Anda di halaman 1dari 14

Kebijakan Nasional K3

Direktur Pemberdayaan Pengawasan Ketenagakerjaan

1
KEBIJAKAN

Serangkaian instruksi dari pembuat keputusan kepada


pelaksana kebijakan yang menjelaskan tujuan dan cara-
cara mencapainya
Nakamura & Smallwood, The Politic of Policy Implementation,1990

What are the government choose to do or not to do


Thomas R Dye, Understanding Public Policy, 1981
PROGRAM
1. Peningkatan pelayanan tehnis dan administratif yang handal
dan prima bagi seluruh satuan organisasi Ditjen Binwasnaker
2. Peningkatan ketenangan bekerja dan berusaha melalui
penegakan norma ketenagakerjaan
3. Peningkatan kesejahteraan dan keadilan pekerja/buruh
perempuan sesuai dengan harkat dan martabatnya serta
tumbuh kembang anak secara optimal baik fisik, mental,
sosial dan intelektualnya sebagai generasi penerus bangsa
4. Peningkatan budaya K3 melalui kerjasama baik langsung maupun tidak
langsung dengan Mitra Kerja
5. Peningkatan pemberdayaan pengawasan ketenagakerjaan
dalam rangka mencapai tujuan pengawasan ketenagakerjaan
secara optimal
Pengentasan
Kemiskinan

KETENAGAKERJAAN KETRANSMIGRASIAN

• Pendidikan (SDM)
• Kesehatan ( produktivitas)
• Kesempatan kerja Faktor Peran BINWASNAKER

Perlindungan Normatif Tenaga Kerja Pengawas KK KK & Hiperkes

Pelaksanaan Belum Efektif


PROGRAM BINWASNAKER Pengawasan NK
1. Peningkatan YANIS & adm yg
handal & prima Pengawasan
1. ∑ Pengawas Norma K3
2. Q Pengawas 2. Penegakan norma KK
Program Kegiatan
3. Struktur Orgn Daerah 3. Peningk. Kesra & keadil. Prp. Pengawasan
4. - Laporan & Informasi & Norma PA
- Kendali pengawasan tmbh kemb anak
Pemberdayaan
5. Anggaran & Sarana 4. Peningk .budaya K3 melalui Pengawasan KK
kerja
sama mitra kerja
5. Pemberdayaan Pengawasan Sesditjen
KK
TUJUAN

Terwujudnya Pengawasan
Ketenagakerjaan Secara Mandiri
(Independent ), Tidak Memihak (Fair Treatment ),
Profesional dan Seragam (equal implementation )
di Seluruh Indonesia
KEBIJAKAN NASIONAL K3
UU No.1/1970
• Aman

Peningkatan
Sehat
• Bebas Pencemaran Lingkungan Kerja produksi dan
• Nihil Kecelakaan dan PAK produktifitas
Di Tempat Kerja

K3 bersifat universal

Kebijakan yang dilakukan : Pengusaha dan


• Penetapan UU, Peraturan, SKB dan Standar Tenaga Kerja
• Koordinasi Nasional, KONREG, KORTEK

Dampak krisis ekonomi


Penutupan perusahaan PROPENAS
RENSTRA
Pengangguran

Pelaksanaan program K3 REPETA

Otoda sesuai UU No. 32/2005 dan PP No. 37/2006


Fungsi Pengawas Ketenagakerjaan
Dalam Siklus perumusan Kebijakan

Kebijakan PENGAWASAN Objek


Norma/ Pengawasan
Standar/ Makro / Pengawasan
Pedoman Mikro
Temuan

Perlu
Sesuai Tidak
Perbaikan
Norma Baru Sesuai
(UU/PP/Per.Men)
NOTA

Tindakan
hukum
DPR Menteri /
Dirjen

Laporan
Presiden Tripartitnas
Pimpinan
SEKNEG /
Biro Hukum unit
antar Dep
Pengawasan
• Sentralisasi kebijakan
• Desentralisasi operasional
ASPEK MATERIAL MORAL
Kerugian Finansial Jiwa/cacat (TMB)

Kepentingan Perusahaan Tenaga Kerja/Masyarakat

diwakili oleh
Pertumbuhan Ekonomi Kebijakan Perusahaan
PEMERINTAH

Sosial Control Perlu audit Kebijakan Publik

Class Action Oleh Auditor Undang-undang & Peraturan


independent
Perlu pengawasan/sangsi

Oleh Pegawai Pengawas


• Tempat kerja harus dijamiin memberikan keselamatan bagi
tenaga kerja yang bekerja
• K3 menjadi tanggung jawab Pengurus tempat kerja dan
Pengusaha
- Pengurus tempat kerja/Pengusaha harus
mempunyai komitmen untuk melaksanakan K3
• Kecelakaan dapat dicegah
• Tempat kerja harus dapat memberikan kesempatan bagi
setiap
tenaga kerja untuk mengembangkan potensi dirinya secara
maksimal
Upaya Peningkatan Komitmen Pengusaha
• Pembentukan Dewan K3 Nasional, Kep.Menaker No. Kep.155/MEN/1984
• Kewajiban untuk membentuk P2K3 di setiap tempat kerja melalui kebijakan
Menakertrans No. 04/MEN/1987
• Kewajiban untuk merekrut tenaga ahli K3 melalui kebijakan Menakertrans
No. 02/MEN/1992
• Pembentukan PJK3, Permenaker No. Per-04/MEN/1995
• Kewajiban melakukan sertifikasi peralatan
• Kewajiban melakukan sertifikasi kompetensi personil melalui kebijakan
Menakertrans :
- No. 01/MEN/1973 - Wajib Latih Hyperkes bagi Dokter Perusahaan
- No. 01/MEN/1979 - Wajib Latih Hyperkes bagi Paramedis Perusahaan
- No. 02/MEN/1982 - Kwalifikasi Juru Las
- No. 04/MEN/1985 - Pesawat Tenaga dan Produksi
- No. 05/MEN/1985 - Pesawat Angkat dan Angkut
- No. 01/MEN/1988 - Operator Pesawat Uap
- No. 01/MEN/1999 - Operator Pesawat Angkat dan Angkut
- No. 407/MEN/1999- Kompetensi Tehnisi Lift
• Kewajiban untuk menerapkan SMK3, Permenaker No.Per.No.05/MEN/1996
Auditor
SISTEM PENGAWASAN K3
DOKTER PRINSIP DASAR KONSEP PENGAWASAN
PEMERIKS K3
A
PUSDIKLAT KK & DILAKSANAKAN OLEH INSTITUSI YANG MANDIRI
P2K3 HIPERKES DENGAN PRINSIP PEMISAHAN OTORITAS
POLRI & PENGAWASAN (RIKSA/UJI/PENETAPAN) DENGAN
MENKEHAM AHLI K3 OTORITAS PERIJINAN/ SERTIFIKASI/ LISENSI
PJK3
(Contoh: SISTEM PENGAWASAN PTKLN)

PEGAWAI
PENGAWAS
ALAT
• Mekanik, pesawat
uap & bejana tekan
• Konstruksi bangunan
Kebijakan Objek • Instalasi listrik
Pengawasan PEMERIKSAA
PENGUJIAN PENETAPAN Pengawasan • Lingkungan kerja
(DIRJEN/KADIS N
K3 • Kesehatan kerja
) PERSONIL
• Tenaga kerja
Temuan
• Operator/
tehnisi/
Paramedis
• Petugas

Perlu Tidak
Sesuai
Perbaikan Sesuai
STANDAR
Nota
Standar Teknis (BSN & Internasional
• Penghentian
Tindakan pekerjaan
Standar Kompetensi BNSP • Segel
• Sidik

POLRI
Laporan
Kebijakan Unit Pengawasan
JEJARING KERJA
UU No.13/2003
Kab/Kota
BNSP
Departemen
UU No.1/1970
Propinsi Terkait
UU No.21/2003
Pusat
BSN Internal
UU No.32/2005 Terwujudnya Pengawasan
Ketenagakerjaan Secara Mandiri Depnakertrans
PMP No.14/1957 (Independent), Tidak Memihak, (Fair
dgn Lembaga
Treatment), Profesional dan Seragam PT. Jamsostek
perubahannya Hyperkes (Equal Implementation)
PMP No.7/1965 di Seluruh Indonesia Perguruan
Kep.Men DK3N Tinggi
No.155/1984
Per.Men Kebijakan
P2K3
No.04/1987 Lembaga Per.Men No.05/
Auditor SMK3 1996
Pengawasan
PJK3 Inspeksi
SDM Pengawasan UU No.13/2003
Per.Men
No.04/1995 Pengawas UU No.1/1970
PJ Diklat K3 Ketenaga
UU No. 3/1992
Strategi kerjaan
UU No.21/2003
1. Peningkatan kerjasama dengan instansi
Asosiasi K3 terkait baik dalam manupun luar Korwas UU No.32/2005
Profesional
negeri PPNS UU No. 8/1981
AD/ART K3
2. Pengembangan budaya dan etos kerja
PP. No 19/1974
Keppres No. 3. mitra kerja (Stake Holder) dalam
pengawasan ketenagakerjaan
12/2001 Per.Men
4. Pemantapan sistem pengawasan
KAN ketenagakerjaan
Ahli K3 No.04/1987
Keppres No.
5. Pengembangan strategi dan program Per.Men No.02/
59/2002 dalam rangka pencapaian penanganan
JARAK 1992
substansi teknis Pengawasan
AD/ART Ketenagakerjaan .
LSM (anak)
Peranan Standardisasi Dalam Sistem Pengawasan K3

TEKNIS K3 KOMPETENSI

Produk UU No.1/1970

Mesin
Metode uji
BNSP

PP No.102/2000
STANDAR • Std. & Sertf.
PP No.25 /2000
• Akreditasi
BSN SNI • Koordinasi

KONSENSU
PANTEK S LDP LSP
• USER UJK
• ASOSIASI
• CENDIKIAWAN
SERTIFIKASI
KONSENSU
S
DUNIA KERJA
RSNI

Anda mungkin juga menyukai