Anda di halaman 1dari 4

Risalah HUKUM Fakultas Hukum Unmul, Juni 2007, Hal. 50 53 Vol. 3, No.

1
ISSN 021-969X

Perbandingan Ganti Rugi Pada Gugatan Wanprestasi dan Gugatan


Perbuatan Melawan Hukum

(Comparison of Indemnation in Wanprestasi Suit and Tort Suit)

EMILDA KUSPRANINGRUM
Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman
Jl. Ki Hajar Dewantara Kampus Gunung Kelua Telp. (0541) 7095092 Samarinda 75123
Email : elda_kuspra@yahoo.com

ABSTRACT

There are two because incidence of indemnation suit, those are wanprestasi indemnation
suit and tort indemnation suit. The differences between wanprestasi indemnation suit and tort
indemnation suit is the intention of suit, wanprestasi indemnation suit place plaintiff on course if
only the agreement do not fufilled thereby the indemnation in the form of losing of expected
advantage while target of tort indemnation suit is to place plaintiff position to situation initialy
before the happening of tort so that indemnation the given is real loss.

Key words: ganti rugi (indemnation), wanprestasi, perbuatan melawan hukum (tort)

PENDAHULUAN diharapkan sedangkan tujuan gugatan


perbuatan melawan hukum adalah
A. Latar Belakang Masalah menempatkan posisi penggugat kepada
Sejauh ini masyarakat pada umumnya keadaan semula sebelum terjadinya perbuatan
hanya mengenal tuntutan ganti rugi pada melawan hukum sehingga ganti rugi yang
peristiwa yang dalam istilah hukum kita kenal diberikan adalah kerugian yang nyata.
dengan kontrak, sedangkan diketahui bahwa
didalam keseharian terdapat suatu peristiwa B. Perumusan Masalah
yang menimbulkan kerugian kepada orang lain Bagaimanakah perbandingan antara
yang tidak hanya terjadi dari sebuah kontrak, ganti rugi pada wanprestasi dan ganti rugi
hal tersebut seringkali disebut dengan istilah pada perbuatan melawan hukum ?
Perbuatan Melawan Hukum. Apabila atas
perjanjian yang disepakati terjadi pelanggaran, PEMBAHASAN
maka dapat diajukan gugatan wanprestasi,
karena ada hubungan kontraktual antara pihak A. Wanprestasi
yang menimbulkan kerugian dan pihak yang Perikatan adalah suatu hubungan
menderita kerugian. Apabila tidak ada hukum dibidang hukum kekayaan dimana
hubungan kontraktual antara pihak yang suatu pihak berhak menuntut suatu prestasi
menimbulkan kerugian dan pihak yang dan pihak lainnya berkewajiban untuk
menderita kerugian, maka dapat diajukan melaksanakan suatu prestasi. Pasal 1233 Kitab
gugatan perbuatan melawan hukum. Undang-undang Hukum Perdata menyebutkan
Perbedaan antara ganti rugi pada sumber perikatan adalah perjanjian dan
gugatan wanprestasi dan gugatan perbuatan Undang-undang. Prof R. Subekti mengatakan
melawan hukum adalah tujuan, gugatan bahwa perjanjian pada umumnya bersifat
wanprestasi menempatkan penggugat pada timbal balik, hal ini dikatakan dalam
posisi seandainya perjanjian tersebut tidak mengkritisi Pasal 1313 Kitab Undang-undang
terpenuhi dengan demikian ganti rugi tersebut Hukum Perdata tentang Perjanjian, dimana
berupa kehilangan keuntungan yang dikatakan bahwa Perjanjian adalah perbuatan
Vol. 3, No. 1 Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul 51

