MANAJEMEN PRAKTIK
PRAKTIK
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
PROFESIONAL
PROFESIONAL
Rahmawati Eka. Y 1810711020
Rahmawati Eka. Y 1810711020
Siska Agustina. L 1810711088
Siska Agustina. L 1810711088
Sondang Mariani. H1810711090
Sondang Mariani. H1810711090
Zahra Rasyida. R. F 1810711091
Zahra Rasyida. R. F 1810711091
MEMBER
MEMBER Widhi Nurfadillah 1810711094
Widhi Nurfadillah 1810711094
Zihan Evrianti. S 1810711096
Zihan Evrianti. S 1810711096
Fauziana Dzulhia. P 1810711102
Fauziana Dzulhia. P 1810711102
Dina Krismayanti 1810711103
Dina Krismayanti 1810711103
Rahmadia 1810711107
Rahmadia 1810711107
Vernanda Erlita. V 1810711108
Vernanda Erlita. V 1810711108
Manajemen
PENGERTIAN
01 Praktik
Keperawatan
Profesional
Widhi Nurfadillah 1810711094
Suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat
profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat
asuhan tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).
Aspek struktur ditetapkan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai
dengan derajat ketergantungan klien. Selain jumlah, perlu ditetapkan pula jenis tenaga
yaitu PP dan PA, sehingga peran dan fungsi masing-masing tenaga sesuai dengan
kemampuan dan terdapat tanggung jawab yang jelas. Pada aspek strukltur ditetapkan
juga standar renpra, artinya pada setiap ruang rawat sudah tersedia standar renpra
berdasarkan diagnosa medik dan atau berdasarkan sistem tubuh. Pada aspek proses
ditetapkan penggunaan metode modifikasi keperawatan primer (kombinasi metode tim
dan keperawatan primer)
TUJUAN MPKP
(MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN
PROFESIONAL)
Manajemen
Keperawatan Zihan (96)
(A)
Perencanaan
01
PILAR 1
Pendekatan Keperawatan Manajemen
Harian
Kepala
Ruangan
Rencana
Jangka Pendek Asuhan keperawatan
supervisi ketua tim dan
perawat pelaksana Rencana Harian
Berisi tentang rencana harian.
Kepala Tim
Dibuat sebelum operan jaga dilakukan
dan dilengkapi lagi saat dilakukan
Rencana Harian Penyelenggaraan asuhan
keperawatan pasien oleh tim yang
menjadi tanggung jawabnya,
Tindakan keperawatan
untuk sejumlah pasien
yang dirawat pada jam
dinasnya
• Membuat jadwal dan memimpin • Memimpin pendidikan
pendidikan kesehatan untuk kelompok kesehatan kelompok
Rencana keluarga
•
keluarga
Melakukan supervisi
perawat pelaksana
Jangka Menengah •
•
Membuat jadwal dinas
Keperawatan
03
PILAR 3
Hubungan Professional
• Rapat tim keperawatan yang
dilakukan minimal 1 (satu) bulan
sekali dengan durasi waktu minimal 1
(satu) jam
• Saat pertukaran dinas perawat pagi
dengan sore
• Case conference (konferensi kasus)
• Rapat tim kesehatan yang dilakukan
antara dokter ruangan, kepala
ruangan serta ketua tim
Ronde Karakteristik
Keperawatan
● Pasien terlibat secara langsung
● Pasien merupakan fokus kegiatan
● Ketua tim dan konselor melakukan
diskusi bersama
● Konselor memfasilitasi kreatifitas
● Konselor membantu
mengembangkan kemampuan PN
dan ketua tim dalam meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah.
Metode untuk menggali dan membahas
secara mendalam masalah keperawatan
yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan
Ronde Manfaat
Keperawatan
● Masalah pasien dapat teratasi
● Kebutuhan pasien dapat tepenuhi
● Terciptanya komunitas keperawatan
yang profesional
● Terjalin kerjasama antara tim
kesehatan
● Perawat melaksanakan model
asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar.
Metode untuk menggali dan membahas
secara mendalam masalah keperawatan
yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan
Langkah-langkah Ronde Keperawatan
Asuhan Keperawatan
Continuity Care
04
PILAR 4
Manajemen Asuhan Keperawatan
Dokumentasi Keperawatan
Tujuan Prinisp
● Alat komunikasi anggota tim ● Dilakukan segera setelah setiap langkah kegiatan
● Biling keuangan keperawatan.
● Bahan pendidikan ● Catat setiap respon pasien/keluarganya tentang
● Sumber data dalam menyusun NCP keadaannya.
● Audit keperawatan ● Pastikan kebenaran setiap data yang akan dicatat.
