Anda di halaman 1dari 68

MANAJEMEN RISIKO PENANGANAN

BAHAN KIMIA BERBAHAYA


RUANG LINGKUP
1. Manajemen Risiko Untuk
Menciptakan Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Pada
Pemakaian, Penyimpanan Dan
Produksi Bahan Kimia
01
Berbahaya,

2. Tidak Mencakup
Manajemen Risiko
02 Pengangkutan Bahan Kimia
Berbahaya

3. Tidak Mencakup
Manajemen Risiko
Keselamatan Proses Bahan
Kimia Berbahaya 03
DEFINISI

Bahaya Adalah Segala Sesuatu Yang


Berpotensi Mencelakakan Risiko Adalah Kemungkinan Bahaya
Seseorang Dapat Mencelakakan Seseorang
RISK ASSESMENT

RISK ASSESSMENT

QUALITATIVE QUANTITATIVE
Qualitative Risk Assessment
MATRIKS RISIKO
Dampak

Tidak significant Minor Moderate Major Bencana


1 2 3 4 5
Kemungkinan Kejadian
(luka ringan) (luka tanpa cacat) (Luka dengan cacat (luka dengan cacat (lebih dari 3 orang
ringan) berat) mati)

Sangat sering
(terus menerus) S S H H H

Sering
(seminggu sekali) M S S H H

Kadang-kadang
(sebulan sekali) L M S H H

Jarang
(Setahun sekali) L L M S H

Jarang sekali
(diatas setahun sekali) L L M S S

Setiap organisasi memiliki matrik risiko sebagai kriteria risikonya sendiri


PRINSIP PENGENDALIAN RISIKO
Dampak
Tidak Minor Moderate Major Bencana
Kemungkinan significant 2 3 4 5
Kejadian 1 (luka tanpa (Luka dengan (luka dengan (lebih dari 3
(luka ringan) cacat) cacat ringan) cacat berat) orang mati)
Sangat sering
S S H H H
(terus menerus)
Sering
M S S H H
(seminggu sekali)
Kadang-kadang
L M S H H
(sebulan sekali)
Jarang
L L M S H
(Setahun sekali)
Jarang sekali
(diatas setahun L L M S S
sekali)
SUMBER & PENYEBAB POTENSI BAHAYA BKB
SUMBER & PENYEBAB
POTENSI BAHAYA BKB

Sifat Dan Karakteristik BKB

Jumlah BKB

Kondisi Lingkungan Kerja Instalasi, Tempat


Reaksi – Reaksi Kimia Yang
Dimana BKB Disimpan, Penyimpanan Peralatan,
Terjadi
Digunakan Atau Dibuat Diproduksi Atau Ditangani
SIFAT & KARAKTERISTIK BKB DITAMPILKAN
DALAM PICTOGRAM GHS
INFORMASI POTENSI BAHAYA BKB
DITAMPILKAN DALAM LABEL STANDAR GHS
IDENTIFIKASI BAHAYA SUATU BKB TERCANTUM
DALAM MSDS SECTION 2
POTENSI BAHAYA BKB TERJADI KARENA JENIS
REAKSI KIMIA

