Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN IMPOR PERDAGANGA

N INTERNASIONAL
Kelompok 10

Andrian budi prasetyo_1900010334


Alfin Santoso_1900010338
Gismah Herawati_1900010337
KEBIJAKAN IMPOR DIBEDAKAN MENJADI DUA
MACAM

• KEBIJAKAN TARIF BARRIER • KEBIJAKAN TARIF NON


BARRIER
suatu kebijakan proteksionis terhadap
tindakan oleh suatu negara yang
barang– barang produksi dalam neger secara terselubung ditujukan
i dari ancaman membanjirnya barang- untuk menghalangi masuknya
barang sejenis yang diimpor dari luar barang impor melalui berbagai
negeri, dengan cara menarik/mengen kebijakan yang bukan tarif bea
masuk.
akan pungutan bea masuk kepada set
iap barang impor yang masuk untuk di
pakai/dikonsumsi
KEBIJAKAN IMPOR

• Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor diartikan sebagi berb


agai tindakan dan peraturan yang dikerluarkan pemerintah, baik secara la
ngsung maupun tidak langsung, yang akan mempengaruhi struktur, kompo
sisi, dan kelancaran usaha untuk melindungi/mendorong pertumbuhan ind
ustri dalam negeri dan penghematan devisa.
DASAR KEBIJAKAN IMPOR
 Undang-undang no o.7 th 1994 tentang pengesahan persetujuan pembentukan organi
sasi perdgagangan internasional WTO
 Keppres no. 260 tahun 1967 tentang penegasan tugas dan tanggung jawab menteri pe
rdagangan dalam bidang perdagangan luar negeri
 Permendag no.54 /M DAG/PER/10/2009 tentang ketentuan umum di bidang impor
KETENTUAN UMUM DI BIDANG IMPOR
 Impor hanya bisa dilakukan oleh per
usahaan yang memiliki angka penge
nal importir (API)
 Barang yang diimpor harus dalam ke
adaan baru
 Dalam hal tertentu, menteri perdaga
ngan dapat menetapkan barang yan
g di impor dalam keadaan tidak baru
KEBIJAKAN IMPOR YANG DILAKU
KAN PEMERINTAH

 Kuota
 Tarif
 Subsidi
 Larangan impor
 Hambatan non-tarif
TUJUAN KEBIJAKAN IMPOR

 Menunjang terciptanya iklim usaha yang mendorong meningkatnya efesiensi dalam perdagangan
nasional
 Mengendalikan impor yang berkaitan dengan perlindungan terhadap hak atas kekayaan
intelektual
 Mendorong ilmu pengetahuan dan teknologi
 Mendorong investasi
 Menghambat devisa dan pengendalian inflasi
 Meningkatkan efesiansi impor melalui harmonsisasi tarif dan tata niaga impor
 Menertibkan dan meningkatkan peranan serta lembaga penunjang impor
 memenuhi ketentuan WTO
MANFAAT KEBIJAKAN IMPOR

 Mengurangi ketergantungan pada


impor
 Memperkuat sektor industri
 Mempercepat kesempatan kerja
 Menghemat devisa
Berikut 10 Barang yang Masih Diimpor oleh Indonesia

• Mesin dan peralatan mekanis (15,20 persen)


• Mesin dan perlengkapan elektrik (14,61 persen)
• Plastik dan barang dari plastik (6,06 persen)
• Kendaraan dan bagiannya (4,19 persen)
• Ampas/sisa industri (1,79 persen)
• Perangkat optik, fotografi, sinematografi, medis (1,53 persen)
• Gula dan kembang gula (1,96 persen)
• Biji dan buah mengandung minyak (1,25 persen)
• Produk farmasi (2,20 persen)
• Kapal, perahu, dan struktur terapung (0,33 persen)
Nilai impor menurut negara
ASEAN NEGARA LAINNYA
• Singapura (5,82 persen)
• Thailand (4,65 persen) • China (35,18 persen)
• Malaysia (3,72 persen) • Jepang (7,35 persen)
• Amerika Serikat (4,93
persen)
UNI EROPA • Korea Selatan (5,96
persen)
• Jerman (1,89 persen)
• Australia (3,93 persen)
• Belanda (0,59 persen) • Taiwan (2,92 persen)
• India (2,88 persen)
• Italia (1,28 persen)
KESIMPULAN
Kebijakan perdangan internasional di bidang impor diartikan sebagi berbagai tindakan
dan peraturan yang dikerluarkan pemerintah, baik secara langsung maupun tidak lang
sung, yang akan mempengaruhi struktur, komposisi, dan kelancaran usaha untuk meli
ndungi/mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan penghematan devisa.
Thanks
Kelompok 10

Anda mungkin juga menyukai