● Dokumen yang legal ● Data harus objektif dan bukan merupakan penafsiran
● Informasi statistik perawat
● Bahan penelitian ● Dokumentasikan dengan baik apabila terjadi perubahan
kondisi atau munculnya masalah baru
● Hindari dokumentasi yang baku
● Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas
● Data harus ditulis secara sah dengan menggunakan tinta
Dokumentasi Keperawatan
Lanjutan Prinsip
Proses
● Apabila terjadi salah tulis, coret dan
diganti dengan yang benar kemudian
ditandatangani.
● Cantumkan waktu tanda tangan dan nama
jelas penulis.
● Wajib membaca setiap tulisan dari
anggota kesehatan yang lain
● Dokumentasi harus dibuat dengan tepat,
jelas dan lengkap
SOR
(Sources Oriented Record)
Kelebihan : Kelemahan :
• Manajemen klasik yang menekankan • Tidak memberikan kepuasan pada
efisiensi, pembagian tiugas yang jelas pasien maupun perawat.
dan pengawasan yang baik. • Pelayanan keperawatan terpisah-pisah,
• Sangat baik untuk Rumah Sakit yang tidak dapat menerapkan proses
kekurangan tenaga. keperawatan.
• Perawat senior menyibukkan diri • Persepsi perawat cenderung kepada
dengan tugas manajerial, sedangkan tindakan yang berkaitan dengan
perawat pasien diserahkan kepada ketrampilan saja.
perawat junior dan atau belum
berpengalaman.
Metode Perawatan TIM
Metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep kooperatif dan kolaboratif.
Kelebihan Kelemahan
Kelebihan : Kekurangan :
• Perawat lebih memahami kasus per • Belum dapatnya diidentifikasi perawat
kasus penanggung jawab.
• Sistem evaluasi dari manajerial • Perlu tenaga yang cukup banyak dan
menjadi lebih mudah mempunyai kemampuan dasar yang
sama.
Metode Modifikasi
Metode modifikasi adalah penggunaan metode asuhan keperawatan dengan modifikasi
antara tim dan primer.
Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) dikembangkan beberapa jenis sesuai
dengan kondisi sumber daya manusia yang ada, antara lain adalah :
Model Praktek Keperawatan
Profesional III
RS Lekas Sembuh adalah rumah sakit umum swasta kelas C dengan kapasitas 86 tempat tidur yang
sudah melayani pasien dengan BPJS sejak tahun 2014. Ruang Melati merupakan salah satu ruang rawat
inap yang merawat semua spesifikasi penyakit (Interna, Bedah, Obygin, Neurologi, Urologi, Orthopedic,
THT, Pediatrik, Kulit, dan Jiwa) dengan kapasitas 14 tempat tidur. Jumlah perawat di ruang Melati yaitu 8
Orang termasuk kepala ruangan dan semua sudah berkualifikasi Ners. Komposisi tenaga non keperawatan
di ruang Melati tidak ada staff khusus, seperti admission, cleaning service, ahli gzi, namun strukturnya
menjadi satu dengan seluruh ruangan yang ada di RS Lekas Sembuh. Ruang Melati memiliki BOR 60%, rata
rata kategori klien yang dirawat adalah 1 orang total care, 4 orang partial care dan 3 orang self care, & hari
kerja efektif adalah 6 hari per minggu (40 jam/minggu). Ruang Melati menerapkan metode penugasan Tim,
timbang terima dilakukan sebanyak 3 kali setiap pergantian shift, dan sudah dilakukan validiasi Ke ruangan
pasien setiap pelaksanaan timbang terima. Ruang Melati telah memiliki SOP yang cukup, namun SOP
tersebut masih perlu ditambahkan dan beberapa SOP masih dalam tahap revisi. SAK yang ada diruangan
juga belum mencangkup 8 besar penyakit yang ada di ruangan, form-form dan media supervisi, penerimaan
pasien baru, dan discharge planning juga belum ada. Dokumentasi yang dilakukan perawat dilakukan secara
manual, masih banyak yang tidak lengkap, penulisan askep juga banyak yang tidak tepat, dan SBAR belum
terlaksana. Selain itu, tingkat kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan masih sangat rendah dan
tingkat kepuasan pasien masih rendah karena perilaku caring perawat masih kurang. Sementara rumah sakit
swasta di sekitar RS Lekas Sembuh cukup banyak dengan kualitas perawat yang sudah baik dan memiliki
sarana dan prasarana yang cukup lengkap.
Pengkajian Pilar 1
Perencanaan
Misi Rumah Sakit
Motto Rumah
Visi Rumah Sakit
Sakit
• Meningkatkan pelayanan kesehatan
Menjadi rumah sakit umum yang bermutu dan professional dengan
mengutamakan caring dan
swasta pilihan keluarga yang
keselamatan pasien.
terkemuka dalam pelayanan • Membangun sumber daya manusia
kesehatan, pendidikan, “Professional dan
(SDM) rumah sakit yang professional
professional kerja dan dalam memberikan pelayanan
mengutamakan kesehatan
terpercaya dengan ciri kesehatan penderita.”
semangat pulih tinggi, • Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang aman, informative,
efektif, efisien, manusiawi efektif, efisien dan manusiawi dengan
dan memuaskan. tetap memperhatikan aspek sosial.
Misi Instalasi Rawat
Tujuan Khusus Instalasi
Visi Instalasi Rawat Inap : Ruang Melati Rawat Inap : Ruang
Inap : Ruang Melati Melati
1. Meningkatkan komunikasi
dan koordinasi yang baik Melakukan asuhan keperawatan
Mengoptimalkan kepada pasien pada kasus-kasus
secara menyeluruh dengan
kesehatan dan semua spesifik penyakit, antara
tenaga kesehatan. lain :
keselamatan penderita
2. Optimalisasi sarana yang 1. Interna
dengan melibatkan
ada sehingga efektif dan 2. Bedah
pelayanan kesehatan
efisien. 3. Obygin
secara professional 4. Neurologi
3. Membangun sumber daya
manusia yang mampu 5. Urologi
6. Orthopedic
memberikan pelayanan
7. THT
kesehatan dalam lingkup 8. Pediatrik
semua spesifik penyakit. 9. Kulit
10. Jiwa
Rencana Harian
Ketua Tim
Waktu Kegiatan Keterangan
07.00 - Melakukan operan (timbang terima) dari perawat shift malam ke perawat shift pagi.
- Pre conference dilakukan bersama dengan 7 perawat lainnya
- Membimbing makan dan memberi obat pasien
08.00 Tn. T , tindakan pemberian Nebulizer ventolin 1 A + NaCl 1 cc
09.00 - Supervise perawat (dapat diatur sesuai dengan kondisi dan kebutuhan)
- Melakukan supervise pada ketua tim/perawat pelaksana.
PP 1 : Ns. Dina dengan tindakan pemberian Nebulizer ventolin 1 A + NaCl 1 cc dan injeksi.
PP 2 : Ns. Siska dengan tindakan pelaksanaan edukasi terkait prosedur operasi SC
PP 3 : Ns. Fauziana dengan tindakan pemberian terapi nebulizer ventolin 1 cc = NaCl 1 cc/ 8 jam dan teknik nafas dalam serta batuk efektif
PP 4 : Ns. Rahmawati dengan tindakan injeksi ketorolac 30 mg untuk mengurangi nyeri
11.00 Tn. D , tindakan pemberian terapi nebulizer ventolin 1 cc = NaCl 1 cc/ 8 jam dan teknik nafas dalam serta batuk efektif
10.00 17.00 00.00 Ny. S , tindakan injeksi ketorolac 30 mg untuk mengurangi nyeri
11.00 18.00 05.00 Tn. D , tindakan pendidikan kesehatan mengajarkan teknik nafas dalam dan batuk
efektif
SAK yang ada diruangan juga belum Jumlah perawat di ruang Melati
mencangkup 8 besar penyakit yang ada di
yaitu 8 orang termasuk kepala
ruangan, form-form dan media supervisi,
penerimaan pasien baru, dan discharge ruangan dan semua sudah
planning juga belum ada. Dokumentasi yang berkualifikasi Ners. Ruang
dilakukan perawat dilakukan secara manual, Melati telah memiliki SOP
masih banyak yang tidak lengkap, penulisan yang cukup, namun SOP
askep juga banyak yang tidak tepat, dan tersebut masih perlu
SBAR belum terlaksana. Selain itu, tingkat ditambahkan dan beberapa SOP
kepatuhan perawat dalam melakukan cuci
masih dalam tahap revisi.
tangan masih sangat rendah dan tingkat
kepuasan pasien masih rendah karena
perilaku caring perawat masih kurang.
Pengkajian Pilar 3
Pada pelaksanaan nya
hubungan professional secara
interal artinya hubungan yang
terjadi antara pembentuk
pelayanan kesehatan misalnya
antara perawat dengan
perawat, perawat dengan tim
kesehatan dan lain–lain.
Sedangkan hubungan
professional secara eksternal
adalah hubungan antara
pemberi dan penerima
pelayanan kesehatan.
• Pada kasus Jumlah perawat di ruang Melati yaitu 8 orang termasuk kepala
ruangan dan semua sudah berkualifikasi Ners. Sedangkan Komposisi
tenaga non keperawatan di ruang Melati tidak ada staff khusus, seperti
admission, cleaning service, ahli gzi, namun strukturnya menjadi satu
dengan seluruh ruangan yang ada di RS Lekas Sembuh.
