Heri Paski
Latar Belakang
Industri semen menghasilkan 0.5-0.8 ton CO2 / ton produksi, sedangkan pasir adalah
material alami tidak terbaharukan.
Proses produksi mortar menghasilkan limbah dan polutan. Pada proses pengerasan,
mortar juga mengeluarkan emisi gas CO2.
Penggunaan semen dan pasir dalam jumlah besar memiliki dampak lingkungan yang
besar.
Latar Belakang
Isu Keberlanjutan
Upaya pemerintah dalam mencapai target net-zero emission 2060 dengan melakukan
penerapan Sustainable Development Goals (SDG) / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Penerapan Environmental, Social, Governance (ESG) / Lingkungan, Sosial dan Tata
Kelola pada perusahaan dalam menjalankan bisnis untuk mencapai target Indonesia net-
zero emission 2060.
Lingkungan bisnis berkelanjutan dimaknai sebagai pendekatan bisnis yang
mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari kegiatan bisnis. Konsep
ini mendasarkan diri pada ide bahwa bisnis yang berkelanjutan tidak hanya bertujuan
untuk mencapai keuntungan finansial, tetapi juga mempertimbangkan tanggung jawab
sosial dan dampak lingkungan mereka.
Latar Belakang
Kewirausahaan Strategis
Pertanyaan Penelitian
Berapa besar dorongan Pemerintah Indonesia terhadap aturan keberlanjutan dalam
industri mortar?
Bagaimana kesiapan dan kemampuan perusahaan mortar di Indonesia terhadap teknologi
dan inovasi mortar?
Kapabilitas apa yang harus dimiliki oleh perusahaan mortar di Indonesia agar tetap unggul
dalam lingkungan bisnis berkelanjutan?
Bagaimana pengaruh kewirausahaan strategis dalam lingkungan bisnis berkelanjutan pada
industri mortar di Indonesia?
Bagaimana pengaruh pola pikir kewirausahaan terhadap inovasi produk dan biaya
produksi dalam lingkungan bisnis berkelanjutan?
Dasar Teori
Institutional Theory
Strategic Entrepreneurship
Entrepreneurial Mindset
H3 H4
Inovasi Produk
H1
Pola pikir
kewirausahaan
H2
Biaya produksi
H1. Pola pikir kewirausahaan mempengaruhi inovasi produk, dimana semakin tinggi pola pikir kewirausahaan, maka inovasi
produk juga semakin tinggi
H2. Pola pikir kewirausahaan mempengaruhi biaya produksi, dimana semakin tinggi pola pikir kewirausahaan, maka biaya
produksi bisa ditekan semakin rendah
H3. Hubungan antara pola pikir kewirausahaan dan inovasi produk dimoderasi oleh derajat aturan keberlanjutan, dimana
semakin tinggi aturan keberlajutan maka hubungan pola pikir kewirausahaan dan inovasi produk akan semakin tinggi
H4. Hubungan antara pola pikir kewirausahaan dan biaya produksi dimoderasi oleh derajat aturan keberlanjutan, dimana
semakin tinggi aturan keberlajutan maka hubungan pola pikir kewirausahaan dan biaya produksi akan semakin tinggi
Metodologi