Anda di halaman 1dari 38

TORSIO TESTIS

Oleh:
Felia Lianda
DEFINISI
• Torsio testis adalah terpeluntirnya funikulus
spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan
aliran darah pada testis.
• terjadi pada pria yang jaringan di sekitar
testisnya tidak melekat dengan baik ke scrotum.
• Testis dapat infark dan mengalami atrophy jika
tidak mendapatkan aliran darah lebih dari enam
jam
ANATOMI & FISIOLOGI

 Letak: testis teletak di skrotum.


 Ukuran tetstis pada orang dewasa
adalah 4 x 3 x 2.5 cm. dengan
volume 15-25 ml
 berbentuk ovoid.
 Kedua buah testis terbungkus
jaringan tunika albuginea yang
melekat pada testis.
 Di luar tunika albugine: tunika
vaginalis (lapisan viseralis dan
parietalis) dan tunika dartos.
 Otot kremaster: pergerakan testis
mendekati rongga abdomen untuk
mempertahankan temperature
testis agar tetap stabil.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
• Histo PA:
 testis terdiri atas ± 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas
tubuli seminiferi.
 Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogonia
dan sel Sertoli, sedang di antara tubuli seminiferi terdapat
sel-sel Leydig.
 Sel-sel spermatogonium pada proses spermatogenesis
menjadi sel-sel spermatozoa.
 Sel-sel Sertoli berfungsi memberi makan pada bakal
sperma, sedangkan sel-sel Leydig atau disebut sel-sel
interstisial testis berfungsi dalam menghasilkan hormone
testosterone.
ANATOMI & FISIOLOGI
• Testis mendapat darah dari beberapa cabang arteri,
yaitu arteri spermatika interna yang merupakan cabang
dari aorta, arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis
inferior, dan arteri kremasterika yang merupakan cabang
arteri epigastrika.
• Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul
meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus
Pampiniformis.
• Pleksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan
dikenal sebagai varikokel.
PATOFISIOLOGI
Oto kremaster (menggerakkan
testis mendekati dan menjahui
rongga abdomen untuk suhu
ideal) -> bergerak berlebihan
(berenang, ketakutan, latihan,
batuk, celana ketat, defekasi,
trauma skrotum) -> terpluntirnya
funikulus spermatikus -> obstruksi
aliran darah testis -> testis
mengalami hipoksia, edema,
iskemik -> nekrosis

Ada 2:
1.Intravagina torsio
2.Ekstravagina torsio
GEJALA KLINIS
Gambaran klinis :
• Nyeri skrotum mendadak
• Edema testis
• Nyeri dapat menjalar ke inguinal dan perut
bawah
• PF : edema testis
letak lebih tinggi dan lebih horisontal
• Tidak demam
GEJALA KLINIS
• Sedimen urine : leukosit (-)
• Tanda inflamasi : (-)
• Pemeriksaan penunjang :
- USG dopler
- stetoskop doppler
- sintigrafi testis
• Torsio : aliran darah testis (-)
• Radang akut testis : aliran darah testis meningkat
DIAGNOSA BANDING
• Epididimitis akut
• Hernia skrotalis inkaserata
• Hidrokel terinfeksi
• Tumor testis
• Edema skrotum
TERAPI
a. Detorsi Manual
mengembalikan posisi testis
ke asalnya, dengan jalan
memutar testis ke arah yang
berlawanan dengan arah
torsio. Arah torsio biasanya
ke medial maka testis diputar
ke arah lateral, jika tidak ada
perubahan, dicoba detorsi ke
arah medial. Bila nyeri
hilang, detorsi berhasil,
operasi tetap dilaksanakan.
TERAPI
b. Operasi
-Tujuan :
a.Untuk memastikan diagnosis torsio testis
b.Melakukan detorsi testis yang torsio
c.Memeriksa apakah testis masih viabel
d.Membuang jika testis sudah tidak viable, dan memfiksasi jika masih
viable
e.Memfiksasi testis kontralateral
-Viabel : orkidopeksi ( dilakukan pada tiga tempat untuk mencegah agar
testis tidak terpluntir kembali, kemudian dilakukan pada testis
kontralateral
-Nekrosis : orkidektomi
An incision is made into the abdomen, the site of the undescended testicle, and another is made in the scrotum
(A). The testis is detached from surrounding tissues (B) and pulled out of the abdominal incision attached to the
spermatic cord (C). The testis is then pulled down into the scrotum (D) and stitched into place
In an orchiectomy, the scrotum is cut open (A). Testicle covering is cut
to expose the testis and spermatic cord (B). The cord is tied and cut,
removing the testis (C), and the wound is repaired (D). 
KOMPLIKASI
Komplikasi :
a.Atrofi testis : disebabkan karena putusnya suplai
darah ke testis dalam jangka waktu lama.
Insidennya meningkat bila torsio testis telah terjadi 8
jam atau lebih.
b.Infark testis
c.Infeksi
d.Infertilitas sekunder
e.Deformitas kosmetik
PROGNOSIS
• Prognosis baik -> terdiagnosa secara dini,
dikoreksi segera dalam 5-6 jam
• Prognosis buruk -> keterlambatan
intervensi pembedahan, atrofi testis.
IDENTITAS
DIRI

Nama : Tn. NA
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Ngrandah, Toroh
Status : belum menikah
Tanggal Periksa : 26 oktober 2020
No. RM : 0053XXXX
Nyeri Pada Testis Kanan


KELUHAN UTAMA
Px Fisik Px Penunjang Diagnosis Tata Laksana
Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien seorang laki-laki usia 23 tahun datang ke IGD RSUD dr. Soedjati Soemodiardjo
dengan keluhan nyeri dan bengkak pada testis bagian kanan. 5 hari SMRS pasien
merasakan testis tertarik ke atas kemudian mendadak terasa nyeri dan letak testis kanan
menjadi lebih tinggi dari yang sebelah kiri. Nyeri dirasakan terus menerus dan menjalar ke
selangkangan dan perut kanan bawah. Keluhan memberat sejak hari ini. Keluhan mual (+),
muntah (-), nafsu makan baik. BAK (+) lancar, BAB (+) lancar. Keluhan demam (-), batuk (-),
pilek (-), sesak (-).
Anamnesis Px Fisik Px Penunjang Diagnosis Tata Laksana

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit serupa : (-)
Riwayat pengobatan OAT : (-)
Riwayat Hipertensi : (-)
Riwayat Diabetes Melitus : (-)
Riwayat Jantung : (-)
Riwayat Penyakit Ginjal : (-)
Riwayat Penyakit Hati : (-)
Riwayat penggunaan obat sesak, asma, alergi : (-)
Riwayat mondok : (-)
Anamnesis Px Fisik Px Penunjang Diagnosis Tata Laksana

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat TB dalam keluarga : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Anamnesis Px Fisik Px Penunjang Diagnosis Tata Laksana

Riwayat Kebiasaan
Riwayat Merokok : (-)
Riwayat minum alkohol : (-)
Riwayat penggunaan celana ketat : (+)

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien bekerja sebagai buruh tani. Pasien berobat dengan fasilitas UMUM.

Riwayat pengobatan
Saat ini pasien tidak sedang menjalani pengobatan.
Anamnesis Px Penunjang Diagnosis Tata Laksana
Px Fisik

Keadaan Umum : Sesak, sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6
TB/BB : 164 cm/ 62 kg  IMT 27
TD : 125/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, regular, isi cukup
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,8 ° C
SpO2 : 100 %
Mata : konjungtiva pucat -/-
Bunyi jantung I-II reguler, bising (-), batas sklera ikterik -/-
jantung normal, Gallop (-) Mulut : oral trush (-)

Paru Anterior Thoraks: Retraksi (-), venektasi (-)


I : Statis : permukaan dada kanan sejajar dada
kiri
Dinamis : Pengembangan dada kiri = kanan Abdomen
P: Fremitus raba kiri = kanan, nyeri tekan (-) I : Dinding abdomen lebih tinggi
P: Sonor/Sonor dari dinding dada, spider navi (-).
A: Kanan: SDV (+), Rhonki (-), Wheezing (-)
P : Supel, NT (-), hepar dan lien
Kiri : SDV (+), Rhonki (-), Wheezing (-)
tidak teraba.
Paru posterior P : Timpani.
I : Statis: permukaan dada kanan sejajar dada A : BU (+) normal.
kiri
Dinamis : Pengembangan dada kiri = kanan Skrotum : scrotum kanan tampak lebih besar
P: Fremitus raba kiri = kanan, nyeri tekan (-) dibandingkan scrotum kiri, warna scrotum
P: Sonor/Sonor kanan dan kiri masih normal. Scrotum kanan
A: Kanan: SDV (+), Rhonki (-), Wheezing (-), terlihat lebih tinggi dari yang sebelah kiri.
egofoni (-) Scrotum kanan terasa nyeri saat disentuh
Kiri : SDV (+), Rhonki (-), Wheezing (-), dan nyeri menetap saat scrotum diangkat
egofoni (-) atau digerakkan ke proksimal (phren sign).
Pada daerah inguinal kanan tidak didapatkan
pembengkakan.
Phren sign : negative
Oedem ekstremitas (-/-) / (-/-)
Akral dingin (-/-) / (-/-)
Foto Klinis
Anamnesis Px Fisik Diagnosis Tata Laksana
Px Penunjang

Laboratorium Darah (26/10/2020)

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN


HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 16.0 g/dl 11.7 – 15.5
Leukosit 12.800 Ribu/ul 3.6 – 11.0
Trombosit 400 Ribu/ul 154 – 400
Eritrosit 5.53 Juta/ul 3.9 – 5.2
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 100 mg/dL 70 – 140
Anamnesis Px Fisik Diagnosis Tata Laksana
Px Penunjang

USG Testis (27/10/2020)

Testis dextra : Testis sinistra :


Ukuran 2,5 x 1,97 x 3,19 cm Ukuran 2,4 x 1,79 x 3,16 cm
Struktur parenkim lebih hipodens Struktur parenkim normal
Tak tampak vaskularisasi pada Vaskularisasi dalam batas normal
testis

Kesimpulan:
Mendukung torsio testis dextra
Anamnesis Px Fisik Px Penunjang Diagnosis Tata Laksana

Daftar masalah
Anamnesis Px Fisik Px Penunjang Diagnosis Tata Laksana

DIAGNOSIS BANDING
-Torsio testis
-Epididimitis akut
-Orchitis
Presumtif TB

30 ”
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAK
31 SANAAN
MEDIKAMENT
OSA
32

• Edukasi penyakit yang diderita pasien, penyebab, cara


penularan, serta rencana pengobatan
• Motivasi untuk rawat inap
• Jaga higienitas
• Menggunakan APD (masker) untuk mengurangi risiko
penularan
• Mengontrol pola diet
MEDIKAME
33 NTOSA
1.O2 Nasal kanul 3 lpm
2.Infus NaCl 0.9% 20 tpm
3.Diet diabetic 1700 kkal
4.Inj. Omeprazole 40 mg / 12 jam
5.Inj. Ceftriaxon 1 gr/24 jam
6.GG 100 mg/ 8 jam
7.Nebulizer Ventolin : Pulmicort / 24 jam
8.Glimepirid 1 x 2 mg
9.Metformin 3 x 500 mg
PROGNOSIS
34

• Ad vitam : dubia ad bonam


• Ad sanam : dubia ad bonam
• Ad fungsionam : dubia ad bonam
FOLLOW-UP

35 ”
SEKIAN &TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai