BERDASARKAN KUHPERDATA
Disusun Oleh:
FAKULTAS HUKUM
PEKANBARU
TAHUN 2023
dia
BAB I
PEMBAHASAN
perbuatan melawan hukum berdasarkan kuhperdata.Oleh karena itu, sebelum menjawab pokok
pertanyaan Anda mengenai perbedaan wanprestasi dan perbuatan melawan hukum, sebaiknya
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan konsep
perbuatan melawan hukum dan bagaimana persamaan dan perbedaan wanprestasi dengan
disimpulkan:
1. Perbuatan melawan hukum (Onrechtmatigedaad) adalah suatu ketentuan yang diatur dalam
Pasal 1365 KUHPerdata yang banyak terjadi dalam masyarakat. Berdasarkan Pasal 1365
negeri Belanda maupun di Indonesia, yang memperluas arti perbuatan hukum tidak hanya
melanggar undang-undang, melainkan juga melanggar kesusilaan dan kepatutan yang hidup
Ketentuan wanprestasi dapat Anda temukan dalam Pasal 1243 KUH Perdata yang
Melalui isi pasal tersebut, setidaknya ada 3 unsur wanprestasi, antara lain:
1. Ada perjanjian;
Sehingga, hal yang menyebabkan timbulnya wanprestasi adalah karena adanya cidera janji dalam
perjanjian yang menyebabkan salah satu pihak ingkar akan janjinya atau melanggar janji. Maka,
pihak yang cidera janji harus bertanggung jawab terhadap pihak yang dirugikan.
berbunyi:
Disarikan dari Merasa Dirugikan Tetangga yang Menyetel Musik Keras-keras, menjabarkan
c. Ada kerugian;
d. Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum itu dengan kerugian;
e. Ada kesalahan.
Sebagai informasi tambahan, dalam perbuatan melawan hukum si penggugat harus dapat
penggugat cukup menunjukkan adanya wanprestasi, sementara pembuktian, dalil bahwa tidak
Tuntutan pengembalian pada keadaan semula (reestitutio in integrum) hanyalah dapat dilakukan
jika terjadi gugatan perbuatan melawan hukum, sedangkan dalam gugatan wanprestasi tidak
Bilamana terdapat beberapa orang debitur yang bertanggung gugat, maka dalam hal
terjadi tuntutan ganti kerugian pada gugatan perbuatan melawan hukum, masing-masing debitur
dapat bertanggung gugat untuk keseluruhan ganti kerugian tersebut, sekalipun tidak berarti
bahwa tanggung gugat tersebut sama dengan tanggung renteng. Kalau dalam gugatan
wanprestasi, maka tuntutan pada masing-masing orang untuk keseluruhannya hanya mungkin
diajukan apabila sifat tanggung rentengnya dicantumkan dalam kontraknya atau apabila
onrechtmatigedaad, yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Buku III tentang
Perikatan, Pasal 1365 sampai dengan Pasal 1380. Beberapa sarjana ada yang mempergunakan
istilah “melanggar” dan ada yang mempergunakan istilah “melawan”. Wirjono Prodjodikoro
onrechtmatigedaad dalam bahasa Belanda lazimnya mempunyai arti yang sempit, yaitu arti yang
dipakai dalam Pasal 1365 Burgerlijk Wetboek dan yang hanya berhubungan dengan penafsiran
dari pasal tersebut, sedang kini istilah perbuatan melanggar hukum ditujukan kepada hukum
yang pada umumnya berlaku di Indonesia dan yang sebagian terbesar merupakan Hukum Adat”.
Terminologi “Perbuatan Melawan Hukum” antara lain digunakan oleh Mariam Darus
menentukan bahwa setiap perbuatan yang melawan hukum yang membawa kerugian kepada
seseorang lain mewajibkan orang karena salahnya menerbitkan kerugian ini mengganti kerugian
tersebut”. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan8 dan ISAdiwimarta9 dalam menerjemahkan buku
H.F.A. Vollmar juga mempergunakan istilah perbuatan melawan hukum. Selain itu, istilah yang
sama juga digunakan oleh MAMoegni Djojodirdjo10 dan Setiawan. 11 MA Moegni Djojodirdjo
perumusan melainkan hanya mengatur bilakah seseorang yang mengalami kerugian karena
perbuatan melawan hukum, yang dilakukan oleh orang lain terhadap dirinya, akan dapat
mengajukan tuntutan ganti kerugian pada Pengadilan Negeri dengan succes” Berdasarkan
rumusan di atas maka dapat dikatakan bahwa perbuatan melawan hukum adalah perbuatan yang
melanggar hak (subyektif) orang lain atau perbuatan (atau tidak berbuat) yang bertentangan
dengan kewajiban menurut undang-undang atau bertentangan dengan apa yang menurut hukum
tidak tertulis. seharusnya dijalankan oleh seorang dalam pergaulannya dengan sesama warga
masyarakat dengan mengingat adanya alasan pembenar menurut hokum Pasal 1233 Kitab
undangundang. Perikatakn adalah suatu hubungan hukum di bidang hukum kekayaan di mana
satu pihak berhak menuntut suatu prestasi dan pihak lainnya berkewajiban untuk melaksanakan
suatu prestasi. Sedangkan perjanjian menurut Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang atau lebih. Definisi ini mendapat kritik dari Prof. R. Subekti, karena hanya meliputi
perjanjian sepihak padahal perjanjian pada umumnya bersifat timbal balik, seperti perjanjian jual
beli, perjanjian sewa menyewa, perjanjian tukar menukar dan sebagainya. Sedangkan perikatan
yang lahir dari undang-undang terdiri atas perikatan yang lahir dari undangundang saja dan
perikatan yang lahir dari undang-undang yang berhubungan dengan perbuatan manusia.
Perikatan yang lahir dari undang-undang yang berhubungan dengan perbuatan manusia dapat
dibagi atas perikatan yang halal dan perikatan yang tidak halal, yaitu perbuatan melawan hukum.
Wanprestasi atau juga disebut dengan cidera janji atau ingkar janji merupakan
konsekuensi atau akibat tidak dipenuhinya suatu prestasi. Kamus Hukum,12 mengartikan
prestasi sebagai hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dikerjakan. Menurut Pasal 1234
KUHPerdata, disebutkan bahwa “Tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk
berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu.”Dari keterangan tersebut ada tiga
c. Tidak melakukan sesuatu, misalnya tidak melakukan persaingan curang, tidak melakukan
didasarkan pada hubungan kontraktual antara Penggugat dan Tergugat dan gugatan perbuatan
melawan hukum di mana tidak ada hubungan kontraktual antara Penggugat dan Tergugat.
pergeseran teori tersebut karena hubungan kontraktual antara Penggugat dan Tergugat tidak