Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN NASIONAL

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Oleh :
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN K3

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
KEBIJAKAN

Serangkaian instruksi dari pembuat keputusan kepada


pelaksana kebijakan yang menjelaskan tujuan dan cara-
cara mencapainya
Nakamura & Smallwood, The Politic of Policy Implementation,1990

What are the government choose to do or not to do


Thomas R Dye, Understanding Public Policy, 1981
 K3 sebagai salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja
 K3 kurang mendapatkan perhatian yg memadai
dari semua pihak.
 Tingkat kepedulian masyarakat khususnya
masyarakat industri terhadap K3 relatif masih
rendah
 Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3
relatif rendah
 Tuntutan global dalam hal perlindungan K3
semakin meningkat
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Melindungi tenaga kerja atas
keselamatan dalam bekerja
• Terjaminnya orang lain di tempat
kerja
• Sumber produksi dapat dipakai
dengan aman dan efesien
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
DI TEMPAT KERJA

MGT
SDM

BAHAN
LINGKUNGAN KERJA

AMAN Prod’s
FAKTOR
PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAA


N
ANALISIS
6

1. Masyarakat
2. Perusahaan
3. Sinergitas / Koneksitas
IV. Budaya K3
Merupakan nilai-nilai yang ada pada diri pribadi dan atau
kelompok yang senantiasa mempengaruhi sikap mental
dan perilaku dari setiap orang maupun kelompok dalam
melakukan kegiatan/pekerjaan selalu peduli terhadap K3.

onesia
Ind
gsa
Ba n at an

a
k g

rg
a ra / un t / t

ua
y i k
g ka ka Individu
as str

el
n a
M du m Li rde ar
In u
um te asy K
m
Ciri-Ciri Berbudaya K3

 Mempunyai keinginan kuat untuk selalu melaksanakan K3


 Mempunyai motivasi untuk selalu melaksanakan K3
 Mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kemauan untuk
beraktivitas/bekerja secara selamat dan sehat
 Selalu peduli terhadap K3 dilingkungannya
 Bertanggung jawab atas K3
1. Masyarakat
 PJK3
Mendorong  Organisasi Profesi
Pelaksanaan  Assosiasi
K3  Perguruan Tinggi
Di  Pemerintah Pusat & Daerah
Masyarakat  DK3N / W / K

Meningkatnya Pemahaman Kepedulian setiap individu


Arti Pentingnya K3 maupun kelompok terhadap
K3 meningkat

K3 Menjadi Terciptanya Pelaksanaan K3 di


Kebutuhan Rumah Tangga, Lingkungan
Masyarakat Masyarakat dan Perusahaan/

9
Tempat Kerja
2. Perusahaan 


P2K3
Ahli K3
 Dokter Perusahaan & Pemeriksa
Mendorong Kesehatan
Terlaksananya  Operator
K3 Mandiri  Teknisi
disetiap
Perusahaan  Petugas
 Paramedis

Meningkatnya Kepatuhan Tingkat kecelakaan & PAK


Pengusaha/ Pengurus & dapat ditekan bahkan
Tenaga Kerja, dalam dihilangkan
Pelaksanaan Ketentuan dan
Standar K3
Terciptanya Ketenangan Kerja
dan Perlindungan K3

Tercapainya Peningkatan Efisiensi, efektifitas


dan produktifitas serta ketenangan berusaha
10
3. Sinergitas / Koneksitas
Indonesia
Berbudaya K3

• Budaya K3
• Kebiasaan Melaksanakan K3
• Berperilaku K3

 Pelaksanaan K3 di perusahaan
Peraturan &  Pelaksanaan K3 di masyarakat
Standar
Pembinaan K3 Pengawasan K3
• Lembaga • Metode
•SDM Biaya • Tatalaksana
11
KEPMENAKER NO 386 TAHUN 2014
TENTANG JUKLAK BULAN K3
NASIONAL 2015-2019

“ KEMANDIRIAN MASYARAKAT INDONESIA


BERBUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA TAHUN 2020 “

12
Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Pemenuhan Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

Meningkatkan Patisipasi Semua Pihak dalam Mencapai


Pelaksanaan Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara
optimal disetiap kegiatan usaha;

Meningkatkan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


menuju masyarakat mandiri berbudaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

13
Turunnya tingkat kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja;

Terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman,


dan efisien untuk mendorong produktivitas;

Terwujudnya kemandirian masyarakat berbudaya


Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

14
1. Menyusun dan meningkatkan kebijakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia di Bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pembinaan dan
pengawasan Keselamatan dan Kesehatan kerja ;
4. Meningkatkan Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan kesehatan kerja;
5. Meningkatkan Jejaring kerja dan peran serta instansi,
lembaga, personil dan pihak-pihak terkait

