Anda di halaman 1dari 16

EDUKASI

KESEHATAN &
KONSELING
KELUARGA
Disusun oleh : kelompok 5

Anisa silfia Lala Nur aulia


Muhamad Farhan Nenden latifah
Relah Sintia Sindi setiyani
Suci badriah
EDUKASI
KESEHATAN
1. PENGERTIAN
 Edukasi kesehatan adalah proses membuat
orang mampu meningkatkan kontrol dam
memperbaiki kesehatan individu.
Kesempatan yang direncanakan untuk
individu, kelompok atau masyarakat agar
belajar tentang kesehatan dan melakukan
perubahan-perubahan secara suka rela dalam
tingkah laku individu.
2. PRINSIP EDUKASI
KESEHATAN
Edukasi merupakan ‘behavior investment’ jangka
panjang. Artinya edukasi kesehatan baru dapat
dilihat beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang
pendek, edukasi kesehatan hanya menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan
masyarakat. Sedangkan peningkatan pengetahuan
saja belum akan berpengaruh langsung terhadap
indikator kesehatan.
Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh terhadap
perilaku sebagai hasil jangka menengah dari edukasi
kesehatan. Selanjutnya akan berpengaruh pada
peningkatan indikator kesehatan masyarakat sebagai
keluaran edukasi kesehatan.
3. RUANG LINGKUP EDUKASI
KESEHATAN

1. Dimensi sasaran edukasi


a. edukasi kesehatan individual
b. edukasi kesehatan kelompok
c. edukasi kesehatan masyarakat

2. Dimensi tempat pelaksanaan atau


aplikasinya, dapat berlangsung di berbagai
tempat, misal disekolah, rumah sakit,
tempat kerja, dan lain-lain
3. RUANG LINGKUP EDUKASI
KESEHATAN

3. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan


a.promosi kesehatan (health promotion)
b. perlindungan khusus (specific protection)
c. diagnosis dini dan pengobatan segera
(early diagnosis and prompt treatment)
d. pembatasan cacat (disability limitation)
e. rehabilitasi (rehabilitation).
METODE EDUKASI KESEHATAN

1. Metode Pendidikan Individual


spt : wawancara, bimbigan,dan penyuluhan
2. Metode pendidikan kelompok
Spt : ceramah, seminar.
3. Metode pendidikan massa
Spt : ceramah massa, diskusi di tv.
KONSELING
KELUARGA
1. PENGERTIAN KONSELING
KELUARGA
 Konseling adalah bantuan yang diberikan
oleh seseorang pembimbing kepada
seseorang konseli atau sekelompok konseli
untuk mengatasi problemnya dengan jalan
wawancara.
 keluarga adalah suatu ikatan persekutuan
hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup
bersama atau seorang laki-laki atau seorang
perempuan.
1. PENGERTIAN KONSELING
KELUARGA
 Konseling Keluarga adalah Suatu proses
interakif untuk membantu keluarga dalam
mencapai keseimbangan, dimana setiap
anggota keluarga memperoleh pencapaian
kebahagiaan secara utuh.
 Koneling keluarga adalah Proses upaya
bantuan yang diberikan kepada individu
sebagai anggota keluarga, baik dalam
mengaktualisasikan potensinya, maupun
dalam mengantisipasi serta mengatasi
masalah yang dihadapinya, yang dilakukan
melalui pendekatan sistem.
2. FUNGSI KONSELING
KELUARGA
 Fungsi
 Fungsi pengembangan
 Fungsi perbaikan
 Fungsi penyaluran
 Fungsi adaptasi
 Fungsi penyesuaian
 fungsi pemahaman
 Fungsi reventif
3.MANFAAT KONSELING
KELUARGA
 Menurunkan bahkan
menghilangkan stres dalam  Anggota keluarga lebih merasa
diri anggota keluarga. dirinya dipedulikan dan
 Membuat diri lebih baik, diperhatikan serta lebih dihargai
tenang, nyaman, dan bahagia. peranannya dalam keluarga.
 Lebih menghargai makna dan
 Lebih memahami diri sendiri hakikat kehidupan dan menerima
dan orang lain khususnya semua kenyataan yang terjadi
anggota keluarga yang lain dalam kehidupannya.
 Merasakan kepuasan dalam  Mengurangi bahkan
hidup. menghilangkan konfilik/tekanan
batin yang bergejolak dalam diri
 Mendorong perkembangan
individu dan dalam keluarga
personal.
tersebut.
 Membangkitkan motivasi  Meningkatkan hubungan yang
untuk menjadi pribadi yang lebih efektif dengan anggota
lebih tangguh, berkarakter, keluarga yang lain bahkan dengan
dan percaya diri. orang lain diluar keluarganya.
4. PENDEKATAN KONSELING KELUARGA

a. Pendekatan Sistem Keluarga


Menurut Bowen, dalam keluarga terdapat
kekuatan yang dapat membuat anggota
keluarga bersama-sama dan kekuatan itu
dapat pula membuat anggota keluarga
melawan yang mengarah pada individualitas.
b. Pendekatan Conjoint
Sedangkan menurut Sarti (1967) masalah
yang dihadapi oleh anggota keluarga
berhubungan dengan harga diri (self-esteem)
dan komunikasi
4. PENDEKATAN KONSELING
KELUARGA
c. Pendekatan Struktural
Minuchin (1974) beranggapan bahwa masalah
keluarga sering terjadi karena struktur
kaluarga dan pola transaksi yang dibangunn
tidak tepat. Seringkali dalam membangun
struktur dan transaksi ini batas-batas antara
subsistem dari sistem keluarga itu tidak
jelas.
5. TUJUAN KONSELING
KELUARGA
Setyawan,(1959) berpendapat bahwa tujuan
konseling adalah agar konseli dapat:
 Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karier serta kehidupannya dimasa
yang akan dating,
 Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan
yang dimilikinya seoptimal mungkin,
 Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya,
 Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi
dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai