Perpajakan
Manajemen perpajakan
1. Overview KUP
2. Overview PPh
3. Overview PPN
4. Pengertian Dasar Manajemen Pajak
5. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 1)
6. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 2)
7 . Tax Planning dan Pengendalian atas Penghasilan Usaha dan Penghasilan Lainnya
8 .Tax Planning dan Pengendalian atas Unsur-unsur Harga Pokok Penjualan dan
Pengurang Penghasilan Bruto
9 .Tax Planning dan Pengendalian atas PPh Pasal 21
10. Tax Planning dan Pengendalian atas unsur-unsur objek withholding tax (selain
PPh Pasal 21)
11.Tax Planning dan Pengendalian atas Pajak Pertambahan Nilai
12. Tax Planning dalam pemanfaatan tax incentives
13. Konsep dasar pajak internasional
14. Muatan Lokal
Pengertian Pajak
3
Pajak Perusahaan
Dipotong
PPh 23 atas
penghasilan jasa
Badan
Memotong
PPh 21
atas gaji
PPN atas
PBB penyerahan
Penghasilan Meterai barang/jasa
BPHTB
Beban yang dapat dikurangkan Pajak Daerah
Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak Lapor
• Angsuran pajak (PPh25) KPP
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24) Setor
Pajak kurang/lebih bayar (29/28 Kas negara
4
PAJAK dalam Perusahaan
Pajak atas Penghasilan Perusahaan
– Dibayar langsung oleh perusahaan :
• Angsuran pajak (PPh 25)
• Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
– Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)
– Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di Neraca utang
pajak / pajak dibayar dimuka
Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)
– Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain (21, 23, 26)
– PPN pajak atas penyerahan barang / jasa kena pajak
– Tidak muncul dalam laporan laba rugi, tetapi di Neraca sebagai utang atau pajak dibayar
dimuka
Pajak Lainnya
– PBB, pajak daerah, PPnBM beban
– Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)
– Pajak Daerah
– Bea Materai
5
PAJAK untuk Individu
Individu SPTnya berbeda
– Bekerja dari satu pemberi kerja
– Bekerja lebih dari satu pemberi kerja
– Pemilik usaha
Pajak atas Individu
– Dibayar langsung oleh individu:
• Angsuran pajak (PPh 25)
• Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
– Dipotong oleh pihak lain (PPh21, PPh23, PPh22, PPh24, tidak final, final, )
Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax) Pph 21, PPh
final
– Orang pribadi yang mempekerjakan pihak lain
– PPN untuk individu yang menjalankan usaha
Pajak Lainnya
– PBB, pajak daerah, PPnBM beban
– Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)
– Pajak Daerah
– Bea Materai
6
Ketentuan Umum
& Tata Cara
Perpajakan
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK
Pembayaran
(SSP) BPP
Banding
Pelaporan
(SPT)
MA
Kasasi
8
SELF-ASSESMENT SYSTEM
Menghitung Tarip x DPP Pajak Terutang
WP PT - KP
Melaporkan
SKPKB SKPN SKPLB
SPT SKPKBT
HUKUM PAJAK
ENTITAS
BISNIS
11
Pajak
Penghasilan
UU PAJAK PENGHASILAN (UU 36/2008)
Perubahan keempat dari UU 7/1983
Subyek Pajak
Obyek Pajak
• Obyek; bukan obyek; pengurang dan bukan pengurang
13
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (1 dan 1a)
Badan
Bentuk usaha tetap (BUT), merupakan
subyek pajak yang perlakuan pajaknya
dipersamakan dengan subyek pajak badan.
14
Definisi Penghasilan
Pasal 4 Ayat (1)
15
PPN dan PPnBM
UU PPN & PPnBM (UU 42/2009)
Perubahan keempat dari UU 8/1983
Obyek Pajak
17
Manajemen
Pajak
Definisi Manajemen Pajak
• Umum:
• Menerapkan peraturan perpajakan secara benar
• Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas
yang seharusnya.
ENTITAS BISNIS
TAX PLANNING
IGNORANCE ( KETIDAKTAHUAN )
ERROR ( KESALAHAN )
NEGLIGENCE ( KEALPAAN )
MISSUNDERSTANDING ( KESALAHPAHAMAN )
Perencanaan Pajak
• Perencanaan Pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak
dimana pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian
terhadap peraturan perpajakan, dengan maksud dapat diseleksi jenis
tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan.
• Tujuan perencanaan pajak adalah agar beban pajak (Tax Burden)
serendah mungkin dengan memanfaatkan peraturan yang ada tetapi
berbeda dengan tujuan pembuatan Undang-undang maka tax
planning disini sama dengan tax avoidance karena secara hakikat
ekonomis kedua-duanya berusaha untuk memaksimalkan
penghasilan setelah pajak (after tax return) karena pajak merupakan
unsur pengurang laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada
pemegang saham maupun diinvestasikan kembali.
Motivasi Perencanaan Pajak
1. Tahap Pemahaman
a. Memahami Peraturan Perpajakan.
b. Memahami Kondisi Internal.
c. Memahami Kondisi Eksternal.
d. Memahami Variabel-variabel Perencanaan Pajak.
- Variabel Entitas
1) Memindahkan Penghasilan
2) Memindahkan Biaya
3) Melakukan Transfer Pricing
- Variabel Waktu
- Variabel Peraturan Perpajakan
- Variabel Karakteristik (Kekhususan) Peraturan P33jak
2. Tahap Penentuan Tujuan
3. Tahap Pemilihan Strategi
4. TahapPenentuanTeknik
5. Tahap Implementasi
6. Tahap Evaluasi
ASPEK STRATEGIS PERENCANAAN PAJAK
Termasuk……………..
Sumber
Pembiayaan
Pemilihan sumber Dana – Aset tetap
Kesederhanaan Pemotongan
Dorongan Pengembangan
Investasi dan Tabungan
Perkembangan Ekonomi dan
Moneter
Objek Pajak Dikenai Pajak Final
Pasal 4 Ayat (2)
c. Warisan;
d. Harta, termasuk setoran tunai, sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau
jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/
atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali
yang diberikan oleh bukan WP, WP yang dikenakan pajak
secara final atau WP dengan Norma Penghitungan Khusus
(deemed profit);
f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi
sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;
Dikecualikan Sebagai Objek Pajak (3)
Pasal 4 Ayat (3)
Sehubungan dengan:
- usaha atau kegiatan; Penghasilan sebagaimana tersebut
- penjualan barang; Pasal 26, selama terdapat hubun
- pemberian jasa; efektif antara BUT dengan harta/ k
yang sejenis dengan yang dijalankan BUT yang memberikan penghasila
di Indonesia.
Non Deductible Expenses (1)
Pasal 9 Ayat (1)
Non Bukan
Deductible Objek
Expense Pajak
Pihak
Melakukan Pihak Menerima
Pengeluaran Penghasilan
Penghasilan dan Biaya sesuai Asas Resiprokalitas (1)
Pasal 4 Ayat (3) dan Pasal 9 Ayat (1)
Warisan
80
Definisi
Saat Terutang
Saat yang lebih dahulu antara akhir bulan diterimanya pembayaran
atau akhir bulan diperolehnya penghasilan.
81
Perbedaan Pengenaan
PPh 21 PPh 26
• WP Dalam • Subjek Pajak
Negeri (DN). Luar Negeri
(SPLN).
82
Subjek Pajak
Penerima uang
pesangon, pensiun, Bukan Pegawai
Pegawai. Tunjangan/ Jaminan yang melakukan
Hari Tua (THT/ JHT), pemberian jasa.
termasuk ahli waris.
Anggota Dewan
Komisaris atau
Mantan pegawai. Peserta kegiatan.
Dewan Pengawas
non pegawai.
Subjek Pajak
(Bukan Pegawai yang Melakukan Pemberian Jasa)
85
Objek Pajak (1)
86
Objek Pajak (2)
87
Pengecualian Objek
88
Ketentuan Khusus
89
Objek PPh 21 Final
Memperoleh pengurangan
tarif sebesar 50% dari tarif
Pasal 17 (tarif flat 25%).
Wajib pajak badan yang untuk bagian Penghasilan
memiliki nilai peredaran Kena Pajak dari
bruto kurang dari
Rp 50.000.000.000,00 Berlaku untuk bagian
Penghasilan Kena Pajak
dari bagian penghasilan
bruto sampai dengan Rp
4.800.000.000,00.
Pajak
Internasional
Pajak Internasional
104
PROSES PEMBERLAKUAN P3B
Negosiasi Indonesia
Negara X
PAJAK
PPN & PPnBM PBB BEA MATERAI
PENGHASILAN
ENTITAS
BISNIS
PAJAK
RETRIBUSI
DAERAH
PAJAK DAERAH
Pemerintah Propinsi
Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di
Atas Air
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan
Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah
dan Air Permukaan
A
SOAL 12
C
SOAL 13
D
SOAL 14
D
SOAL 15
A
SOAL 16
Perolehan aset akibat pemecahan usaha bagi entitas yang baru dibentuk
diukur berdasarkan...
A. Nilai sisa buku.
B. Nilai wajar.
C. Nilai yang ditetapkan Dirjen Pajak.
D. Nilai sisa yang telah disusutkan sesuai penyusutan fiskal.
B
SOAL 17
Nilai sisa buku akan dipergunakan sebagai nilai perolehan, apabila aset
diperoleh melalui...
A. Sumbangan keagamaan bersifat wajib.
B. Warisan.
C. Opsi A dan B benar.
D. Opsi A dan B salah.
C
SOAL 18
C
SOAL 19
C
SOAL 20
C
Contoh Soal
PT. ABC merencanakan akan melakukan penggabungan dengan PT. XYZ,
dimana pada tanggal efektif penggabungan tersebut, PT. ABC akan mengambil
alih seluruh harta dan menanggung semua kewajiban dari PT. XYZ. Adapun
perhitungan dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
NO. URAIAN HARGA JUAL NILAI BUKU
(MILYAR) (MILYAR)
1. Aktiva lancar 500 500
2. Aktiva tetap (bersih) 2.000 1.750
3. Aktiva lain 100 50
4. Harga beli kotor (1 | 2 | 3) 2.600 2.300
Dikurangi :
5. Kewajiban yang diambil alih 600 600
6. Harga beli bersih (4-5) 2.000 1.700
Pertanyaan :
Bagaimana aspek PPh dilihat dari sisi PT. ABC dan PT. XYZ apabila :
1. Transaksi pengambilan harta tersebut dilakukan dengan pembayaran tunai (cash for
assets)
2. Transaksi pengambil alihan harta tersebut dilakukan dengan pembayaran saham
(stock for assets)
TERIMA KASIH