,
M.P.
dmarisandi@ub.ac.id
KETERSEDIAAN UNSUR HARA
DALAM TANAH
Ketersediaan hara bagi tanaman ditentukan oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
tanah mensuplai hara dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan tanaman untuk
menggunakan unsur hara yang disediakan.
Tujuan dari uji-tanah adalah mengukur faktor-
faktor ini dan menginterpretasikan hasil-
hasilnya dalam konteks perlakuan penyembuhan
yang mungkin diperlukan.
Beberapa faktor dapat ditentukan melalui
pekerjaan analisis laboratorium. Sedangkan
faktor lainnya seperti kandungan oksigen-udara
-tanah, suhu tanah dan lainnya, harus ditentukan
di lapangan.
Dalam menyarankan suatu prosedur untuk
mengukur ketersediaan unsur hara atau
menginterpretasikan hasil-hasil
pengukurannya, pengetahuan tentang
berbagai reaksi yang berlangsung dan
dialami oleh unsur hara dalam tanah sangat
penting.
Oleh karena itu dalam pembahasan kali ini
akan dipusatkan pada faktor-faktor yang
terlibat dengan suplai hara pada permukaan
akar tanaman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsentrasi
larutan tanah
Unsur hara yang larut dalam larutan tanah berasal dari
beberapa sumber seperti :
- pelapukan mineral primer,
- dekomposisi bahan organik,
- deposisi dari atmosfer,
- aplikasi pupuk,
- air irigasi,
- rembesan air tanah dari tempat lain, dll.
Ion-ion nitrat dan khlorida sangat mudah larut dan
lazimnya tidak membentuk senyawa yang tidak-larut
dengan komponen tanah. Akibatnya nitrat dan khlorida
yang ditambahkan ke tanah akan tetap berbentuk anion
dalam larutan tanah hingga diserap oleh akar tanaman
atau jasad renik, tercuci, atau mengalami reaksi
denitrifikasi nitrat.
Anion sulfat dalam tanah-tanah netral dan alkalis
mempunyai perilaku yg serupa dengan nitrat, tetapi
dalam tanah-tanah masam cenderung untuk dijerap oleh
koloid tanah.
Kebanyakan unsur hara lainnya membentuk beberapa
tipe senyawa yang kurang melarut dan cenderung
mempertahankan konsentrasi kesetimbangan dalam
larutan tanah.
Dengan demikian kation-kation larut air akan
berkesetimbangan dengan kation tukar; kation-kation
seperti Cu dan Zn mempunyai ciri-ciri asam (sebagai
aseptor elektron) dapt membentuk kompleks dengan
bahan organik tanah.
Ion ferri dan Al membentuk hidroksida atau oksida
hidrous yang tidak melarut; fosfor membentuk senyawa
Fe-fosfat, Al-fosfat dan Ca-fosfat yang tidak melarut.