Anda di halaman 1dari 42

SEMINAR

KERJA PRAKTEK
PEKERJAAN ERECTION PIPERACK
PADA PEMBANGUNAN DERMAGA III
KAWASAN
PATRA BATU BINTANG COMMERCIAL ESTATE

DOSEN PEMBIMBING :
AIDIL ABRAR, S.T, M.T
NIDN . 1013027202

DIBUAT OLEH :
IKHLASUL AMAL
1722201009

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUMAI
TAHUN 2021
BAB I
LATAR BELAKANG

Perekonomian Indonesia dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada


tahun 2019 tumbuh 5,02%. Pada tahun 2020 ekonomi Indonesia Triwulan I
tumbuh 2,97%, berdasarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I –
2020 pertumbuhan kontruksi sebesar 0,2%.

Kota Dumai merupakan salah satu kota dengan wilayah terluas di


Indonesia, sepanjang garis pantai Kota Dumai merupakan daerah industri.
Dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk, maka
kebutuhan akan gas semakin meningkat sehingga dibangunnya tank gas
LPG kapasitas 2 x 3000 MT.

Moda transportasi yang digunakan untuk membawa gas alam dari


Kalimantan, Natuna, dan Jakarta menggunakan kapal laut. Proses pemuatan
(loading) gas alam ke tanki LPG dibutuhkan pipa untuk mentransfer gas
alam tersebut. Untuk mendukung proses bongkar muat gas alam dari kapal
laut maka dibutuhkan suatu struktur rak pipa (piperack).
RUMUSAN MASALAH TUJUAN MASALAH

1. Apa itu piperack. 1. Mengetahui apa yang dimaksud


2. Apa saja peralatan dan material yang dengan piperack.
digunakan dalam pekerjaan piperack. 2. Mengetahui peralatan dan material
3. Bagaimana metode pekerjaan yang digunakan dalam pekerjaan
piperack pada proyek pembangunan piperack.
dermaga III kawasan Patra Batu 3. Mengetahui metode pekerjaan
Bintang Comersial Estate. piperack pada proyek pembangunan
dermaga III kawasan Patra Batu
Bintang Comersial Estate.

BATASAN MASALAH BATASAN MASALAH


1. Pekerjaan pabrikasi castellated beam 1. Manfaat teoritis
type weycomb,beam wide flange 2. Manfaat praktis
serta kolom baja wide flange. a. Bagi mahasiswa
2. Pekerjaan pemasangan castellated b. Bagi institusi pendidikan
beam type honeycomb, beam wide c. Bagi perusahaan
flange serta kolom baja wide flange.
3. Pekerjaan finishing.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Bangun Bejana Baja (BBB) ​didirikan pada tahun 1998 untuk
mengejar peluang bisnis yang menjanjikan di Industri Perminyakan,
Petrokimia, Kimia, Gas, dan Pertambangan. Sejak itu, PT. BBB terus
berkembang.

Saat ini telah didukung oleh tenaga kerja berkualitas yang terdiri dari
insinyur profesional, estimator, insinyur produksi dan personel kontrol
kualitas yang memiliki pengalaman signifikan untuk memenuhi kebutuhan
spesifik klien kami.

PT. Bangun Bejana Baja (BBB) ​telah mengembangkan sistem


manajemen mutu yang terdokumentasi dan telah menunjukkan keunggulan
kepatuhan dan kontrol.
INFORMASI DAN DATA PROYEK

Nama Proyek : Jasa Pembangunan Dermaga III


Kawasan Patra Batu Bintang Commercial Estate

Pemilik Proyek : PT. PERTAMINA Patra Niaga

Kontraktor Pelaksana : PT. Bangun Bejana Baja

Konsultan Pengawas : PT. Mutiara Rupat Consultant

Lokasi Proyek : Jalan Wan Amir di Kawasan Patra


Niaga Ex Patra Dock

Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan Dermaga III


STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

PT. PERTAMINA
PATRA NIAGA

PT. MUTIARA
PT. BANGUN
RUPAT
BEJANA BAJA
CONSULTANT
BAB III
PIPERACK

Berdasarkan dari pengertian dan


tujuan dibangunnya piperack, dapat
diambil suatu pengertian bahwa piperack
adalah suatu struktur yang menopang
pipa untuk melewati rintangan yang
terdapat pada jalur pipa, sehingga tujuan
distribusi gas tetap dapat disalurkan.
Piperack biasanya dimiliki oleh
perusahaan gas ataupun pihak lainnya
dalam bisnis dan industri energi.

Piperack umumnya mentransfer


material antara peralatan dan
penyimpanan atau utilias. Piperack
terdiri dari serangkaian batang baja
melintang yang berada di sepanjang
jaringan perpipaan dengan jarak interval
yang seragam. (Walter, 2010).

PR 3A PR 3B
STRUKTUR BALOK

Main beam atau balok utama adalah


suatu balok struktural yang menahan
beban yang bekerja diatasnya kemudian
di distribusikan ke struktur dibawahnya.
Main beam ini merupakan suatu balok
struktural baik terbuat dari beton atau
baja dengan ukuran penampang yang
besar serta memiliki bentang yang
panjang. Penampang yang besar
merupakan konsekuensi dari panjangnya
bentang.
Beam disini berufngsi untuk
mendistribusikan beban pipa – pipa ke
main beam. Dimensi dari beam ini lebih
kecil dari main beam, dikarenakan gaya
yang terjadi pada beam ini juga kecil.
STRUKTUR KOLOM

Kolom adalah batang tekan vertikal


dari rangka (frame) struktur yang
memikul beban dari balok. Kolom
meneruskan beban-beban dari elevasi
atas ke elevasi yang lebih bawah hingga
akhirnya sampai ke tanah melalui
pondasi. (Edward G Nawi; 1998).
MATERIAL BAJA

Baja yang digunakan dalam struktur jenis Tegangan Putus Tegangan Leleh Regangan
dapat di klasifikasikan menjadi baja Baja Minimum Minimum Minimum
karbon, baja paduan rendah mutu tinggi, fu (MPa) fy (Mpa) (%)
dan baja paduan. Sifat – sifat mekanik
BJ 34 340 210 22
dari baja seperti tegangan leleh dan
BJ 37 370 240 20
regangan putusnya diatur dalam ASTM
BJ 41 410 250 18
A6/A6M.
BJ 50 500 290 16
1. Baja karbon
BJ 55 550 410 13
2. Baja Paduan Rendah Mutu Tinggi
3. Baja Paduan

Dalam perencana struktur baja, SNI 03 –


1729 – 2002 sifat – sifat mekanik dari
material baja yaitu:
Modulus elastisitas (E) = 200.000 MPa
Modulus geser (G) = 80.000 MPa
Angka posion = 0,30
Koefisien muai panjang (α) = 12x10 -6/oC
CASTELLATED BEAM

Open-Web Expanded Beams and


Girders (perluasan balok dan girder
dengan badan berlubang) adalah balok
yang mempunyai elemen pelat badan
berlubang, yang dibentuk dengan cara
membelah bagian tengah pelat badan,
kemudian bagian bawah dari belahan
tersebut dibalik dan disatukan kembali
antara bagian atas dan bawah dengan Profil balok dipotong zig zag
cara digeser sedikit kemudian dilas,
kemudian sekarang lebih dikenal dengan
metode Castella.

Balok baja segi enam


SAMBUNGN BAUT

Setiap struktur baja merupakan


gabungan dari beberapa komponen
batang yang disatukan dengan alat
pengencang. Salah satu alat
pengencang disamping las yang cukup
populer adalah baut. Baut mutu tinggi
menggeser penggunaan paku keling
sebagai alat pengencang karena
beberapa kelebihan yang dimilikinya
dibandingkan dengan paku keling,
seperti jumlah tenaga kerja yang lebih
sedkit, keampuan menerima gaya lebih
besar.

