Bila lapisan pasir jenuh air mengalami getaran, maka massa pasir tersebut akan cenderung
untuk memadat atau volumenya akan mengecil, bila dalam proses tersebut air dalam pori-
pori tanah pasir tidak dapat berdrainase, maka kecenderungan pasir untuk memadat
mengakibatkan kenaikan tekanan air pori, dan bila tekanan air pori meningkat terus hingga
menyamai tegangan total dalam elemen tanah, maka tegangan efektifnya menjadi nol dan
pasir akan kehilangan kekuatan gesernya sehingga akan berperilaku seperti cairan/lumpur.
MEKANISME LIKUIFAKSI
Likuifaksi terjadi ketika struktur pasir jenuh yang longgar rusak karena pergerakan
tanah. Sebagaimana struktur rusak, individu partikel yang longgar berusaha untuk
pindah ke konfigurasi yang padat. Dalam gempa bumi, bagaimanapun tidak ada
cukup waktu untuk air di pori-pori tanah untuk dapat diperas / dikeluarkan dari
tanah. Sebaliknya air "terjebak" dan mencegah partikel tanah untuk bergerak lebih
dekat satu sama lain. Hal ini disertai dengan peningkatan tekanan air yang
mengurangi kekuatan kontak antara individu partikel tanah, sehingga terjadi
pelunakan dan melemahnya deposit tanah.
MITIGASI LIKUIFAKSI
1. Pertama, evaluasi kondisi geologi. Evaluasi ini berguna untuk mengenali sifat fisik
dari material pembentuk lapisan tanah dan juga umurnya.
2. Kedua, evaluasi kondisi kegempaan. Liquifaksi hanya terjadi ketika energi dan
durasi gempa yang muncul cukup untuk memicunya. Besarnya energi dan durasi
ini menjadi batas ambang dengan kemampuan lapisan tanah untuk meredamnya.
3. ketiga, evaluasi kondisi muka air tanah. Kondisi lapisan tanah yang jenuh air atau
akan jenuh air ketika terinduksi gelompang gempa menunjukkan kerentanan yang
sangat tinggi untuk terliquifaksi.