• Ruang Melati menerapkan metode penugasan Tim, timbang terima
dilakukan sebanyak 3 kali setiap pergantian shift, dan sudah dilakukan
validiasi ke ruangan pasien setiap pelaksanaan timbang terima. Hubungan
profesional terjadi antara perawat dengan perawat atau kepala ruangan
dengan perawat melalui timbang terima.
• Ronde keperawatan dilakukan oleh kepala perawat, katim dan perawat
pelaksana yang semua sudah berkualifikasi ners dalam membahas
masalah keperawatan pada pasien dengan total care, partial care dan self
care.
Peran Masing-masing Anggota Tim
Peran Perawat Primer dan
Perawat Associate
• Menjelaskan data pasien yang • Menjelaskan hasil yang didapat.
mendukung masalah pasien. • Menjelaskan rasional (alasan ilmiah)
• Menjelaskan diagnosis keperawatan. tindakan yang diambil.
• Menjelaskan intervensi yang • Menggali masalah-masalah pasien yang
dilakukan. belum terkaji
Peran Perawat
Konselor
• Memberikan justifikasi • Mengarahkan dan koreksi
• Memberikan reinforcement • Mengintegrasikan konsep dan teori
• Memvalidasi kebenaran dari masalah yang telah dipelajari
dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan
Kasus:
RS Lekas Sembuh adalah rumah sakit umum swasta kelas C dengan kapasitas 86 tempat tidur yang
sudah melayani pasien dengan BPJS sejak tahun 2014. Ruang Melati merupakan salah satu ruang rawat
inap yang merawat semua spesifikasi penyakit (Interna, Bedah, Obygin, Neurologi, Urologi, Orthopedic,
THT, Pediatrik, Kulit, dan Jiwa) dengan kapasitas 14 tempat tidur. Jumlah perawat di ruang Melati yaitu 8
Orang termasuk kepala ruangan dan semua sudah berkualifikasi Ners. Komposisi tenaga non keperawatan
di ruang Melati tidak ada staff khusus, seperti admission, cleaning service, ahli gzi, namun strukturnya
menjadi satu dengan seluruh ruangan yang ada di RS Lekas Sembuh. Ruang Melati memiliki BOR 60%, rata
rata kategori klien yang dirawat adalah 1 orang total care, 4 orang partial care dan 3 orang self care, & hari
kerja efektif adalah 6 hari per minggu (40 jam/minggu). Ruang Melati menerapkan metode penugasan Tim,
timbang terima dilakukan sebanyak 3 kali setiap pergantian shift, dan sudah dilakukan validiasi Ke ruangan
pasien setiap pelaksanaan timbang terima. Ruang Melati telah memiliki SOP yang cukup, namun SOP
tersebut masih perlu ditambahkan dan beberapa SOP masih dalam tahap revisi. SAK yang ada diruangan
juga belum mencangkup 8 besar penyakit yang ada di ruangan, form-form dan media supervisi, penerimaan
pasien baru, dan discharge planning juga belum ada. Dokumentasi yang dilakukan perawat dilakukan secara
manual, masih banyak yang tidak lengkap, penulisan askep juga banyak yang tidak tepat, dan SBAR belum
terlaksana. Selain itu, tingkat kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan masih sangat rendah dan
tingkat kepuasan pasien masih rendah karena perilaku caring perawat masih kurang. Sementara rumah sakit
swasta di sekitar RS Lekas Sembuh cukup banyak dengan kualitas perawat yang sudah baik dan memiliki
sarana dan prasarana yang cukup lengkap.
Pengkajian
Kepala
Ruangan
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pilar 1 : Manajemen Approach
No. Jenis Kegiatan Dilaksanakan
Ya Tidak
Fungsi Perencanaan
1 Merencanakan jumlah, jenis dan mutu tenaga perawatan, serta tenaga lain √
sesuai kebutuhan ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya
Ya Tidak
1. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan karier √
tenagaperawatan melalui pendidikan dan latihan berjenjang
Ya Tidak
1. Menerapkan pemberian asuhan keperawatan sesuai standar √
(SAK, dan SOP) yang ada di ruangan
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
No. Jenis Kegiatan Dilaksanakan
Ya Tidak
1. Mempersiapkan dan memelihara kebersihan ruang rawat √
danlingkungannya
2 Menerima klien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang √
berlaku
3 Memelihara peralatan perawatan medis agar selalu dalam keadaan √
siap pakai.
4 Melaksanakan program orientasi kepada klien tentang ruangrawat √
inap dan lingkungannya, peraturan/tata tertib yang berlaku,
fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin
sehari-hari
17 Melaksanakan tugas, pagi, sore, malam dan libur secara bergilir sesuai √
jadwal dinas