dan
6. saldo dalam e-toll yang tidak bisa diuangkan kembali.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Insan Harapan. "Implementasi e-Government dalam Pelayanan Tol di
Indonesia." Journal of Entrepreneurship, Management and Industry (JEMI) 3.1 (2020): 7-
14.

Pertiwi, Anggun, et al. "REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK."

Anda mungkin juga menyukai