15
1. Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar,
pedoman dan kriteria;
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas pengawas di bidang
Keselamatan dan Kesehatan kerja;
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas Ahli K3, dokter,
personil, petugas, teknisi, operator di bidang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ;
4. Peningkatan kuantitas dan kualitas pembinaan
Keselamatan dan kesehatan Kerja bagi pengusaha, tenaga
kerja dan masyarakat;
5. Peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan/ lembaga/
badan bidang jasa Keselamatan dan Kesehatan kerja;

16
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
pembinaan, pemeriksaan dan pengujian K3;
2. Peningkatan pembinaan dan penilaian penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja;
3. Peningkatan penilaian dan pemberian penghargaan
Keselamatan dan kesehatan kerja;
4. Peningkatan kerjasama dengan instansi, institusi, lembaga,
asosiasi dan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan kesehatan
kerja;
5. Peningkatan kerja sama dengan instansi, institusi,lembaga
K3 di tingkat nasional dan internasional dalam rangka
pengembangan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja.
17
1. UU No. 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan berlakunya
UU Pengawasan Perburuhan tahun 1948
2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. UU No. 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan Konvensi
ILO No. 81 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan dalam
Industri dan Perdagangan
4. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
5. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
6. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan SMK3
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 33 Tahun
2016 tentang Tata Cara Pengawasan Ketenagakerjaan
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 38 Tahun
2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
Fungsi Pengawas Ketenagakerjaan
Dalam Siklus perumusan Kebijakan

Kebijakan PENGAWASAN Objek


Norma/
Standar/ Pengawasan Pengawasan
Pedoman Makro / Mikro
Temuan

Perlu
Sesuai Tidak Perbaikan
Norma Baru Sesuai
(UU/PP/Per.Men)
NOTA

Tindakan
hukum
DPR Menteri /
Dirjen

Laporan
Presiden Tripartitnas
Pimpinan
SEKNEG /
Biro Hukum unit
antar Dep
Pengawasan
Pengentasan
Kemiskinan

KETENAGAKERJAAN KETRANSMIGRASIAN

• Pendidikan (SDM)
• Kesehatan ( produktivitas)
• Kesempatan kerja Faktor Peran BINWASNAKER

Perlindungan Normatif Tenaga Kerja Pengawas KK KK & Hiperkes

Pelaksanaan Belum Efektif


PROGRAM BINWASNAKER
1. Peningkatan YANIS & adm yg
Pengawasan NK
handal & prima
Pengawasan
1. ∑ Pengawas 2. Penegakan norma KK
Norma K3
2. Q Pengawas 3. Peningk. Kesra & keadil. Prp. & Program Kegiatan
3. Struktur Orgn Daerah tmbh kemb anak
Pengawasan
4. - Laporan & Informasi Norma PA
4. Peningk .budaya K3 melalui
- Kendali pengawasan Pemberdayaan
kerja sama mitra kerja
5. Anggaran & Sarana Pengawasan KK
5. Pemberdayaan Pengawasan KK

Sesditjen
RUANG LINGKUP PENGAWASAN
 Obyek Pengawasan
 Tahapan Penanganan Pengawasan

OBJEK PENGAWASAN

 Instalasi / Peralatan Teknik


 Badan Usaha Bidang Tertentu
 Tenaga Profesi Khusus
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA

PASAL 5 (1)

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG
INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA

Dituntut
Dituntut profesional
profesional dan
dan memiliki
memiliki kompetensi
kompetensi ::
•• memahami
memahami peraturan
peraturan dan
dan standar
standar teknik
teknik K3
K3 yang
yang luas,
luas,
•• ahli
ahli mengidentifikasi
mengidentifikasi sumber
sumber bahaya
bahaya dan
dan
•• ahli
ahli membuat
membuat rekomendasi
rekomendasi syarat
syarat K3
K3 sesuai
sesuai standar
standar
Pola Pembinaan SDM Pengawas bidang K3
(Permenakertrans R.I No. Per. 20/Men/IX/2005)

 Pengawas Ketenagakerjaan Umum


 Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis
 K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan
 K3 Pesawat Angkat – Angkut
 K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
 K3 Konstruksi Bangunan
 K3 Kimia
 K3 Penanggulangan Kebakaran
 K3 Listrik
 Kesehatan Kerja
 Diklat Peningkatan Kemampuan (Up Grading)
KEBIJAKAN NASIONAL K3
UU No.1/1970
• Aman Peningkatan
• Sehat
• produksi dan
Bebas Pencemaran Lingkungan Kerja
• Nihil Kecelakaan dan PAK produktifitas
Di Tempat Kerja

K3 bersifat universal

Kebijakan yang dilakukan : Pengusaha dan


• Penetapan UU, Peraturan, SKB dan Standar Tenaga Kerja
• Koordinasi Nasional, KONREG, KORTEK

Dampak krisis ekonomi


Penutupan perusahaan PROPENAS
RENSTRA
Pengangguran

Pelaksanaan program K3 REPETA

Otoda sesuai UU No. 32/2005 dan PP No. 37/2006


• Tempat kerja harus dijamiin memberikan keselamatan bagi
tenaga kerja yang bekerja
• K3 menjadi tanggung jawab Pengurus tempat kerja dan
Pengusaha
- Pengurus tempat kerja/Pengusaha harus mempunyai
komitmen untuk melaksanakan K3
• Kecelakaan dapat dicegah
• Tempat kerja harus dapat memberikan kesempatan bagi
setiap
tenaga kerja untuk mengembangkan potensi dirinya secara
maksimal
IMPLEMENTASI SISTEM
Auditor
PENGAWASAN K3
Dokter
POLRI & Pemeriksa
MENKEHAM
P2K3 HIPERKES • Mekanik,
• Pesawat uap &
PUSDIKLAT Ahli K3 bejana tekan
PJK3 • Konstruksi
bangunan
• Instalasi listrik
PEGAWAI
• Lingkungan kerja
PENGAWAS/PPNS
• Kesehatan kerja
• Sertifikasi alat, &
personil
• Waktu kerja dan
Objek istirahat
Kebijakan Pengawasan • Pengupahan
Pengawasan PEMERIKSAAN PENGUJIAN PENETAPAN Ketenaga- • Syarat kerja
(DIRJEN/KADIS) kerjaan • Perempuan dan
anak bekerja
• Norma • PTK LN
Temuan • TKA
Ketenagakerjaan • Jamsostek
• Norma K3
PANTEK

LSP
Perlu
Sesuai Tidak Sesuai
Perbaikan
STANDAR
Nota
Standar Kompetensi BNSP Pabrikasi

Standar Teknis BSN Tindakan • Penghentia


n pekerjaan
• Segel
• Sidik
Laporan POLRI
Kebijakan Unit Pengawasan JEJARING KERJA
UU No.13/2003 BNSP
Kab/Kota Departemen
UU No.1/1970
Propinsi Terkait
UU No.21/2003 BSN
Pusat Terwujudnya Pengawasan Ketenagakerjaan Internal
UU No.32/2005 Depnakertrans
Secara Mandiri (Independent), Tidak
PMP No.14/1957 Memihak, (Fair Treatment), Profesional dan
dgn Lembaga
Seragam (Equal Implementation) PT. Jamsostek
perubahannya Hyperkes di Seluruh Indonesia
PMP No.7/1965 Perguruan
Permenaker 18 DK3N Tinggi
tahun 2016
Per.Men Kebijakan
P2K3
No.04/1987 Lembaga Per.Men No.05/
Pengawasan Auditor SMK3 1996
PJK3 Inspeksi
SDM Pengawasan UU No.13/2003
Per.Men
No.04/1995 Pengawas UU No.1/1970
PJ Diklat K3 Ketenaga UU No. 3/1992
Strategi kerjaan
UU No.21/2003
1. Peningkatan kerjasama dengan instansi UU No.32/2005
Asosiasi K3 terkait baik dalam manupun luar negeri Korwas
UU No. 8/1981
Profesional 2. Pengembangan budaya dan etos kerja PPNS
AD/ART K3
3. mitra kerja (Stake Holder) dalam PP. No 19/1974
pengawasan ketenagakerjaan
Keppres No.
4. Pemantapan sistem pengawasan Per.Men
12/2001 ketenagakerjaan
KAN Ahli K3 No.04/1987
Keppres No. 5. Pengembangan strategi dan program
59/2002
dalam rangka pencapaian penanganan Per.Men No.02/
JARAK substansi teknis Pengawasan 1992
Ketenagakerjaan .
AD/ART
LSM (anak)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dilaksanakan secara konsisten &
konsekuen berdasarkan ketentuan,
diharapkan dapat memberikan
konstribusi terhadap kinerja perusahaan,
serta kinerja pemerintah
maka
Indonesia berbudaya K3 dapat dicapai
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !

Anda mungkin juga menyukai