Anda di halaman 1dari 59

PSAK – 65 Laporan Keuangan Konsolidasian

IFRS 10 : Consolidated financial statements


Agenda

1 Latar Belakang

2 Perubahan Ketentuan

3 Laporan Keuangan Konsolidasian


PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013

Hal PSAK 65 PSAK 4 dan


ISAK 7
Ruang Lingkup Tidak meliputi LK tersendiri Diatur
Definisi Diatur dalam lampiran tersendiri Diatur
Pengendalian Defiinisi yang umum meliputi: kekuasaan, Diatur
ekposure hak dan kemampuan menggunakan
kekuasaan
Pengendalian tanpa adanya hak Memberikan panduan penerapan dalam Diatur
suara mayoritas menaksir pengendalian tanpa hak suara
Hak suara potensial Ketentuan lebih detail Diatur
Hubungan Keagenan Terdapat pedoman penerapan hubungan Tidak Diatur
keagenan

3
PERUBAHAN PSAK 65 TAHUN 2013

Hal PSAK 65 PSAK 4 dan


ISAK 7

Persyaratan akuntansi LK konsolidasian disusun dengan menggunakna Diatur


kebijakan yan sama

Kepentingan non pengendali Penyajiannya terpisah dari ekuitas pemiliki Diatur


entitas induk

Penentuan apakah entitas Terdapat definisi Tidak Diatur


adalah entitas investasi

Entitas investasi pengecualian Tidak dikonsolidasi tetapi mengukur investasinya Tidak Diatur
terhadap konsolidasi dengan nilai wajar

4
PSAK - 4

ISI

LK Konsolidasian Lampiran
 Tujuan Lingkup  Lampiran A: Definisi
 Pengendalian  Lampiran B: Pedoman
 Persyaratan Akutnansi Penerapan
 Penentuan apakah entitas  Lampiran C: Tanggak
adalah intitas investasi Efektif dan Ketentuan
 Entitas Investasi – Transisi
Pengecualian terhadap  Contoh Ilustrasi (bukan
Konsolidasi bagian)

 Menarik PSAK 4
 Menarik ISAK 7 EBK
LK Konsolidasian – definisi Lampiran A

 Aktivitas relevan. Untuk tujuan Pernyataan ini, aktivitas relevan adalah


aktivitas investee yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil
investee.
 Entitas induk  mempunyai satu atau lebih anak
 Entitas anak  yang dikendalikan oleh entias induk
 Kelompok usaha entitas induk dan seluruh entitas anaknya
 Kepentingan non pengendali ekuitas anak yang tidak dapat
diatribusikan (lansung/tidak) pada entitas induk
 Pengendalian kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
operasional untuk memperoleh manfaat
 Hak pencabutan adalah hak untuk mencabut kewenangan pengambilan
keputusan yang dimiliki oleh pengambil keputusan.
 Hak pencabutan adalah hak untuk mencabut kewenangan pengambilan
keputusan yang dimiliki oleh pengambil keputusan.
 Hak protektif adalah hak yang didesain untuk melindungi kepentingan
pihak pemegang hak protektif tanpa memberikan kekuasaan kepada
pihak tersebut atas entitas dimana hak tersebut terkait.
LK Konsolidasian – definisi Lampiran A

 Entitas investasi adalah entitas yang:


 (a) memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan
memberikan investor tersebut jasa manajemen investasi;
 (b) menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya
adalah untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk
memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan
investasi, atau keduanya; dan
 (c) mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang
substansial berdasarkan pada nilai wajar.
LK Konsolidasian – definisi Lampiran A

 Kekuasaan adalah hak yang ada saat ini yang memberikan kemampuan
kini untuk mengarahkan aktivitas relevan.
 Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu
kelompok usaha yang didalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan,
beban, dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu
entitas ekonomi tunggal.
 Pengambil keputusan. Entitas dengan hak pengambilan keputusan
merupakan prinsipal maupun agen untuk pihak lain.
 Pengendalian atas investee. Investor mengendalikan investee ketika
investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Tujuan

 Pernyataan ini bertujuan untuk menetapkan prinsip penyusunan dan


penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan
satu atau lebih entitas lain.
 Untuk mencapai tujuan pada paragraf 01, Pernyataan ini:
a. mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau
lebih entitas lain (entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan
konsolidasian;
b. mendefinisikan prinsip pengendalian dan menetapkan pengendalian
sebagai dasar konsolidasi;
c. (menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian untuk
mengidentifikasi apakah investor mengendalikan investee sehingga
investor mengonsolidasi investee;
d. menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan
keuangan konsolidasian; dan
e. mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk
mengonsolidasi entitas anak tertentu dari entitas investasi.
Ruang Lingkup

 Entitas yang merupakan entitas induk menyajikan laporan keuangan


konsolidasian.
 Pernyataan ini berlaku untuk seluruh entitas, kecuali:
 program imbalan pascakerja atau program imbalan kerja jangka
panjang lain yang diatur dalam PSAK 24: Imbalan Kerja.
 entitas investasi tidak perlu menyajikan laporan keuangan
konsolidasian jika entitas investasi disyaratkan untuk mengukur
seluruh entitas anaknya pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai
dengan paragraf 31.
Pengendalian – PSAK 4 lama par 10

Pengendalian ada ketika memiliki setengah atau kurang, jika terdapat


1 2 3 4

kekuasaan melebihi kekuasaan untuk Kekuasaan menun- kekuasaan untuk


setengah hak suara mengatur juk atau mengganti memberikan suara
sesuai perjanjian kebijakan keuangan sebagian besar mayoritas pada
dengan investor dan operasional dewan direksi atau rapat dewan direksi
lain; entitas berdasarkan organ pengatur atau organ
anggaran dasar setara dan mengen- pengatur setara
atau perjanjian; dalikan entitas mll dan mengendalikan
dewan atau organ entitas mll direksi
tersebut; atau organ
tersebut.
Pengendalian – PSAK 65

 Investor, terlepas dari sifat keterlibatannya dengan entitas (investee),


menentukan apakah investor merupakan entitas induk dengan
menaksir apakah investor tersebut mengendalikan investee.
 Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau
memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
 Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee (lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi
Kekuasaan

 Memiliki kekuaraan kemampuan untuk mengarahkan aktivitas relevan


 aktivitas yang signifikan mempengarui imbal hasil investee.
 Kekuasaan timbul dari hak. Penaksiran kekuasaan mudah ketika berasal
dari instrumen ekuitas. Penaksiran kadang kompleks dan
mempertimbangkan banyak faktor.
 Bukti investor mengarahkan aktivitas relevan dapat membantu
menentukan namun bukti tersebut tidak dengan sendirinya meyakinkan.
 Investor yang paling mempengaruhi imbal hasil investee yang memiliki
kekuasaan.
Imbal hasil

 Investor terekspos atas imbal hasil variabel dengan investee, ketika imbal
hasil investor dari keterlibatannya tersebut berpotensi untuk bervariasi
sebagai akibat dari kinerja investee. Imbal hasil investor dapat hanya
positif, hanya negatif atau positif dan negatif.
 . Meskipun hanya satu investor yang dapat mengendalikan investee,
lebih dari satu pihak dapat berbagi imbal hasil investee. Sebagai contoh,
pemilik kepentingan nonpengendali dapat berbagi laba atau distribusi
dari investee.
Kekuasaan dan Imbal hasil

 Investor mengendalikan investee jika investor tidak hanya memiliki


kekuasaan atas investee dan eksposur atau hak atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan investee, tetapi juga memiliki kemampuan
untuk menggunakan kekuasaannya dalam mempengaruhi imbal hasil
investor dari keterlibatannya dengan investee.
 Investor dengan hak pengambilan keputusan menentukan apakah
investor bertindak sebagai prinsipal atau agen. Investor yang bertindak
sebagai agen, sesuai dengan paragraf PP58-PP72, tidak mengendalikan
investee ketika investor tersebut melaksanakan hak pengambilan
keputusan yang didelegasikan kepada investor tersebut.
Persyaratan Akuntansi

 Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan


menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan
peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
 Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh
pengendalian atas investee dan berakhir ketika investorkehilangan
pengendalian atas investee.
 Paragraf PP109–PP116 menetapkan pedoman penyusunan laporan
keuangan konsolidasian.
Kepentingan nonpengendali

 Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam


laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik
entitas induk.
 Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak
yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas induk pada
entitas anak adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik).
 Paragraf PP117–PP119 menetapkan pedoman akuntansi untuk
kepentingan nonpengendali dalam laporan keuangan konsolidasian.
Kehilangan Pengendalian

 Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas
induk:
 menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari
laporan posisi keuangan konsolidasian;
 mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai
wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa
investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak
terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau (jika sesuai)
biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau
ventura bersama;
 mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian
yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.
Kehilangan Pengendalian – PP121

 Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas
induk:
a. menghentikan pengakuan:
i. aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah
tercatatnya ketika pengendalian hilang; dan
ii. jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak
terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian (termasuk setiap
komponen penghasilan komprehensif lain
iii. yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali).
b. mengakui:
i. nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi,peristiwa atau
keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian
ii. jika transaksi, peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya
pengendalian melibatkan distribusi saham entitas anak kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik;dan
iii. setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada
tanggal hilangnya pengendalian.
Kehilangan Pengendalian – PP121

a. reklasifikasi laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo


laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak
atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf PP122;
b. mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan
atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas
induk.
 Jika mencatat semua jumlah yang diakui sebelumnya dalam
penghasilan komprehensif lain dengan dasar yang sama 
ke laba rugi atau saldo laba.
Hak suara potensi

 Instrumen yang dapat dikonversi menjadi saham


 Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat
ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, termasuk hak suara
potensial yang dimiliki oleh entitas lain, dipertimbangkan
ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan
untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas
lain.
 Dipertimbangkan secara individual maupun kombinasi
 Tidak dikeluarkan  organisasi ventura, reksa dana, unit
perwalian
 Aktivitas tidak sama tetap dikonsolidasi  segmen
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)

 Mengakui:
 Nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi,
peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya
pengendalian; dan
 Distribusi saham, jika transaksi yang mengakibatkan hilangnya
pengendalian melibatkan distribusi saham entitas anak ke
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;
 Mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak
terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya
pengendalian;
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)

 Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan


secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
 Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang
dapat diatribusikan pada entitas induk.

Saham / Aset
Nilai investasi diterima (pembayaran)
SELISIH
tercatat Nilai wajar investasi
tersisa

Reklasifikasi ke Keuntungan/
Saldo Laba Kerugian dlm LR
Penentuan Apakah Entitas adalah Entitas Investasi

 Entitas induk menentukan apakah entitas induk adalah entitas investasi.


Entitas investasi adalah entitas yang:
a. memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan
investor tersebut jasa manajemen investasi;
b. menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah
untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal
hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang
substansial berdasarkan pada nilai wajar.
 Paragraf PP86-PP98 memberikan pedoman penerapan yang terkait.

24
Penentuan Apakah Entitas adalah Entitas Investasi

 Pertimbangan dalam menaksir apakah entitas memenuhi definisi entitas


investasi. Karakteristik khusus entitas investasi:
a. memiliki lebih dari satu investasi (lihat paragraf PP100–PP101);
b. memiliki lebih dari satu investor (lihat paragraf PP102–PP104);
c. memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari
entitas (lihat paragraf PP105–PP106); dan
d. memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk kepentingan ekuitas atau
kepentingan serupa (lihat paragraf PP107–PP108).
 Entitas investasi yang tidak memiliki seluruh karakteristik khusus di atas
memberikan pengungkapan tambahan sesuai PSAK 67.
 Jika terjadi perubahan status  mencatat perubahan status secara
prospektif

25
Entitas Investasi – Pengecualian terhadap Konsolidasi

 Kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 32, entitas investasi


tidak mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK 22:
Kombinasi Bisnis ketika entitas tersebut memperoleh pengendalian atas
entitas lain. Malahan, entitas investasi mengukur investasi dalam entitas
anak pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55.
 Terlepas dari persyaratan dalam paragraf 31, jika entitas investasi memiliki
entitas anak yang memberikan jasa terkait dengan aktivitas investasi dari
entitas investasi (lihat paragraf PP88–PP90), entitas investasi
mengonsolidasi entitas anak tersebut sesuai dengan Pernyataan ini
paragraf 19–26 dan menerapkan persyaratan dalam PSAK 22: Kombinasi
Bisnis untuk akusisi dari entitas anak tersebut manapun. (par 32)
 Entitas induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh entitas yang
dikendalikannya, termasuk entitas yang dikendalikan melalui entitas anak
yang merupakan entitas investasi, kecuali entitas induk itu sendiri
merupakan entitas investasi.

26
Ketentuan Transisi

 Tanggal efektif 1 Januari 2015.


 Ketentuan transisi
 Menerapkan pernyataan ini secara retrospektif sesuai PSAK 25
 Referensi untuk “Periode Terdekat Sebelumnya””
 PSAK 65 menggantikan PSAK 4 dan PSAK 7
Teknik dan Prosedur Konsolidasi

Menggabungkan LK entitas induk dan entitas anak  menjumlahkan


pos-pos sejenis dari aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban.

1 2 3
Investasi entitas Kepentingan non Saldo transaksi,
induk pada anak pengendali penghasilan dan
dengan porsi entitas diidentifikasi: beban intra
atas ekuitas anak ekuitas (awal dan kelompok usaha
dieliminasi, perubahan, dieliminasi secara
(goodwiil muncul) laba/rugi penuh  belum
direaliasi, dampak
pajak penghasilan
Eliminasi

 Investasi
 Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
 Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100% akan muncul
kepentingan non pengendali.
 Perbedaan nilai wajar dan nilai buku harus diperhitungkan dalam
konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)
 Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
 Akun
 Utang – piutang yang muncul antara anak dan induk harus dihapuskan
 Transaksi
 Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga,
transaksi anak dan induk harus dieliminasi
Eliminasi transaksi

 Persediaan
 Penjualan dan harga pokok penjualan
 Jika barang belum terjual maka laba yang belum direalisasi harus
dikurangkan dari nilai inventory dan mempengaruhi laba yang telah
diakui.
 Aset tetap
 Pada tahun terjadi transaksi tidak boleh diakui keuntungan/kerugian
dari transaksi tersebut
 Laba yang ada dalam aset tersebut harus dieliminasi
 Nilai penyusutan akan disesuaikan
 Obligasi
 Obligasi hanya boleh diakui sebesar obligasi pada pihak eksternal.
 Pendapatan / beban bunga harus dieliminasi
Laba yang belum direalisasikan

 Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok


usaha yang diakui dalam aset: persediaan, aset tetap,
obligasi harus dieliminasi.
 Pengaruh ke nilai aset dan kewajiban
 Mempengaruhi laba/rugi periode berjalan  COGS, biaya bunga,
depresiasi
 Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba disesuaikan
mempengaruhi bagian laba induk.
 Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba disesuaikan
mempengaruhi bagian laba /kepentingan non pengendali,
karena laba ada di anak perusahaan.
Prosedur – Tanggal

 LK yang digunakan untuk menyusun LK konsolidasian


disusun dengan tanggal yang sama.
 Jika tidak sama menyusun LK dengan tanggal yang sama
kecuali tidak praktis
 Jika tanggal berbeda, penyesuaian dilakukan atas dampak
transaksi / peristiwa yang signifikan (tidak lebih bulan)
 Lama periode pelaporan dan perbedaan antar akhir periode,
sama dari periode ke periode
Prosedur

 LK konsolidasian menggunakan kebijakan akuntansi yang


sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang
serupa. (jika tidak sama penyesuaian)
 Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada
entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik). kepantingan non pengendali disesuaikan nilainya
jika terpengaruh.
Pengungkapan – LK Konsolidasian 1

 Sifat hubungan antara entitas induk dan suatu entitas


anak lebih dari setengah kekuasaan
 Alasan mengapa kepemilikan (setengah kekuasaan
suara tidak diikuti dengan pengendalian;
 Akhir periode pelaporan dari laporan keuangan entitas
anak jika LK memiliki tanggal / periode berbeda.
 Sifat dan luas setiap restriksi signifikan dalam
kemampuan entitas anak untuk mentransfer dana ke
entitas induk
Pengungkapan – LK Konsolidasian 2

 Rincian yang menunjukan dampak setiap perubahan


bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak
yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian.
 Pengendalian hilang, maka entitas induk
mengungkapkan keuntungan atau kerugian (jika ada)
yang diakui sesuai dengan paragraf 31, dan:
 porsi dari keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan
pada pengakuan sisa investasi pada entitas anak terdahulu
dengan nilai wajar
 pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif jika tdk disajikan terpisah.
Pedoman Implementasi – hak suara potensial

 Perbedaan pengaruh signifikan, pengendalian bersama dan


pengendalian.
 Hak suara potensial tidak ada jika tidak punya substansi ekonomi
 Ilustrasi
 Contoh opsi posisi tidak untung (out of the money)
 Kemungkinan pelaksanaan atau konversi
 Hak lainnya yang mempunyai potensi untuk meningkatkan hak suara suatu
entitas atau mengurangi hak suara entitas lain
 Maksud manajemen
 Kemampuan manajemen
Ilustrasi 1 – hak suara potensial

Issued Percentage Issued Potential Total Percentage


ordinary of ordinary share shares from shares of total
shares shares warrants warrants (issued and shares
potential)
Company A $10,000,000 50% $5,000,000 $10,000,000 $20,000,000 62.50%
Other
10,000,000 50% 1,000,000 2,000,000 12,000,000 37.50%
investors
Total $20,000,000 100% $6,000,000 $12,000,000 $32,000,000 100.00%

Although Company A owns only 50% of the total issued ordinary shares, its
holding of the share warrants gives it de facto control over Company B
Ilustrasi 2

 PT. Angelia membeli seluruh kepemilikan saham di PT. Zafira dengan harga
CU20,000. Pada tanggal tersebut ekuitas PT. Zafira terdiri dari :
 Saham CU5,000
 Saldo laba CU6,000.
 Saham dan saldo laba dielminasi dengan harga perolehan investasi,
selisihnya akan dicatata sebagai goodwill.
Harga perolehan 20,000
Dikurangi :
Net aset PT. Zafira saham 5,000
Saldo Laba 6,000
11,000
Goodwill 9,000

38
Ilustrasi 3 Penggabungan usaha

 PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk
akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada
(1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan
nilai wajar 300.000  untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn).
Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000


Ilustrasi 3 Penggabungan usaha

 Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)


 Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
 Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000  goodwill untuk parent
 Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000 Aset
 Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000 menjadi
 Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000 lebih besar

• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)


• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000
• PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000
• PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000

Induk Anak FV Induk Anak FV


Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
Ilustrasi 3 Penggabungan usaha

Induk Anak FV Induk Anak FV


Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Knsl Knsl
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 AL 2.500 L 3.200
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000 ATL 6.800 E 6.000
9.460.000 9.460.000 GW 200 NP 300
9.500 9.500
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200 Goowill parent Goowill parent & NCI
ATL 6.740 E 6.000
Aset menjadi lebih besar:
GW 160 NP 200
Fakto r: Jml akuisisi,
9.400 9.400 Perbedaan BV, FV, HP
PSAK LAMA

41
Ilustrasi 4 Penggabungan Usaha Bertahap

• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.

• Total kepemilikan baru 20% + 60% = 80%.


• Nilai wajar yang baru  60% = 1.200 maka 100% = 2.000
• Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga
• goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40
• Goodwiil parent 1.600 – 80%x1.800 = 1.600 – 1.440 = 160.
• Kepemilikan lama dinilai kembali 20% x 2.000 = 400, sehingga ada
keuntungan 400-320 = 80.
• Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600
• Jurnal
• Investasi 1.200
• Kas 1.200
• Investasi 80
• Keuntungan investasi 80
Ilustrasi 5

 PT. Melati membeli 60 % saham PT. Dahlia pada 1 Januari 2007 (40% non
pengendali) dengan harga CU18.000. Pada tanggal akusisi ekuitas PT. Dahlia :
 Saham CU5,000
 Saldo laba CU15,000.
 Laba setelah pajak pada 31 December 2007 sebesar CU10,000 dan saldo laba
sebesar CU25,000.
 Selisih harga perolehan dengan nilai wajar aset adalah goodwill
Harga perolehan 18,000
Kepentingan non pengendali (40% × (5,000+15,000)) 8,000
Total 26,000
Net Aset PT. Dahlia (5,000 + 15,000) (20.000)
Goodwill 6,000
 Kepentingan non pengendali akhir periode CU12,000 (40% x (CU5,000+CU25,000)).
 Bagian laba untuk non pengendali CU4,000 (40% x CU10,000).
 Dalam saldo laba konsolidasi terdapat bagian induk atas peningkatan saldo laba
sebesar CU6,000 ((CU25,000 - CU15,000) x 60%).
 Saldo laba sebelum akuisisi dieliminasi dengan harga perolehan

43
Ilustrasi 6
 PT. P mengakuisisi PT S pada 1/1/2010 dengan
nilai akuisisi 6.000.
 Pada saat akuisisi, nilai PPE 1000 lebih tinggi
dari nilai tercatat.
 PPE didepresiasi 5 tahun.
Ilustrasi 6: Konsolidasi 100%

  PT. P PT. S Elimination Consolidated


Cash 25.000 2.000   27.000
Securities 30.000 3.000   33.000
Loans 255.000 30.000 285.000
PPE 10.000 4.000 1.000 15.000
Investment in S 6.000   (6.000) -
Goodwiil     1.000 1.000
  326.000 39.000 (4.000) 361..000
         
Time deposit 250.000 32.000   282.000
Liability 11.000 3.000   14.000
Common stock 20.000 1.000 (1.000) 20.000
Retained Earning 45.000 3.000 (3.000) 45.000
  326.000 39.000 (4.000) 361.000
Ilustrasi 7

 PT. P mengakuisisi 70% kepemilikan PT S pada


1/1/2010 dengan nilai akuisisi 4.000.
 Pada saat akuisisi, nilai PPE 1000 lebih tinggi
dari nilai tercatat.
 PPE didepresiasi 5 tahun.
Ilustrasi 7 : Konsolidasi – kurang 100%
  PT. P PT. S Elimination Consolidated
Cash 26.000 2.000   28.000
Securities 30.000 3.000   33.000
Loans 255.000 30.000   285.000
PPE 10.000 4.000 1.000 15.000
Investment in S 4.000   (4.000) -
Goodwiil     500 500
  325.000 39.000 (2.500) 361.500
         
Time deposit 250.000 32.000   282.000
Liability 10.000 3.000   13.000
Non controlling int     1.500 1.500
Common stock 20.000 1.000 (1.000) 20.000
Retained Earning 45.000 3.000 (3.000) 45.000
  325.000 39.000 (2.500) 361.500
Ilustrasi 8

 PT Abimanyu memiliki 60% kepemilikan saham PT Indah.


Berikut ini laporan keuangan tersendiri dari kedua perusahaan:
PT Abimanyu
Piutang usaha CU280,000, termasuk CU50,000 dari PT Indah
Utang usaha CU220,000, termasuk CU10,000 dari PT Indah
PT Indah
Piutang usaha CU125,000, termasuk CU10,000 dari PT Abimanyu
Utang usaha CU95,000, termasuk CU50,000 dari PT Abimanyu

Angka-angka berikut ini seharusnya dimasukkan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasi dari kedua perusahaan.
Piutang usaha: CU280,000 - 50.000 + 125.000 - 10.000 = CU345,000
Hutang usaha: CU220,000 - 10.000 + 95.000 - 50.000 = CU255,000
Saldo utang-piutang harus dihilangkan secara penuh. Piutang usaha dan utang
usaha seharusnya hanya memasukkan saldo dari pihak ketiga.

48
Ilustrasi 9

 PT Merdeka memiliki 75% kepemilikan atas PT Abadi. Pada akhir periode pelaporan,


perusahaan memiliki persedian yang dibeli dari entitas lain seharga CU50,000 ditambah biaya
(cost plus) 25%.
 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun tanpa ada penyesuaian sehubungan
dengan kepemilikan persediaan ini.
 Penyesuaian perlu dilakukan dalam Laporan Posisi Keuangan konsolidasian untuk
persediaan, Kepentingan non-pengendali dan laba ditahan ditetapkan
berdasarkan asumsi sebagai berikut:
Asumsi 1: PT Merdeka memegang persediaan yang dibeli dari PT Abadi
Asumsi 2: PT Abadi memegang persediaan yang dibeli dari PT Merdeka
 Berdasarkan kedua asumsi, CU10,000 dari laba harus dikeluarkan dari nilai tercatat
persediaan (25/125 x CU50,000 = CU10,000). Jumlah ini harus dihapus dari saldo laba penjual.
 Asumsi 1
Anak perusahaan (subsidiary) adalah penjual, sehingga bagian dari pengurangan tersebut
adalah untuk mengurangi kepentingan non-pengendali. Oleh karena itu, kepentingan non-
pengendali ini berkurang sebesar 25% dari CU10,000 = CU2,500 dan saldo laba (berkurang)
sebesar 75%, = CU7,500.
 Asumsi 2
Induk perusahaan adalah penjual sehingga seluruh CU10,000 mengurangi saldo laba.

49
Review 1

 Berikut ini istilah yang menggambarkan laporan keuangan


perusahaan induk yang investasinya diperhitungkan
berdasarkan kepentingan langsung adalah:
A. Laporan keuangan tunggal
B. Laporan keuangan gabungan
C. Laporan keuangan terpisah
D. Laporan keuangan konsolidasi.

50
Review 2

• PT Meruya memiliki 75% kepemilikan atas PT Bangka. Berikut laporan


keuangan tersendiri dari kedua perusahaan: 

• PT Meruya: Piutang usaha CU1,040,000, termasuk CU30,000 dari PT


Bangka. 
PT Bangka: Piutang usaha CU215,000, termasuk CU40,000 dari PT Meruya. 
• Berdasarkan IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasian, berapakah yang
seharusnya muncul untuk piutang usaha dalam Laporan Posisi Keuangan PT
Meruya? 
A CU1,215,000 
B CU1,225,000 
C CU1,255,000 
D CU1,185,000.

51
Review 3

• PT Angkasa mengakuisisi 60% saham PT Awan ketika ekuitasnya terdiri atas


modal saham CU100,000 dan saldo laba ditahan CU150,000.
• Laporan posisi keuangan PT. Awan menunjukkan modal saham CU 100,000,
 cadangan revaluasi CU75,000 dan saldo laba ditahan CU300,000.
• Berdasarkan IAS 27 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, berapakah angka dari Kepentingan non-pengendali yang
 seharusnya dimasukkan dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian?
A CU150,000
B  CU160,000
C  CU190,000.
D  CU90,000

52
Review 4

• PT Anggrek memiliki 70% kepemilikan atas PT Mawar.


Pada akhir tahun berjalan, PT Anggrek memegang persediaan yang
dibeli dari PT Mawar seharga CU270,000 ditambah biaya 20%.
• Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun
tanpa penyesuaian sehubungan dengan kepemilikan persediaan ini.
• Berdasarkan IAS 27 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri,
penyesuaian apa yang seharusnya dilakukan dalam
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk Kepentingan non-
pengendali dan laba ditahan?
Kepentingan non-pengendali   Laba Ditahan
A. Tidak ada perubahan Mengurangi CU45,000
B. Tidak ada perubahan  Mengurangi CU54,000
C. Mengurangi CU16,200  Mengurangi CU37,800
D. Mengurangi CU13,500  Mengurangi CU31,500

53
Review 5

• PT Kembar memiliki 65% kepemilikan atas PT Anak. Pada hari terakhir


periode akuntansi, PT Anak menjual aset tidak lancar ke PT Kembar dengan
harga CU200,000.  Biaya perolehan aset tersebut adalah CU500,000 
dan pada akhir periode pelaporan nilai bukunya adalah CU160,000.
• Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun tanpa penyesuaian
sehubungan dengan aset tidak lancar ini.
• Berdasarkan IAS 27 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, penyesuaian apa yang harus dibuat atas untuk aset tidak lancar
dan saldo laba ?
Aset tidak lancar  Saldo laba ditahan
A. Meningkat CU300,000  Meningkat CU195,000
B. Mengurangi CU40,000  Mengurangi CU26,000
C. Mengurangi CU40,000  Mengurangi CU40,000
D. Meningkat CU300,000  Meningkat CU300,000

54
Review 6

• PT Merapi memiliki 75% kepemilikan atas PT Krakatau. Pada tanggal 31


Desember 20X7, hari terakhir periode akuntansi, PT Krakatau menjual aset
tidak lancar ke PT Merapi seharga CU200,000. Biaya perolehan aset
tersebut adalah CU500,000 dan pada tanggal
31 Desember 20X7 nilai  buku aset tersebut adalah CU160,000.
• Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
telah disusun tanpa penyesuaian sehubungan dengan aset tidak lancar ini.
• Berdasarkan IAS 27 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, penyesuaian apa yang harus dilbuat dalam
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk laba ditahan dan
Kepentingan non-pengendali?
Saldo laba  Kepentingan non-pengendali
A. Meningkat CU225,000 Meningkat CU75,000
B. Meningkat CU300,000  Tidak ada perubahan
C. Mengurangi CU30,000  Mengurangi CU10,000
D. Mengurangi CU40,000  Tidak ada perubahan
55
Review 7

• PT Adam memiliki 65% kepemilikan dari PT Hawa. Pada tanggal 31


Desember 20X7, hari terakhir periode akuntansi, PT Adam menjual aset
tidak lancar ke PT Hawa seharga CU1,000. Biaya perolehan aset tersebut
adalah CU2,500 dan pada tanggal 31 Desember 20X7 nilai tercatat aset
adalah CU800.
• Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun tanpa penyesuaian
sehubungan dengan aset tidak lancar ini.
• Berdasarkan IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah,
penyesuaian apa yang harus dibuat dalam Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian untuk aset tidak lancar dan Kepentingan non-pengendali?

Aset tidak lancar Kepentingan non-pengendali


A. Meningkat CU1,500 Meningkat CU525
B. Mengurangi CU200 Tidak ada perubahan
C. Mengurangi CU200 Mengurangi CU70
D. Meningkat CU1,500 Tidak ada perubahan

56
Review 8

• PT Lilla membeli peralatan pada tanggal 1 Januari 20X4 dengan harga


CU800,000, disusutkan lebih dari 8 tahun dengan tidak ada nilai sisa.
• Pada tanggal 1 Januari 20X7 PT Ungu mengakuisisi 100% kepemilikan dari
PT Lilla dan nilai wajar peralatan diperkirakan CU460,000, dengan sisa
umur manfaat 5 tahun.
• Nilai wajar tersebut tidak dimasukkan ke dalam buku PT Lilla dan beban
penyusutan tetap dihitung dengan mempertimbangkan biaya perolehan.
• Berdasarkan IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah,
penyesuaian apa yang harus dibuat untuk nilai tercatat beban depresiasi
dan Laporan Posisi Keuangan untuk menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X8?
Beban Depresiasi Nilai tercatat
A. Meningkat CU8,000 Meningkat CU24,000
B. Meningkat CU8,000 Mengurangi CU24,000
C. Mengurangi CU8,000 Meningkat CU24,000
D. Mengurangi CU8,000 Mengurangi CU24,000
57
Main References

 Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

 Standar Akuntansi Keuangan


Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

 International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material


The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

58
TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani
08161932935 atau 081318227080

59

Anda mungkin juga menyukai