0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan7 halaman
Reformasi publik yang dilakukan pemerintah misalnya penggunaan layanan e-toll. E-toll memungkinkan pembayaran tol secara elektronik menggunakan kartu untuk mempercepat transaksi. Tujuannya adalah memangkas waktu layanan dan mengurangi kemacetan. Dampak positifnya termasuk mengurangi kemacetan dan kesalahan pembayaran, sementara dampak negatifnya adalah gangguan pada perangkat
Reformasi publik yang dilakukan pemerintah misalnya penggunaan layanan e-toll. E-toll memungkinkan pembayaran tol secara elektronik menggunakan kartu untuk mempercepat transaksi. Tujuannya adalah memangkas waktu layanan dan mengurangi kemacetan. Dampak positifnya termasuk mengurangi kemacetan dan kesalahan pembayaran, sementara dampak negatifnya adalah gangguan pada perangkat
Reformasi publik yang dilakukan pemerintah misalnya penggunaan layanan e-toll. E-toll memungkinkan pembayaran tol secara elektronik menggunakan kartu untuk mempercepat transaksi. Tujuannya adalah memangkas waktu layanan dan mengurangi kemacetan. Dampak positifnya termasuk mengurangi kemacetan dan kesalahan pembayaran, sementara dampak negatifnya adalah gangguan pada perangkat
suatu perubahan signifikan elemen-elemen birokrasi seperti kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, aparatur, pengawasan dan pelayanan publik, yang dilakukan secara sadar untuk memposisikan diri (birokrasi) kembali, dalam rangka menyesuaikan diri dengan dinamika lingkungan yang dinamis. CONTOH REFORMASI PUBLIK YANG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH Penggunaan layanan E-TOLL Penggunaan layanan E-TOLL PT Jasa Marga merupakan salah satu badan pemerintah yang sudah menerapkan e-government dalam memberikan dan menyediakan pelayanan publik (Akbar & Meirinawati, 2017). Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol yang efektif, efisien, aman dan nyaman, perlu melakukan pengembangan teknologi pada sistem pembayaran tol nontunai yang dapat mempermudah aksesibilitas di jalan tol. E-toll adalah kartu elektronik berisi saldo yang dapat menggantikan uang tunai sebagai alat pembayaran biaya masuk tol dengan menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification) melalui jarak jauh (Winarto & Sahetapy, 2019). Pengguna e-toll hanya perlu menempelkan kartu untuk membayar uang tol dalam waktu 4 detik, lebih cepat dibandingkan membayar secara tunai yang membutuhkan waktu 7 detik. TUJUAN PENGGUNAAN LAYANAN E-TOLL memangkas waktu layanan tranksaksi di gerbang tol serta mengatasi kemacetan akibat tingginya volume lalu lintas kendaraan. Prinsip e-government yang diterapkan oleh PT Jasa Marga adalah untuk mengatasi kemacetan akibat tingginya volume lalu lintas kendaraan pada pelayanan pembayaran masuk tol, sehingga menggunakan pembayaran sistem elektronik. Pembayaran tol elektronik ini disebut dengan e-toll. Dampak Penggunaan e-Toll Dampak positif : 1. mengurangi kemacetan yang sudah jelas telah dirasakan oleh masyarakat pengguna tol apalagi di jam sibuk seperti pagi hari dan sore pada hari kerja. 2. berkurangnya kesalahan-kesalahan salah satunya seperti pemberian uang kembalian yang kurang atau lebih bahkan adanya uang palsu. 3. Dengan adanya penerapan transaksi non tunai efektif untuk menghindari adanya pembayaran dengan uang palsu baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. dampak negatif : 4. reader danchip e-toll tidak berfungsi.
5. terjadinya pengurangan pegawai (PHK) akibat sudah tergantikan oleh
mesin. dan 6. saldo dalam e-toll yang tidak bisa diuangkan kembali. TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA Harahap, Insan Harapan. "Implementasi e-Government dalam Pelayanan Tol di Indonesia." Journal of Entrepreneurship, Management and Industry (JEMI) 3.1 (2020): 7- 14.
Pertiwi, Anggun, et al. "REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK."