Anda di halaman 1dari 16

02011282126188

TINDAK PIDANA
KORPORASI
R A M A D H A N T R I K U R N I A W A N
PENGERTIAN KORPORASI
MENURUT AHLI
Menurut Utrecht/Moh. Soleh Djindang tentang korporasi
adalah :

“Suatu gabungan orang yang dalam pergaulan hukum bertindak bersama-sama


sebagai suatu subjek hukum tersendiri suatu personifikasi. Korporasi adalah
badan hukum yang beranggota, tetapi mempunyai hak
kewajiban sendiri terpisah dari hak kewajiban anggota
masing-masing.”

Adapun Yan Pramadya Puspa menyatakan yang dimaksud


dengan korporasi adalah :

“Suatu perseroan yang merupakan badan hukum; korporasi atau perseroan


disini yang dimaksud adalah suatu perkumpulan atau organisasi yang oleh
hukum diperlakukan seperti seorang manusia (personal) ialah sebagai
pengemban (atau pemilik) hak dan kewajiban memiliki hak menggugat ataupun
digugat di muka pengadilan. Contoh badan hukum itu adalah PT (Perseroan
Terbatas), N.V. (namloze vennootschap), dan yayasan (stichting); bahkan negara
juga merupakan badan hukum.”
Bentuk - Bentuk Korporasi

Korporasi Publik
01
Korporasi yang didirikan oleh pemerintah yang
mempunyai tujuan untuk memenuhi tugas-tugas
administrasi di bidang urusan publik. Contoh,
pemerintah kabupaten atau kota.
Korporasi Publik Quasi
03 Korporasi yang melayani kepentingan
Korporasi Privat umum (Public Service). Contoh, PT
02 Kereta Api Indonesia, Perusahaan
Korporasi yang didirikan untuk kepentingan
Listrik Negara, Pertamina,
privat/pribadi, yang dapat bergerak di bidang
Perusahaan Air Minum
keuangan, industri, dan perdagangan. Korporasi
privat ini sahamnya dapat dijual kepada
masyarakat, maka ditambah dengan istilah go
public.
APA ITU KEJAHATAN
KORPORASI?
Kejahatan Korporasi merupakan bagian dari kejahatan kerah putih,
namun lebih spesifik. Merupakan kejahatan teroganisasi dalam
hubungan yang kompleks dan mendalam antara seorang pimpinan
eksekutif dan manager dalam suatu tangan. Dapat juga berbentuk
sebagai perusahaan keluarga, namun tetap dalam kejahatan kerah
putih.
TINDAK PIDANA
KORPORASI MENURUT AHLI
Sutan Remy Sjahdeini dalam bukunya menjelaskan yang
dimaksud dengan tindak pidana korporasi adalah

“Tindak pidana, baik komisi maupun omisi, yang


dilakukan dengan sengaja dan bersifat melawan hukum
oleh personel pengendali korporasi atau diperintahkan
dengan sengaja olehnya untuk dilakukan oleh orang lain,
sepanjang tindak pidana tersebut dilakukan dalam batas
tugas, kewajiban dan wewenang dari jabatan personel
pengendali korporasi yang bersangkutan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan korporasi sebagaimana
ditentukan dalam Anggaran Dasar korporasi serta
bertujuan untuk memperoleh manfaat bagi korporasi, baik
berupa manfaat dinansial maupun non-finansial.”
BENTUK - BENTUK
KEJAHATAN
KORPORASI
Bidang ekonomi meliputi :
menipu pemegang saham, menipu masyarakat, menipu pemerintah,
membahayakan kesejahteraan/keselamatan masyarakat, membahayakan
karyawan, Intervensi illegal dalam proses politik, Property Crime, Transfer
Pricing, Under Invoicing, Over Invoicing dan Window Dressing

Bidang sosial budaya meliputi :


1) Kejahatan terhadap Buruh
2) Kejahatan HAKI
3) Kejahatan Narkotik
4) Menyangkut Masyarakat Lua
5) Kejahatan terhadap Lingkungan Hidup
6) Kejahatan terhadap Konsumen
KORBAN KEJAHATAN KORPORASI

a. Korban tidak menyadari dirinya dirinya sebagai korban (unaware victim)


b. Korban dari kejahatan korporasi bersifat abstrak (tidak nampak sebagai korban
c. Penyebaran korban yang meluas (The Diffusion of Victimization)
d. Korban berpartisipasi atau ada kaitannya dengan kejahatan korporasi (Participative
Victim).
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
KEJAHATAN KORPORASI

Persaingan
Dalam menghadapi persaingan bisnis, korporasi dituntut untuk
melakukan inovasi seperti penemuan teknologi baru, teknik pemasaran,
usaha-usaha menguasai atau memperluas pasar. Keadaan ini dapat
menghasilkan kejahatan korporasi seperti memata-matai saingannya,
meniru, memalsukan, mencuri, menyuap, dan mengadakan
persekongkolan mengenai harga atau daerah pemasaran.

