I DEWA AYU AGUNG EGITA DEWAYANTI 18.321.2831 IDA AYU NYOMAN LITA SAWITRI 18.321.2839 NI MADE DESI ARI PARMITI 18.321.2845 NI MADE KIKKY PERMATASARI 18.321.2847 PUTU ANANDA PRADNYA PARAMITA PUTRI 18.321.2851 NI WAYAN DEVI LEONA CINTYA UTAMA.P 18.321.2858 PUTU DYAH CANDRA DEWI 18.321.2863 TU DE NGURAH PAPIN PRASETIYA 18.321.2864 Pengertian Akupuntur Kata akupunktur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum. akupunktur dapat didefenisikan sebagai suatu pengobatan yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien. Maksudnya adalah agar pasien sehat kembali. Tujuan dan Manfaat Terapi Akupuntur
Tujuan dilakukannya terapi akupunktur adalah
untuk mengembalikan keseimbangan energi tubuh (homeostasis), menjaga sirkulasi darah, menghangatkan tubuh dan mengoptimalkan terbentuknya antibodi pada tubuh pasien dengan adanya aliran energi atau kekuatan kehidupan (Qi) yang seimbang, dengan demikian gangguan kesehatan dapat teratasi (Saputra, 2005). Konsep Akupuntur Teori Yin-Yang Teori ini menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini dapat dibagi dan mempunyai dua aspek yang saling bertentangan tapi saling membentuk, bagaikan dua sisi mata uang yang paling bertolak belakang tetapi keduanya membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Dengan teori Yin Yang dijelaskan dan dinilai keadaan lingkugan, fisiologi organ tubuh manusia, patologi penyakit, cara pemeriksaan, penegakan diagnosa, cara terapi dan penilaian prognosis. Biofisiologi Mekanisme kerja akupunktur dalam penyembuhan yaitu dimana secara medik penusukan titik akupuntur yang merupakan daerah kulit yang banyak mengandung serabut syaraf akan merangsang sistem persarafan sehingga menimbulkan reaksi setempat (peredaran darah meningkat, produksi kolagen bertambah, dll), reaksi melalui jalur saraf tepi maupun saraf pusat dan reaksi pelepasan zat-zat neurohumoral. Titik Akupuntur
Terdapat 12 meridian organ dan 2 meridian istimewa
unilateral, sebagai berikut : 1. Meridian Paru-paru ( Lung - LU) Meridian Usus Besar ( Large Intestine - LI) Meridian Lambung (Stomach - ST) Meridian Limpa (Spleen - SP) Meridian Jantung ( Heart - HT) Meridian Usus Kecil (Small Intestine – SI) . Meridian Kandung Kemih ( Bladder - BL) Meridian Ginjal ( Kidney - KI) Meridian Perikardium ( Pericard - C) Meridian Sanciao (Triple Energizer - TE) Meridian Kandung Empedu (Gallblader - GB) Meridian Hati ( Liver - LR) Meridian TU (Governing Vessel - GV) Meridian REN (Conception Vessel - CV) Tenik Refleksi a. Menggunakan alat Bantu yang sesuai dengan ukuran jarum akupunktur yang akan dipakai. b. Teknik penusukan jarum akupunktur dengan jari telanjang sebagai jang sebagai berikut. Jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum, arahkan mata jarum pada titik akupunktur terpilih, akupunktur terpilih, dan tusukan tusukan dengan teknik tertentu tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar, dan lain (tegak lurus, menyudut, sejajar, dan lain-lain). Jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan tangan lainnya memegang batang jarum sebagai pengarah mata jarum dan penunjang jarum. jarum. Jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang jarum (dekat mata jarum), kemudian jarum ditusukkan dengan cara “memegaskan” jari telunjuk dan jempol tersebut. c. Jarum tanam atau jarum telinga ditusukkan menggunakan bantuan pinset tanpa gigi (nonchirrurgis pincet. d. Menggunakan mata jarum 5-7, dengan cara memberikan pukulan-pukulan ringan dan luwes di atas titik-titik (daerah) terpilih Indikasi pengobatan akupunktur: 1. Saluran nafas : berbagai radang yang ditujukan untuk mengatasi kondisi alergi dan meningkatkan daya tahan tubuh. 2. Mata : kelainan mata yang bersifat radang dan fungsional otot serta refraksi. 3. Mulut : untuk penanggulangan nyeri dalam pencabutan dan peradangan kronis. 4. Saluran makanan dan lambung : berbagai kelainan fungsional yaitu otot, ekkresi asam lambung, nyeri, dan peradangan. 5. Syaraf, otot, dan tulang : yaitu problem nyeri, kelemahan dan kelumpuhan serta peradangan persendian. Kontra-indikasi pengobatan akupunktur 1. Penderita dalam keadaan hamil 2. Penderita yang memakai pacu jantung 3. Menusuk dekat daerah tumor ganas 4. Menusuk pada kulit yang sedang meradang SOP Terapi Akupuntur
1. Tahap Pra- Interaksi
a. Persiapan Pasien Pastikan identitas klien; Kaji kondisi terakhir klien; Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan; Jaga privasi klien; Posisikan klien senyaman mungkin b. Persiapan alat Jarum akupunktur (ukuran jarum: 0,5 cun, 1 cun, 1,5 cun) Kursi atau tempat tidur datar Handscoon Kapas alcohol Bengkok 2. Tahap Orientasi Berikan salam, panggil klien dengan nama kesukaannya, cek identitas sesuai prosedur Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga Berikan kesempatan kepada klien atau keluarga untuk bertanya sebelum terapi dilakukan 3. Tahap Kerja Jaga privasi klien dengan menutup tirai Atur posisi klien dengan memposisikan klien pada posisi terlentang (supinasi)/duduk/duduk dengan tangan bertumpu di meja/berbaring miring/atau tengkurap dan berikan alas Bantu melepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat menghambat tindakan akupunktur yang akan dilakukan Cuci tangan dan gunakan handscoon Bersihkan (desinfeksi) daerah yang akan ditusukkan jarum (lokasi meridian sesuai indikasi) dengan kapas alcohol Ambil jarum sesuai ukuran (0,5 cun: wajah) ; 1 cun: lengan) ; 1,5 cun: gluteal), ukuran jarum disesuaikan dengan ketebalan kulit - Jika menggunakan alat bantu, masukkan jarum kedalam alat bantu dan dekatkan dengan kulit untuk ditusukkan. Alat bantu biasanya berupa berupa tabung kecil yang terbuat terbuat dari bahan plastik plastik seperti seperti sedotan - Jika tanpa bantuan alat atau jari tangan telanjang: - Jika jarum tebal: jari salah satu tangan memegang bagian pegangan pegangan jarum, arahkan arahkan mata jarum pada titik akupuntur akupuntur terpilih dan tusukkan dengan tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar, dll) - Jika jarum tipis: jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan tangan lainnya lainnya memegang memegang batang jarum sebagai sebagai pengarah mata jarum dan penunjang jarum; - Jika jarum berukuran kecil: jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang batang jarum (dekat mata jarum, kemudian kemudian jarum ditusukkan ditusukkan dengan cara “memegaskan” jari telunjuk dan jempol tersebut).
- Tanyakan perasaan klien setelah ditusukkan jarum, apakah
sudah merasa nyaman atau belum - Diamkan jarum ditempat penusukan selama 15 – 20 menit - Setelah sesi terapi selesai, cabut jarum dan disenfeksi area tusukan dengan kapas alkohol. 4. Tahap Terminasi
- Jelaskan pada klien bahwa terapi selesai
dilakukan; - Kaji respon klien setelah dilakukan terapi; - Berikan reinforcement positif pada klien; - Rapikan pakaian klien dan kembalikan pada posisi yang nyaman; - Rapikan alat – alat; - Dokumentasikan tindakan. Peran Perawat pada Terapi Komplementer Akupuntur
1. Caregiver 2. Advocate 3. Educator 4. Researcher OM SHANTI, SHANTI, SHANTI, OM