Sintesa/

Dekomposisi/

Perpindahan tunggal/

Perpindahan ganda/

Pembakaran/
POTENSI BAHAYA TEKANAN UAP
• Titik nyala (flash point) suatu cairan mudah terbakar akan menurun apabila
ditambahkan dengan sifat keteruapan,
• Panas yang ditambahkan pada cairan mudah terbakar (misalnya; radiasi panas, kerja
panas) akan menimbulkan campuran uap-udara mudah terbakar
• Kenaikan suhu pada cairan beracun akan meningkatkan konsentrasi uap beracun
diudara karena hasil reaksi eksotermis
• Apabila dalam wadah tertutup disimpan cairan dimana dalam wadah tersebut ada
ruang uap, maka tekanan dalam wadah tidak dapat dikurangi hanya dengan
mengurangi cairan,
• Tekanan uap dalam suatu wadah yang berisikan cairan dan terpapar panas akan
meningkat bahkan dapat meningkat secara ekstrim yang berdampak wadah pecah.
Kecuali wadah tersebut dipasang katup pembebas tekanan (relief valve)
POTENSI BAHAYA LARUTAN GAS-CAIR
• Kelarutan gas umumnya menurun dengan peningkatan suhu. Jadi, jika
larutan dalam wadah tertutup dipanaskan di atas suhu pengisian
selama transportasi atau penyimpanan, maka gas dapat terlepas dan
mengakibatkan tumpahan cairan (misalnya soda dalam kaleng yang
dikocok)
• Paparan larutan gas ke atmosfer akan menyebabkan penguapan
sampai tercapainya keseimbangan larutan cairan – gas
• Penyerapan gas yang cepat dalam wadah yang tidak memadai
ventilasinya dapat menyebabkan wadah melesak kedalam (implosion)
POTENSI BAHAYA PERUBAHAN FASE CAIR KE GAS
• Kontak air dengan logam cair atau garam panas atau minyak panas (semuanya diatas
100 derajat celcius pada tekanan atmosfer) akan menyebabkan ledakan uap dan
terlontarnya material.
• Kebocoran, atau tumpahan, bahan kimia yang dipertahankan sebagai cairan di atas
titik didih pada tekanan atmosfer (misalnya LNG) atau sebagai cairan dengan
pendinginan (misalnya amonia) dapat mengakibatkan awan uap yang cukup besar.
• Pendinginan mendadak pada wadah tertutup penuh uap akan menyebabkan
melesaknya (implosion) wadah karena kondensasi ke fase cairan
• Pendingan uap dalam wadah berventilasi akan menyebabkan terhisapnya material
dalam proses dan udara sekitar
• Penguapan dalam wadah tertutup dapat menghasilkan kenaikan tekanan dan
ledakan
POTENSI BAHAYA PERUBAHAN FASE PADAT KE
CAIR
• Semburan cairan dapat terjadi dari pipa terbuka ketika penyumbatan
padat dilepaskan oleh pemanasan dari luar, misalnya dengan uap.
• Melelehnya padatan dalam sistem tertutup dapat meningkatkan
tekanan internal yang signifikan.
POTENSI BAHAYA PERBEDAAN KEPADATAN CAIRAN
• Pemanasan cairan akan menyebabkan kenaikan tekanan hidrostatis
pada wadah tertutup, berpotensi menyebabkan ledakan atau
kebocoran wadah.
• Cairan dengan berat jenis lebih ringan akan menyebar dipermukaan
cairan dengan berat jenis lebih berat, apabila cairan ringan ini adalah
hidrokarbon akan sangat berbahaya apabila terbakar
POTENSI BAHAYA CAMPURAN CAIRAN TAK LARUT
• Titik didih dari campuran cairan yang tidak dapat larut dapat secara
signifikan lebih rendah daripada bahan kimia lain, sehingga dapat
mendidih secara tak terduga pada pencampuran panas.
• Sebagian pelarut dapat lepas ke udara dari campurannya
menyebabkan potensi bahaya
KONDISI LINGKUNGAN KERJA MEMPENGARUHI
TINGKAT RISIKO BKB
SISTEM MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERALATAN & INSTALASI
KIMIA MEMPENGARUHI TINGKAT RISIKO BKB

SISTEM
MANAJEMEN
METODE KAJIAN RISIKO

(5)
(1) (6)
Berapa Lama Waktu
Klasifikasikan Area Kerja Analisa Risiko
Paparan BKB

(4c)
(2) Verifikasi Persyaratan (7)
Identifikasi Potensi bahaya MSDS Terhadap Identifikasi Upaya
BKB Sesuai MSDS Penerapannya Di Area Pengendalian Risiko
Kerja

(4b)
(3) Identifikasi Cara (8)
Apakah Kegiatan rutin Pengendalian Bahaya BKB Catat Dalam Formulir
Atau Non Rutin ? Yang Sudah Ada Termasuk Kajian Risiko BKB
APD

(4) (4a)
(9)
Identifikasi Kondisi Tidak Gunakan Prinsip Segitiga
Monitor Dan Tinjau Upaya
Aman & Perilaku Tidak Api Untuk Identifikasi
Pengendalian Risiko
Aman Bahaya Kebakaran
FORMULIR ANALISA RISIKO BKB
RENCANA TINDAKAN PERBAIKAN
PENGENDALIAN RISIKO BKB

3 Risiko Otoreaksi

Risiko Tumpah 2

1 Risiko Kebakaran & Ledakan


HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
Memesan bahan kimia dalam kondisi sudah
Eliminasi
tercampur daripada melakukan
pencampuran sendiri
Contoh :
Subtitusi Memisahkan BKB dari pekerja atau BKB yang
satu dari BKB yang lain

Rekayasa Contoh :
Exhaust, Grounding, Antistatic Floor, Firewall

Contoh :
Administrasi JSA, SOP, Training, Sertifikasi, Pembatasan Volume BKB,
Explosion Proof
AP Contoh :
D
Helm, Eye glass, Ear protection, Apron, SCBA,
PENGENDALIAN RISIKO KEBAKARAN
KLASIFIKASI AREA BERBAHAYA – ZONA “0”

Earthing, Grounding

Penyalur Petir

Fire Proof & Explosion Proof

Dilarang Merokok

JSA & Hot Works Permit

Anti Electrical Static

Tambahkan Gas Inert

Dust Control & Housekeeping


KLASIFIKASI AREA BERBAHAYA

Klasifikasi Zona Berbahaya: Metode Penilaian Risiko Atmosfer Lingkungan Kerja Ada Gas Mudah Meledak

atmosphere selalu mengandung gas atau uap


mudah terbakar (paparan lebih dari 1000
jam/tahun)

atmosphere kadang – kadang mengandung


gas atau uap mudah terbakar pada kondisi
operasi normal (paparan 10 jam/tahun
sampai kurang dari 1000 jam/tahun)

atmosphere jarang mengandung gas atau uap


mudah terbakar pada kondisi normal, dan
berlangsung dalam waktu yang singkat
(paparan kurang dari 10 jam/tahun)
EARTHING VS GROUNDING
PENYALUR PETIR
EQUIPMENT NAME PLATE
PANDUAN SELEKSI PERALATAN & INSTRUMENTASI
ANTI ELECTROSTATIC
FIRE FIGHTING EQUIMENT & SYSTEM
FIRE FIGHTING EQUIMENT & SYSTEM
PEMAKAIAN GAS INERT

Gas inert ditambahkan


untuk mengurangi atau
menghilangkan oksigen
sampai level aman

Helium

Nitrogen

Argon
PENGENDALIAN RISIKO BKB TUMPAH
Spill Control
PENGENDALIAN RISIKO BKB TUMPAH
Spill Control
PENGENDALIAN RISIKO OTOREAKSI BKB
PENGENDALIAN RISIKO OTOREAKSI BKB
Teknik Analisa Risiko

1. Hazard & operability analysis

2. Failure mode & effect analysis

3. Bow Tie Analysis

4. Dow Index
HAZOP ANALYSIS

Node Sub Sistem Deviasi Penyebab Dampak Pengaman Rekomendasi


1 Feed Tank Steam terus mengalir, Sambungan valve steam dan Cell Feed Tank Memasang interlock apabila motor stop, Inspeksi sistem interlock, level,
Pompa supply elektrolit pompa P1 lepas meledak menjaga level 80%, memasang sirine dan PH meter
P1 gagal menutup dengan suara keras saat level tangki tidak
tercapai, memasang ph meter pada jalur
kondensat.
FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS

ID Peralatan Fungsi Kegagalan Penyebab Dampak Rekomendasi


CV-001 Valve gas Menyalurkan dan Valve gagal menutup Kerusakan pada gasket valve Gas bocor, menyentuh Inspeksi gasket valve rutin
menghentikan aliran gas sumber panas dan meledak
kedalam sistem X1
BOW TIE ANALYSIS

Penyebab Pencegahan Kecelakaan Pengendalian Dampak

Gas bocor dari


Selang/Pipa tertarik selang/pipa

Interlock

Valve & Kopling Isolasi


SOP Pemuatan

Sistem deteksi kebocoran gas


Gas bocor dari
Riksa uji selang/pipa Selang /Pipa pecah tangker

Sistem CO2/Foam
Selang/Pipa sudah
Kebakaran & ledakan
rapuh
Dow Index
Perhitungan kategori bahaya kebakaran didapatkan dari index :
1. Index kebakaran & ledakan (F&E Index)
2. Index keberacunan (T Index)
F & E Index
F = MF X (1 + GPHTot) X (1 + SPHTot)

Dimana :
MF : Faktor material, tindakan pencegahan terhadap potensi energy dari BKB berdasarkan
Tabel NFPA
GPHTot : Bahaya proses umum; tindakan pencegahan bahaya yang menjadi bawaan proses

SPHTot : Bahaya proses khusus; tindakan pencegahan bahaya karena karakteristik dan kondisi
proses bersifat khusus
Material Factor “MF”
Bahaya proses umum “GPHTot”
GPHTot
= Reaksi Nilai penalty Reaksi Nilai penalty
Faktor penalty reaksi eksotermis
+ Combustion 0.2 Halogenisation 1.0
Faktor penalty reaksi endostermis Hydrogenation 0.3 Nitrarion 1.25
+
Hydrolysis 0.3
Faktor penalty perpindahan & penanganan bahan
+ Alkylation 0.3
Faktor penalty proses didalam ruangan Isomerization 0.3
+
Sulfonation 0.3
Faktor penalty lainnya
Neutralization 0.3
Esterification 0.5
Oxidation 0.5
Polymerization 0.5
Condensation 0.5
Bahaya proses umum “GPHTot”
GPHTot
= Reaksi Nilai penalty
Faktor penalty reaksi eksotermis Calcination 0.2
+
Faktor penalty reaksi endostermis Electrolysis 0.2
+ Pyrolysis or cracking 0.2
Faktor penalty perpindahan & penanganan bahan
Combustion process for all above 0.4
+
Faktor penalty proses didalam ruangan
+
Faktor penalty lainnya
Bahaya proses umum “GPHTot”
GPHTot
=
Faktor penalty reaksi eksotermis
Metode Nilai penalty
+
Faktor penalty reaksi endostermis Truk tangki, kapal 0.5
+ Material disimpan dibawah suhu atmospheric boiling point 0.3
Faktor penalty perpindahan & penanganan bahan
+ Material disimpan diatas suhu atmospheric boiling point 0.6
Faktor penalty proses didalam ruangan
+
Faktor penalty lainnya
Bahaya proses umum “GPHTot”
GPHTot
=
Faktor penalty reaksi eksotermis Kondisi proses didalam ruangan Nilai penalty
+ Cairan mudah terbakar diatas flashpoint tetapi dibawah atmospheric boiling
Faktor penalty reaksi endostermis 0.3
point
+
Faktor penalty perpindahan & penanganan bahan Cairan mudah terbakar atau LPG diatas atmospheric boiling point 0.6
+
Faktor penalty proses didalam ruangan
+
Faktor penalty lainnya
Bahaya proses umum “GPHTot”
GPHTot
=
Faktor penalty reaksi eksotermis Kondisi proses didalam ruangan Nilai penalty
+
Faktor penalty reaksi endostermis
Pengepakan, pengisian kedalam drum atau kantong atau kotak
+ 0.5
menggunakan pompa sentrifugal atau mesin pencampur
Faktor penalty perpindahan & penanganan bahan
+
Faktor penalty proses didalam ruangan
+
Faktor penalty lainnya
Bahaya proses khusus “SPHTot”
SPHTot
=
Suhu Nilai penalty
Faktor penalty suhu proses
+ Diatas flash point 0.25
Faktor penalty tekanan rendah Diatas atmospheric boiling point 0.6
+
Faktor penalty kondisi mudah terbakar didalam atau sekitarnya Titik nyala rendah (auto ignition) seperti hexane, carbon disulphide 0.75
+
Faktor penalty tekanan operasi
+
Faktor penalty suhu rendah
+
Faktor penalty Kuantitas bahan mudah terbakar
+
Faktor penalty kemungkinan hilangnya bahan karena korosi atau erosi
+
Faktor penalty kemungkinan kebocoran packing atau sambungan
Bahaya proses khusus “SPHTot”
SPHTot
Kondisi Nilai penalty
=
Faktor penalty suhu proses Kebocoran udara kedalam proses tidak menimbulkan potensi bahaya 0.0
+
Faktor penalty tekanan rendah Kebocoran udara kedalam sistem menimbulkan bahaya 0.5
+
Faktor penalty kondisi mudah terbakar didalam atau sekitarnya Sistem pengumpulan hydrogen 0.5
+
Kebocoran pada vacuum distillation yang akan menimbulkan bahaya 0.75
Faktor penalty tekanan operasi
+
Faktor penalty suhu rendah
+
Faktor penalty Kuantitas bahan mudah terbakar
+
Faktor penalty kemungkinan hilangnya bahan karena korosi atau erosi
+
Faktor penalty kemungkinan kebocoran packing atau sambungan
Bahaya proses khusus “SPHTot”
SPHTot
=
Faktor penalty suhu proses
+ Kondisi Nilai penalty
Faktor penalty tekanan rendah Bahan mudah terbakar disimpan dalam tangki diluar ruang 0.5
+
Proses dekat area mudah terbakar, atau digunakan nitrogen atau udara untuk menjaga
Faktor penalty kondisi mudah terbakar didalam atau sekitarnya 0.75
kondisi diluar batas explotion
+
Faktor penalty tekanan operasi
+ Proses secara normal pada rentang mudah terbakar 1.0
Faktor penalty suhu rendah
+
Faktor penalty Kuantitas bahan mudah terbakar
+
Faktor penalty kemungkinan hilangnya bahan karena korosi atau erosi
+
Faktor penalty kemungkinan kebocoran packing atau sambungan
Bahaya proses khusus “SPHTot”
SPHTot
=
Faktor penalty suhu proses
+
Faktor penalty tekanan rendah
+
Faktor penalty kondisi mudah terbakar didalam atau sekitarnya
+
Faktor penalty tekanan operasi
+
Faktor penalty suhu rendah
+
Faktor penalty Kuantitas bahan mudah terbakar
+ Bahan Faktor koreksi
Faktor penalty kemungkinan hilangnya bahan karena korosi atau erosi
+ Kental;tars, bitumen, minyak
Faktor penalty kemungkinan kebocoran packing atau sambungan Tabel logaritma digunakan untuk X 0.7
pelumas, aspal
cairan mudah atau sangat mudah
terbakar, apabila digunakan untuk Gas bertekanan X 1.2
bahan lain maka diberikan koreksi
sebagai berikut : Gas cair bertekanan mudah
X 1.3
terbakar

Proses moulding,extrution -
Bahaya proses khusus “SPHTot”
SPHTot
=
Faktor penalty suhu proses
+
Faktor penalty tekanan rendah
+
Faktor penalty kondisi mudah terbakar didalam atau sekitarnya
+
Faktor penalty tekanan operasi Kondisi Nilai penalty
+ Proses bekerja diantara suhu: -30oC – 0oC 0.3
Faktor penalty suhu rendah
+ Proses bekerja dibawah -30oC 0.5
Faktor penalty Kuantitas bahan mudah terbakar
+
Faktor penalty kemungkinan hilangnya bahan karena korosi atau erosi
+
Faktor penalty kemungkinan kebocoran packing atau sambungan
Bahaya proses khusus “SPHTot” Flammable materials in process
SPHTot
=
Faktor penalty suhu proses
+
Faktor penalty tekanan rendah
+
Faktor penalty kondisi mudah terbakar didalam atau sekitarnya
+
Faktor penalty tekanan operasi
+
Faktor penalty suhu rendah
+
Faktor penalty Kuantitas bahan mudah terbakar
+ Rumus factor : Y = 0.305 log eQ -2.965
Faktor penalty kemungkinan hilangnya bahan karena korosi atau erosi
+ Dimana :
Faktor penalty kemungkinan kebocoran packing atau sambungan e : heat of combustion materials, kJ/Kg
Q : Kuantitas flammable materials, Kg
Bahaya proses khusus “SPHTot”
SPHTot
=
Faktor penalty suhu proses
+
Faktor penalty tekanan rendah
+
Faktor penalty kondisi mudah terbakar didalam atau sekitarnya
+
Faktor penalty tekanan operasi
+
Faktor penalty suhu rendah
+
Faktor penalty Kuantitas bahan mudah terbakar
+
Faktor penalty kemungkinan hilangnya bahan karena korosi atau erosi
+
Faktor penalty kemungkinan kebocoran packing atau sambungan
Bahaya proses khusus “SPHTot”
SPHTot
=
Faktor penalty suhu proses
+
Faktor penalty tekanan rendah
+
Faktor penalty kondisi mudah terbakar didalam atau sekitarnya
+
Faktor penalty tekanan operasi
+
Faktor penalty suhu rendah
+
Laju korosi Nilai penalty
Faktor penalty Kuantitas bahan mudah terbakar
+ Kurang dari 0.5 mm/th, dengan risiko korosi pitting atau lokal 0.1
Faktor penalty kemungkinan hilangnya bahan karena korosi atau erosi Diatas 0.5 mm/th dan kurang dari 1 mm/th 0.2
+
Faktor penalty kemungkinan kebocoran packing atau sambungan Diatas 1 mm/th 0.5
Bahaya proses khusus “SPHTot”
SPHTot
=
Faktor penalty suhu proses
+
Faktor penalty tekanan rendah
+
Faktor penalty kondisi mudah terbakar didalam atau sekitarnya
+
Faktor penalty tekanan operasi
+
Faktor penalty suhu rendah
+
Faktor penalty Kuantitas bahan mudah terbakar
+ Kemungkinan kejadian Nilai penalty
Faktor penalty kemungkinan hilangnya bahan karena korosi atau erosi Kemungkinan kebocoran seal dan pompa jarang 0.1
+
Faktor penalty kemungkinan kebocoran packing atau sambungan Diketahui bahwa kebocoran seal rutin terjadi pada pompa dan sambungan flange 0.2

Fluida bersifat abrasive sehingga sering terjadi masalah serius pada seal 0.4

Timbulnya pengerakan disekitar sambungan 1.5


Rumus “T-Index”

Th + Ts (1+ GPHTot + SPHTot)


T=
100

Dimana :
Th : Faktor keberacunan (toxicity factor) sesuai
NFPA

Ts : Faktor Nilai MAC

GPHTot : Bahaya proses umum; tindakan pencegahan


bahaya yang menjadi bawaan proses

SPHTot : Bahaya proses khusus; tindakan pencegahan


bahaya karena karakteristik dan kondisi
proses bersifat khusus
Rumus “T-Index”

Th + Ts (1+ GPHTot + SPHTot)


T= 100

Dimana :
Th : Faktor keberacunan (toxicity factor) sesuai
NFPA

Ts : Faktor Nilai MAC

GPHTot : Bahaya proses umum; tindakan pencegahan


bahaya yang menjadi bawaan proses

SPHTot : Bahaya proses khusus; tindakan pencegahan


bahaya karena karakteristik dan kondisi
proses bersifat khusus
Dow Index

F & E Index T - Index


Instalasi Kategori I F < 65 T<6
Instalasi Kategori II 65 < F < 95 6 < T < 10
Instalasi Kategori III F > 95 T > 10

Catatan :
 Instalasi kategori I : Klasifikasi bahaya rendah dan seterusnya
 Pilih nilai tertinggi diantara F&E Index dan T-Index
STUDI KASUS I

1 IDENTIFIKASI BKB YANG ADA DITEMPAT SAUDARA

LAKUKAN ANALISA RISIKO KUALITATIF BKB DI


2 PERUSAHAAN SAUDARA

GUNAKAN DATA YANG BEREDAR DI INTERNET


3 UNTUK MENCARI MSDS BKB

4 PRESENTASIKAN
thank you!

Anda mungkin juga menyukai