dengan mana satu orang atau lebih kesengajaan maupun kelalaian dan (3)
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau perbuatan melawan hukum karena kelalaian
lebih. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Munir Fuady, 2005, 2-3), maka suatu
membedakakan dengan jelas antara perikatan perbuatan melawan hukum harus mengandung
yang lahir dari perjanjian dan perikatan yang unsur-unsur: (1) adanya suatu perbuatan, (2)
lahir dari undang-undang. perbuatan tersebut melawan hukum, (3)
Akibat hukum suatu perikatan yang adanya kesalahan dari pihak pelaku, (4)
lahir dari perjanjian memang dikehendaki oleh adanya kerugian bagi korban dan (5) adanya
para pihak, karena memang perjanjian hubungan kausal antara perbuatan dengan
didasarkan atas kesepakatan yaitu persesuaian kerugian. Suharnoko menambahkan, semula
kehendak antara para pihak yang membuat perbuatan melawan hukum hanya diartikan
perjanjian. Sedangkan akibat hukum suatu secara sempit yaitu yang melanggar undang-
perikatan yang lahir dari undang-undang undang saja, tetapi kemudian Hoge Raad
mungkin tidak dikehendaki oleh para pihak, memperluas pengertian perbuatan melawan
tetapi hubungan dan akibat hukumnya hukum bukan hanya melanggar undang-
ditentukan oleh undang-undang. Pada undang tetapi juga setiap perbuatan yang
umumnya semua kontrak diakhiri dengan melanggar kepatutan, kehati-hatian, dan
pelaksanaan apa yang disepakati, artinya kesusilaan dalam hubungan antara sesama
bahwa para pihak memenuhi kesepakatan warga masyarakat dan terhadap orang lain.
untuk dilaksanakan berdasarkan persyaratan
yang dicantum dalam perjanjian atau kontrak. C. Ganti Rugi
(I.G. Rai Widjaya, 2004,77), di teruskan oleh Berdasarkan Pasal 1242 kitab Undang-
oleh Rai Widjaya, bahwa pemenuhan undang Hukum Perdata dikatakan jika
perjanjian atau hal-hal yang harus perikatan itu bertujuan untuk tidak berbuat
dilaksanakan disebut prestasi, dengan sesuatu, maka pihak yang manapun jika yang
terlaksananya prestasi kewajiban-kewajiban berbuat berlawanan dengan perikatan, karena
para pihak berakhir, sebaliknya apabila si pelanggaran itu dan karena itupun saja
berutang atau debitur tidak melaksanakannya, berkewajibanlah ia akan penggantian biaya,
hal tersebut disebut wanprestasi. rugi, dan bunga. Ada dua sebab timbulnya
ganti rugi, yaitu ganti rugi karena wanprestasi
B. Perbuatan Melawan Hukum dan ganti rugi karena perbuatan melawan
Menurut pendapat Suharnoko perikatan hukum. Ganti rugi karena wanprestasi dan
yang lahir dari undang-undang terbagi menjadi perbuatan melawan hukum diatur dalam Buku
dua yaitu perikatan yang halal dan yang tidak III Kitab Undang-undang Hukum Perdata dari
halal (dalam hal ini perbuatan melawan Pasal 1243 sampai dengan Pasal 1252.
hukum). Sedangkan perikatan yang halal Dikatakan oleh Salim HS, ganti rugi
dibagi lagi menjadi perikatan yang lahir dari pada perbuatan melawan hukum adalah suatu
undang-undang saja dan perikatan yang lahir bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada
dari undang-undang yang berhubungan dengan orang yang telah menimbulkan kesalahan
perbuatan manusia. Adapun pengertian kepada pihak yang dirugikan, dan timbul
Perbuatan Melawan hukum didasari oleh pasal karena adanya kesalahan bukan karena adanya
1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata perjanjian, sedangkan ganti rugi karena
memiliki pengertian adalah perbuatan yang wanprestasi adalah suatu bentuk ganti rugi
melawan hukum yang dilakukan oleh yang dibebankan kepada debitur yang tidak
seseorang yang karena salahnya telah memenuhi isi perjanjian yang telah dibuat dan
menimbulkan kerugian bagi orang lain. Dalam disepakati oleh debitur dan kreditur.
ilmu hukum ada tiga katagori perbuatan Dalam Pasal 1246 Kitab undang-
melawan hukum yaitu (1) perbuatan melawan undang Hukum Perdata ada tiga macam ganti
hukum karena kesengajaan, (2) perbuatan rugi yang dapat diajukan oleh penggugat
melawan hukum tanpa kesalahan/tanpa unsur terhadap tergugat yaitu biaya ,rugi, dan bunga.
52 EMILDA KUSPRANINGRUM Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul

Dijelaskan oleh Suharnoko, biaya adalah umum seperti yang dimulai dari pasal 1243
segala ongkos yang telah dalam kenyataannya ada juga ganti rugi secara khusus yaitu ganti
memang sudah dikeluarkan oleh penggugat, rugi khusus yang timbul dari perikatan-
rugi adalah kerusakan barang milik penggugat, perikatan tertentu.
sedang pengertian bunga diartikan sebagai Ganti rugi yang terjadi karena
kehilangan keuntungan yang diharapkan dan perbuatan melawan hukum selain memuat
bunga moratoir atau bunga kelalaian, kerugian ganti rugi secara umum seperti yang termuat
seperti yang baru saja dipaparkan termasuk pada pasal 1243 sampai dengan pasal 1252
dalam jenis kerugian materiil atau kerugian juga memuat ganti rugi secara khusus antara
yang dapat dinilai dengan uang dan benda lain ganti rugi untuk semua perbuatan hukum
(Salim HS.2002, 102) . Selain ketiga hal (Pasal 1365), ganti rugi untuk perbuatan yang
kerugian tersebut diatas beberapa ahli juga dilakukan orang lain (Pasal 1366 dan 1367),
mengatakan ada kerugian yang sering disebut ganti rugi untuk pemilik binatang (Pasal 1368)
dengan kerugian immateriil atau kerugian dan ganti rugi untuk pemilik gedung yang
yang tidak dapat dinilai dengan uang atau ambruk (Pasal 1369), ganti rugi untuk
benda seperti penderitaan seseorang.(Salim keluarga yang ditinggal oleh orang yang
HS.2002, ) dibunuh (Pasal 1370), ganti rugi karena orang
yang terluka atau cacat anggota badannya
D. Perbandingan Ganti Rugi Pada (Pasal 1371) dan ganti rugi karena tindakan
Wanprestasi dan Ganti Rugi Pada penghinaan (Pasal 1372 sampai dengan Pasal
Perbuatan Melawan Hukum 1380) selain itu adapula ganti rugi khusus
Melihat pemaparan yang telah dalam perbuatan melawan hukum yang terkait
diuraikan diatas, maka secara teoritis dapat dengan tubuh orang, antara lain kerugian
kita lihat adanya perbedaan antara ganti rugi secara ekonomis, luka atau cacat pada tubuh
yang disebabkan oleh wanprestasi dan ganti korban, adanya rasa sakit secara fisik, secara
rugi yang disebabkan oleh perbuatan melawan mental seperti stress, sangat sedih, rasa
hukum. Pada prinsipnya kedua bentuk ganti bermusuhan yang berlebihan, cemas, dan
rugi baik yang disebabkan oleh wanprestasi gangguan mental/jiwa lainnya.
maupun oleh perbuatan melawan hukum
secara umum diatur di dalam Kitab Undang- PENUTUP
undang Hukum Perdata pada Pasal 1234
sampai dengan Pasal 1252, adapun Kitab Undang-undang Hukum Perdata
perbandingan diantara keduanya seperti yang membedakan antara ganti rugi pada gugatan
dikutip dari pendapat Munir Fuady adalah wanprestasi yang didasarkan pada hubungan
bahwa ganti rugi yang terjadi karena kontraktual antara penggugat dan tergugat, dan
wanprestasi mengenai biaya, rugi, dan bunga. ganti rugi pada gugatan perbuatan melawan
Adapun yang dimaksud dengan Biaya adalah hukum dimana tidak ada hubungan kontraktual
setiap cost atau uang atau apapun yang dapat antara penggugat dan tergugat.
dinilai dengan uang ang dikeluarkan secara Pada prinsipnya yang membedakan
nyata oleh pihak yang dirugikan, kemudian antara ganti rugi pada gugatan wanprestasi
yang dimaksud dengan rugi atau kerugian dan gugatan perbuatan melawan hukum adalah
adalah kekurangan (kemrosotan) nilai tujuan dari gugatan tersebut. Gugatan
kekayaan kreditur, Sedangkan yang dimaksud wanprestasi menempatkan penggugat pada
dengan Bunga adalah suatu keuntungan, yang posisi seandainya perjanjian tersebut tidak
seharusnya diperoleh tapi tidak jadi diperoleh terpenuhi dengan demikian ganti rugi tersebut
oleh pihak kreditur sebagai akibat wanprestasi berupa kehilangan keuntungan yang
dari kontak atau sebagai akibat tidak diharapkan, sedangkan tujuan gugatan
dilaksanakannya perikatan. (Munir Fuady, perbuatan melawan hukum adalah
2005, 136-137). Selanjutnya Munir Fuady juga menempatkan posisi penggugat kepada
menambahkan bahwa selain ganti rugi secara keadaan semula sebelum terjadinya perbuatan
Vol. 3, No. 1 Risalah Hukum Fakultas Hukum Unmul 53

melawan hukum sehingga ganti rugi yang Fuady, Munir, 2005, Perbuatan Melawan Hukum, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung.
diberikan adalah kerugian yang nyata.
Suharnoko, 2004, Hukum Perjanjian, Prenada Media,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Widjaya, I.G Rai, 2004, Merancang Suatu Kontrak,
Megapoin Kesaint Blanc, Bekasi.
A. Literatur
HS. Salim, 2001, Pengantar Hukum Perdata Tertulis, B. Peraturan Perundang-undangan
Sinar Grafika, Jakarta. Kitab Undang-undang Hukum Perdata

Anda mungkin juga menyukai