Anda di halaman 1dari 10

Peran Pola Pikir Kewirausahaan terhadap

Inovasi Produk dan Biaya Produksi Mortar


dalam Lingkungan Bisnis Berkelanjutan

Heri Paski
Latar Belakang

Industri Mortar dan Tuntutan Lingkungan di Indonesia

 Industri mortar Indonesia berkembang pesat.


 Peralihan teknologi dari job-site mix menjadi dry mix (mortar instan).
 Produksi mortar di Indonesia ditaksir mencapai 10.8 juta ton pada tahun 2023, meningkat
10% dibandingkan tahun 2022.
 Semen dan pasir adalah bahan utama produksi mortar. Total pemakaian semen dan pasir
dalam mortar berkisar 70-95% berat mortar.

 Industri semen menghasilkan 0.5-0.8 ton CO2 / ton produksi, sedangkan pasir adalah
material alami tidak terbaharukan.
 Proses produksi mortar menghasilkan limbah dan polutan. Pada proses pengerasan,
mortar juga mengeluarkan emisi gas CO2.
 Penggunaan semen dan pasir dalam jumlah besar memiliki dampak lingkungan yang
besar.
Latar Belakang

Isu Keberlanjutan

 Upaya pemerintah dalam mencapai target net-zero emission 2060 dengan melakukan
penerapan Sustainable Development Goals (SDG) / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
 Penerapan Environmental, Social, Governance (ESG) / Lingkungan, Sosial dan Tata
Kelola pada perusahaan dalam menjalankan bisnis untuk mencapai target Indonesia net-
zero emission 2060.
 Lingkungan bisnis berkelanjutan dimaknai sebagai pendekatan bisnis yang
mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari kegiatan bisnis. Konsep
ini mendasarkan diri pada ide bahwa bisnis yang berkelanjutan tidak hanya bertujuan
untuk mencapai keuntungan finansial, tetapi juga mempertimbangkan tanggung jawab
sosial dan dampak lingkungan mereka.
Latar Belakang

Kewirausahaan Strategis

 Kewirausahaan strategis adalah aktivitas harmonisasi pencarian peluang dan keunggulan


kinerja perusahaan.
 Dalam kerangka teori kewirausahaan strategis diterangkan bahwa pola pikir, budaya dan
kepemimpinan kewirausahaan mendorong keunggulan kompetitif sehingga menciptakan
kesejahteraan.
 Salah satu elemen kewirausahaan strategis adalah pola pikir kewirausahaan, yaitu
perspektif berorientasi pada pertumbuhan yang mendorong fleksibilitas, kreativitas,
inovasi berkelanjutan, dan pembaharuan.
 Pada industri dengan dampak lingkungan dan sosial yang besar seperti industri mortar,
inovasi berkelanjutan serta fleksibilitas dan pengambilan resiko sangat dibutuhkan
perusahaan. Kemampuan tersebut diyakini dapat tercapai jika perusahaan memiliki pola
pikir kewirausahaan baik pada level individu maupun kolektif.
Rumusan Masalah

Hambatan dan Tantangan

 Tuntutan Pemerintah Indonesia kepada industri yang menyebabkan dampak lingkungan


dan sosial yang besar untuk menerapkan ESG sebagai andil dalam menyukseskan
Indonesia net-zero emission 2060
 Kesiapan perusahaan mortar di Indonesia untuk menjalakan bisnis dalam lingkungan
bisnis berkelanjutan dan keengganan terhadap teknologi dan inovasi baru.
 Menguji teori kewirausahaan strategis dalam lingkungan bisnis berkelanjutan pada
perusahaan mortar di Indonesia
 Kapabilitas yang harus dimiliki perusahaan mortar dalam menghadapi lingkungan bisnis
berkelanjutan
 Peran pola pikir kewirausahaan terhadap inovasi produk dan biaya produksi mortar di
Indonesia
Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan Penelitian
 Berapa besar dorongan Pemerintah Indonesia terhadap aturan keberlanjutan dalam
industri mortar?
 Bagaimana kesiapan dan kemampuan perusahaan mortar di Indonesia terhadap teknologi
dan inovasi mortar?
 Kapabilitas apa yang harus dimiliki oleh perusahaan mortar di Indonesia agar tetap unggul
dalam lingkungan bisnis berkelanjutan?
 Bagaimana pengaruh kewirausahaan strategis dalam lingkungan bisnis berkelanjutan pada
industri mortar di Indonesia?
 Bagaimana pengaruh pola pikir kewirausahaan terhadap inovasi produk dan biaya
produksi dalam lingkungan bisnis berkelanjutan?
Dasar Teori

Institutional Theory

Strategic Entrepreneurship

Entrepreneurial Mindset

Sustainability Business Environment


Aturan
keberlanjutan

H3 H4
Inovasi Produk

H1
Pola pikir
kewirausahaan
H2

Biaya produksi

H1. Pola pikir kewirausahaan mempengaruhi inovasi produk, dimana semakin tinggi pola pikir kewirausahaan, maka inovasi
produk juga semakin tinggi
H2. Pola pikir kewirausahaan mempengaruhi biaya produksi, dimana semakin tinggi pola pikir kewirausahaan, maka biaya
produksi bisa ditekan semakin rendah
H3. Hubungan antara pola pikir kewirausahaan dan inovasi produk dimoderasi oleh derajat aturan keberlanjutan, dimana
semakin tinggi aturan keberlajutan maka hubungan pola pikir kewirausahaan dan inovasi produk akan semakin tinggi
H4. Hubungan antara pola pikir kewirausahaan dan biaya produksi dimoderasi oleh derajat aturan keberlanjutan, dimana
semakin tinggi aturan keberlajutan maka hubungan pola pikir kewirausahaan dan biaya produksi akan semakin tinggi
Metodologi

Model Penelitian Kriteria Responden Responden

Penelitian kuantitatif • Perusahaan besar mortar yang Target sampel:


dengan metode: ada di Indonesia (minimal 10 1. Pemilik perusahaan
• Pengumpulan data perusahaan) 2. Direktur atau CEO perusahaan
(Questionnaire) • Responden minimal memiliki 10 3. Manajer perusahaan dalam
• Analisa data tahun pengalaman di industri unit:
mortar a. Strategis
• Jumlah responden (minimal 50 b. Keberlanjutan
orang; tergantung analisa yang c. Penelitian dan
digunakan) Pengembangan
• Tidak ada syarat umur atau jenis d. Produksi
kelamin
Daftar Perusahaan

1. Cipta Mortar (MU)


2. Sika
3. Adiwisesa Mandiri
4. Mortindo
5. Guna Bangun Jaya (Lemkra)
6. Jelambar Agung
7. Avia Avian
8. S3
9. Mitra Kiara
10. Demix
11. Leibel
12. Semen Indonesia
13. Mura Maha Agung
14. Grand Elephant
15. Dynamix

Anda mungkin juga menyukai