Dua tipe dasar baut mutu tinggi


yang distadarkan oleh ASTM adalah tipe
A325 dan A490. Baut ini mempunyai
kepala berbentuk segi enam. Baut A325
terbuat dari baja karbon yang memiliki
kuat leleh 560 – 630 Mpa.
PERALATAN

Excavator Crane Tugboat

Ponton Kunci pas dan kunci torsi Waterpass


PERALATAN

Mesin las Cutting thorch Mesin bor

Kompressor
BAB IV
PABRIKASI STRUKTUR KOLOM

1. Pekerjaan cutting baja profil wide


flange 350.350.12.19 sepanjang 1,68
Tinggi kolom WF
m pada jetty head dan 2,96 m pada 350.350.12.19
Base plate t 20 mm
No Lokasi
titik piperack.
2. Pekerjaan penambahan dan
(m) (m2)
pengelasan plat 500.500.20 mm
sebagai base plate. 1 PRN5A 1,68 0,25

3. Pekerjaan penambahan dan 2 PRN3B 1,68 0,25


pengelasan stiffener base plate.
4. Pekerjaan melubangi base plate 3 Jetty Head 3A 2,96 0,25

sebanyak 4 lubang sebagai titik


hubung sambungan baut base plate 4 Jetty Head 3B 2,96 0,25
dengan kolom pedestal dengan Total 9,28 1
diameter 32 mm, dan titik hubung
sambungan baut angkur M 19 kolom
dan balok serta stiffener sebanyak
28 baut pada satu titik hubung
dengan diameter 21 mm.
5. Pekerjaan pengecatan.
PABRIKASI STRUKTUR BALOK UTAMA

1. Pekerjaan cutting baja profil honeycomb 450.300.10.15


2. Pekerjaan penambahan dan pengelasan plat 450.300.20 mm sebagai stiffener.
3. Pekerjaan penambahan dan pengelasan plat 450.145.12 mm sebagai stiffener pada 3
titik dan jarak yang telah ditentukan.
4. Pekerjaan melubangi plat sayap bawah sebagai titik hubung sambungan baut M 30
balok utama dengan kolom pedestal.
5. Pekerjaan melubangi stiffener sebagai titik hubung sambungan baut M 19 kolom baja
dengan balok baja.
6. Pekerjaan melubangi plat badan sebagai titik hubung sambungan baut M 13 balok utama
dengan balok.
7. Pekerjaan pemotongan baja wide flange 450.300.10.15 berbentuk segitiga siku – siku
dengan tinggi 450 mm lebar 1187 mm. Pada sisi tegak ditambahkan plat 450.300.20 mm
dan pada sisi miring ditambahkan 1187,85.300.15 mm kemudian di las. Pada sisi tegak
dilubangi sebagai titik hubungan sambungan baut M 19 stiffener dengan kolom baja.
8. Pekerjaan pengecatan.
PABRIKASI STRUKTUR BALOK UTAMA

Potongan III
Potongan I (mm) Potongan II (mm)
(mm)
Lokasi Main Total
Main Main Main Main Main
beam
beam I beam II beam I beam II beam I
II
Satuan (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Panjang baja honeycomb

PIPERACK 3A
PRN1A-PRN2A (Existing) 5303 5303 11625 11625 5562 5562 44980
PRN1A-PRN2A 5303 5303 11625 11625 5303 5303 44462
PRN2A-PRN3A 5302 5302 11625 11625 5303 5303 44460
PRN3A-PRN4A 6262 4662 11625 11625 5302 5302 44778
PRN4A-PRN5A 5243 5243 11625 11625 6077 4477 44290
PRN5A-JETTY HEAD 3A 6587 6587 11625 11625 5993 5993 48410
PIPERACK 3B
PRN1B-PRN2B (Existing) 4438 4438 11625 11625 4178 4178 40482
PRN1B-PRN2B 4178 4178 11625 11625 4178 4178 39962
PRN2B-PRN3B 4178 4178 11625 11625 3992 3992 39590
PRN3B-JETTY HEAD 3B 3992 3992 11625 11625 3992 3992 39218
43063
Total 2
PABRIKASI STRUKTUR BALOK UTAMA

Jumlah Plat
Luas 1 Plat Luas Plat
Main Main
Lokasi 450.300.20 450.300.20
beam beam
mm mm yang
I II
dibutuhkan
 Satuan (mm) (mm) (m2) (m2)
PIPERACK 3A        
Stiffener penutup

PRN1A-PRN2A
(Existing) 2 2 0,135 0,54
PRN1A-PRN2A 2 2 0,135 0,54
PRN2A-PRN3A 2 2 0,135 0,54
PRN3A-PRN4A 2 2 0,135 0,54
PRN4A-PRN5A 2 2 0,135 0,54
PRN5A-JETTY HEAD
3A 2 2 0,135 0,54
PIPERACK 3B        
PRN1B-PRN2B
(Existing) 2 2 0,135 0,54
PRN1B-PRN2B 2 2 0,135 0,54
PRN2B-PRN3B 2 2 0,135 0,54
PRN3B-JETTY HEAD
3B 2 2 0,135 0,54
Total 5,4
PABRIKASI STRUKTUR BALOK UTAMA

Jumlah Main Main


Luas 1 Plat Luas 1 Plat
Kode Stiffen beam beam Total
450.145.12 450.145.12
er plate I II
  bh bh bh bh mm^2 mm^2
PIPERACK 3A
PRN1A-PRN2A
6 6 6
(Existing) 12 0,065 0,78
Luas stiffener plate

PRN1A-PRN2A 6 6 6 12 0,065 0,78


PRN2A-PRN3A 6 6 6 12 0,065 0,78
PRN3A-PRN4A 6 6 6 12 0,065 0,78
PRN4A-PRN5A 6 6 6 12 0,065 0,78
PRN5A-JETTY HEAD
6 6 6
3A 12 0,065 0,78
PIPERACK 3B
PRN1B-PRN2B
6 6 6
(Existing) 12 0,065 0,78
PRN1B-PRN2B 6 6 6 12 0,065 0,78
PRN2B-PRN3B 6 6 6 12 0,065 0,78
PRN3B-JETTY HEAD
6 6 6
3B 12 0,065 0,78
Total 7,83
PABRIKASI STRUKTUR BALOK UTAMA

Luas stiffener

Panjang
Sisi
Sisi Miring Baja
Samping
Jumlah Plat Profil
No Lokasi Plat
stiffener 1187,85.300.1 Wide
450.300.20
5 mm Flange
mm
1187 mm

Satuan (m2) (m2) (m)


1 PRN5A 2 0,27 0,71 2,37
2 PRN3B 2 0,27 0,71 2,37

3 Jetty Head 3A 2 0,27 0,71 2,37

4 Jetty Head 3B 2 0,27 0,71 2,37


Total 1,08 2,85 9,50
ERECTION PLAT BUHUL

1. Pekerjaan cutting plat dengan dimensi 400.310.16 mm sebagai sambungan plat badan,
plat 400.300.16 mm sebagai sambungan plat sayap atas dan bawah bagian sisi luar, dan
plat 400. 145.16 mm mm sebagai sambungan plat sayap atas dan bawah bagian sisi
dalam.
2. Pekerjaan melubangi plat sambungan baut M 19 pada plat badan sebanyak 16 lubang
baut dengan diameter lubang 21 mm dan plat sayap atas dan bawah sebanyak 24
lubang baut dengan diameter 21 mm.
3. Pemasangan plat buhul pada batang balok baja kemudian baut dikencangkan
menggunakan kunci torsi sampai pada 406,74 N.m
ERECTION PLAT BUHUL
Luas sambungan plat titik buhul

Luas Luas
Jumlah Plat Plat Plat Luas Plat
Plat Plat
Lokasi titik plat 400.310.1 400.300.1 400.145.1 400.145.1
400.310. 400.300.
buhul 6 mm 6 mm 6 mm 6 mm
16 mm 16 mm

Satuan (bh) (bh) (bh) (bh) (m2) (m2) (m2)

PIPERACK 3A
PRN1A-PRN2A (Existing) 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
PRN1A-PRN2A 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
PRN2A-PRN3A 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
PRN3A-PRN4A 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
PRN4A-PRN5A 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
PRN5A-JETTY HEAD 3A 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
PIPERACK 3B
PRN1B-PRN2B (Existing) 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
PRN1B-PRN2B 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
PRN2B-PRN3B 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
PRN3B-JETTY HEAD 3B 2 2 2 4 0,248 0,24 0,232
Total 20 20 40 2,48 2,4 2,32
ERECTION PLAT BUHUL

Jumlah baut M 19 pada titik buhul

Jumlah Baut M 19 Baut M 19


Jumlah
Lokasi titik plat pada plat pada plat
baut M 19
buhul badan sayap

Satuan (bh) (bh) (bh) (bh)

PIPERACK 3A
PRN1A-PRN2A (Existing) 2 16 24 80
PRN1A-PRN2A 2 16 24 80
PRN2A-PRN3A 2 16 24 80
PRN3A-PRN4A 2 16 24 80
PRN4A-PRN5A 2 16 24 80
PRN5A-JETTY HEAD 3A 2 16 24 80
PIPERACK 3B
PRN1B-PRN2B (Existing) 2 16 24 80
PRN1B-PRN2B 2 16 24 80
PRN2B-PRN3B 2 16 24 80
PRN3B-JETTY HEAD 3B 2 16 24 80
Total 800
PABRIKASI STRUKTUR BALOK

1. Pekerjaan cutting baja profil wide flange Panjang balok


200.150.5,5.8
Jumlah Panjang
2. Pekerjaan penambahan dan pengelasan Lokasi Jumlah
beam beam
stiffener 200.100.16 mm pada kedua sisi
Satuan (bh) (m) (m)
ujung balok baja.
PIPERACK 3A
3. Pekerjaan melubangi stiffener titik
PRN1A-PRN2A (Existing) 6 1,1 6,6
hubung sambungan balok dengan balok
PRN1A-PRN2A 6 1,1 6,6
utama sebanyak 6 lubang dengan
diameter 15 mm. PRN2A-PRN3A 6 1,1 6,6
PRN3A-PRN4A 7 1,1 7,7
4. Pekerjaan pengecatan.
PRN4A-PRN5A 7 1,1 7,7
PRN5A-JETTY HEAD 3A 7 1,1 7,7
PIPERACK 3B     0
PRN1B-PRN2B (Existing) 6 1,1 6,6
PRN1B-PRN2B 5 1,1 5,5
PRN2B-PRN3B 6 1,1 6,6
PRN3B-JETTY HEAD 3B 6 1,1 6,6
Total 68,2
PABRIKASI STRUKTUR BALOK

Jumlah
Plat
Jumla
200.100.1 Luas
Lokasi h
6 Untuk Plat
beam
Satu
Balok

Stiffener penutup balok Satuan (bh) (m2) (m2)


PIPERACK 3A
PRN1A-PRN2A (Existing) 6 2 0,04
PRN1A-PRN2A 6 2 0,04
PRN2A-PRN3A 6 2 0,04
PRN3A-PRN4A 7 2 0,04
PRN4A-PRN5A 7 2 0,04
PRN5A-JETTY HEAD 3A 7 2 0,04
PIPERACK 3B
PRN1B-PRN2B (Existing) 6 2 0,04
PRN1B-PRN2B 5 2 0,04
PRN2B-PRN3B 6 2 0,04
PRN3B-JETTY HEAD 3B 6 2 0,04
Total 0,4
MOBILISASI

1. Balok baja profil honeycomb, kolom baja 3. Kapal ponton kapasitas 70 Ton ditarik
profil wide flange, dan balok baja profil oleh kapal tugboat menuju lokasi
wide flange diangkut dan dibawa menuju piperack. Proses mobilisasi dilaut
jetty 2. dilaksanakan ketika gelombang tidak
2. Balok baja profil honeycomb, kolom baja tinggi dan ketika waktu air pasang agar
profil wide flange, dan balok baja profil arm excavator sampai pada posisi yang
wide flange diangkat menggunakan crane akan di erection.
25 Ton dan diletakkan pada kapal ponton
dimana di kapal ponton terdapat
excavator Pc 200.
ERECTION KOLOM

1. Pada kolom pedestal, mur angkur


dipasangkan satu mur M 30. Jumlah mur angkur M 30
2. Kolom baja profil wide flange diikat Mur yang
dengan tambang, kemudian Jumlah
digunakan
menggunakan excavator Pc 200 kolom mur
pada 1
baja di lakukan proses erection pada No Lokasi
batang
pada
posisi angkur yang terdapat pada kolom angkur
kolom
pedestal
3. Elevasi atau level kolom baja profil (bh) (bh)

dikontrol menggunakan alat waterpass 1 PRN5A 3 12


4. Setelah posisi kolom baja profil tegak 2 PRN3B 3 12
lurus, dipasangkan 2 buah mur M 30 3 Jetty Head 3A 3 12
pada satu batang angkur. Pengencangan 4 Jetty Head 3B 3 12
mur dikencangkan menggunakan kunci Total 48
pas dan kunci torsi sampai pada 1530,05
N.m.
ERECTION KOLOM

Pengangkatan kolom Pemasangan kolom Pengencangan


mur angkur M 30
ERECTION BALOK UTAMA

1. Pada kolom pedestal, mur angkur


dipasangkan satu mur M 30. Jumlah mur angkur M 30
2. Balok utama baja profil honeycomb diikat Jumlah Mur
Jumlah Angkur M30
dengan tambang kemudian Angkur M30
menggunakan excavator Pc 200 balok Lokasi
Main Main Main Main
utama baja profil dilakukan proses beam I beam II beam I beam II
erection pada posisi angkur yang terdapat
Satuan (bh) (bh) (bh) (bh)
pada kolom pedestal.
3. Elevasi atau level balok utama baja profil PIPERACK 3A

dikontrol menggunakan alat waterpass. Exisiting 8 8 16 16


4. Setelah level struktur balok utama sudah PRN1A 8 8 16 16
pada ketinggian yang direncanakan, PRN2A 8 8 16 16
erection 1 buah mur angkur M 30. PRN3A 8 8 16 16
Pengencangan mur dikencangkan PRN4A 8 8 16 16
menggunakan kunci pas dan kunci torsi
PRN5A 6 6 12 12
sampai pada 1530,04 Nm.
PIPERACK 3B
Exisiting 8 8 16 16
PRN1B 8 8 16 16
PRN2B 8 8 16 16
PRN3B 6 6 12 12
Total 152 152
ERECTION BALOK UTAMA

Jumlah mur angkur M 30

Jumlah Baut dan Mur M19 Jumlah Baut dan Mur M19
Sambungan stiffener Sambungan Balok Utama dengan
Lokasi
Kolom
Kolom I Kolom II Kolom I Kolom II
Satuan (bh) (bh) (bh) (bh)
PRN5A 28 28 28 28

Jetty Head 3A 28 28 28 28
PRN3B 28 28 28 28
Jetty Head 3B 28 28 28 28
Total 112 112 112 112
ERECTION BALOK UTAMA

Erection balok utama Pengecekan lendutan

Pengencangan mur
Pengencangan baut M 19
angkur M 30
ERECTION BALOK

1. Perancah dirakit dan digantung di Jumlah baut M 13


balok utama sebagai pijakan untuk
pekerja. Jumlah
2. Balok baja profil wide flange diikat Jumlah Jumlah
Lokasi Baut untuk
dengan tambang, kemudian beam baut
Satu Balok
menggunakan excavator Pc 200
kolom baja di lakukan proses Satuan (bh) (bh) (bh)

erection pada posisi nya. Masing – PIPERACK 3A


masing balok baja profil wide flange
berjarak 4 m.. PRN1A-PRN2A (Existing) 6 12 72
3. Erection baut M 13 pada titik PRN1A-PRN2A 6 12 72
hubung balok baja profil dengan PRN2A-PRN3A 6 12 72
balok utama baja profil. PRN3A-PRN4A 7 12 84
Pengencangan dilakukan
PRN4A-PRN5A 7 12 84
menggunakan kunci pas dan kunci
PRN5A-JETTY HEAD 3A 7 12 84
torsi sampai pada nilai torsi 101,68
PIPERACK 3B
N.m.
PRN1B-PRN2B (Existing) 6 12 72
PRN1B-PRN2B 5 12 60
PRN2B-PRN3B 6 12 72
PRN3B-JETTY HEAD 3B 6 12 72
Total 744
ERECTION BALOK UTAMA
PERMASALAHAN DAN HAMBATAN DALAM PROYEK SERTA
PEMECAHANNYA

1. Faktor alam
2. Faktor keselamatan kerja
3. Faktor pelaksanaan
BAB V
KESIMPULAN

Pelaksanaan pekerjaan yang berlokasi dilaut berdampak pada keterbatasan


perlatan – peralatan yang digunakan dan juga dikarenakan uap air laut mengakibatkan
peralatan – peralatan yang berbahan dasar atau yang terbuat dari besi menjadi
berkarat. Keterbatasan peralatan dan juga karena kondisi alam yang tidak
memungkinkan dapat mengakibatkan keterlambatan pelaksnaan proyek.

Pemilihan baja profil honeycomb sebagai balok utama dikarenakan momen inersia
penampang baja profil honeycomb lebih besar dan juga pemilihan baja profil
honeycomb sebagai balok utama dikarenakan baja profil honeycomb memiliki berat
sendiri yang kecil karena pada plat badan profil terbuka, plat badan yang terbuka juga
berpengaruh pada luas permukaan yang plat badan yang menerima gaya lateral akibat
beban angin.
SARAN

1. Kegiatan kerja praktek sebaiknya perlu 5. Mahasiswa sebaiknya merangkum semua


disediakan waktu khusus agar hasil pengamatan kegiatan setiap
mahasiswa dapat mengikuti kegiatan kedatangan ke proyek agar dapat menjadi
kerja praktek dengan lebih fokus. ilmu pengetahuan tambahan yang mungkin
2. Pada saat melaksanakan kegiatan tidak dipelajari di perkuliahan.
kerja praktek atau melakukan 6. Dalam melakukan setiap jenis pekerjaan
pekerjaan, mahasiswa, pekerja, dan harus diutamakan keselamatan, keamanan,
seluruh elemen staff sehendaknya kebersihan, dan ketelitian dalam bekerja
selalu memakai makser, mencuci demi terciptanya lingkungan kerja yang
tangan, dan menjaga jarak agar aman dan nyaman.
terhindar dari paparan virus covid-19.
3. Mahasiswa sebaiknya mempelajari
metode pelaksanaan pekerjaan terlebih
dahulu sebelum melakukan kegiatan
kerja praktek agar mahasiswa dapat
memahami pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
4. Mahasiswa sebaiknya membuat jadwal
kerja praktek yang teratur dan
membuat resume kegiatan yang ingin
diamati di lapangan setiap datang ke
proyek.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai