PROPERTY &
KEWAJIBAN (LIABILITY)
Lawren F. Rajagukguk (190522033)
Octa Sya Husni (200522003)
Rizki Syafitri Harahap (200522013)
Fadhilah Sururi Nasution (200522035)
Anasela Tri Utami (200522076)
Mata Kuliah : Manajemen Risiko
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Risiko
Risiko yang mungkin terjadi atas properti (asset) mencakup
Properti
banyak hal seperti kebakaran, banjir, perusakan, dan lainnya.
Sumber Sosial : Sumber sosial mencakup kejadian yang muncul karena dorongan
sosial, sebagai contoh, kerusuhan yang terjadi yang berakibat
pada perusakan properti
Harta Benda
Terjadi jika kejadian buruk mempunyai dampak langsung terhadap properti, Contoh :
kebakaran menghancurkan bangunan merupakan kerugian langsung.
Elemen Waktu
Jika waktu diperhirtungkan dalam kerugian tersebut. Contoh : karena kebakaran
bangunan kantor tidak bisa dipakai/ disewakan dalam masa renovasi. Semakin lama
waktu perbaikan maka semakin besar kerugian yang dihadapi bank.
Metode Penilaian Kerugian
Asset
Jika Kebakaran menghanguskan bangunan, bagaimana mengestimasi kerugian atas
hangusnya bangunan tersebut? Beberapa teknik untuk mengestimasi kerugian sebagai
berikut :
01
NILAI (HARGA)
02
REPLACEMENT
COST (BARU)
03
REPLACEMENT
COST BARU
PASAR
DIKURANGI
DEPRESIASI
RISIKO GUGATAN
(LIABILITY)
Eksposure kerugian legal (liability) muncul jika pengadilan memutuskan kita sebagai
pihak yang harus membayar ganti rugi kepada pihak lain. Misal : pasien menuntut ganti
rugi kepada dokter yang dianggap malpraktek, Pengemudi menuntut produsen mobil
karena desain mobil yang rentan kecelakaan.
Kewajiban muncul jika bisa dibuktikan adanya pihak yang neglect (ceroboh atau tidak
hati-hati).
01
Adanya kewajiban
02
Gagal untuk
hukum untuk melaksanakan kewajiban
melaksanakan perhatian tersebut
yang memadai
03
Kerusakan atau cedera
penggugat
04
Adanya hubungan sebab akibat
antara perbuatan “sembrono”
dengan kerusakan
PERTAHANAN TERHADAP
TUNTUTAN KELALAIAN
01 02
Beberapa pertahanan legal terhadap tuntutan
kelalaian:
03
Kerusakan atau cedera
penggugat
04
Adanya hubungan sebab akibat
antara perbuatan “sembrono”
dengan kerusakan
JENIS-JENIS
JENIS-JENIS
INPUTED RES IPSA NEGLIGENCE
NEGLIGENC
NEGLIGENCE LOQUITUR
Pertanggungjawaban Kejadain yang timbul
kelalaian bisa cukup untuk
dialihkan kepada menunjukkan
pihak lain kelalaian
EKSPOSURE TERHADAP
GUGATAN HUKUM
Wilayah-wilayah gugatan hukum mencakup :
1. Kontrak Karyawan-Atasan
2. Pemilik Properti dengan pihak luar
3. Produk
4. Profesional
5. Lainnya
CONTOH KASUS : GUGATAN LIEBECK TERHADAP MCDOLAND'S
Pada bulan Februari 1992, Liebeck, wanita berusia 70 tahun dari Albuquerque, New Mexico, membeli kopi
yang masih panas dari drive-thru restoran McDonald’s, yang kemudian tumpah di pahanya, dan
mencederainya. Ia menuntut ganti rugi ke McDonald’s. Pada tahun 1994, jury menetapkan ganti rugi sebesar
2,9 juta dolar AS. Jumlah tersebut diturunkan menjadi 640 ribu dolar AS oleh hakim. Keduanya mengajukan
banding, dan akhirnya keduanya menyelesaikan masalah diluar pengadilan dengan jumlah yang tidak
disebutkan.
KECELAKAAN :
orang yang mengendarai mobil adalah cucu Liebeck yaitu Chris, yang sempat memarkirakn mobilnya agar
Liebeck bisa menaruh krim kopi dan gula ke kopinya. Liebeck menaruh gelas kertas kopi diantara kedua
pahanya dan berusaha membuka lubang pada penutup cangkir kopi. Dalam proses tersebut, dia menumpahkan
isi kopi tersebut pada lututnya. Liebeck mengenakan celana katun yang menyerap kopi lap, dan melindungi
kulitnya sewaktu dia duduk di atas tumpahan kopi panas tersebut selama 90 detik.
KECELAKAAN :
Liebeck dibawa kerumah sakit, dimana dia dinyatakan menderita luka bakar tingkat tiga pada 16% dari
kulitnya. Dia berada dirumah sakit selama delapan hari di mana dia menjalani bedah plastic kulitnya (skin
grafting). Dia menjalani perawatan selama dua tahun berikutnya.
TUNTUTAN & UPAYA PENYELESAIAN
Selama persidangan ditemukan bahwa Mc. D mensyaratkan Frenchise menyajikan kopi pada suhu derajat
Fahrenheit sesuai dengan rekomendasi Asosiasi Kopi Nasional AS (standar suhu derajat) untuk
mempertahankan standar kenikmatan meminum kopi. Pada suhu ini dapat membuat kulit melepuh dalam 2-7
detik. Pengacara Liebeck berargumen kopi tidak boleh lebih dari 140 derajat karena restoran lain juga ada yang
lebih rendah dari 140 derajat. Data yang diperoleh dari Mc. Donald’s selama kurun waktu 10 tahun ada sekitar
700 keluhan pelanggan tentang panasnya kopi dimana dalam sehari Mc. D membuat 1,3 juta cangkir kopi atau
cangkir/tahun. Berarti 1 keluhan pelanggan per cangkir kopi. Beberapa keluhan diselesaikan oleh Mc.
Donald’s terutama tumpahan yang cukup kuat buktinya
PENYELESAIAN HUKUMNYA
Dengan menggunakan prinsip comparative liability, jury menemukan bahw McDonald’s bertanggung jawab
sebesar 80% terhadap kejadian tersebut, sementara Liebeck berkontribusi sebesar 20%. Meskipun ada
peringatan tertulis pada cangkir kopi, juri memutuskan bahwa peringatan tersebut tidak cukup besar tulisannya
atau tidak cukup kuat. Juri memutuskan Liebeck berhak atas ganti rugi sebesar $200 ribu untuk kompensasi
cedera, yang kemudian diturunkan 20% menjadi $160.000. Sebagai tambahan, juri menetapkan $2,7 juta
sebagai denda hukuman (punitive damages). Tetapi hakim mengurangi denda hukuman menjadi $480 ribu,
sehingga Liebeck memperoleh $640 ribu total. McDonald’s dan Loebeck mengajukan banding, dan pada bulan
Desember 1994, keduanya menyelesaikan permasalahan di luar pengadilan dengan jumlah yang tidak
disebutkan. Diperkirakan jumlah tersebut sama dengan jumlah yang ditentukan oleh pengadilan.
THANKS !!