Pemerintah
Untuk mengamankan kebijaksanaan ekonominya, pemerintah antara
lain melakukannya dengan memperluas peraturan yang mengatur
kegiatan bisnis, baik melalui peraturan baru maupun penegkan yang
lebih keras terhadap peraturan-peraturan yang ada. Dalam
menghadapi keadaan yang demikian, korporasi dapatmelakukannya
dengan cara melanggar peraturan yang ada, seperti pelanggaran
terhadap peraturan perpajakan, memberikan dana dana kampanye
yangilegal kepada para politisi dengan imbalan janji-janji untuk mencaut
peraturan yang ada atau memberikan proyek-proyek tertentu,
mengekspor perbuatan ilegal ke negara lain.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
KEJAHATAN KORPORASI

Karyawan
Tuntutan perbaikan dalam penggajian, peningkatan kesejahteraan dan
perbaikan dalam kondisi-kondisi kerja. Dalam hubungan dengan
karyawan, tindakan-tindakan korporasi yang berupa kejahatan,
misalnya pemberian upah di bawah minimal, memaksa kerja lembur
atau menyediakan tempat kerja yang tidak memenuhiperaturan
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.

Konsumen
Ini terjadi karena adanya permintaan konsumen terhadap produk- produk
industri yang bersifat elastis dan berubah-ubah, atau karena
meningkatnya aktivitas dari gerakan perlindungan konsumen.12 Adapun
tindakan korporasi terhadap konsumen yang dapat menjurus pada
kejahatan korporasi atau yang melanggar hukum, misalnya iklan yang
menyesatkan, pemberian label yang dipalsukan, menjual barangbarang
yang sudah kadaluwarsa, produk-produk yang membahayakan tanpa
pengujian terlebih dahulu atau memanipulasi hasil pengujian
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
KEJAHATAN KORPORASI

Publik
Hal ini semakin meningkat dengan tumbuhnya kesadaran akan
perlindungan terhadap lingkungan, seperti konservasi terhadap air
bersih, udara bersih, serta penjagaan terhadap sumber-sumber alam.
Dalam mengahadapi lingkungan publik, tindakan-tindkaan korporasi
Pengelompokan terhadap white collar karakteristik white collar crime pada
crime menurut Munir Fuady adalah umumnya dan kejahatan korporasi pada
sebagai berikut : khususnya adalah sebagai berikut :

White collar crime yang bersifat 1. Low visibility (visibilitas rendah),


01 individual, berskala kecil dengan 2. Complexity (kompleksitas),
modus operandi yang sederhana.
3. Diffusion of responsibility ( difusi
White collar crime yang bersifat tanggungjawab),
02 individual, berskala besar dengan
4. The diffusion of victimization (difusi
modus operandi yang kompleks
viktimisasi),
White collar crime yang melibatkan 5. Difficult to detect and to prosecute (sulit
03 korporasi. untuk mendeteksi dan untuk mengadili),
6. Lenient sanctions (sanksi ringan),
7. Ambiguous laws (hukum ambigu),
04 White collar crime di sektor publik.
8. Ambiguous criminal status (status pidana
ambigu).
Kejahatan yang menyangkut
Korporasi dibedakan menjadi
Kejahatan korporasi
01
yaitu yang dilakukan oleh korporasi dalam
usahanya mencapai tujuan korporasi untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
dengan melanggar hukum.
Kejahatan terhadap korporasi
03 seperti pencurian atau penggelapan
Korporasi jahat terhadap milik korporasi, disini yang
02 menjadi korban justru korporasi itu
yaitu korporasi yang bertujuan semata-mata
sendiri.
untuk melakukan kejahatan (dalam hal ini
korporasi hanya dipakai sebagai alat atau kedok
untuk melakukan kejahatan).
JENIS KEJAHATAN YANG
DILAKUKAN OLEH KORPORASI
White collar crime adalah salah satu jenis kejahatan yang dilakukan oleh
korporasi. White collar crime merupakan bentuk kejahatan
inkonvensional, memiliki karakteristik berbeda dengan kejahatan
konvensional, baik dari bentuk modus operandinya maupun dari pelaku
dan korbannya. Sehingga white collar crime dapat dibagi ke dalam
beberapa kelompok. Kejahatan kerah putih adalah kejahatan yang
dilakukan oleh kaum elit, pengusaha, bankir, atau para pejabat yang
mempunyai peran dan fungsi strategis atau akses kebijakan strategis
melalui korupsi, kecurangan, dan penipuan yang sangat merusak serta
menimbulkan korban yang bersifat massal.
BENTUK - BENTUK SANKSI 2. Sanksi administratif
BAGI KORPORASI Pengumuman Putusan Hakim
Pembubaran yang Diikuti dengan Likuidasi
Korporasi
A. Sanksi pokok Pencabutan Ijin Usaha yang Diikuti Dengan
Likuidasi Korporasi
Pembekuan Kegiatan Usaha
1. Sanksi penjara Perampasan Aset Korporasi oleh Negara
(denda) Pengambilalihan Korporasi oleh Negara
Penyitaan Korporasi
BENTUK - BENTUK SANKSI
BAGI KORPORASI Membangun atau membiayai
pembangunan proyek yang terkait dengan

B. Sanksi Tambahan
tindak pidana yang dilakukan,
Melakukan kegiatan sosial lainnya, baik
Melakukan pembersihan lingkungan atau clean yang ada kaitannya maupun yang tidak ada
up dengan biaya sendiri atau menyerahkan kaitannya dengan tindak pidana yang telah
pembersihannya kepada negara atas beban biaya dilakukannya dengan ditentukan jangka
korporasi (dalam hal melakukan tindak pidana waktu minimumnya dan biaya
lingkungan hidup); minimumnya oleh hakim.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai